Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL

“Mengenal Resistor dan Penggunaannya”

Oleh :
Zulfa Hindi Aulia/200605110128
Dosen Pengampu :
Shoffin Nahwa Utama, M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2020
I. Fungsi dan Jenis Resistor
Resistor adalah komponen elektronik yang berfungsi untuk menghambar arus listrik
dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat
dibuat dari bermacam-macam komponen sesuai kebutuhannya. Resistor juga memiliki
beberapa jenis dengan fungsi berbeda - beda di tiap jenisnya. Antara lain :
1. Resistor tetap

Resistor tetap memiliki fungsi sebagai penghambar arus dengan nilai resitansi
yang sudah ditetapkan dan tidak bisa diubah-ubah.
2. Resistor variabel

Resistor variabel memiliki fungsi sebagai penghambat arus yang nilai


resitansinya dapat diubah-ubah supaya mendapat nilai resitansi yang
diinginkan.
3. LDR (Light Dependent Resistor)

Light Dependent Resistor atau disingkat LDR adalah resistor yang memiliki
fungsi sebagai penghambat arus yang peka terhadap cahaya. Sehingga besar
nilai resistansi tergantung berdasarkan jumlah cahaya yang diterima.
4. Thermistor

Thermistor adalah resistor yang berfungsi sebagai penghambat arus dengan


keunikan yaitu peka terhadap suhu. Sehingga besar nilai resistansi tergantung
berdasarkan besar suhu yang diterima.

II. Pengukuran Nilai Resistor Menggunakan Tabel Gelang Warna


Bentuk resistor bermacam-macam, salah satunya yaitu resistor dengan bentuk axial
yang di sekeliling sisi memiliki gelang dengan warna yang bervariasi. Jumlah gelang
warna pada tubuh resistor juga bervariasi, mulai dari 4 hingga 6 gelang warna. Namun
resistor dengan gelang berjumlah 6 sangat jarang ditemui. Gelang warna tersebut
merupakan kode untuk menentukan nilai resistansi suatu resistor, tiap warna memiliki
nilainya masing masing dengan urutan warna yang juga memiliki fungsi masing-
masing. Berikut merupakan cara mengukur nilai resistor menggunakan tabel gelang
warna.
1. Resistor 4 gelang
 Pada gelang pertama menunjukkan angka pertama pada nilai resitansi
resitor dengan besaran angka menyesuaikan warna gelang. Tabel
warna dapat dilihat pada gambar di atas.
 Pada gelang ke-dua menunjukkan angka kedua pada nilai resitansi
resitor dengan besaran angka menyesuaikan warna gelang.
 Pada gelang ke-tiga menunjukkan jumlah nol/pangkat untuk 2 angka
sebelumnya dengan besaran pangkat menyesuaikan warna gelang.
 Pada gelang ke-empat menunjukka toleransi untuk hasil dari angka-
angka sebelumnya
 Contoh :
Soal : Merah, Hijau, Merah, Emas
Jawaban : Gelang ke 1 : Merah = 2
Gelang ke 2 : Hijau = 5
Gelang ke 3 : Merah = ditambah 2 nol atau kalikan 10 2
Gelang ke 4 : Emas = Toleransi 5%
Hasil : 25x102 = 2500Ω atau 2,5 kΩ ± 10%
2. Resistor 5 gelang
 Pada gelang pertama menunjukkan angka pertama pada nilai resitansi
resitor dengan besaran angka menyesuaikan warna gelang. Tabel
warna dapat dilihat pada gambar di atas.
 Pada gelang ke-dua menunjukkan angka ke-dua pada nilai resitansi
resitor dengan besaran angka menyesuaikan warna gelang.
 Pada gelang ke-tiga menunjukkan angka ke-tiga pada nilai resitansi
resitor dengan besaran angka menyesuaikan warna gelang.
 Pada gelang ke-empat menunjukkan jumlah nol/pangkat untuk 2 angka
sebelumnya dengan besaran pangkat menyesuaikan warna gelang.
 Pada gelang ke-lima menunjukka toleransi untuk hasil dari angka-
angka sebelumnya.
 Contoh :
Soal : Coklat, Hijau, Hijau, Jingga, Perak
Jawaban : Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hijau = 5
Gelang ke 3 : Hijau = 5
Gelang ke 4 : Jingga = ditambah 3 nol atau kalikan 10 3
Gelang ke 5 : Perak = Toleransi 10%
Hasil : 155x103 = 155000Ω atau 155kΩ ± 10%

III. Pengukuran Nilai Resistor Menggunakan Multimeter


Untuk mengetahui nilai resistansi dari sebuah resistor, kita membutuhkan sebuah alat
ukur yang sering disebut dengan multimeter. Multimeter merupakan alat ukur yang
digunakan untuk mengukur arus, tegangan, dan hambatan. Multimeter ada dua jenis,
yaitu analog dan digital. Multimeter analog cara pembacaannya lebih sulit daripada
multimeter digital karena menggunakan jarum penunjuk dan skala. Adapun langkah
pengukuran adalah sebagai berikut :
1. Mutlimeter analog

 Siapkan multimeter
 Tancapkan kabel merah pada terminal positif (+) dan kabel hitam pada
terminal negatif (-).
 Tentukan besar resistensi menggunakan metode gelang warna untuk
menentukan faktor pengali.
 Lakukan kalibrasi dengan cara myatukan kedua ujung kabel agar
mendapat skala nol.
 Jika telah mendapat skala nol, maka lakukan pengukuraan dengan cara
menghubungkan kedua kabel ke kaki resistor.
 Jarum petunjuk akan mengarahkan ke angka yang sesuai dengan nilai
resistansi, lalu kalikan angka tersebut dengan faktor pengali dan cek
hasilnya.
2. Multimeter digital

 Siapkan multimeter
 Putar multimeter pada R (Ω)
 Tancapkan kabel merah pada terminal positif (+) dan kabel hitam pada
terminal negatif (-).
 Tentukan besar resistensi menggunakan metode gelang warna untuk
menentukan faktor pengali.
 Lakukan pengukuraan dengan cara menghubungkan kedua kabel ke
kaki resistor.
 Multimeter akan memunculkan angka yang sesuai dengan nilai
resistansi, lalu kalikan angka tersebut dengan faktor pengali dan cek
hasilnya.

Anda mungkin juga menyukai