Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Civic Hukum

http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jurnalcivichukum
Volume 4, Nomor 2, November 2019
P-ISSN 2623-0216 E-ISSN 2623-0224

RELEVANSI PENDIDKAN PANCASILA DAN POTRET MAHASISWA


DI PERGURUAN TINGGI

Fransiska Novita Eleanora, Andang Sari


FH Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Indonesia
Email : siska_ita@yahoo.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa wujud nyata dari implementasi
pendidikan pancasila dan nila-nilai dari setiap sila-sila didalamnya dapat disosialisasikan
dengan mengikutsertakan dan melibatkan mahasiswa dalam keikutsertaan tri dharma
perguruan tinggi mengembangkan wawasan, pengetahuan bahkan juga keahlian yang sudah
didapatkan atau diperoleh selama berada di bangku perkuliahan mempraktekkan keahliannya
dalam kehidupan ataupun juga terjuan dan ikut serta dala masyarakat, yang sesuai dengan
nila-nilai kehidupan dan juga kemanusiaan juga moral dan norma dalam pancasila.
Relevansinya dalam mengimplemantasikan khususnya dalam penelitian juga pengabdian
masyarakat, mendapatkan juga memperoleh ilmu di universitas maka mahasiswa dapat
juga mengamalkan dan mengabdikan dalam lingkungan tempat tinggalnya, sesuai dengan
bidang keahliannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pustaka
dengan mengkaji buku-buku dan literatur-literatur. Hasilnya adalah Pengamalan Pancasila
yang didapatkan atau diterima mahasiswa di perguruan tinggi dapat diterapkan bukan hanya
sebatas dilingkungan tempat, tinggalnya saja tetapi juga kepada implementasi Tri Dharma
Perguruan Tinggi itu sendiri, dan hal ini akan berdampak luas kepada mahasiswa itu sendiri
dalam lingkungan kerjanya nanti yang akan terlihat jika mahasiswa tersebut sudah lulus dan
mendapatkan pekerjaannya, sesuai dengan bidang skili dan pengalamannya selama terjun
dan mengabdikan dirinya dalam rangka mengimplementasikan Tri Dharma dari Perguruan
Tinggi tersebut.

Kata Kunci : Mahasiswa; Pendidikan; Perguruan Tinggi

ABSTRACT
This study aims to find out that manifestation the implementation Pancasila education
and the values each the precepts can socialize by involving, and students in tri dharma
participation of tertiary institutions develop insights, knowledge and even skills have been
obtained or gained during their stay the lecture bench practices its expertise in or enters and
participates in society, which is in accordance with the values of life and also humanity as
well morals and norms in Pancasila. Relevance in implementation, especially research as well
as community service, also getting knowledge of the university, students can also practice
and devote to an environment where life, according to their field of expertise. The method
used in this study is library research by examining books and literature. The result is practice
obtained or accepted by students in tertiary institutions can applied not only to environment,
but also the implementation Tri Dharma of Higher Education self, and will have a wide
impact on students selves in environment which will later the student has graduated and got
his job, in accordance with the field of study and experience during the plunge and devoted
self in order to implementation Tri Dharma of the College.

Keywords: College Student; Education; Collegee

122
123

PENDAHULUAN tumbuh dalam diri mahasiswa bagaimana


Bangsa Indonesia sebagai bangsa mengaktualisasikan sila-sila yang ada
yang merdeka dan berdaulat memiliki Nilai-nilai yang didapatkan dari sejak
dasar dan falsafah negara yaitu Pancasila, kecil sampai dewasa dari mulai bangku
dimana makna pancasila sebagai arti yang sekolah sampai perguruan tinggi harus
penting dalam kehidupan berbangsa dan sudah dimanifestasikan dalam kehidupan
bernegara, dan mewujudkan masyarakat keluarga, lingkungan dan masyarakat,
adil dan makmur yang sesuai dengan wujud nyatanya dengan adanya moral
kepribadiannya. Pemahaman akan nilai- yang tumbuh dalam diri setiap orang,
nilai dalam pancasila harus diajarkan dan perilaku yang baik mencerminkan sikap
dihayati sejak dini, walaupun berbeda-beda dan perbiatan yang baik, karena moral
suku, ras yang ada di Negara Indonesia dan norma berasal dalam diri sendiri dan
tidak menjadikan perpecahan ataupun memuat akan kesadaran akan tingkah laku
permusuhan tetapi justru dengan adanya yang baik dan yang buruk juga.
perbedaan tersebut menjadi pemersatu Hal ini juga tercermin dengan
antar bangsa, dan menjakin keakraban satu adanya teori-teori hukum yang ada seperti
sama lainnya. Pengenalan akan makna any farida (2016), teori hukum progressif
pancasila yang sejak kecil diberikan dimana hukum itu harus berpihak kepada
kepada generasi dari penerus bangsa yaitu rakyat lebih mengutamakan keadilan, tidak
dengan tutur kata dan tingkah laku, artinya berat sebelah, keadilan yang diperuntukkan
mengimplemantasikan kepada masyarakat oleh masyarakat banyak serta memajukan
apa yang sudah diajarkan, karema hal kehidupan bangsa dan bernegara, dan ada
tersebut berkaitan dengan nilai, moral dan lagi yang disebut dengan teori hukum
norma. integratif yaitu bagaimana nilai masyarakat
Despan (2014) menyebeutkan nilai- dalam penanganan perkara hukum di
nilai norma dalam pancasila harus dijelaskan Indonesia, masyarakat perlu mengetahui
secara kritis dan mendasar karena hal itu dan memahami landasan hukum dalam
juga terkait dengan pembentukan karakter penanganan hukum yang ada, aturan yang
dari suatu bangsa, karakter yang bersifat dianggap sebagai mengikat dan harus
membangun agar setiap warga masyarakat diikuti oleh masyarakat, dan lebih diartikan
dapt menghayati dan mengamalkan hukum yang hidup ditengah-tengah
pancasila dalam kehidupan sehari-hari. masyarakat, dan yang terrakhir adalah teori
Senada dengan itu Anzhar Ishal (2018) hukum pancasila adalah hukum sebagai
bahwa keterkaitan antara pancasila dengan suatu produk hukum yanitu peraturan
berbagai kegiatan-kegiatan yang dilakukan yang mengikat masyarakat baik di daerah
oleh mahasiswa merupakan bagian maupun di perkotaan.
dari suatu iyang internalisasi yang kan Kesadaran akan moral dan norma yang
mengiuatakan wawasan kebangsaan dan ada tanpa harus dipaksa melakukannya,
ideologi dari pancasila itu sendiri, bahkan tetapi kesadaran yang ada dalam diri
harus terus digalakkan agar tidak terjadi pribadi, demikian juga dengan mahasiswa
kelunturan. dapat mengsosialisasikan pemahaman akan
Menurut Natal (2017) bahwa nilai-nilai yang sudah mereka dapatkan
banyak dikalangan bebrbagai mahasiswa selama belajar diperguruan tinggi, teori
tidak paham ajan nilai-nilai pancasila dan pembelajaran mengenai pendidikan
serta hubungannya dengan yang disebut pancasila dan kewarganegaaraan, sudah
Tri Dharma Perguruan Tinggi, hal ini didapatkan, tetapi harus dipraktekkan
disebabkan kurangnya peahaman yang oleh mahasiswa agar terealisasi dan jelas
Fransiska Novita Eleanora, Andang Sari, Relevansi Pendidkan Pancasila dan Potret Mahasiswa
di Perguruan Tinggi
124

dampak positif yang sudah diterima dan di sudah di capai, lalu validitas yang disebut
pahami secara nyata. eksternal berkenaan juga dengan adanya
Bentuk konkrit sangat jelas tidak hasil dari penelitian yang sudah dapat
hanya diamalkan dan dilaksanakan ditempat diterapkan, dan reliabilitas juga sangat
tinggal mahasiswa, ataupun di lingkungan berkaitan dengan adanya konsistensi dari
kampus, tetapi dalam skoop yang lebih suatu stabilitas data dan juga temuan yang
luas lagi dengan yaitu dengan pelaksanaan ada dan terakhir adalah obyektivitas derajat
tri dharma perguruan tinggi, pelaksanaan dari kesepakatn diantara banyaknya orang
tersebut tidak hnaya melibatkan dosen akan hasil yang sudag dicapai. Sumber
sebagai pengajar saja, tetapi mahasiswa data, yang digunakan adalah data sekunder
juga ikut terlibat didalamnya, Syarbaini dimana menggunakan refernsi dan jurnal
(2011) menjelaskan relevansi pendidikan bahkan peraturan perundang-undangan,
dari sila pertama sampai sila ke lima dapat teknik pengumpulan data dilakukan dengan
direalisasikan dalam kegiatan tersebut, studi dokumen yaitu pengumpulan data
adanya keaktifan mahasiswa untuk ikut yang tidak langsung ditujukan kepada
ambil alih tanpa disuruh dalam aktivitas subjek penelitian, meneliti berbagai macam
tersebut. dokuken yang berguna sesuai bahan
Mahasiswa sebagai generasi dan analisis sedangkan analisis data adalah
penerus dari bangsa mampu dan dapat proses merinci usaha secara formal untuk
mengaktualisasikan pancasila, dalam merumuskan data atau hipotesa.
kehidupan bermasyarakat, sebagai ideologi,
falsafah dan dasar negara yang harus dihayati HASIL DAN PEMBAHASAN
dan diamalkan masyarakat dalam kehidupan Berbicara mengenai pendidikan
berbangsa dan bernegara, sehingga perlu merupakan proses dari suatu pengembangan
sekalai lagi menanamkan kesadaran dan akan kemampuan seseorang, dan potensi
pedoman yang selalu tumbuh dalam pribadi. serta keperibadian dari peserta yang
Berkaitan dengan ketentuan tersebut diatas, dididik untuk melakukan dengan sadar
penulis tertarik merumuskan masalah akan usaha-usaha yang sudah ternecana
bagaimana relevansi pendidikan pancasila ataupun matang yang bertujuan dapat
dengan potret mahasiswa di perguruan bermanfaat bagi dirinya sendiri, maupun
tinggi, terkait dengan pelaksaan tri dharma bagi masyarakat serta bagi bangsa dan juga
perguruan tinggi dalam mengembangkan negara, sedangkan makna yang tersirat dari
ilmu dan keahliannya pendidikan terhadap pancasila adalah atau
merupakan bagian dari cara yang ada untuk
METODE memberikan dan menanamkan pribadi yang
Penelitian ini menurut Yusuf (2014) dianggap memiliki wawasan yang luas dan
menggunakan jenis penelitian kepustakaan benar-benar bermoral di dalam kehidupan
dengan kualitatif yakni dengan mengkaji suatu bangsa dan bernegara. Sehingga
buku-buku dan literatur-literatur yang ada dapat juga dijelaskan bahwa pendidkan
dan berkaitan dengan masalah yang diteliti, tentang pencasila sangatlah perlu diberikan
memanfaatkan berbagai teori yang ada dari mulai tingkat yang paling mendasar
untuk mendukung yang ada sehingga dapat lalu tingkat yang menegah dan sampai
menghasilkan teori kembali. Uji suatu pada perguruan yang tinggi. Sebagaimana
keabsahan dalam data suatu penelitian disebutkan Sari (2018) bahwa pelemahan
yang disebut kualitatif dilihat dari validitas dalam implementasi pemahaman pancasila
internal yaitu apaila berkenaan dengan terhadap mahasiswa disebabkan juga
hasil desain dari penelitian yang memang karena adanya pengaruh intern dan ekstern,

Jurnal Civic Hukum,Volume 4, Nomor 2, November 2019, hal 122-129


125

dimana intern dalam diri mahasiswa yang baik atau tidak baik.
bersangkutan dan ekstern berasal dari luar Empat Dari landasan Akan Pendidkan
dirinya. Mahasiswa sebagai pilar bangsa Pancasila :
harus mampu mengadaptasikan ilmu yang (i) Landasan yang Historis :
didapatkan selama dibangku perkuliahan Setiap sila-sila yang terdapat dalam
yang sesuai dengan teori keadilan artinya pancasila sebelum dilakuakn perumusan
tidak hanya memberikan keadilan pada diri terlebih dahulu disahkan sebagai suatu
sendiri tetapi keadilan di tengah tengah dasar dari negara yang historis sehingga
masyarakat, mengembangkan khazanah bisa dikatakan sebagai suatu kausa yang
ilmu dan ikut terjun dalam masyarakat materialis dari Pancasila.
dengan mengembankan ilmu dan
pengetahuannya agar dapat beguna bagim (ii) Landasan yang Kultural :
orang lain, selain itu jeremy bentham Adanya pandangan dari lehidupan
merumuskan teori kemanfaatan artinya dalam bermasyarakat dan berbangsa dan
memberikan manfaat kepada orang banyak bernegara, dan melekatnya asas yang
dan hubungannya dengan perkembangan kultural sendiri. Adanya suatu nilai yang
atau keseimbnagan antara kepentingan terkandng dalam sila pancasila merupakan
individu dan kepentingan masyarakat suatu karya dari banga Indonesia sendiri
tidak hanya mementingkan kepentingan yang memang merupakan suatu hasil dari
sendiri saja tetapi kepentingan masyarakat karya yang dimiliki oleh dan melalui hasil
juga harus lebih diutamakan, dalam teori dari proses para atau pendiri suatu negara
kepastian hukum mendasarkan bahwa secara refleksi dan filosofis.
setiap orang tidak dapat bertindak bebas
sesuai keinginannya tetapi harus terikat (iii) Landasan yang Yuridis:
pada aturan yang dibuat oleh penguasa Landasan untuk pendidikan Pancasila
agar warganegara tetap aman, tentram dan khususnya dalam perkuliahannya untuk
jauh dari segala ancaman. Perguruan Tinggi yang yuridis sesuai
Secara yang terdapat dalam aturan dalam Undang-Undang Tahun 1989
etimologis makna atau kata Pancasila Nomor 2 yang isinya tentang mengenai
memang berasal atau terdapat dalam istilah Sistem dari suatu Pendidikan Nasional,
Pancasila yang dapat diartikan sebagai dimana pasal yang ke-39 pada hakikatnya
suatu dasar yang memang memiliki 5 (lima) menyatakan bahwa Isi dari kurikulum
unsur. Supriyono (2014) menanjelaskan dalam setiap adanya jenis, maupun dari
bahwa niali yang berbasis pancasila jalur dan atau jenjang dari pendidikan harus
terhadap mahasiswa harus diikuti dengan dan wajib mencantumkan dan memuat
rasa tanggung jawab, tepo selito dan mengenai Pendidikan Pancasila, serta
memahami makna sila-sila dalam setiap Pendidikan Agama, dan juga Pendidikan
butir pancasila, yang siftnya membangun Kewarganegaraan.
dan menjaga rasa keharmonisan dalam
masyarakat. Pancasila sendiri berasal dari (iv) Landasan yang Filosofis:
India melalui bahasanya Sansekerta yang Realisasi akan keagamaan termasuk
memberikan arti akan kata Pancasila yang dalam bentuk proses dan reformasi karena
memiliki 2 (dua) arti yang leksikal, yakni : bangsa Indonesia adalah bangsa yang
Panca diartikan lima. Sila artinya sebagai berkemanusiaan dan berketuhanan yang
batu sendi, atau alas, yang lebih dapat sesuai dengan kenyataan yang disebut
diartikan dasar ataupun peraturan yang obyektif karena sebagai makhluk dari
mengatur akan tingkahdan laku dalam arti Tuhan Yang Maha Esa, dan dewasa ini

Fransiska Novita Eleanora, Andang Sari, Relevansi Pendidkan Pancasila dan Potret Mahasiswa
di Perguruan Tinggi
126

tercermin dalam pelaksanaan pembangunan akan sila ini dengan dilakukannya


nasioanal dan aspek segala bidang musyawarah untuk mufakat dalam
kehidupan, yang meliputi pertahanan dan pemilihan ketua BEM atau Ketua SENAT
keamanan, ekonomi, dan sosial budaya Mahasiswa beserta anggota-anggotanya,
juga politik serta hukum. bukan hanya itu saja dalam pembentukan
Kaelan (2013) Perguruan tinggi acara seminar nasioanal ataupun ataupun
sebagai institusi pendidikan bagi mahasiswa, kegiatan yang lainnya senantiasa diadakan
dalam berdedikasi, bertanggungjawab dan musyawarah untuk mendapatkan keputusan
mempunyai nilai-nilai kepribadian yang yang bersama berdasarkan suara yang
luhur dan tidak hanya menghasilkan hasiswa bulat, mendiskusikan tidak terbatas antar
dan mahasiswi yang dapat lulus dengan sesama teman diantara mahasiswa dan juga
nilai yang baik tetapi harus berdasarkan mahasiswi tapi berdiskusi dengan dosen
juga dengan karakter yang sesuai dengan juga, dalam hal pengambilan kesepakatan
pancasila, artinya sesuai dengan implikasi bersama. Mardawani (2018) menjelaskan
sila-sila yang ada, mahasiswa harus dapat mahasiswa sebagai generasi muda harus
menerapkan dan mengaktualisasikan, dapat menceri jati diri yang sesungguhnya
implementasinya adalah sebagai berikut : dengan melaksanakan musyawarah dalam
Sila I : Ketuhanan Yang Maha Esa, mengmbil kepeutusan bertindak bersam-
Setiap mahasiswa dapat beribadah sesuai sama tanpa harus memutuskan sendiri
dengan ajaran agamanya dan mata kuliah sebagai bentuk suatu rasa kekeluargaan.
yang ada di setiap fakultas tidak menganggu Sila V : Keadilan Sosial Bagi Seluruh
jadwal beribadah, adanya sikap toleransi Rakyat Indonesia, Mematuhi aturan-aturan
dan menghormati antara mahasiswa yang yang ada diperguruan tinggi, dan tidak
satu dengan yang lain sangat yang berbeda boleh dilanggar, datang kuliah tepat waktu
keyakinan, dan tidak terlambat, berpakaian yang rapi
Sila II : Kemanusiaan Yang Adil dan dan sopan, mengerjakan tugas dengan baik
Beradab, mahasiswa berperan aktif dalam dan dikumpulkan, pada saat ujian tidak
kegiatan kemanusiaan, membantu korban mencontek temannya tapi mengerjakan
bencana alam, donor darah memberikan sendiri, jika aturan tersebut dilanggar akan
sumbagan berupa pakaian, makanan dan adan sanksi yang diberikan, dan mahasiswa
obat-obatan dalam hal ini tidak hanya tersebut mau menerima sanksi yang berlaku,
menunjukkan rasa simpati tetapi empati dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi
dengan membuktikannya ada rasa perhatian artinya menyadari sepenuhnya bahwa ada
terhadap sesama untuk saling meringankan tata terttib dan aturan yang ditegakkan.
penderitaan, melalui Badan Eksekutif Nilai-nilai kehidupan menurut
Mahasiswa (BEM) melakukan koordinasi Puji (2017) dalam pancasila yang sangat
terhadap bantuan kemanusiaan, terbuka memiliki tiga dimensi, dengan
Sila III : Persatuan Indonesia, dimensi yag idealistis dimana bersumber
menggalang antar berbagai organisasi pada hakikat dan nilai-nilai yang dianggap
mahasiswa untuk membentuk jaringan dan dikatakan filosofis, dan juga mampu
antar perkumpulan mahasiswa, sehingga mendorong, menggugah dan memberikan
satu sama lain saling mengenal, terbentuk motivasi kepada setiap pendukungnya
jalinan yang harmonis dan adanya untuk selalu dapat meraih apa yang akan
solidaritas diantara mahasiswa., dicita-citakan dalam masa depannya
Sila IV : Kerakyatan yang Dipimpin atau kehidupannya, dalam realisasinya
oleh Hikmat Kebijakanaan dalam mahasiswa mampu meraih akan cita-citanya
Permusyawaratan/ Perwakilan Perwujudan selama berada di bangku perkuliahan, tidak

Jurnal Civic Hukum,Volume 4, Nomor 2, November 2019, hal 122-129


127

saja pintar ataupun cerdas, tapi beriman, ilmu yang sudah didapatkan seperti
bertakwa, berbudi pekerti yang luhur serta disebutkan Putra, (2018), agar berguna
mandiri dan bertanggungjawab terhadap bagi masyarakat, merupakan perwujudan
dirinya sendiri ataupun kepada masyarakat, dalam mengaktualisakan sila ke 2 yakni
mampu mempertanggungjawabkan ilmu kemanusiaan yang adil dan beradab,
yang diperolehnya kelak setelah lulus dan mengembangkan pengetahuaannya agar
kembali ditengah-tengah masyarakat. dapat berguna bagi ns]usa dan bangsa
Selanjutnya yang ke dua adalah adanya terpancar perwujudan sila ke-3
dimensi yang normatif dimana pancasila persatuan indonesia dan tanpa membeda-
dijabarkan dalam sistem norma yaitu bedakan tiap orang, untuk memberikan dan
sistem norma tertinggi, sebagaimana mengajarkannya.
dalam aturan yang dapat mengikat dan Bagian ataupun juga isi atau Bidang
mewajibkan untuk menjalankannya dari Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah :
merupakan pandangan hidup suatu bangsa, Bidang Pendidkan dan Pengajaran,
dan norma terebut dianggap sudah melekat Awal mulai mengikuti perkuliahan di
dalam diri mahasiswa, seperti norma semester 1, tentunya sudah mendapatkan
hukun, kesusilaan, kesopanan dan agama. mata kuliah termasuk juga mata kuliah
Terakhir adalah Dimensi yang Realistis Pendidikan Pancasila, dan secara bertahap
artinya dapat dan mampu menjabarkan mendapatkan mata kuliah lainnya, seperti
secara nyata dalam kehidupan, tidak hanya contohnya dalam bidang ilmu hukum,
secata teori saja dimengerti tetapi harus adanya hak asasi manusia, perlindungan
dilaksanakan dan dipraktekkan dalam anak dan perempuan, dan masih banyak
kehidupan, menunjukkan bahwa dimensi lagi yang didapatkan, dengan mempelajari
yang ada dapat menumbuhkan keprtibadian mata kuliah tersebut, mahasiswa tentunya
yang sesuai dengan nilai nilai, norma dapat mengembangkannya sendiri ditengah-
dan moral dalam menjunjung tinggi akan tengah masyarakat, karena tidak semuanya
ideologi pancasila yang bersifat terbuka di masyarakat mengetahui dan memahami
dalam kehidupan bangsa dan bernegara. akan adanya hak tersebut, dan tidak
Perspekti perjuangan bangsa mengetahui bahwa hak tersebut sudah
merupakan tujuan dan fungsi perguruan ada sejak manusia dilahirkan dan kaena
tinggi yang ada di seluruh Indonesia merupakan pemberian Tuhan Yang Maha
adalah Tri Dharma Perguruan Tinggi dan Esa tentunya bagi yang melanggar hak
bukan juga hanya sekedar dari bagian tersebut akan diberikan sanksi yang sesuai
tangging jawab mahasiswa saja, tetapi juga dengan ketentuan hukum yang berlaku,
adlah tanggung jawab seluruh dosen atau dikarenakan juga masyarakat di daerah
pendidik, termasuk juga orang-orang atau pedesaan tidak semuanya mengerti akan
siapapun yang terlibat didalamnya atau aturan hukum sehingga perlu adanya
disebut juga dengan sivitas akademika pengertian-pengrtian yang diberikan kepada
memiliki tanggung jawab yang sama pula. kelompok masyarakat yang ada.
Tri Dharma dari Perguruan Tinggi ini Bidang Penelitian, Bidang yang ke
bertujua agar dapat mengaktualisasikan dua dari Tri harma suatu Perguruan Tinggi
nila-nilai pancasila dalam masyarakat luas, adalah Penelitian, sebagai seorang dosen
mahasiswa dapat terjuan langusng ke tengah- merupakan keharusan dalam melakukan
tengah masyarakat dan mengamalkan ilmu penelitian dan dari hasil penelitian
pengetahuan dan wawasannya selama dipublikasikan artikelnya ke dalam jurnal
berada di perguruan tinggi. baik itu jurnal nasional yang terkareditasi
Menerapkan dan mempratekkan atau juga dengan jurnal international untuk

Fransiska Novita Eleanora, Andang Sari, Relevansi Pendidkan Pancasila dan Potret Mahasiswa
di Perguruan Tinggi
128

menaikkan jabatan fungsional. ke desa-desa. Mahasiswa berperan aktif


Dalam melaksanakan penelitian dalam kegiatan kegiatan kerja mahasiswa
dosen mengikutsertakan mahasiswa artinya (KKM), keterlibatan dosen disini bisa
ada keterlibatan mahasiswa disini, dengan sebagai pembimbing KKM, kegiatan
keikutsertaan ini mahasiswa mengetahui pengabdian masyarakat ini dilakukan
tahap-tahap membuat proposal serta dalam penyuluhan sekaligus juga
laporan penelitian, proposal dan laporan menanamkan rasa persaudaraan dan saling
ini juga dibuat sesuai dengan pemahaman mengenal satu sama lain, adanya persatuan
mahasiswa dalam mengembangkan teri dan kesatuan bangsa, terjalin kekompakan
dan konsep yang ada. Tidak diporbolehkan yang harmonis serta rasa solidaritas
melakukan plagiat atau mencopy paste diantara masyarakat di tempat tersebut
penelitian milik orang lain, jika mahasiswa dengan mahasiswa.
sudah paham, akan dapat melakukan Misalnya, Disamping memperkenalkan
penelitian dan biasanya hasilnya juga mengenai bidang dari hukum itu sendiri,
dipublikasikan kedalam jurnal mahasiswa. tentunya adanya hak-hak untuk didampingi
implikasinya yang lain dikarenakan pada kuasa hukum, adanya pendampingan
semester akhir akan melaksanakan skripsi pembelaan melalui lembaga bantuan
atau tugas akhir, dalam melaksanakan dan konsultasi hukum (LKBH), artinya
seorang mahasiswa akan mengambil data, masyarakat diarahkan untuk mendapatkan
dengan data tersebut akan diolah dalam hal hak-haknya, mendapatkan pembelaan yang
penyajian data. sesuai dengan hak-haknya. Para Mahasiswa
Aco Agus dalam (2016), Misalnya yang turut serta dan berperan aktif sebagai
saja, penelitian mengenai tindak perdagangan narasumber dalam kegiatan ini, menyampaikan
orang yang semakim marak, pelaku berbagai berbagai tema serta menjawab
mendapatkan hukuman yang setimpal dan pertanyaan dari peserta. Keaktifan mahasiswa
korban mendapatkan ganti rugi yang sekaligus memperkenalkan civitas akademik
layak, dari hal ini bisa disimpulkan nilai- kepada masyarakat yang ada.
nilai kemanusiaan dalam sila pancasila Dalam Endang Daruni (2003),
sudah mulai luntur sedangkan Aqib (2011), Sehingga terjalinlah komunikasi yang
tidak mengenal rasa belas kasihan, bukan baik diantaranya pihak-pihak yang terlibat
barang lagi yang dijual tetapi sekarang dalam kegiatan pengabdian masyarakat
adalah manusia, akibat perbuatan tersebut ini. Dalam melakukan pengabdian tersebut
pelaku berhak mendapatkan sanksi yang biasanya ada kerjasama dengan tempat
berat atas kejahatan yang dilakukannya, dimana melakukan kegiatan tersebut, tidak
dalam memutuskan pelaku bersalah atau terbatas hanya dalam wilayah tertentu
tidak serta hukuman yang layak diberikan, namun bisa saja ada suatu desa binaan,
tentunya hakim melakukan musyawarah dimana masyarakatnya sudah diberikan
untuk mendapatkan keputusan, hal ini penyuluhan, pelatihan secara rutin sehingga
sesuai dengan sila ke-4, kerakyatan yang mereka sudah dapat menerima, mengerti dan
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam memahami mengenai tema yang diberikan
permusyawaratan. serta dapat mengimplementasikan di dalam
Bidang Pengabdian Kepada kehidupanya, aktualisasi pancasila dalam
Masyarakat, tetap melibatkan mahasiswa hal ini terdapat dalam sila-sila dalam
disini mahasiswa menjelaskan tema- pancasila adanya keadilan sosial bagi
tema yang berkaitan dengan kegiatan seluruh rakyat Indonesia, adil dan saling
abdi mas, kegiatan ini juga dalam rangka menjaga persaudaraan
melakukan sosialisasi atau penyuluhan

Jurnal Civic Hukum,Volume 4, Nomor 2, November 2019, hal 122-129


129

SIMPULAN Civic Education Journal, 3 (2), 158-


Relevansi nilai-nilai dalam Pancasila 167.
sebagai Falsafah Negara Indonesia, tercermin di Kaelan. 2013. Negara Kebangsaan Pancasila:
Perguruan Tinggi dalam Tri Dharma Perguruan Kultural, Historis, Filosofis, Yuridis,
Tinggi, yang sesuai dengan pendidikan Dan Aktualisasinya, Yogyakarta :
karakter yaitu keimanan dan ketakwaan, Paradigma.
bertanggung jawab, kejujuran, kedisiplinan, Kristioni, Natal. 2017. Penguatan Ideologi
persatuan, saling menghormati dan toleransi. Pancasila Di Kalangan Mahasiswa
Wujud nyatanya mahasiswa ikut berperan Universitas Negeri Semarang. Jurnal
aktif dalam kegiatan tri dharma perguruan Harmony, 2 (2), 193-204.
tinggi dengan mengimplementasikan dalam Mardawani, Lusiana. 2018. Peran
kehidupan masyarakat dan mengembangkan Mahasiswa alam Upaya Membentuk
ilmu pengetahuan yang sudah didapatkan Generasi Muda Berkarakter Melalui
di perguruan tinggi, (ii) Pengembangan Tri Pendekatan Humanis Berbasis
Dharma Perguruan Tinggi merupakan potret Kearifan Lokal Suku Dayak Di Desa
mahasiswa dalam berkontribusi secara Telaga II. Jurnal Pekan, 3 (1), 1-9.
nyata harus selalu dilaksanakan secara Misnaini, Sari. 2018. Pengaruh Pembelajran
rutin, sehingga nantinya mahasiswa dapat Nilai-Nilai Pancasila Terhadap Prilaku
menemukan jati diri sesungguhnya, dalam Mahasiswa Di STIK Bina Husada,
proses pembelajaran menuju dunia kerja Jurnal Ilmiah P2M STKIP Siliwangi,
yang baik 5 (2), 75-84
Puji, Asmaroini Ambiro. 2017. Menjaga
DAFTAR PUSTAKA Eksistensi Pancasila Dan Penerapannya
Aco, Agus A. 2016. Relevansi Pancasila Bagi Masyarakat Di Era Globalisasi. JPK :
Sebagai Ideologi Terbuka Di Era Jurnal Pancasila Dan Kewarganegaraan,
Reformasi. Jurnal Office, 2 (2), 229- 1 (2), 50-64.
238. Putra, Zulfikar. 2018. Implemetasi
Aqib, Zainal. 2011. Panduan Dan Aplikasi Pendidikan Pancasila Sebagai
Pendidikan Karakter. Bandung : Character Building Mahasiswa Di
Yrma Media Universitas Sembilan belas November
Endang, Daruni, Asdi. 2003, Manusia Kolaka. Jurnal Citizenship : Media
Seutuhnya Dalam Moral Pancasila, Publikasi Pendidikan Pancasila dan
Yogyakarta : Pustaka Raja Kewarganegaraan. 1 (1), 9-13.
Farida, Any. 2016. Teori Hukum Pancasila Supriyono. 2014. Membangun Karakter
Sebagai Sintesa Konvergensi Teori- Mahasiswa Berbasis Nilai-Nilai
Teori Hukum Di Indonesia, Jurnal Pancasila Sebagai Resolusi Konflik,
Perspektif : Kajian Masalah Hukum Jurnal Educational Technology, 13
dan Pembangunan, 21 (1), 62-65. (3), 325-342
Heryansyah, Despan. 2014. Tanggung Syarbaini, Syahrial, 2011, Pendidikan
Jawab Pemuda Terhadap Masa Pancasila (Implementasi Nilai-Nilai
Depan Pancasila. Jurnal Hukum IUS Karakter Bangsa) DI PERGURUAN
QUIA IUSTUM, 21 (4), 607-631. TINGGI, Bogor : Ghalia Indonesia,
Ishal, Arfyand Anzhar Sapriya. 2018. Edisi Revisi, Cetakan keempat.
Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila Yusuf, Muri, 2014, Metode Penelitian,
Melalui Pusat Studi Pancasila Kuantitatif, Kualitatif, & Penelitian
Sebagai Upaya Penguatan Ideologi Gabungan, Jakarta : Prenadamedia
Bangsa Bagi Generasi Muda, Untirta Group

Fransiska Novita Eleanora, Andang Sari, Relevansi Pendidkan Pancasila dan Potret Mahasiswa
di Perguruan Tinggi

Anda mungkin juga menyukai