Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NPM : 140710200010
LABORATORIUM GEOFISIKA
DEPARTEMEN GEOFISIKA
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2020
MODUL-5
MORFOLOGI BATUAN
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Praktikan mampu memahami morfologi dan lapisan batuan
2. Praktikan mampu menggambarian penampang batuan.
3. Singkapan
Informasi-informasi geologi permukaan pada umumnya
diperoleh melalui pengamatan (deskripsi) singkapan-singkapan batuan.
Singkapan dapat didefinisikan sebagai bagian dari tubuh
batuan/urat/badan bijih yang tersingkap (muncul) di permukaan akibat
adanya erosi (pengikisan) lapisan tanah penutupnya.
Singkapan-singkapan tersebut dapat ditemukan (dicari) pada
bagian-bagian permukaan yang diperkirakan mempunyai tingkat
erosi/pengikisan yang tinggi, seperti :
a) Pada puncak-puncak bukit, dimana pengikisan berlangsung intensif.
b) Pada aliran sungai, dimana arus sungai mengikis lapisan tanah
penutup.
c) Pada dinding lembah, dimana tanah dapat dikikis oleh air limpasan.
d) Pada bukaan-bukaan akibat aktivitas manusia, seperti tebing jalan,
sumur penduduk, atau pada parit-parit jalan, tambang yang sudah
ada.
4. Penampang Geologi
Penampang pada peta geologi yaitu gambaran suatu keadaan di
bawah permukaan dengan prinsip - prinsip geologi dengan
pembuatannya yang hampir sama dengan penampang pada peta
topografi. Penampang geologi merupakan suatu gambaran dari hasil
sayatan yang pada posisi nya mengarah searah vertikal pada bumi yang
berguna untuk menginterprentasikan pada suatu hubungan antara
keadaan geologi baik geologi dengan menggunakan peta ataupun tidak.
Ada beberapa jenis yang terdapat pada penampang permukaan
bawah tanah yakni ada dua jenis yang digunakan dalam
interpretasireservoir minyak bumi.
a) Structural cross section, pada jenis ini menjelaskan bahwa keadaan
geometri struktur geologi pada suatu area yang dicari atau area yang
telah ada dan telah ditentukan.
b) Stratigraphie cross section, yakni penjelasan nya menunjukan pada
suatu hubungan geometri dengan cara menyesuaikan kedalaman
dari suatu unit geologi dengan horizon geologi.
Adapula beberapa kegunaan dari penampang bawah permukaan yakni
diantaranya adalah sebagai berikut :
- Dapat menggambarkan pada suatu formasi bawah permukaan yang
ditunjukan secara posisi nya arah vertikal
- Bisa mengetahui keadaan struktur dan stratigrafi
- Bisa membantu untuk menganalisis atau meneliti pada bawah
permukaan dalam menetukan atau penentuan reservoir hidrokarbon,
dll.
6. Struktur Geologi
Geologi Struktur ialah kajian ilmu yang mempelajari tentang
arsitektur kulit bumi (batuan) hasil deformasi beserta gaya
penyebabnya. Dengan demikian hal penting yang dipelajari di dalam
Geologi Struktur pada dasarnya mencakup tentang proses dan hasil.
Proses berkaitan dengan gaya, gerak, displacement, waktu, serta
berhubungan dengan sifat fisika-kimia batuan. Sedangkan hasil atau
produk berkaitan dengan kedudukan, posisi dan geometri batuan.
Geologi struktur penting dipelajari karena didalamnya
mempelajari proses pembentukan struktur Geologi. Struktur geologi
inilah yang mengontrol pembentukan dan penyebaran batuan/mineral di
kulit bumi. Dalam geologi dikenal 3 jenis struktur yang dijumpai pada
batuan sebagai produk dari gaya gaya yang bekerja pada batuan, yaitu:
6.1 Kekar (Fractures)
Kekar adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan
akibat suatu gaya yang bekerja pada batuan tersebut dan belum
mengalami pergeseran. Secara umum dicirikan oleh:
a) Pemotongan bidang perlapisan batuan
b) Biasanya terisi mineral lain (mineralisasi) seperti kalsit,
kuarsa dsb
c) Kenampakan breksiasi. Struktur kekar dapat dikelompokkan
berdasarkan sifat dan karakter retakan/rekahan serta arah
gaya yang bekerja pada batuan tersebut.
Kekar yang umumnya dijumpai pada batuan adalah sebagai
berikut:
6.1.1 Shear Joint (Kekar Gerus) adalah retakan / rekahan yang
membentuk pola saling berpotongan membentuk sudut lancip
dengan arah gaya utama. Kekar jenis shear joint umumnya
bersifat tertutup.
6.1.2 Tension Joint adalah retakan/rekahan yang berpola sejajar
dengan arah gaya utama, Umumnya bentuk rekahan bersifat
terbuka.
6.1.3 Extension Joint (Release Joint) adalah retakan/rekahan yang
berpola tegak lurus dengan arah gaya utama dan bentuk rekahan
umumnya terbuka.
Gambar 6.1 Blok diagram dari Sesar Naik (Reverse fault), Sesar Mendatar (Strikeslip fault), Sesar
Normal (Dip-slip fault dan Obliqueslip fault).
(Noor, D. (2009). Pengantar geologi. Deepublish.)
Berdasarkan pergeserannya, struktur sesar dalam geologi
dikenal ada 3 jenis :
6.3.1 Sesar Mendatar (Strike-slip Fault) adalah sesar yang
pergerakannya sejajar, blok bagian kiri relatif bergeser kearah
yang berlawanan dengan blok bagian kanannya. Berdasarkan
arah pergerakan sesarnya, sesar mendatar dapat dibagi menjadi
2 jenis sesar, yaitu:
a) Sesar Mendatar Dextral (sesar mendatar menganan) Sesar
Mendatar Dextral adalah sesar yang arah pergerakannya
searah dengan arah perputaran jarum jam.
b) Sesar Mendatar Sinistral (sesar mendatar mengiri). Sesar
Mendatar Sinistral adalah sesar yang arah pergeserannya
berlawanan arah dengan arah perputaran jarum jam.
Pergeseran pada sesar mendatar dapat sejajar dengan
permukaan sesar atau pergeseran sesarnya dapat membentuk
sudut (dip-slip/oblique). Sedangkan bidang sesarnya sendiri
dapat tegak lurus maupun menyudut dengan bidang
horisontal.
6.3.2 Sesar Naik (Thrust Fault) adalah sesar dimana salah satu
blok batuan bergeser ke arah atas dan blok bagian lainnya
bergeser ke arah bawah disepanjang bidang sesarnya. Pada
umumnya bidang sesar naik mempunyai kemiringan lebih kecil
dari 450
6.3.3 Sesar Turun (Normal fault) adalah sesar yang terjadi
karena pergeseran blok batuan akibat pengaruh gaya gravitasi.
Secara umum, sesar normal terjadi sebagai akibat dari hilangnya
pengaruh gaya sehingga batuan menuju ke posisi seimbang
(isostasi). Sesar normal dapat terjadi dari kekar tension, release
maupun kekar gerus.
7. Strike dan Dip
Strike dan Dip adalah metode yang menggambarkan orientasi
pesawat dalam tiga dimensi. Biasanya diterapkan pada miring orientasi
lapisan batu.
Dip adalah sudut kemiringan, diukur dari horizontal. Dip sudut
diukur dalam derajat. Sedangkan strike adalah tingkat arah garis
pada permukaan miring. Hal ini lebih sulit untuk memvisualisasikan,
tapi mudah diingat karena selalu tegak lurus terhadap arah dip.
Aisyah, N. (2013). Strike, Dip, Fold, Fault, Hazard. Retrieved from Scribd:
https://id.scribd.com/doc/145641797/Strike-Dip-Fold-Fault-Hazard
Iskandar, S. (2017). Strike dan Dip Lapisan Batuan. Retrieved from Doc Player:
https://docplayer.info/63919205-Strike-dan-dip-lapisan-batuan.html
Noor, D. (2009). Pengantar geologi. Deepublish.
Saptra, S. (2015). Pembuatan Peta Geologi. Retrieved from Academia.edu:
https://www.academia.edu/23324104/pembuatan_peta_geologi#:~:text=Pena
mpang%20geologi%20merupakan%20suatu%20gambaran,dengan%20meng
gunakan%20peta%20ataupun%20tidak.
Zuhdi, M. (2019). Buku Ajar Pengantar Geologi. Mataram: Duta Pustaka Ilmu.