Penulisan karya ilmiah tentunya punya aturan untuk untuk merujuk berbagai literasi yang ada. Hal ini dimaksudkan agar karya ilmiah memiliki bukti atau fakta yang mencangkup
keilmuan yang baru. Penulisan karya ilmiah harus merujuk dari literasi atau sumber tersebut harus ditulis oleh pakar yang kompeten dari bidangnya. Seorang peneliti atau penulis karya ilmiah
harus benar-benar mengetahui sumber rujukan yang mau diambil supaya dapat terhindar dari salah merujuk bukan dari pakar. Pakar dan praktisi dari sumber yang mau dirujuk terdapat informasi
jelas mengenai indentitas serta kemampuan atau kompeten dalam bidang apa.
Kelayakan infromasi dalam penulisan karya ilmiah yang bisa dirujuk minimal adalah pendapat orang bergelar S2. Orang bergelar S2 dapat dirujuk karena mereka sudah mempunyai
kompetensi dalam hal ini mereka dalam masa perkuliahan sudah mulai merancang sistem tertentu. Selain itu kita juga diperbolehkan merujuk pendapat dari mahasiswa S3 dengan kasus yang
sama, mereka sudah memiliki kompetensi dalam bidang tertentu. Mahasiswa S3 sudah mampu dalam pengimplementasian keilmuan mereka jadi jika mereka punya pemikiran tertentu dapat kita
rujuk. Itulah orang dengan gelar tertentu yang dapat kita rujuk hasil pemikiran atau pendapat mereka yang dapat kita gunakan untuk penulisan karya ilmiah.
Pakar dan praktisi itu ada perbedaannya. Jika ada praktisi yang mau kita rujuk dalam penulisan karya ilmiah, maka minimal harus punya pengalaman 10 tahun dalam bidangnya. Hal ini
bertujuan untuk membuktikan pendapat praktisi tersebut apakah kredibel. Ada hal yang penting juga dalam merujuk sumber dengan mengutamakan dari artikel dan buku/karya ilmiah karena
sudah terbukti dengan mengandung hal-hal ilmiah. Buku dan artikel pada saat banyak sekali, dalam bentuk cetak ataupun online. Sehingga memudahkan kita untuk mengakses dimana dan kapan
saja untuk melakukan penulisan karya ilmiah.
Dalam penulisan karya ilmiah yang harus diperhatikan adalah utamakan merujuka dari sumber yang bereputasi. Kita dapat mengambil dari jurnal dan buku baik nasional dan internasional.
Kita harus benar-benar mengetahui buku itu dari penerbit mana supaya tidak terjebak dalam tulisan yang tidak baik. Pada era saat ini, dalam penulisan karya ilmiah kita harus mampu
memanfaatkan berbagai sumber yang ada dan tersedia disekitar kita. Jika akan mengambil sumber online, jangan mengambail dari blog yang tidak jelas penulisnya karena ditakutnya hasil
penulisan mereka tidak kredibel. Sumber penulisan umum terbuka seperti wikipedia juga harus dihindari karena kita tidak bisa tau siapa yang menulis dan apakah kredibel juga.
Ketika ambil sumber dari penulis pribadi kita juga harus mengecek informasi pribadi mereka untuk memastikan bahwa mereka adalah orang yang berkompeten dalam bidang tertentu.
Ketika melakukan penulisan karya ilmiah sangat dianjurkan untuk merujuk dari berbagai jurnal online yang sangat banyak tersedia. Di Universitas Negeri Malang sendiri berlangganan
jurnalminternasional seperti springer, dan lainnya yang jumalnya ada 15. Sebagai mahasiswa UM kita harus mampu memanfaatkan hal tersebut. Selain itu kita juga bisa menggunakan mesin
pencari untuk mencari jurnal atau informasi tertentu yang paling populer adalah google. Kita juga bisa menggunakan mesin pencari informasi akademik untuk fokus pada karya ilmiah tertentu
misalnya googleschooler, garuda ristekdikti, dan lain sebagainya.