Anda di halaman 1dari 4

KONTRIBUSI PAJAK DIGITAL TERHADAP PDB

KOMPAS.com - Kontribusi pasar digital terhadap Produk Domestik Bruto


( PDB) Indonesia terus meningkat sejak 2016, berdasarkan data Badan
Pusat Statistik (BPS). Kenaikan ini karena Indonesia adalah pasar
potensial ekonomi digital. Pada 2018, kontribusi pasar digital diestimasi
mencapai 10 persen, menurut riset Center for Indonesian Policy Studies
(CIPS). Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pada 2016
kontribusi pasar digital terhadap PDB Indonesia adalah 3,61 persen.
Pada 2017 meningkat menjadi 4 persen. CIPS memperkirakan kontribusi
pasar digital terhadap PDB antara 8 persen-10 persen tahun ini
didasarkan sejumlah hal. Baca juga : Dorong Ekonomi Digital, Alibaba
Ajak UKM di Indonesia Kembangkan Bisnis Salah satunya, adalah data
Bank Indonesia pada 2017 yang menjelaskan bahwa nilai transaksi e-
commerce di Indonesia yang terus meningkat dalam 4 tahun terakhir.
Kenaikan nilai transaksi e-commerce ini juga diikuti adanya peningkatan
nilai transaksi pangsa e-commerce terhadap ritel yang juga terus
merangkak naik dengan proyeksi 3,1 persen di tahun 2017. Peneliti CIPS
Novani Karina Putri mengatakan, hal ini menunjukkan bahwa semakin
banyak usaha di Indonesia yang mengandalkan sektor digital dalam
melakukan jual beli baik barang maupun jasa. "Tingginya potensi sektor
ekonomi digital di Indonsia ini juga didukung dengan terjangkaunya
biaya internet dan penjualan yang menjadi di Indonesia dengan aktivitas
penggunaan internet yang tinggi,” jelas Novani melalui rilis. Baca juga :
Jokowi: Ekonomi Digital Bikin Peluang Bisnis Daerah Membesar Upaya
Pemerintah Upaya pemerintah dalam meningkatkan ekonomi digital
juga tertuang dalam Paket Kebijakan Ekonomi XIV yang mana pemeritah
ingin menempatkan Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital
terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020. Pemerintah juga mendorong
kreasi, inovasi dan invensi kegiatan ekonomi baru di kalangan generasi
muda, dan memberikan penguatan kapasitas dan kemudahan berusaha
dalam pemanfaatan e-commerce dengan target 93,4 juta pengguna
internet. Sebanyak 71 juta pengguna smartphone diharapkan akan
melahirkan 1.000 technopreneurs. Dengan valuasi bisnis 10 miliar dollar
AS pada tahun 2020, diprediksi nilai e-commerce mencapai 130 miliar.
Menanggapi kondisi ini, kata Novani, tidak menutup kemungkinan
pertumbuhan ekonomi di Indonesia kedepannya akan banyak disokong
dari sektor ekonomi digita

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kontribusi Pasar


Digital Terhadap PDB Diprediksi 10 Persen Tahun Ini",
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/15/070000326/kontribusi-
pasar-digital-terhadap-pdb-diprediksi-10-persen-tahun-ini.

Editor : Aprillia Ika

Salah satu kendala yang dihadapi oleh pelaku bisnis ekonomi digital
adalah pendanaan yang kurang. Program inklusi finansial merupakan
salah satu upaya pemerintah agar para pelaku bisnis mendapatkan akses
kredit usaha mereka. Untuk mendorong literasi keuangan, telah tumbuh
digital/ financial technology (Fintech) yang akan memberikan
kemudahan bagi pelaku usaha digital untuk mendapatkan pembiayaan
usaha dan membantu proses transaksi pembayaran dengan
menggunakan online payment system. Berdasarkan survei yang
dilakukan oleh Google and A.T. Kearney terlihat bahwa 64 persen
investor lokal memiliki preferensi untuk menanam modal di sektor
fintech dan 70 persen investor global juga memiliki preferensi untuk
memberikan modal di teknologi finansial. "Sehingga diprediksi sektor
ekonomi digital yang akan berkembang pesat tahun kedepan adalah
lembaga keuangan digital/ financial technology,” jelasnya. Jaringan
Internet Terkait kesiapan Indonesia terhadap ekonomi digital, Novani
menekankan masih perlunya perbaikan dan peningkatan di beberapa
hal. Menurut data Kepios 2017 dan McKinsey 2016, penetrasi dan
kualitas jaringan internet di Indonesia masih tergolong relatif tertinggal
dibandingkan dengan negara lainnya. Penetrasi Internet di Indonesia
hanya mencapai sekitar 50 persen dengan kecepatan rata-rata (Mbps)
sekitar 3,9 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan
Malaysia, Singapura, dan Thailand. Selain kualitas jaringan untuk
mendukung iklim bisnis digital, yang tidak kalah pentingnya juga adalah
perlu adanya upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
yang merupakan pelaku usaha. Novani memaparkan, Indonesia harus
memiliki sumber daya manusia yang mampu menggunakan teknologi
dengan maksimal sehingga dapat menyambut era ekonomi digital dan
siap bersaing baik nasional maupun internasional. CIPS menyimpulkan
bahwa minat masyarakat terbilang relatif tinggi untuk menyambut
ekonomi digital. Hal ini terlihat dengan mulai banyaknya pergeseran
sistem jual beli konvensional menjadi digital.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kontribusi Pasar


Digital Terhadap PDB Diprediksi 10 Persen Tahun Ini",
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/15/070000326/kontribusi-
pasar-digital-terhadap-pdb-diprediksi-10-persen-tahun-ini?page=2.

Editor : Aprillia Ika

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/15/070000326/kontribusi-
pasar-digital-terhadap-pdb-diprediksi-10-persen-tahun-ini?page=3

Anda mungkin juga menyukai