Laporan Full
Laporan Full
DISUSUN OLEH :
ANGKATAN XXVI
SMK TELKOM SANDHY PUTRA PURWOKERTO
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Mengetahui, Menyetujui,
Pimpinan Instansi Pembimbing Instansi
(.....................................) (....................................)
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Mengetahui, Menyetujui,
Kepala Sekolah Pembimbing Sekolah
(.....................................) (....................................)
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR LAMPIRAN vii
DAFTAR FOTO DOKUMENTASI PKL (WAJIB ADA) viii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang PKL 1
B. Dasar Hukum PKL 2
C. Tujuan PKL dst
D. Manfaat PKL............................................................................
E. Waktu Pelaksanaan PKL..........................................................
F. Metode Pengumpulan Data ......................................................
1. Nama Gambar 12
2. Nama Gambar 13
DAFTAR TABEL
1. Nama Tabel 15
2. Nama Tabel 16
DAFTAR LAMPIRAN
1. Nama Lampiran 33
2. Nama Lampiran 34
DAFTAR FOTO KEGIATAN
1. Nama Foto 40
2. Nama Foto 41
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan PKL
Program PKL disusun bersama antara SMK dan DUDI yang menjadi
Institusi/Industri Pasangan (IP) dalam pelaksanaan PKL untuk memenuhi
kebutuhan peserta didik sebagai peserta PKL, sekaligus merupakan wahana
berkontribusi bagi DUDI terhadap upaya peningkatan kualitas pendidikan di
SMK. Tujuan PKL antara lain sebagai berikut.
1. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik
dalam rangka menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang
berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membangun dan
mengambangkan kepribadiannya yang berkarajter sesuai dengan nilai-
nilai positif yang tumbuh dan diperlukan oleh masyarakat, khususnya di
dunia kerja yang ditekuni.
3. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki
dunia kerja sesuai tuntutan pasar kerja global.
4. Memenuhi hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai
keutuhan standar kompetensi lulusan.
5. Mengaktualisasikan salah satu bentuk aktivitas dalam penyelenggaraan
Model Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara SMK dan Institusi
Pasangan yang memadukan secara sistematis dan sistemik program
pendidikan di sekolah (SMK) dan program pelatihan penguasaan
keahlian di dunia kerja (DUDI).
D. Manfaat PKL
1. Manfaat bagi peserta didik
a. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di
sekolah.
b. Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya berupa
pengalaman kerja langsung (real) dalam rangka menanamkan iklim
kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil
kerja.
c. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta menanamkan etos
kerja yang tinggi sesuai budaya industri.
d. Memperkuat kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi
keahlian yang dipelajari.
e. Mengembangkan kemampuan sesuai dengan bimbingan/ arahan
pembimbing industri dan dapat berkontribusi kepada dunia kerja.
f. Memperkuat kepribadiannya yang berkarakter sesuai dengan
tuntutan nilai-nilai yang tumbuh dari budaya industri.
2. Manfaat bagi sekolah
a. Terjalinnya hubungan kerja sama yang saling menguntungkan antara
sekolah dengan dunia kerja (DUDI).
b. Meningkatkan kualitas lulusan melalui pengalaman kerja langsung
selama PKL.
c. Meningkatkan relevansi dan efektivitas program sekolah melalui
sinkronisasi kurikulum, proses pembelajaran, teaching factory, dan
pengembangan sarana dan prasarana praktik berdasarkan hasil
pengamatan di tempat PKL.
d. Merealisasikan program penguatan pendidikan karakter berbasis
masyarakat secara terencana dan implementatif, khususnya nilai-
nilai karakter budaya industri sebagai salah satu bentuk
implementasi Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang
Peningkatan Pendidikan Karakter.
e. Meningkatkan kualitas lulusan.
3. Manfaat bagi dunia kerja
a. Dunia Kerja (DUDI) lebih dikenal oleh masyarakat, khususnya
masyarakat sekolah sehingga dapat wahana dalam promosi produk.
b. Adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK untuk
perkembangan DUDI.
c. Dunia kerja/DUDI dapat mengembangkan proses dan atau produk
melalui optimalisasi peserta PKL.
d. Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhannya.
e. Meningkatkan citra positif DUDI karena dapat berkontribusi
terhadap dunia pendidikan sebagai implementasi dari Instruksi
Presiden Nomor 9 Tahun 2016.
1. Observasi Lapangan
Observasi Lapangan dilakukan untuk mendapatkan data mengenai
volume pekerjaan dengan melaukakn pencatatan. Dalam hal ini kami
langsung ke lapangan untuk recovery gangguan yang harus diatasi
bersama pembimbing.
BAB II
PEMBAHASAN UMUM
A. Sejarah PT.Indonesia Comnets Plus
Didirikan pada tanggal 3 Oktober 2000, PT. Indonesia Comnets Plus
(ICON+) berfokus pada penyediaan jaringan, jasa, dan konten telekomunikasi,
khusus untuk mendukung teknologi sistem informasi PT. PLN (Persero) dan
publik. Untuk itu, PT. ICON+ menyediakan berbagai layanan unggulan seperti
Clear Channel, Multi Protocol Label Switching (MPLS), akses internet broadband,
Voice over Internet Protocol (VoIP), dan aplikasi perbankan.
Sebagai anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh PLN, pada
awalnya ICON+ berfokus untuk melayani kebutuhan PLN akan jaringan
telekomunikasi. Seiring dengan kebutuhan industri akan jaringan telekomunikasi
dengan tingkat availability dan reliability yang konsisten, Perseroan melihat
peluang baru untuk mengembangkan usahanya yaitu dengan mengkomersialkan
kelebihan kapasitas jaringan telekomunikasi ketenagalistrikan serat optik milik
PLN di Jawa dan Bali.
Berdasarkan pemikiran tersebut, ICON+ mulai menjalin kerjasama dengan
berbagai perusahaan, terutama yang kegiatan operasionalnya membutuhkan
jaringan telekomunikasi yang ekstensif dan handal. Hingga saat ini, Perseroan
melayani lebih dari 920 perusahaan di Indonesia, pada industri-industri utama
yaitu telekomunikasi, perbankan, keuangan, pemerintahan, dan manufaktur.
PT. ICON+berupaya menyediakan layanan yang handal, selalu tersedia,
dan dengan down time minimal hingga memenuhi service level agreement.
ICON+ didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dan berpengalaman
serta jaringan serat optic sepanjang hampir 891.000 km yang mencakup Sumatra,
Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Kalimantan.
Mendukung visi ICON+ yaitu menjadi penyedia jaringan terkemuka di
Indonesia, pada tahun 2008, Perseroan melakukan ekspansi konektivitas jaringan
telekomunikasi ke Pulau Sumatera dan wilayah-wilayah terpencil di Indonesia,
serta memaksimalkan pendayagunaan hak jaringan ketenagalistrikan milik PLN
yang mencakup seluruh wilayah nusantara, yaitu Right of Ways (RoW).
B. Struktur Organisasi PT. Indonesia Comnets Plus
FOT
1. SDH (Synchronous Digital Hierarchy)
mati total
2. SDH card
3. SDH tributary
4. SDH konfigurasi
5. PDH (Plesiochronous Digital Hierarchy)
Nokia mati total
6. PDH Nokia card
7. PDH Nokia tributary atau channel
8. PDH Nokia konfigurasi
9. Sopho mati total
10. Sopho card
11. Sopho tributary atau channel
12. Sopho konfigurasi
13. Router mati total
14. Router port
15. Router konfigurasi
16. Router hang
17. GPA (General Purpose Agent)
18. DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing)
19. Catalyst mati total
20. Catalyst port
21. Catalyst konfigurasi
22. Konverter telways mati total
23. Konverter telways hang
Tabel 1.1 Gangguan FOT
b. FOC
FOC (Fiber Optic Cable) adalah gangguan dan pemeliharaan jalur
komunikasi yaitu kabel fiber optik.
Gangguan yang sering terjadi antara lain :
FOC
1. Kabel fiber optic putus
2. Kabel fiber optic dicuri
3. Kabel fiber optic terbakar
4. Kabel fiber optic terkena induksi
5. Putus core di join box
6. Putus core di tengah kabel fiber optic
7. Joint box rusak atau bolong
8. Joint box hilang
9. Redaman sinyal terlalu besar
10. Patch cord terbalik
11. Patch cord putus atau terjepit
12. Patch cord kotor
13. Patch cord kendor
14. Patch cord digigit tikus
15. Pigtail putus atau terjepit
16. Pigtail digigit tikus
17. Small Form Pluggable
Tabel 1.2. Gangguan FOC
c. Power Supply
Power supply adalah gangguan atau pemeliharaan yang tujuan
menjaga ketersediaan power pada semua perangkat icon plus baik supply
power arus AC, rectifier, inverter, power meter dan MCB (mini circuit
breaker).
Gangguan yang sering dialami antara lain :
POWER SUPPLY
1. Modul Rectifier
2. Backup time battery
3. Inverter
4. Listrik PLN padam
5. Power strip atau stop kontak
6. Suhu ruangan panas
Tabel 1.3. Gangguan Powe Suplay
2. ARA (Action Request Administrator)
Merupakan divisi yang bertugas membuat surat tugas ,working permint
,dan menganalisa/memonitoring gangguan yang telah di open oleh divisi CA
atas permintaan pelanggan .
3. Aktivasi
merupakan divisi yang melakukan pemasangan atau pengadaan suatu
jaringan telekomunikasi dan bertugas mendata setiap pemasangan perangkat
yang baru dipasang agar bisa di monitoring .
4. CA (Customer Account)
Divisi ini merupakan divisi yang tugasnya mengolah data STI (sistem
teknologi informasi), tabel pintar pln, database MRTG+ (multi router traffic
grapher), juga penerima laporan gangguan dari pelanggan icon plus.
B. Uraian Pelaksanaan Pekerjaan
1) Pembuatan WO
Pekerjaan yang pertama adalah pembuatan work order (WO) di
divisi ARA yang sebelumnya telah di open ticket oleh divisi NOC .WO ini
kemudian diolah kembali dan dianalisa . apabila butuh perijinan seperti ke
gardu induk (GI,GIS, dan GITET) maka harus diajukan working
permint(WP) pada supervisor yang bertanggung jawab dalam gardu induk
tersebut.
3) Persiapan alat
Peralatan yang dibawa biasanya menyesuaikan dengan gangguan
atau pemeliharaan .peralatan yang sering dipakai untuk mengatasi
gangguan antara lain :
a. berertest
e. LED
Gambar 1.7. LED
f. Loop
g. tools checker
6. Penanganan gangguan .
a) Gangguan channel down (layanan clear channel)
Clear Channel by ICON+ adalah layanan komunikasi data yang bersifat
private dan dedicated berbasis teknologi SDH/PDH. Clear channel memiliki
bandwith yaitu yang sering kita sebut dengan E1 (2mbps(standar asia)) dan
64kbps, pelanggan dapat memilih bandwith mana yang ingin di pakai sesuai
kebutuhan. Clear channel menggunakan sistem point to point sehingga setiap 1
jalur komunikasi hanya terisi oleh 1 saluran kamunikasi.
Jika clear channel down, maka akan berpengaruh pada link LCD atau TP
(teleproteksi) milik PLN. Gangguan biasanya dilakukan 2 sisi yang mengalami gangguan
misalkan GI Lengkong Baru dan GITET Balaraja. Identifikasi gangguan baik pada
layanan clear channel atau yang lain bisa kita lihat dari alarm comm fail atau comm lost
yang berada dalam panel .
Kemudian kita check apakah channel diperangkat PDH/SDH down atau tidak,
jika down berarti ada bebrapa kemungkinan yang terjadi yaitu channel rusak, card pdh
(pada pdh nokia), terminasi bermasalah, dan lain lain. Ada beberapa cara identifikasi
2. Bertest
•BER (Bit Error Rate atau Bit error ratio) merupakan jumlah bit salah
yang diterima dibagi dengan total bit yang dikirimkan menggunakan alat bertest,
hal ini dilakukan untuk mengecek jalur antar point apakah transmitte satu sama
lain. Caranya sisi yang satu mengeloop kabel existing ke arah terminasi
kemudian sisi satunya akan melakukan uji bertest menggunakan alat bertest.
Biasanya waktu ujinya 15 menit untuk standarnya.
Mode Pengukuran :
Terdapat 2 mode pengukuran BER menggunakan BER Test
1.Mode Loop Back
Pastikan apakah uji berrtest berhasil dengan baik, jika berhasil berarti
kemungkinan jalur komunikasi antar pelanggan aman atau lancar, bisa jadi
permasalahan berada dalam mux PLN yang bukan wewenang Icon Plus .
Gambar 1.15. Kroning DDF Gambar 1.16. Bertest IWAN
3. Back up GSM
Back up gsm biasanya dilakukan ketika layanan ip VPN down dikarenakan oleh
FO cut, dan kendala lainnya. Alat yang disiapkan biasanya router, data komunikasi
internet, kabel UTP, alat creemping dan laptop untuk konfig router.
1. Aktifkan data internet dan masukkan dalam router
2. Pasang kabel utp dari router yang telah di nyalakan ke laptop untuk config
3. Config router dengan membuka port pada router untuk di isi layanan
4. Setelah selesai config dan membuka port maka langkat terakhir memasukkan kabel
UTP dari arah pelanggan ke router tadi .
Gambar 1.17. Back Up GSM
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan OTDR adalah sebagai berikut:
3. Gunakan tegangan catuan yang diijinkan oleh alat tersebut (110 V/ 220 V).
5. Kondisi lingkungan alat harus bersih, kering, tidak terkena sinar matahari
6. Harus mensetting alat agar dapat bekerja sesuai dengan tujuan serta
ukur.
Prosedur Pengukuran Beberapa langkah yang harus dilakukan dalam proses pengambilan
data
2. Mengaktifkan OTDR.
4. Melakukan bending serat optik pada lokasi 50m dan 75m dengan radius 5mm, 6mm dan
7mm (1-5 lilitan).
5. Menekan Tombol “Run/Stop” pada OTDR Menunggu selama 1 menit (sesuai pengaturan
awal OTDR).
Gambar 1.18. Pengukuran Jalur OTDR Gambar 1.19. Pengukuran Jalur OTDR
C.Fuse battery
Pada rectifier tipe hammer simmons dilengkapi dengan pengaman arus (fuse
battery) untuk supply arus atau tegangan dari battery hingga kapasitas 100 A.
Fuse battery ini berjumlah 2 buah yang mana masing-masing fuse battery untuk 1
bank battery (1 bank = 4 buah battery)
Dampak kegagalan :
Jika tidak segera diganti maka saat terjadi pemadaman listrik di sisi PLN yang
mana supply arus AC untuk rectifier terputus maka rectifier tidak dapat
memback-up beban dikarenakan supply arus atau tegangan DC dari battery
terputus dikarenakan fuse battery telah putus atau rusak
Penanganan:
Segera mengganti fuse battery dengan fuse battery yang lain.
2.Inverter
- Pengertian Inverter
Cara kerja inverter berkebalikan dengan rectifier,inverter digunakan untuk
mengubah sumber arus searah (DC) menjadi arus bolak balik (AC)
- macam-macam merk inverter
-Inverter power matic
-Inverter meta power
3.Battery
-Pengertian battery
Battery berfungsi untuk menyimpan daya listrik sementara.battery
mengalirkan arus searah (DC).
-Jenis Battery
ICON+ menggunakan dua jenis battery yaitu kering dan basah. Saat ini
battery yang dominan digunakan ICON+ adalah jenis battery kering karena
kemudahan dalam pemeliharaanya
-Perhitungan kapasitas battery
Satuan kapasitas battery adalah Ampere Hour (AH) artinya battery dapat
mensupply sejumlah isinya sebelum tiap selnya menyentuh drop voltage
Jika dihitung secara teori maka rumusnya adalah :
C=IxT
Ket :
C: KAPASITAS (AH)
I : KUAT ARUS (AMPERE)
T : WAKTU (HOUR)
Gambar 1.22.
C. Atmosfir dan Budaya Di PT. Indonesia Comnets
1. Suasana Kerja
Suasana kerja di kantor PT. Indonesia Comnets cabang gandul sangat
santai,suasana tidak tegang disisi lain tempatnya juga nyaman,bersih juga ada
fasilitas mushola,pentri,dan kamar mandi yang sangat memadai. Selain itu
karyawan PT. Indonesia Comnets juga ramah.
2. Budaya Kerja
Integrity
Perilaku yang harus dimiliki :
Berketuhanan Yang Maha Esa, Berdedikasi Tinggi, Menjalankan apa yang
saya katakana. Setia terhadap perusahaan, Bertanggung jawab, Dapat
Dipercaya, Menolak suap, dan menggunakan fasilitas perusahaan hanya untuk
kepentingan perusahaan.
Care
Melayani dengan sepenuh hati, bertindak cepat dan tanggap, terlibat aktif
dalam usaha mencapai tujuan Stakeholders sesuai dengan kompetensinya
(keterlibatan dan konstribusi), berpikir dan bertindak untuk melayani.
Open Mind
Berpikir positif, mau menerima saran, percaya diri, pembelajaran,
professional, saling menghargai dan menghormati, serta membuka diri.
Innovation
Bersikap kreatif, analisa sebelum bertindak, selalu ingin tau, selalu aktif
mengingatkan pengetahuan, berpikir ke depan, dan lebih baik dari competitor.
Team Work
Focus, toleransi, proaktif, saling mengisi dan menyemangati, kemampuan
melakukan sebagai pelaku tim mauoun pemain tim, kompak (kebersamaan),
semangat gotong royong, mau berbagi.
Excellence
Meningkatkan kompetensi, optimis dan pantang menyerah, selalu mau lebih
maju, bekerja dengan cerdas, antusias, ingin menjadi yang terbaik, berani
mencoba, menghargai waktu dan momentum, focus kepada tujuan akhir.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini sangat bermanfaat, karena siswa
mendapatkan pengalaman dan wawasan dalam dunia kerja secara langsung. Selain itu,
siswa juga dilatih untuk mampu bekerjasama, bersosialisasi, dan berinteraksi dengan
rekan kerja maupun atasan. Dengan begitu, kegiatan PKL ini dapat menunjang siswa
untuk menjadi tenaga kerja menengah ahli, profesional, berwawasan, dan berdaya
saing global serta memiliki etos kerja yang baik.
Berikut yang dapat kami simpulkan setelah mengikuti pelaksanaan PKL:
1. Memahami gambaran umum PT. Indonesia Comnets Plus
a. Memahami visi dan misi perusahaan.
b. Memahami lingkup kerja perusahaan.
c. Memahami manajemen perusahaan.
2. Lebih mengenal dan memahami pekerjaan yang ditangani Divisi Harlis, Service
Performence di PT. Indonesia Comnets Plus
3. Menambah wawasan dan pengalaman di dunia kerja
4. Menambah ketrampilan bersosialisasi dan berinteraksi dengan rekan kerja
5. Kegiatan PKL memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi siswa-siswi
SMK untuk menunjukkan kemampuannya pada dunia industri atau perusahaan
yang membutuhkan tenaga kerja.
B. Saran
1. Kepada pihak sekolah, kami berharap untuk kedepan absen bisa dibuat lebih canggih
agar kemungkinan siswa untuk melakukan kecurangan sedikit bahkan tidak ada.
2. Kepada guru pembimbing dari sekolah ,jika ada siswa yang bertanya mengenai hal
tentang prakerin dimohon untuk dijawab secara jelas.
3. Kepada pihak PT. Indonesia Comnets Plus kami berharap untuk lebih banyak
memberikan tugas kepada siswa-siswi prakerin agar lebih banyak pengalaman yang
didapatkan selama pelaksanaan PKL (Praktek Kerja Lapangan).
Tidak kalah pentingnya, jika ingin melakukan PKL (Praktek Kerja Lapangan)
di PT. Indonesia Comnets Plus Gandul, alangkah lebih baiknya jika selalu menjaga
penampilan baik dari pakaian maupun yang lain. Dan juga selalu menjaga budaya
adab tata krama dari SMK Telkom Purwokerto.