Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

di PT.Indonesia Comnets Plus

DISUSUN OLEH :

1. Nama Taufik Azmi Wicahyono (3103118412)


2. Nama Nurul Wijayanti Asyahiro (3103118393)
3. Nama Shofhatul Muqoddasah (3103118412)
4. Nama Pujangga Gotama Gunamitra (3103118395)

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK JARINGAN AKSES

ANGKATAN XXVI
SMK TELKOM SANDHY PUTRA PURWOKERTO
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini diajukan dan disahkan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan


PKL dan digunakan untuk memenuhi syarat kenaikan ke Kelas XII, di SMK
Telkom Purwokerto

Hari :

Tanggal :

Mengetahui, Menyetujui,
Pimpinan Instansi Pembimbing Instansi

(.....................................) (....................................)
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini diajukan dan disahkan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan


PKL dan digunakan untuk memenuhi syarat kenaikan ke Kelas XII, di SMK
Telkom Purwokerto

Hari :

Tanggal :

Mengetahui, Menyetujui,
Kepala Sekolah Pembimbing Sekolah

(.....................................) (....................................)
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penyusun panjatkan atas kehadirat Allah SWT


yang atas Rahmat dan Karunia-Nya sehingga laporan hasil pelaksanaan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Laporan ini
diajukan sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban penyusun dalam
melaksanakan PKL dan sebagai salah satu syarat untuk kenaikan kelas di SMK
Telkom Purwokerto.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Tidak lupa juga penyusun
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusun dalam menyelesaikan laporan ini baik secara moril maupun secara
materiil, yaitu :
1. Orang tua tercinta yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepada
kami dalam keadaan apapun.
2. Bapak/Ibu Pimpinan/Direktur/Manajer PT apa yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk dapat melaksanakan PKL di tempat yang
beliau pimpin.
3. Bapak Jumala, S.Kom, MM selaku Kepala SMK Telkom Purwokerto.
4. Bapak Arif Muttakin, ST selaku Ketua Kompetensi Keahlian Teknik
Jaringan Akses SMK Telkom Purwokerto.
5. Bapak Dwi Mukti Wibowo, S.Kom selaku Koordinator PKL yang telah
membantu kami selama proses pelaksanaan PKL.
6. Bapak Agus Prianto, ST selaku pembimbing sekolah yang telah
membimbing kami dalam menyusun laporan ini.
7. Bapak Widhi Saputro selaku pembimbing instansi yang telah membantu dan
membimbing kami selama pelaksanaan PKL.
8. Bapak/Ibu karyawan PT. Indonesia Comnets Plus yang telah menjadi kawan
dan membantu kami selama pelaksanaan PKL.
9. Bapak/Ibu guru dan karyawan SMK Telkom Purwokerto yang tidak dapat
kami sebutkan satu persatu.
10. Teman – teman yang telah banyak membantu dan seluruh civitas akademika
SMK Telkom Purwokerto.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Purwokerto, Maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR LAMPIRAN vii
DAFTAR FOTO DOKUMENTASI PKL (WAJIB ADA) viii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang PKL 1
B. Dasar Hukum PKL 2
C. Tujuan PKL dst
D. Manfaat PKL............................................................................
E. Waktu Pelaksanaan PKL..........................................................
F. Metode Pengumpulan Data ......................................................

BAB II PEMBAHASAN UMUM ...............................................................


A. Sejarah PT. Telkom Tbk/Perusahaan lainnya (Tempat PKL).
B. Struktur Organisasi (Tempat PKL) ..........................................
C. Kepegawaian ............................................................................
D. .... .............................................................................................
BAB III PEMBAHASAN KHUSUS ( Kompetensi Keahlian )....................
A. Uraian Tempat Divisi...............................................................
B. Uraian Pelaksanaan Pekerjaan .................................................
1. Sa ........................................................................................
2. Sa ........................................................................................
3. Sa ........................................................................................
C. Atmosfir dan budaya Kerja di perusahaan ...............................
BAB IV PENUTUP .......................................................................................
A. Kesimpulan ..............................................................................
B. Saran-saran...............................................................................
1. Sekolah ...............................................................................
2. Perusahaan ..........................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................


DAFTAR GAMBAR

1. Nama Gambar 12
2. Nama Gambar 13
DAFTAR TABEL

1. Nama Tabel 15
2. Nama Tabel 16
DAFTAR LAMPIRAN

1. Nama Lampiran 33
2. Nama Lampiran 34
DAFTAR FOTO KEGIATAN

1. Nama Foto 40
2. Nama Foto 41
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang PKL


Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 1 angka (1) menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pada Standar Proses Pendidikan
Menengah Kejuruan (PMK) dinyatakan bahwa proses pembelajaran pada
PMK diarahkan untuk mencapai tujuan yang dikembangkan berdasarkan
profil lulusan yaitu: (1) beriman, bertakwa, dan berbudi pekerti luhur; (2)
memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan diri secara
berkelanjutan; (3) menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta
memiliki keterampilan sesuai dengan kebutuhan pembangunan; (4)
memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya baik
untuk bekerja pada pihak lain atau berwirausaha, dan (5) berkontribusi
dalam pembangunan industri Indonesia yang kompetitif menghadapi pasar
global.
Proses Pembelajaran diselenggarakan dengan berbasis aktivitas
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi
peserta didik. Selain itu proses pembelajaran juga memberikan ruang untuk
berkembangnya keterampilan abad 21 yaitu kreatif, berpikir kritis,
penyelesaian masalah, kolaborasi, dan komunikasi yang memberikan
peluang bagi pengembangan prakarsa dan kemandirian sesuai dengan minat,
bakat, dan perkembangan psikologis peserta didik. Karakteristik proses
pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik program keahlian yang
berada pada bidang keahlian yang dilakukan di sekolah/madrasah, di dunia
kerja (Dunia Usaha dan Dunia Industri, disingkat DUDI)), atau gabungan
dari keduanya. Pelaksanaan proses pembelajaran melibatkan DUDI
terutama melalui model penyelenggaraan Praktik Kerja Lapangan.
Praktek Kerja Lapangan yang selanjutnya disebut PKL adalah
kegiatan pembelajaran yang dilakukan di DUDI dan/atau lapangan kerja
lain untuk penerapan, pemantapan, dan peningkatan kompetensi.
Pelaksanaan PKL melibatkan praktisi ahli yang berpengalaman di
bidangnya untuk memperkuat pembelajaran dengan cara pembimbingan
peserta didik saat praktek kerja lapangan.
Penyelenggaraan PKL merupakan bagian dari pelaksanaan
pembelajaran pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang melibatkan
masyarakat, khususnya dunia kerja, tujuan utamanya selain untuk
memperkuat penguasaan kompetensi teknis sesuai dengan Kompetensi
Keahliannya juga dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada
peserta didik menghayati dan mengamalkan untuk menginternalisasi nilai-
nilai positif “keduanikerjaan”, dalam rangka membangun pribadi peserta
didik yang berkarakter. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Presiden
Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK),
khususnya pada Pasal 6 yang menyatakan bahwa “Penyelenggaraan PPK
pada Satuan Pendidikan jalur Pendidikan Formal dilakukan secara
terintegrasi dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Pengintegrasian PPK dalam pelaksanaan PKL sangat penting karena
diharapkan dapat mendukung dalam membangun dan membekali peserta
didik menjadi generasi emas Indonesia Tahun 2045 dengan jiwa Pancasila
dalam menghadapi dinamika perubahan di masa depan. Pelaksanaan PKL
harus dirancang dan dilaksanakan dengan mengintegrasikan nilai-nilai
Pancasila dalam pendidikan karakter diantaranya adalah nilai-nilai jujur,
disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, menghargai
prestasi,komunikatif, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung-
jawab.

Program PKL sangat penting dalam rangka memberikan bekal


kemampuan nilai-nilai positif kepada peserta didik, oleh karena itu perlu
dibuat suatu pedoman yang betul-betul dapat dijadikan acuan oleh semua
yang terlibat dalam pelaksanaanya, sesuai dengan pernyataan pada Pasal 4
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah yang dinyatakan bahwa
pelaksanaan pembelajaran di DUDI berupa Praktik Kerja Lapangan diatur
lebih lanjut oleh Direktorat Jenderal terkait.

B. Dasar Hukum PKL


1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2015
tentang Pembangunan Sumber Daya Industri.
5. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI).
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter.
7. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah
Menengah Kejuruan dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya
Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.
8. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 03/M-IND/PER/1/2017 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan
Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri.
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 36 tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016
tentang Standar Isi Pendidikan Menengah Kejuruan.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses Pendidikan Menengah Kejuruan.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan Menengah Kejuruan
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah
Aliyah Kejuruan.
15. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kemendikbud Nomor 4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum
Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan.
16. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kemendikbud Nomor 130/D/KEP/KR/2017 tentang Struktur
Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan.

C. Tujuan PKL
Program PKL disusun bersama antara SMK dan DUDI yang menjadi
Institusi/Industri Pasangan (IP) dalam pelaksanaan PKL untuk memenuhi
kebutuhan peserta didik sebagai peserta PKL, sekaligus merupakan wahana
berkontribusi bagi DUDI terhadap upaya peningkatan kualitas pendidikan di
SMK. Tujuan PKL antara lain sebagai berikut.
1. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik
dalam rangka menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang
berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
2. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membangun dan
mengambangkan kepribadiannya yang berkarajter sesuai dengan nilai-
nilai positif yang tumbuh dan diperlukan oleh masyarakat, khususnya di
dunia kerja yang ditekuni.
3. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki
dunia kerja sesuai tuntutan pasar kerja global.
4. Memenuhi hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai
keutuhan standar kompetensi lulusan.
5. Mengaktualisasikan salah satu bentuk aktivitas dalam penyelenggaraan
Model Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara SMK dan Institusi
Pasangan yang memadukan secara sistematis dan sistemik program
pendidikan di sekolah (SMK) dan program pelatihan penguasaan
keahlian di dunia kerja (DUDI).

D. Manfaat PKL
1. Manfaat bagi peserta didik
a. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di
sekolah.
b. Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya berupa
pengalaman kerja langsung (real) dalam rangka menanamkan iklim
kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil
kerja.
c. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta menanamkan etos
kerja yang tinggi sesuai budaya industri.
d. Memperkuat kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi
keahlian yang dipelajari.
e. Mengembangkan kemampuan sesuai dengan bimbingan/ arahan
pembimbing industri dan dapat berkontribusi kepada dunia kerja.
f. Memperkuat kepribadiannya yang berkarakter sesuai dengan
tuntutan nilai-nilai yang tumbuh dari budaya industri.
2. Manfaat bagi sekolah
a. Terjalinnya hubungan kerja sama yang saling menguntungkan antara
sekolah dengan dunia kerja (DUDI).
b. Meningkatkan kualitas lulusan melalui pengalaman kerja langsung
selama PKL.
c. Meningkatkan relevansi dan efektivitas program sekolah melalui
sinkronisasi kurikulum, proses pembelajaran, teaching factory, dan
pengembangan sarana dan prasarana praktik berdasarkan hasil
pengamatan di tempat PKL.
d. Merealisasikan program penguatan pendidikan karakter berbasis
masyarakat secara terencana dan implementatif, khususnya nilai-
nilai karakter budaya industri sebagai salah satu bentuk
implementasi Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang
Peningkatan Pendidikan Karakter.
e. Meningkatkan kualitas lulusan.
3. Manfaat bagi dunia kerja
a. Dunia Kerja (DUDI) lebih dikenal oleh masyarakat, khususnya
masyarakat sekolah sehingga dapat wahana dalam promosi produk.
b. Adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK untuk
perkembangan DUDI.
c. Dunia kerja/DUDI dapat mengembangkan proses dan atau produk
melalui optimalisasi peserta PKL.
d. Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhannya.
e. Meningkatkan citra positif DUDI karena dapat berkontribusi
terhadap dunia pendidikan sebagai implementasi dari Instruksi
Presiden Nomor 9 Tahun 2016.

E. Waktu Pelaksanaan PKL


Pelaksanaan PKL di Indonesia Comnets Plus dilaksanakan mulai tanggal 19
Desember 2019 sd 14 Maret 2020. Sedangkan untuk jam kerja yang
diterapkan di Indonesia Comnets Plus adalah setiap hari Senin - Jumat pukul
08.00 - 17.00.
F. Metode Pengumpulan Data
Dalam rangka menyusun laporan pelaksanaan PKL ini, maka diperlukan
data yang digunakan sebagai bahan dalam penyusunan laporan. Pada
kesempatan kali ini, penyusun mengumpulkan data dengan cara :

1. Observasi Lapangan
Observasi Lapangan dilakukan untuk mendapatkan data mengenai
volume pekerjaan dengan melaukakn pencatatan. Dalam hal ini kami
langsung ke lapangan untuk recovery gangguan yang harus diatasi
bersama pembimbing.
BAB II
PEMBAHASAN UMUM
A. Sejarah PT.Indonesia Comnets Plus
Didirikan pada tanggal 3 Oktober 2000, PT. Indonesia Comnets Plus
(ICON+) berfokus pada penyediaan jaringan, jasa, dan konten telekomunikasi,
khusus untuk mendukung teknologi sistem informasi PT. PLN (Persero) dan
publik. Untuk itu, PT. ICON+ menyediakan berbagai layanan unggulan seperti
Clear Channel, Multi Protocol Label Switching (MPLS), akses internet broadband,
Voice over Internet Protocol (VoIP), dan aplikasi perbankan.
Sebagai anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh PLN, pada
awalnya ICON+ berfokus untuk melayani kebutuhan PLN akan jaringan
telekomunikasi. Seiring dengan kebutuhan industri akan jaringan telekomunikasi
dengan tingkat availability dan reliability yang konsisten, Perseroan melihat
peluang baru untuk mengembangkan usahanya yaitu dengan mengkomersialkan
kelebihan kapasitas jaringan telekomunikasi ketenagalistrikan serat optik milik
PLN di Jawa dan Bali.
Berdasarkan pemikiran tersebut, ICON+ mulai menjalin kerjasama dengan
berbagai perusahaan, terutama yang kegiatan operasionalnya membutuhkan
jaringan telekomunikasi yang ekstensif dan handal. Hingga saat ini, Perseroan
melayani lebih dari 920 perusahaan di Indonesia, pada industri-industri utama
yaitu telekomunikasi, perbankan, keuangan, pemerintahan, dan manufaktur.
PT. ICON+berupaya menyediakan layanan yang handal, selalu tersedia,
dan dengan down time minimal hingga memenuhi service level agreement.
ICON+ didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dan berpengalaman
serta jaringan serat optic sepanjang hampir 891.000 km yang mencakup Sumatra,
Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Kalimantan.
Mendukung visi ICON+ yaitu menjadi penyedia jaringan terkemuka di
Indonesia, pada tahun 2008, Perseroan melakukan ekspansi konektivitas jaringan
telekomunikasi ke Pulau Sumatera dan wilayah-wilayah terpencil di Indonesia,
serta memaksimalkan pendayagunaan hak jaringan ketenagalistrikan milik PLN
yang mencakup seluruh wilayah nusantara, yaitu Right of Ways (RoW).
B. Struktur Organisasi PT. Indonesia Comnets Plus

Susunan organisasi di SBU Jakarta ICON PLUS Gandul


C. Visi dan misi PT Indonesia Comnets Plus
visi : “Menjadi penyedia utama solusi Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) berbasis jaringan yang terkemuka di Indonesia. Perusahaan
akan memfokuskan pada solusi berbasis jaringan.”
Misi :
1. Memberikan layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang
terbaik di kelasnya kepada pelanggan guna meningkatkan nilai
Perusahaan
2. Memenuhi Kebutuhan dan harapan PLN secara proaktif dengan
menyediakan solusi-solusi TIK yang inovatif dan memberikan nilai
tambah
3. Membangun organisasi pembelajar yang berkinerja tinggi untuk
mendorong Perusahaan mencapai bisnis yang unggul dan menjadi pilihan
bagi talenta-talenta terbaik
4. Memberi kontribusi terhadap perkembangan telekomunikasi nasional
BAB III
PEMBAHASAN KHUSUS
A. Divisi PT. Indonesia Comnets Plus
1. Pemeliharaan ketenagalistrikan (HARLIS) merupakan salah satu divisi di
ICON PLUS yang bekerja di bidang pemeliharaan (perawatan dan penanganan
gangguan ) perangkat komunikasi digital baik perangkat ,jalur komunikasinya
dan segala hal yang menunjang sistem telekomunikasi. dalam divisi HARLIS
terdapat beberapa jenis penanganan gangguan maupun pemeliharaan .
a. FOT
FOT ( Fiber Optic Terminal ) adalah gangguan atau pemeliharaan
dari sisi perangkat ,baik SDH PDH ,Converter ,alarm monitoring
,perangkat telicon dan lain lain .FOT juga melingkup pada kebersihan
perangkat ( Preventive Maintenance).
Gangguan FOT yang sering terjadi :

FOT
1. SDH (Synchronous Digital Hierarchy)
mati total
2. SDH card
3. SDH tributary
4. SDH konfigurasi
5. PDH (Plesiochronous Digital Hierarchy)
Nokia mati total
6. PDH Nokia card
7. PDH Nokia tributary atau channel
8. PDH Nokia konfigurasi
9. Sopho mati total
10. Sopho card
11. Sopho tributary atau channel
12. Sopho konfigurasi
13. Router mati total
14. Router port
15. Router konfigurasi
16. Router hang
17. GPA (General Purpose Agent)
18. DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing)
19. Catalyst mati total
20. Catalyst port
21. Catalyst konfigurasi
22. Konverter telways mati total
23. Konverter telways hang
Tabel 1.1 Gangguan FOT
b. FOC
FOC (Fiber Optic Cable) adalah gangguan dan pemeliharaan jalur
komunikasi yaitu kabel fiber optik.
Gangguan yang sering terjadi antara lain :
FOC
1. Kabel fiber optic putus
2. Kabel fiber optic dicuri
3. Kabel fiber optic terbakar
4. Kabel fiber optic terkena induksi
5. Putus core di join box
6. Putus core di tengah kabel fiber optic
7. Joint box rusak atau bolong
8. Joint box hilang
9. Redaman sinyal terlalu besar
10. Patch cord terbalik
11. Patch cord putus atau terjepit
12. Patch cord kotor
13. Patch cord kendor
14. Patch cord digigit tikus
15. Pigtail putus atau terjepit
16. Pigtail digigit tikus
17. Small Form Pluggable
Tabel 1.2. Gangguan FOC

c. Power Supply
Power supply adalah gangguan atau pemeliharaan yang tujuan
menjaga ketersediaan power pada semua perangkat icon plus baik supply
power arus AC, rectifier, inverter, power meter dan MCB (mini circuit
breaker).
Gangguan yang sering dialami antara lain :
POWER SUPPLY
1. Modul Rectifier
2. Backup time battery
3. Inverter
4. Listrik PLN padam
5. Power strip atau stop kontak
6. Suhu ruangan panas
Tabel 1.3. Gangguan Powe Suplay
2. ARA (Action Request Administrator)
Merupakan divisi yang bertugas membuat surat tugas ,working permint
,dan menganalisa/memonitoring gangguan yang telah di open oleh divisi CA
atas permintaan pelanggan .
3. Aktivasi
merupakan divisi yang melakukan pemasangan atau pengadaan suatu
jaringan telekomunikasi dan bertugas mendata setiap pemasangan perangkat
yang baru dipasang agar bisa di monitoring .
4. CA (Customer Account)
Divisi ini merupakan divisi yang tugasnya mengolah data STI (sistem
teknologi informasi), tabel pintar pln, database MRTG+ (multi router traffic
grapher), juga penerima laporan gangguan dari pelanggan icon plus.
B. Uraian Pelaksanaan Pekerjaan
1) Pembuatan WO
Pekerjaan yang pertama adalah pembuatan work order (WO) di
divisi ARA yang sebelumnya telah di open ticket oleh divisi NOC .WO ini
kemudian diolah kembali dan dianalisa . apabila butuh perijinan seperti ke
gardu induk (GI,GIS, dan GITET) maka harus diajukan working
permint(WP) pada supervisor yang bertanggung jawab dalam gardu induk
tersebut.

Gambar 1.2. Pembuatan WO


2) Pembuatan surat penugasan
Setelah di penganalisaan permasalahan dan perizinan telah selesai
,maka divisi ARA akan membuat surat penugasan sesuai dengan gangguan
atau pemeliharaan lainnya. Kemudian divisi HARLIS (Pemeliharaan
Ketenagalistrikan) yang akan mengurusi gangguan komunikasi tersebut.

Gambar 1.2. Pembuatan Surat Penugasan


Gambar 1.3. Pembuatan Surat Penugasan

3) Persiapan alat
Peralatan yang dibawa biasanya menyesuaikan dengan gangguan
atau pemeliharaan .peralatan yang sering dipakai untuk mengatasi
gangguan antara lain :
a. berertest

Gambar 1.4. Berertest


b. Tools (obeng ,tang dll)

Gambar 1.5. Tools


c. AVO meter

Gambar 1.5. AVO meter

d. Crimping tool dan insert tool

Gambar 1.6. Crimping tool dan insert tool

e. LED
Gambar 1.7. LED

f. Loop

Gambar 1.8. Loop

g. tools checker

Gambar 1.9. Toola Checker


h. Perangkat console

Gambar 1.10. Perangkat Console


5. Proses perijinan
Hal ini dilakukan apabila ada pekerjaan yang berada di dalam gardu induk
(GITET ,GIS ,PLTA dll) yaitu menunjukkan surat penugasan dan working permit
yang telah di setujui oleh pihak supervisor / penanggung jawab di lingkungan
PLN tersebut.
Gambar 1.10. Perangkat Console

6. Penanganan gangguan .
a) Gangguan channel down (layanan clear channel)
Clear Channel by ICON+ adalah layanan komunikasi data yang bersifat
private dan dedicated berbasis teknologi SDH/PDH. Clear channel memiliki
bandwith yaitu yang sering kita sebut dengan E1 (2mbps(standar asia)) dan
64kbps, pelanggan dapat memilih bandwith mana yang ingin di pakai sesuai
kebutuhan. Clear channel menggunakan sistem point to point sehingga setiap 1
jalur komunikasi hanya terisi oleh 1 saluran kamunikasi.

Gambar 1.11. Skema Konfigurasi Clear Channel

Jika clear channel down, maka akan berpengaruh pada link LCD atau TP
(teleproteksi) milik PLN. Gangguan biasanya dilakukan 2 sisi yang mengalami gangguan
misalkan GI Lengkong Baru dan GITET Balaraja. Identifikasi gangguan baik pada
layanan clear channel atau yang lain bisa kita lihat dari alarm comm fail atau comm lost
yang berada dalam panel .
Kemudian kita check apakah channel diperangkat PDH/SDH down atau tidak,
jika down berarti ada bebrapa kemungkinan yang terjadi yaitu channel rusak, card pdh
(pada pdh nokia), terminasi bermasalah, dan lain lain. Ada beberapa cara identifikasi

Jalur komunikasi yaitu :


1. PC to PC melewati kabel existing dari PDH/SDH.
Hal ini dilakukan hanya untuk mengecek apakah transmitte data terkonek
antar PC (laptop) biasanya menggunakan IP, yaitu dengan membuat jalur dengan
kabel UTP atau menggunakan kabel existing, setelah itu masing-masing ujung
pc menyetting dengan ip yang telah di tentukan.

Gambar 1.12. Ping PC ke PC

2. Bertest
•BER (Bit Error Rate atau Bit error ratio) merupakan jumlah bit salah
yang diterima dibagi dengan total bit yang dikirimkan menggunakan alat bertest,
hal ini dilakukan untuk mengecek jalur antar point apakah transmitte satu sama
lain. Caranya sisi yang satu mengeloop kabel existing ke arah terminasi
kemudian sisi satunya akan melakukan uji bertest menggunakan alat bertest.
Biasanya waktu ujinya 15 menit untuk standarnya.
Mode Pengukuran :
Terdapat 2 mode pengukuran BER menggunakan BER Test
1.Mode Loop Back

Gambar 1.13. Mode Loop Back

2.Mode End to End

Gambar 1.14. Mode End To End

Pastikan apakah uji berrtest berhasil dengan baik, jika berhasil berarti
kemungkinan jalur komunikasi antar pelanggan aman atau lancar, bisa jadi
permasalahan berada dalam mux PLN yang bukan wewenang Icon Plus .
Gambar 1.15. Kroning DDF Gambar 1.16. Bertest IWAN

3. Back up GSM
Back up gsm biasanya dilakukan ketika layanan ip VPN down dikarenakan oleh
FO cut, dan kendala lainnya. Alat yang disiapkan biasanya router, data komunikasi
internet, kabel UTP, alat creemping dan laptop untuk konfig router.
1. Aktifkan data internet dan masukkan dalam router
2. Pasang kabel utp dari router yang telah di nyalakan ke laptop untuk config
3. Config router dengan membuka port pada router untuk di isi layanan
4. Setelah selesai config dan membuka port maka langkat terakhir memasukkan kabel
UTP dari arah pelanggan ke router tadi .
Gambar 1.17. Back Up GSM

b) Putus core (FO cut)


Gangguan ini merupakan hal penting yang harus segera di tangani, karena
jaringan FO merupakan penghantar komunikasi utama yang di pakai untuk layanan icon
plus. Putus core biasa terjadi di terminasi/splitter (joint box) atau putus kabel langsung.
Adapun langkah penanganan gangguan putus core sebagai berikut :
1. Pengukuran menggunakan OTDR dari prisma

Optical Time-Domain Reflectometer atau biasa disingkat menjadi OTDR,


merupakan suatu peralatan optoelektronik yang digunakan untuk mengukur
parameter-parameter seperti pelemahan (attenuation), panjang, kehilangan
denyutan dan penyambung, dalam sistem telekomunikasi serat optik. OTDR pada
dasarnya terdiri dari satu sumber optik dan satu penerima (receiver), modul
akuisisi data, CPU, media penyimpanan data, dan layar monitor. Prinsip kerja alat
ini adalah dengan menghantarkan denyutan sumber optik (laser) kedalam satu
masukan serat optik yang sedang diuji dan mengukur waktu yang diperlukan
untuk dipantulkan kembali ke penerima.
Agar OTDR dapat bekerja dengan baik harus dihindari lokasi sebagai berikut:

1. Vibrasi yang kuat.

2. Kelambatan yang tinggi atau kotor(debu).

3. Dihadapkan langsung ke matahari.

4. Daerah gas reaktif.

Hal hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan OTDR adalah sebagai berikut:

1. Jangan melihat laser secara langsung karena berbahaya bagi mata.

2. Konektor yang akan dimasukan ke terminal di OTDR harus bersih agar

didapatkan hasil yang akurat.

3. Gunakan tegangan catuan yang diijinkan oleh alat tersebut (110 V/ 220 V).

4. Penanganan kabel konektor harus sesuai dengan standar, biasanya

menggunakan pig tail konektor sesuai standar.

5. Kondisi lingkungan alat harus bersih, kering, tidak terkena sinar matahari

langsung karena mengganggu laser pengukur.

6. Harus mensetting alat agar dapat bekerja sesuai dengan tujuan serta

mempertimbangkan spesifikasi alat sehingga tidak terlalu membebani alat

ukur.
Prosedur Pengukuran Beberapa langkah yang harus dilakukan dalam proses pengambilan
data

Bending loss serat optik menggunakan OTDR adalah sebagai berikut.

1. Menghubungkan serat optik ke OTDR.

2. Mengaktifkan OTDR.

3. Melakukan pengaturan parameter pada OTDR.

4. Melakukan bending serat optik pada lokasi 50m dan 75m dengan radius 5mm, 6mm dan
7mm (1-5 lilitan).

5. Menekan Tombol “Run/Stop” pada OTDR Menunggu selama 1 menit (sesuai pengaturan
awal OTDR).

6. Grafik bending loss terbentuk.

7. Grafik pada OTDR disimpan ke memory internal OTDR

Persiapan alat OTDR


1. Langkah pertama yang dilakukan adalah menyalakan alat ukur yang digunakan. Penting
dalam pengukuran menggunakan alat ukur sesuai dengan beban yang akan digunakan.
2. Membersihkan Pig Tail yang terdapat pada OTB yang akan diukur sebab debu yang
menempel pada pig tail akan mengganggu laser yang akan ditembakan untuk mengukur
jaringan serat optic yang ada.
3. Menghubungkan pig tail OTB yang akan diukur untuk setiap Core yang akan dihitung.
Pengukuran dilakukan satu persatu tipa core yang ada pada jaringanOTB yang akan diukur
tersebut. Pig tail dihubungkan pada adaptor yang terdapat pada OTDR seperti gambar di
bawah.
4. Mensetting alat yaitu menentukan besaran besaran yang akan digunakan pada saat
pengukuran. Setting yang diperlukan adalah mensetting jarak ( range), panjang gelombang
( wave length), dan indeks bias ( IOR).
a) Mensetting Jarak:
Penentuan jarak diperlukan karena pada saat pengukuran jaringan serat optic yang
sangat panjang harus diketahui berapa jarak antara OTB yang asal atau OTB yang
diukur dengan OTB. Bila jarak yang di setting terlalu pendek dari jarak jaringan serat
yang akan di ukur maka tidak akan bekerja atau error averaging. Setting jarak pada
OTDR ditunjukan pada gambar diatas sebelah kiri.
b) Indeks Bias (IOR)
Penentuan indeks bias (IOR) diperlukan karena pada saat pengukuran jaringan serat
optic yang sangat panjang harus menggunakan indeks bias laser yang tinggi, harus
sesuai dengan karakteristik dari indeks bias dari kabel fiber optic yang akan diukur,
biasanya tertera dalam mantel kabel yang akan diukur
c) Panjang Gelombang(Wave length)
Dalam pengukuran rugi-rugi serat optik panjang gelombang yang ada pada alat ukur
menggunakan besaran nano detik (ns) sehingga frekuensi yang dipancarkan sangat
tinggi. Semakin tinggi panjang gelombang yang digunakan maka semakin kurang
akurat hasil pengukuran, namun hasil pengukuran akan menjadi lebih cepat bila
menggunakan panjang gelombang yang besar. Tinggal disesuaikan pada panjang
kabel yang akan diukur. Minimum panjang yang diukur adalah 500 meter dan
maksimum untuk Anritsu MT 9080 adalah 200 KM.

5. Urutan Operasi Pengukuran Rugi Rugi pada serat optic


a) Tekan [PREVIEW].
b) Ubah rentang jarak [Distance Range].
c) Tekan [START/STOP] memulai proses averaging.
d) Pengukuran loss antara dua titik.
e) Pengukuran loss antara dua sambungan.
Setelah diketahui titip putus core ,maka selanjutnya adalah proses jointing
core ,jointer menuju lokasi terdekat dari lokasi yang telah di tunjukkan oleh alat
OTDR ,berdasarkan data tiang kabel (jalur kabel) ,setelah ditemukan putus core atau
kendalam dalam JB ,maka proses jointing dapat dilakukan

Gambar 1.18. Pengukuran Jalur OTDR Gambar 1.19. Pengukuran Jalur OTDR

Gambar 1.20 Pengecekkan Core Gambar 1.21 Pengambilan JB

c) Penggantian rectifier (power supply)


Pengertian Power Supply adalah Suatu alat atau sistem yang berfungsi
untuk menyalurkan listrik atau bentuk energi jenis apapun pada beban atau
sekelompok beban
Beberapa Tipe Power Supply
1.Rectifier
- Pengertian Rectifier
Rectifier adalah alat yang digunakan untuk mengubah sumber arus bolak balik
(AC) menjadi sumber arus searah (DC).
- Macam Merek Rectifier
-Rectifier Saft Nife
-Rectifier Power One
-Rectifier Emmerson
-Rectifier Hammer Simmons
3.Bagian-bagian Rectifier
Pada dasarnya semua rectifier memiliki bagian yang sama.

A.Modul control (ACM 1000)


Merupakan suatu modul untuk monitoring power supply DC.
Secara garis besar (ACM 1000) berfungsi sebagai berikut :
- Mengkontrol dan memonitor modul rectifier
- Proses charging dari battery
- Pengetesan battery
- Pendekteksian alarm dan pelaporan
- Komunikasi untuk monitoring dan konfigurasi

Modul (ACM 1000) dilengkapi dengan 2 indikator LED sbb :


- Menyala hijau ketika modul menyala
- LED menyala merah ketika minimal ada 1 alarm urgent
A.Blinking ketika minimal ada 1 alarm non-urgent
B.tidak menyala ketika tidak ada alarm
Menu pada modul (ACM 1000) sbb :
- Alarms
- System readings
- History
- Identification
- Communication
- Date
- Time
- Configuration
- Commands
B. Modul Rectifier (SM 1600 atau SM 2000)
Modul rectifier berfungsi untuk mengubah tegangan AC PLN (220V) menjadi
tegangan DC (48V)
Perbedaan dari modul SM 1600 dan SM2000 hanya pada kapasitas dari masing-
masing modul tersebut
SM 1600 tiap modulnya berkapasitas 30 A DC dan SM 2000 tiap modulnya
berkapasitas 40 A DC untuk tiap modulnya.

Dampak yang terjadi apabila modul rectifier rusak :


- Tegangan output sama sekali tidak ada sehingga sistem rectifier sepenuhnya di
back-up oleh battery
- Pada saat kapasitas battery mulai habis,sistem rectifier tidak akan berfungsi
- Proses pengisian battery tidak akan berjalan

C.Fuse battery
Pada rectifier tipe hammer simmons dilengkapi dengan pengaman arus (fuse
battery) untuk supply arus atau tegangan dari battery hingga kapasitas 100 A.
Fuse battery ini berjumlah 2 buah yang mana masing-masing fuse battery untuk 1
bank battery (1 bank = 4 buah battery)
Dampak kegagalan :
Jika tidak segera diganti maka saat terjadi pemadaman listrik di sisi PLN yang
mana supply arus AC untuk rectifier terputus maka rectifier tidak dapat
memback-up beban dikarenakan supply arus atau tegangan DC dari battery
terputus dikarenakan fuse battery telah putus atau rusak
Penanganan:
Segera mengganti fuse battery dengan fuse battery yang lain.
2.Inverter
- Pengertian Inverter
Cara kerja inverter berkebalikan dengan rectifier,inverter digunakan untuk
mengubah sumber arus searah (DC) menjadi arus bolak balik (AC)
- macam-macam merk inverter
-Inverter power matic
-Inverter meta power
3.Battery
-Pengertian battery
Battery berfungsi untuk menyimpan daya listrik sementara.battery
mengalirkan arus searah (DC).
-Jenis Battery
ICON+ menggunakan dua jenis battery yaitu kering dan basah. Saat ini
battery yang dominan digunakan ICON+ adalah jenis battery kering karena
kemudahan dalam pemeliharaanya
-Perhitungan kapasitas battery
Satuan kapasitas battery adalah Ampere Hour (AH) artinya battery dapat
mensupply sejumlah isinya sebelum tiap selnya menyentuh drop voltage
Jika dihitung secara teori maka rumusnya adalah :
C=IxT
Ket :
C: KAPASITAS (AH)
I : KUAT ARUS (AMPERE)
T : WAKTU (HOUR)

Gambar 1.22.
C. Atmosfir dan Budaya Di PT. Indonesia Comnets
1. Suasana Kerja
Suasana kerja di kantor PT. Indonesia Comnets cabang gandul sangat
santai,suasana tidak tegang disisi lain tempatnya juga nyaman,bersih juga ada
fasilitas mushola,pentri,dan kamar mandi yang sangat memadai. Selain itu
karyawan PT. Indonesia Comnets juga ramah.
2. Budaya Kerja
 Integrity
Perilaku yang harus dimiliki :
Berketuhanan Yang Maha Esa, Berdedikasi Tinggi, Menjalankan apa yang
saya katakana. Setia terhadap perusahaan, Bertanggung jawab, Dapat
Dipercaya, Menolak suap, dan menggunakan fasilitas perusahaan hanya untuk
kepentingan perusahaan.

 Care
Melayani dengan sepenuh hati, bertindak cepat dan tanggap, terlibat aktif
dalam usaha mencapai tujuan Stakeholders sesuai dengan kompetensinya
(keterlibatan dan konstribusi), berpikir dan bertindak untuk melayani.
 Open Mind
Berpikir positif, mau menerima saran, percaya diri, pembelajaran,
professional, saling menghargai dan menghormati, serta membuka diri.
 Innovation
Bersikap kreatif, analisa sebelum bertindak, selalu ingin tau, selalu aktif
mengingatkan pengetahuan, berpikir ke depan, dan lebih baik dari competitor.
 Team Work
Focus, toleransi, proaktif, saling mengisi dan menyemangati, kemampuan
melakukan sebagai pelaku tim mauoun pemain tim, kompak (kebersamaan),
semangat gotong royong, mau berbagi.
 Excellence
Meningkatkan kompetensi, optimis dan pantang menyerah, selalu mau lebih
maju, bekerja dengan cerdas, antusias, ingin menjadi yang terbaik, berani
mencoba, menghargai waktu dan momentum, focus kepada tujuan akhir.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini sangat bermanfaat, karena siswa
mendapatkan pengalaman dan wawasan dalam dunia kerja secara langsung. Selain itu,
siswa juga dilatih untuk mampu bekerjasama, bersosialisasi, dan berinteraksi dengan
rekan kerja maupun atasan. Dengan begitu, kegiatan PKL ini dapat menunjang siswa
untuk menjadi tenaga kerja menengah ahli, profesional, berwawasan, dan berdaya
saing global serta memiliki etos kerja yang baik.
Berikut yang dapat kami simpulkan setelah mengikuti pelaksanaan PKL:
1. Memahami gambaran umum PT. Indonesia Comnets Plus
a. Memahami visi dan misi perusahaan.
b. Memahami lingkup kerja perusahaan.
c. Memahami manajemen perusahaan.
2. Lebih mengenal dan memahami pekerjaan yang ditangani Divisi Harlis, Service
Performence di PT. Indonesia Comnets Plus
3. Menambah wawasan dan pengalaman di dunia kerja
4. Menambah ketrampilan bersosialisasi dan berinteraksi dengan rekan kerja
5. Kegiatan PKL memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi siswa-siswi
SMK untuk menunjukkan kemampuannya pada dunia industri atau perusahaan
yang membutuhkan tenaga kerja.

Adapun kesimpulan mengenai tempat PKL :


1. Perusahaan ini memiliki gedung dengan fasilitas kantor yang memadai.
2. Perusahaan ini memliki gedung dengan sistem keamanan yang baik.
3. Karyawan di PT. Indonesia Comnets Plus cukup ramah dan memiliki etos kerja
yang baik.

B. Saran
1. Kepada pihak sekolah, kami berharap untuk kedepan absen bisa dibuat lebih canggih
agar kemungkinan siswa untuk melakukan kecurangan sedikit bahkan tidak ada.
2. Kepada guru pembimbing dari sekolah ,jika ada siswa yang bertanya mengenai hal
tentang prakerin dimohon untuk dijawab secara jelas.
3. Kepada pihak PT. Indonesia Comnets Plus kami berharap untuk lebih banyak
memberikan tugas kepada siswa-siswi prakerin agar lebih banyak pengalaman yang
didapatkan selama pelaksanaan PKL (Praktek Kerja Lapangan).

Tidak kalah pentingnya, jika ingin melakukan PKL (Praktek Kerja Lapangan)
di PT. Indonesia Comnets Plus Gandul, alangkah lebih baiknya jika selalu menjaga
penampilan baik dari pakaian maupun yang lain. Dan juga selalu menjaga budaya
adab tata krama dari SMK Telkom Purwokerto.

Anda mungkin juga menyukai