Anda di halaman 1dari 7

I.

Pendahuluan

Analisis dampak lingkungan (dalam Bahasa Inggris : environmental


impact assessment) atau Analisis mengenai dampak lingkungan (di Indonesia,
dikenal dengan nama AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan
penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha dan/atau kegiatan di Indonesia. Secara singkatnya AMDAL sendiri
merupakan bentuk kajian yang menfokuskan pada perencaanan penyelengaraan
usaha atau kegiatan serta bentuk tinjauan yang menelaah proses pengambilan
keputusan secara arif.
Pada AMDAL sendiri lingkungan hidup sendiri dimaksudkan pada tiga
aspek yaitu lingkungan biotik, abiotik, serta kultural. Menurut PP Nomor 27
Tahun 1999, AMDAL sendiri yaitu suatu kajian mengenai dampak yang telah
ditimbulkan oleh lingkungan, serta menjadi hal yang penting dalam pengambilan
suatu keputusan atau dari kegiatan yang telah direncanakan di lingkungan hidup.
“Environmental impact assessments may be governed by rules of administrative
procedure regarding public participation and documentation of decision making,
and may be subject to judicial review” pada kutipan tersebut dapat disimpulkan
bahwa AMDAL sendiri dibentuk dan diorganisir melalui prosedur administratif
melalui partisipasi publik dan pengambilan keputusan serta bisa ditinjau secara
yuridis.
Dengan otonomi daerah yang didasarkan pada UU Nomor 32 Tahun 2004
telah memberikan kewenangan kepada daerah untuk menyelenggarakan
pemerintahan yang lebih luas dari masa-masa sebelum berlakunya otonomi
daerah. Salah satu kewenangan yang diberikan kepada daerah adalah kewenangan
dalam pengelolaan tambang mineral dan batubara sebagaimana dinyatakan dalam
UU Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Kewenangan Pemerintah dalam Pengelolaan
Tambang Mineral dan Batubara.
Kalimantan Timur merupakan salah satu penghasil tambang yang
memiliki potensi sumber daya alam yang kaya di Indonesia, minyak mentah,
emas, intan, dan batubara adalah beberapa hasil tambang yang berskala besar

1
ditiap tahunnya. Tambang batubara merupakan produk andalan yang berasal dari
Kalimantan Timur sekarang ini. Namun, batubara adalah suatu kategori sumber
daya alam yang tak terbaharui, sehingga keberadaannya harus dijaga. Sehingga
pembangunan nasional dapat bergulir terus-menerus dengan mengedepankan
sumber daya alam yang dikelola secara baik. Salah satu tujuan pembangunan
nasional adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan dan
berprikemanusiaan. Ketersediaan sumberdaya alam dalam meningkatkan
pembangunan sangat terbatas dan tidak merata, sedangkan permintaan
sumberdaya alam terus meningkat, akibat peningkatan pembangunan untuk
memenuhi kebutuhan penduduk.
Namun, dalam tahap pembangunan nasional, beberapa masyarakat kini
dianggap berkesan acuh secara minor terutama akan ”aturan main” dalam
menanggapi lingkungan, dikhawatirkan akan terjadi ekploitasi lahan usaha yang
pada akhirnya gangguan kesetimbangan lingkungan tidak dapat dihindarkan.
Dalam rangka upaya mengendalikan pencemaran dan kerusakan lingkungan
akibat pembangunan maka, perlu dilakukan perencanaan pembangunan yang
dilandasi prinsip pembangunan berkelanjutan. Prinsip pembangunan
berkelanjutan dilakukan dengan memadukan kemampuan lingkungan, sumber
daya alam dan teknologi ke dalam proses pembangunan untuk menjamin generasi
masa ini dan generasi masa mendatang.
Hal–hal yang dikaji dalam proses AMDAL adalah aspek fisik-kimia,
ekologi, sosial-ekonomi, sosial budaya, dan kesehatan masyarakat sebagai
pelengkap studi kelayakan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Analisis
mengenai dampak lingkungan hidup di satu sisi merupakan bagian studi
kelayakan untuk melaksanakan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan, di sisi lain
merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin melakukan usaha
dan/atau kegiatan. Berdasarkan analisis ini dapat diketahui secara lebih jelas
dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, baik dampak negatif
maupun dampak positif yang akan timbul dari usaha dan/atau kegiatan sehingga
dapat dipersiapkan langkah untuk menanggulangi dampak negatif dan
mengembangkan dampak positif.

2
II. Pembahasan

a. Dampak tambang batu bara bagi lingkungan


Berikut ini merupakan penjabaran dari dampak negatif yang ditimbulkan oleh
perusahaan tambang batu bara tersebut:
1. Lingkungan persawahan dan perkebunan
Selama 20 tahun sejumlah petani hidup berdampingan dengan tambang
batu bara di pinggir Kota Samarinda. Awalnya daerah yang digunakan untuk
tambang batu bara itu adalah gunung yang berfungsi sebagai mata air untuk sawah
dan kebun petani yang merupakan transmigran dari Jawa. Namun kini mereka
hanya bisa mengandalkan air hujan atau air bekas tambang yang terkontaminasi
endapan lumpur. Hal ini membuat para petani kesulitan untuk mendapatkan air
bersih apabila sedang musim kemarau. Beberapa sawah petani juga rusak karena
tercemar oleh lumpur bekas pertambangan batu bara yang membuat hasil panen
padi menjadi kurang bagus. Petani mengatakan bahwa perusahaan tambang batu
bara menghancurkan jalur air untuk sawah. Salah satu petani timun yang berada di
Desa Kertabuana pernah melakukan protes kepada pihak pertambangan, lalu ia
pun dipenjara selama tiga bulan dengan alasan mengganggu operasional
perusahaan. Hal ini membuat para petani lainnya menjadi bungkam karena takut
tersandung perkara hukum.
2. Lingkungan pemukiman warga
Pemukiman warga terdiri dari banyak rumah yang ditempati oleh beberapa
kepala keluarga. Keluarga dapat terdiri dari ibu, ayah dan juga anak. Tentunya
bermain adalah kegiatan yang sangat disukai saat usia anak-anak, tak terkecuali
anak-anak yang tinggal bertetangga dengan tambang batu bara di Kalimantan
Timur ini. Namun, karena ketidaktertiban perusahaan tambang batu bara untuk
segera membenahi bekas galian tambang batu bara tersebut, banyak anak yang
wafat dalam usia muda karena tenggelam ketika bermain di sekitar bekas galian
tambang batu bara yang seharusnya direklamasi atau ditimbun kembali. Antara
tahun 2011-2018 tercatat setidaknya 32 jiwa melayang akibat tenggelam di lubang
bekas tambang di Provinsi Kalimantan Timur.

3
Pemerintah dan perusahaan menggangap kasus ini sebagai kemalangan biasa.
Padahal penyebab utamanya adalah lokasi penambangan yang berdekatan dengan
pemukiman warga bahkan persis berada di belakang sekolah. Salah satu warga
mengatakan bahwa pemerintah berjanji akan menutup daerah bekas lubang galian
tersebut, namun ternyata pemerintah hanya menutup daerah lubang galian dengan
seng bekas beberapa lembar. Hal ini sungguh tidak aman dan sebanding dengan
dampak yang ditimbulkan dari adanya bekas lubang galian tersebut.
Hingga saat ini diperkirakan terdapat 3500 lubang bekas tambang yang
menurut aturan lubang ini harusnya diuruk kembali atau direklamasi, perusahaan
bahkan telah diminta menyetor sejumlah uang jaminan untuk biaya reklamasi,
namun ini bukan masalah perusahaan yang melanggar aturan atau korupsi
melainkan aturan pasca penambangan sendiri yang juga bermasalah. Pihak
perusahaan mengatakan bahwa kubangan air bekas galian tambang itu akan dibuat
untuk taman rekreasi pariwisata, sedangkan posisi kubangan itu berada di tengah
hutan. Hal ini dapat dikatakan tidak masuk akal. Menurut data yang terdapat
dalam film dokumenter Sexy Killers, sebanyak 8 juta hektar lubang tambang
belum di reklamasi yang terdiri dari perusahaan besar, tambang rakyat dan 500
ribu hektar terindikasi areal tambang tanpa izin.
Selain memakan banyak korban jiwa manusia, energi batu bara juga memakan
korban jiwa berupa bangunan. Pada November 2018 di Sanga-sanga, Kutai
Kartanegara,Kalimantan Timur setidaknya 5 rumah hancur dan 11 lainnya rusak
serta jalan utama amblas akibat kegiatan pertambangan terlalu dekat dengan
pemukiman warga dan fasilitas umum, 41 jiwa terpaksa mengungsi.
Menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Perda Kutai Kartanegara
jarak minimal antara aktifitas pertambangan dan pemukiman atau fasilitas umum
adalah 500 meter, namun aturan ini tak sesuai dengan apa yang berlaku di
lapangan. Desa Mulawarman yang dibangun para transmigran dari Jawa sejak
1981 yang semula berpenduduk 3000 jiwa, kini satu persatu pergi karena
tanahnya jatuh ke perusahaan tambang. Padahal pada 1991 desa ini ditetapkan
sebagai lumbung padi. Semua kisah yang terjadi di Borneo ini adalah harga yang
harus dibayar untuk menerangi rumah-rumah dan menggerakkan industri di pulau
lainnya, terutama Jawa.

4
b. AMDAL sebagai solusi
Dalam hal ini Kalimantan Timur merupakan sebuah provinsi yang terletak di
Pulau Kalimantan dengan Samarinda sebagai ibukotanya. Oleh karena itu, lingkup
pengurusan AMDAL di Kalimantan Timur termasuk kewenangan AMDAL di
provinsi dalam bidang PLTU. Karena batu bara digunakan sebagai bahan bakar
energi pembangkit listrik tenaga uap. Lingkungan yang terkena dampak
pertambangan batu bara kondisinya sangat memprihatinkan. Lingkungan yang
terdampak ini memberikan efek domino terhadap aspek lainnya seperti kesehatan,
keamanan dan kesejahteraan masyarakat. Misalnya, persawahan yang tergenang
oleh lumpur terancam gagal panen dan ini berpengaruh terhadap pendapatan para
petani tentunya.
Lalu, jalan yang amblas juga mengancam keselamatan jiwa warga sekitar yang
berlalu lalang. Oleh karena itu, sudah seharusnya AMDAL dijadikan sebagai
solusi untuk mengatasi kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh
pertambangan batu bara ini. Agar AMDAL dapat dilakukan dengan efektif,
masyarakat harus ikut serta secara aktif untuk memantau dan memberitahukan
perkembangan lingkungan yang terjadi pada pihak AMDAL. Berdasarkan analisis
pada film Sexy Killers tentang dampak lingkungan akibat pertambangan batu bara,
faktor yang menyebabkan AMDAL menjadi kurang efektif adalah rendahnya
supremasi hukum dan ulah beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab.
Padahal sudah terdapat aturan hukum yang mengatur tentang pertambangan batu
bara di Indonesia, namun kenyataan yang terjadi di lapangan tidak sesuai dengan
apa yang berlaku. Apabila AMDAL dilakukan dengan efektif, dapat memperkecil
kemungkinan terjadinya kerusakan lingkungan.

5
III. Penutup

a. Simpulan
Pertambangan batu bara di Kalimantan Timur memberikan dampak
kerusakan yang cukup serius terhadap lingkungan sekitar. Hal ini pun membawa
dampak ke dalam aspek kehidupan lainnya. Tentunya yang dirugikan adalah
warga yang bertetangga dengan tambang batu bata tersebut. Sebenarnya
permasalahan ini dapat diatasi dengan AMDAL, namun nampaknya AMDAL itu
sendiri belum dilakukan secara efektif. Faktor yang membuat AMDAL
pertambangan batu bara di Kalimantan Timur menjadi kurang efektif adalah
lemahnya supremasi hukum dan ulah beberapa oknum yang tidak bertanggung
jawab.

b. Saran
Hendaknya masyarakat turut serta aktif melaporkan tindakan yang tidak
sesuai dengan aturan yang berlaku agar terwujudnya supremasi hukum, dan
sebagai warga negara Indonesia yang baik seharusnya kita lebih peduli kepada
lingkungan. Karena nanti lingkungan ini akan diwariskan kepada anak cucu kita.
Sesungguhnya tugas manusia adalah sebagai khalifah di muka bumi, kita
diperbolehkan mengeksplorasi kekayaan bumi untuk kesejahteraan bersama
namun harus dilakukan dengan menerapkan pembangunan berkelanjutan dan
tidak merusak lingkungan tersebut.

6
Daftar Pustaka

https://www.youtube.com/watch?v=qlB7vg4I-To&t=627s

https://www.voaindonesia.com/a/film-sexy-killers-ungkap-elit-politik-di-balik-
batu-bara/4884748.html

Anda mungkin juga menyukai