Anda di halaman 1dari 11

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Rumah Sehat
di RT 03 RW 02 Desa Kemantren Kecamatan Jabung
Kabupaten Malang

Dosen Pembimbing:
Mochtar Jamil

Disusun oleh :
MUHAMMAD ARIFIANTO 181203

Program Studi Keperawatan

Insitut Teknologi Sains Dan Kesehatan RS dr Soepraoen

Malang
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
COVID-19

Pokok Bahasan : Rumah Sehat


Sub Pokok Bahasan : Hubungan rumah dengan kejadian penyakit
Sasaran : Keluarga Tn. S
Tempat : Rumah Keluarga Tn. S
Hari dan tanggal : Kamis, 25 Februari 2021
Waktu : 10-15 menit
Penyuluh : Muhammad Arifianto

I. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan tentang rumah sehat diharapkan
anggota keluarga mampu mengerti dan memahami ha-hal
mengenai tentang rumah sehat
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 10-15 menit
diharapkan anggota keluarga mampu :
a. Menyebutkan pengertian rumah
b. Menyebutkan fungsi rumah
c. Menyebutkan standar minimum rumah sehat
d. Menyebutkan peranan rumah dalam penularan penyakit
e. Menyebutkan alasan kesehatan harus dimulai dari rumah

II. MATERI
Terlampir

III. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
IV. MEDIA
1. Leaflet

V. KEGIATAN PEMBELAJARAN

N Waktu Uraian Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Murid


o
1. 3 Menit Pendahuluan Memperkenalkan diri dan Mendengarkan dan
menjelaskan tujuan. memperhatikan

2. 5 Menit Penjelasan Menjelaskan materi Mendengarkan


Materi tentang :
a. Pengertian rumah
sehat
b. Fungsi rumah
c. Standar minimum
rumah sehat
3. 4 Menit Evaluasi Tanya jawab : - Keluarga bertanya
Keluarga dipersilahkan pertanyaan
untuk bertanya mengenai masalah
Memberi pertanyaan yang belum
pada anggota keluarga dipahami
- Keluarga
menjawab
pertanyaan

4 3 Menit Penutup Menyimpulkan Memperhatikan

VI. EVALUASI
1. Evaluasi dilaksanakan selama proses dan pada akhir kegiatan
dengan memberikan pertanyaan secara lisan sebagai berikut :
a. Jelaskan kembali pengertian rumah sehat
b. Menyebutkan fungsi rumah
c. Menyebutkan standar minimum rumah sehat
2. Kriteria evaluasi
1) Evaluasi struktur
a) Menyiapkan SAP
b) Menyiapkan materi dan media
c) Kontrak waktu dengan sasaran
d) Menyiapkan tempat
e) Menyiapkan pertanyaan
2) Evaluasi proses
a) Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama proses
berlangsung
b) Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti
c) Sasaran memberi jawaban atas pertanyaan pemberi materi
d) Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penkes berlangsung
e) Tanya jawab berjalan dengan baik
3) Evaluasi hasil
a) Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan
b) Keluarga dapat menjelaskan tentang rumah sehat
VII. LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian rumah sehat
Setiap manusia dimanapun berada membutuhkan tempat untuk
tinggal yang disebut rumah. Rumah berfungsi sebagai tempat untuk
melepaskan lelah, tempat bergaul dan membina rasa kekeluargaan
diantara anggota keluarga, tempat berlindung dan menyimpan barang
berharga, dan rumah juga merupakan status lambang sosial (Mukono,
2000).
Menurut WHO (2004), rumah sehat dapat diartikan rumah
berlindung, bernaung, dan tempat untuk beristirahat, sehingga
menimbulkan kehidupan yang sempurna baik fisik, rohani, sosial.

B. Fungsi Rumah
1. sebagai tempat untuk melepaskan lelah, beristirahat setelah
melaksanakan kewajiban sehari-hari
2. sebagai tempat untuk bergaul dengan keluarga atau membina rasa
kekeluargaan bagi segenap anggota keluarga yang ada
3. Sebagai tempat untuk melindungi diri dari kemungkinan bahaya
yang datang mengancam
4. Sebagai tempat untuk meletakkan atau menyimpan barang-barang
yang dimiliki
5. Sebagai lambing status sosial yang dimiliki dimana sampai saat ini
masih dirasakan oleh sebagian besar masyarakat
6. Rumah juga diartikan sebagai modal apabila keadaan memaksa
dapat dijual

C. Syarat rumah sehat


1. Jamban yang sehat
Jamban dapat dikatakan sehat bila memenuhi syarat sebagai
berikut:
a. Tidak mencemari air
1) Saat menggali tanah untuk lubang kotoran, usahakan
agar dasar lubang kotoran tidak mencapai permukaan
air tanah maksimum, dinding dan dasar lubang
kotoran harus dipadatkan dengan tanah liat atau
diplester
2) Jarak lubang kotoran ke sumur sekurang-kurangnya
10 meter
3) Letak lubang kotoran lebih rendah daripada letak
sumur agar air kotor dari lubang kotoran tidak
merembes dan mencemari sumur
4) Tidak buang air besar di selokan, empang, danau
sungai dan laut
b. Bebas dari serangga
1) Jika menggunakan bak atau penampung air,
sebaiknya dikuras setiap minggu. Hal ini penting
untuk mencegah bersarangnya nyamuk demam
berdarah
2) Banguan jamban harus terang. Ruangan yang gelap
bias menjadi sarang nyamuk
3) Lantai jamban diplester rapat agar tidak terdapat
celah tempat bersarangnya kecoa atau serangga
lainnya
4) Lantai jamban harus selalu bersih dan kering
2. Sarana air bersih
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari
yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum
apabila telah dimasak. Air minum adalah air yang syaratnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum yang
berasal dari penyediaan air minum (Dep Kes RI,2002).
Yang perlu diperhatikan antara lain:
a. Jarak antara sumber air dengan sumber pengotoran (seperti
septik tank, tempat pembuangan sampah, air limbah)
minimal 10 meter.
b. Pada sumur gali sedalam 3 meter dari permukaan tanah
dibuat kedap air,yaitu dilengkapi dengan cincin dan bibir
sumur
c. Penampungan air hujan pelindung air, sumur artesis atau
terminal air atau perpipaan/kran atau sumur gali terjaga
kebersihannya dan dipelihara rutin.
d. Jumlah air bersih 60liter/hari/orang
3. Tempat pembuangan sampah
Pembuangan sampah yang berada di tingkat pemukiman yang
perlu diperhatikan adalah:
a. Penyimpanan setempat (onsite storage)
Penyimpanan sampah setempat harus menjamin tidak
bersarangnya tikus, lalat dan binatang pengganggu lainnya
serta tidak menimbulkan bau. Oleh karena itu persyaratan
kontainer sampah harus mendapatkan perhatian.
b. Pengumpulan sampah
Terjaminnya kebersihan lingkungan pemukiman dari sampah
juga tergantung pada pengumpulan sampah yang
diselenggarakan oleh pihak pemerintah atau oleh pengurus
kampung atau pihak pengelola apabila dikelola oleh suatu real
estate misalnya. Keberlanjutan dan keteraturan pengambilan
sampah ke tempat pengumpulan merupakan jaminan bagi
kebersihan lingkungan pemukiman.
4. Sarana pembuangan air limbah
Sumber air limbah yang lazim dikenal adalah :
a. Berasal dari rumah tangga misalnya air, dari kamar mandi,
dapur.
b. Berasal dari perusahaan misalnya dari hotel, restoran, kolam
renang
c. Berasal dari industri seperti dari pabrik baja, pabrik tinta dan
pabrik cat
d. berasal dari sumber lainnya seperti air tinja yang tercampur
air comberan, dan lain sebagainya.
Sarana yang memenuhi syarat adalah bangunan dilengkapi dengan
saringan kerikil, ijuk dan penutup untuk mengurangi kadar polutan
dan memberi waktu purifikasi. SPAL, sarana penampungan air
limbah yang konstruksinya berupa kolam/sumur dengan dinding
beton/plesteran semen yg dilengkapi dengan saringan berupa batu
kerikil dan atausabut/bahan saringan sejenis yang berfungsi
menyaring air limbah agar tidak mencemari air tanah.
5. Ventilasi rumah baik
Agar dalam ruang kediaman, sekurang-kurangnya terdapat satu
atau lebih banyak jendela/lubang yang langsung berhubungan
dengan udara dan bebas dari rintangan-rintangan, jumlah luas
bersih jendela/lubang itu harus sekurang-kurangnya sama 1/10 dari
luas lantai ruangan, dan setengah dari jumlah luas jendela/lubang
itu harus dapat dibuka. Jendela/lubang angin itu harus meluas
kearah atas sampai setinggi minimal 1,95 diatas permukaan lantai.
Diberi lubang hawa atau saluran angin pada ban atau dekat
permukaan langit-langit (ceiling) yang luas bersihnya sekurang-
kurangnya 5% dari luas lantai yang bersangkutan. Pemberian
lubang hawa/saluran angin dekat dengan langit-langit bergua sekali
untuk mengluarkan udara panas dibagian atas dalam ruangan
tersebut.
6. Pencahayaan
Penerangan ini dapat diperoleh dengan pengaturan cahaya buatan
dan cahaya alam.
a. Pencahayaan alam
Pencahayaan alam diperoleh dengan masuknya sinar
matahari ke dalam ruangan melalaui jendela, celah-celah
atau bagian ruangan yang terbuka. Sinar sebaiknya tidak
terhalang oleh bangunan, pohon-pohon maupun tembok
pagar yang tinggi. Kebutuhan standar cahaya alam yang
memenuhi syarat kesehatan untuk kamar keluarga dan
kamar tidur mnurut WHO 60-120 Lux. Suatu cara untuk
menilai baik atau tidaknya penerangan alam yang terdapat
dalam rumah, adalah sebagai berikut :
1) Baik, bila jelas membaca koran dengan huruf kecil.
2) Cukup, bila samar-samar membaca huruf kecil.
3) Kurang, bila hanya huruf besar yang terbaca.
4) Buruk, bila sukar membaca huruf besar.
Pemenuhan kebutuhan cahaya untuk penerangan alamiah
sangat ditentukan oleh letak dan lebar jendela. Untuk
memperoleh jumlah cahaya matahari pada pagi hari secara
optimal sebaiknya jendela kamar tidur menghadap ke timur.
Luas jendela yang baik paling sedikit mempunyai luas 10-20
% dari luas lantai. Apabila luas jendela melebihi 20 % dapat
menimbulkan kesilauan dan panas, sedangkan sebaliknya
kalau terlalu kecil dapat menimbulkan suasana gelap dan
pengap.
b. Pencahayaan buatan
Penerangan pada rumah tinggal dapat diatur dengan
memilih system penerangan dengan suatu pertimbangan
hendaknya penerangan tersebut dapat menumbuhkan
suasana rumah yang lebih menyenangkan. Lampu
Flouresen (neon) sebagai sumber cahaya dapat memenuhi
kebutuhan penerangan karena pada penerangan yang relatif
rendah mampu menghasilkan cahaya yang baik bila
dibandingkan dengan penggunaan lampu pijar. Bila ingin
menggunakan lampu pijar sebaiknya dipilih yang warna putih
dengan dikombinasikan beberapa lampu neon.
Untuk penerangan malam hari alam ruangan terutama untuk
ruang baca dan ruang kerja, penerangan minimum adalah
150 lux sama dengan 10 watt lampu TL,atau 40 watt dengan
lampu pijar.
D. Alasan Kesehatan Harus Dimulai Dari Rumah
Rumah adalah pusat kesehatan keluarga, karena:
1. Rumah merupakan tempat dimana anggota-anggota keluarga
berkumpul dan saling berhubungan. Seluruh anggota keluarga
serta kebiasaan hidup sehari-hari merupakan suatu kesatuan yang
berhubungan erat. Penderitaan, kebahagiaan atatupun perbuatan
salah seorang anggota keluarga, mempengaruhi pula pada
anggota-anggota yang lain
2. Rumah bukan hanya sekedar tempat istirahat, juga merupakan
tempat untuk mendapatkan kebahagian. Rumah adalah tempat
dimana kesetiaan dilimpahkan, menimbulkan kerinduaan bila jauh
dan mendatangkan kebahagiaan bila didalamnya.
Jadi rumah ideal adalah : sehat, efesien dan murah

Anda mungkin juga menyukai