Anda di halaman 1dari 7

Journal of Health Education 1 (2) (2016)

Journal of Health Education


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jhealthedu

PERAN UKS (USAHA KESEHATAN SEKOLAH) DALAM UPAYA


PENANGGULANGAN OBESITAS PADA ANAK USIA SEKOLAH

Devinta Very Fridayanti, Galuh Nita Prameswari

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, FIK, Universitas Negeri Semarang, Indonesia.

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Kota semarang menduduki peringkat pertama se-Jawa Tengah pada kasus obesi-
Diterima Januari 2016 tas anak usia sekolah tahun 2007. Salah satu pihak yang turut berperan penting
Disetujui Februari 2016 dalam upaya penanggulangan obesitas pada anak usia sekolah adalah UKS (Usaha
Dipublikasikan Agustus 2016
Kesehatan Sekolah). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran UKS dalam
Keywords: upaya penanggulangan obesitas pada siswa di SD Negeri Lamper Kidul 02 Sema-
Obesity; Counter- rang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan
measure; UKS (Health informan secara purposive sampling. Informan penelitian yaitu guru Pembina UKS,
School Program) siswa yang obesitas, wakil kepala sekolah SDN Lamper Kidul 02, serta petugas
UKS dari Puskesmas Lamper Tengah. Teknik pengambilan data menggunakan
teknik wawancara, observasi serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pihak UKS SD Negeri Lamper Kidul 02 Semarang belum memprioritaskan
upaya penanggulangan obesitas pada siswanya. Saran yang diberikan yaitu pihak
UKS SD Negeri Lamper Kidul 02 Semarang dapat segera memasukkan program
penanggulangan obesitas bagi para siswanya.

Abstract
The Semarang city was the first ranked of obesity cases in school-age children in Central Java
at 2007. One of the important element in countermeasured school-age children obesity was
UKS (Health School Program). The purpose of this research was to determine the role of
UKS in countermeasured obesity among the students in elementary school of Lamper Kidul
02 Semarang. This research is qualitative descriptive with capturing informant technique by
using purposive sampling. The informants were UKS builder, the obesity students, and vice
principal of SDN Lamper Kidul 02 and UKS officials public health service from Lamper
Tengah public health service. The technique of data collection used interview, observation
and documentation. The result showed that the UKS SDN Lamper Kidul 02 has not held a
special program for the countermeasures of obesity to students. Suggestions have been given,
the UKS SDN Lamper Kidul 02 Semarang must immediately entered the countermeasures
of obesity program for the students.

© 2016 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: pISSN 2527-4252
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, FIK, Universitas Negeri Semarang eISSN 2528-2905
Email: devintavery@gmail.com
Devinta Very Fridayanti, Galuh Nita Prameswari / Journal of Health Education 1 (2) (2016)

Pendahuluan gubah perilaku anak khususnya yang mengalami


Prevalensi obesitas secara global mening- obesitas untuk menuju perilaku hidup sehat. Nys-
kat drastis di sebagian besar negara selama 20 wander (1947) mengatakan bahwa pendidikan
tahun terakhir, dan kini terdapat lebih banyak kesehatan adalah suatu proses perubahan pada
orang yang memiliki berat badan berlebih diban- diri manusia yang berhubungan dengan tercapai-
dingkan yang menderita gizi kurang di seluruh nya tujuan kesehatan perorangan dan masyara-
dunia. Obesitas juga berpengaruh langsung ter- kat (Machfoedz, 2009).
hadap sekitar 6% dari seluruh kasus kematian Sekolah merupakan salah satu pihak yang
di dunia barat dan memperpendek usia harapan turut berperan penting dalam memberikan pendi-
hidup rata-rata sebanyak 9 tahun (Barasi, 2007: dikan kesehatan bagi anak yang bertujuan untuk
102). menanamkan kebiasaan hidup sehat bagi anak.
Obesitas tidak hanya menyerang orang de- Veugelers & Angela (2005), menyebutkan bah-
wasa, namun juga mengancam kalangan remaja wa intervensi yang dilakukan melalui beberapa
bahkan anak-anak. Obesitas pada anak jika tidak program secara intensif dan beragam dari pihak
teratasi akan berlanjut sampai remaja bahkan sekolah memiliki potensi yang tinggi untuk men-
sampai dewasa, yang dapat mengantarkannya gurangi obesitas pada anak usia sekolah.
pada masalah kesehatan yang biasanya sering Untuk mengatasi masalah kegemukan dan
dialami oleh orang dewasa seperti diabetes, te- obesitas pada anak usia sekolah maka telah diter-
kanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi. Selain bitkan Pedoman Pencegahan dan Penanggulan-
itu juga, obesitas akan berpengaruh terhadap psi- gan Kegemukan dan Obesitas pada Anak Seko-
kologisnya. Anak-anak yang obesitas cenderung lah. Pedoman tersebut harus digunakan oleh tim
lebih merasa cemas dan memiliki kemampuan Pembina dan pelaksana UKS sebagai panduan
bersosialisasi lebih rendah, hal tersebut juga akan dalam mengatasi masalah kegemukan dan obesi-
mengganggu proses belajar sehingga dapat me- tas pada anak sekolah.
nyebabkan menurunnya prestasi akademis anak. UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) meru-
Prevalensi nasional kegemukan dan obesi- pakan bagian dari program kesehatan anak usia
tas pada anak usia sekolah (5-12 tahun) terus me- sekolah yang memiliki tiga program pokok yaitu
ningkat, pada tahun 2007 prevalensi kegemukan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan
dan obesitas yaitu sebesar 7,9% kemudian terjadi pembinaan lingkungan sekolah sehat. Menurut
peningkatan pada tahun 2010 sebesar 9,2% dan Kepmenkes, UKS merupakan upaya terpadu
meningkat kembali pada tahun 2013 yaitu sebe- dalam rangka meningkatkan kemampuan hidup
sar 18,8%. Pada tahun 2010 provinsi Jawa Ten- sehat yang kemudian membentuk perilaku sehat
gah termasuk dalam provinsi yang prevalensi ke- anak usia sekolah yang berada di sekolah. UKS
gemukan dan obesitas pada anak sekolah di atas berperan dalam memberikan pengetahuan yang
prevalensi nasional yaitu sebesar 10,9% (Riskes- berkaitan dengan masalah-masalah kesehatan
das, 2013). kepada para siswa/anak sehingga kedepannya
Penelitian yang dilakukan oleh dr. Dama- diharapkan mereka dapat mempraktikan gaya hi-
yanti bersama koleganya yang tergabung dalam dup sehat dimana pun (Esensi, 2012:5).
Masyarakat Pediatri Indonesia terhadap anak- Pihak sekolah yaitu melalui UKS bertugas
anak sekolah dasar di sepuluh kota besar Indo- untuk memberikan dukungan dan motivasi agar
nesia dengan metode acak periode 2002-2005 anak melaksanakan pola hidup sehat sesuai an-
menunjukkan hasil prevalensi obesitas pada anak juran, serta berusaha menyediakan lingkungan
usia sekolah dasar yaitu Jakarta (25%), Semarang yang kondusif untuk anak. Melalui program
(24,3%), Medan (17,75%), Denpasar (11,7%), yang dijalankan oleh UKS (Usaha Kesehatan
Surabaya (11,4%), Padang (7,1%), Manado Sekolah), diharapkan siswa mempunyai pengeta-
(5,3%), Yogyakarta (4%), dan Solo (2,1%), dan huan, sikap dan cara praktik yang sesuai dengan
menempatkan Semarang pada peringkat kedua kesehatan, khususnya untuk siswa yang obesitas
(Wahyu, 2009:12). agar dapat merubah perilaku mereka menjadi se-
Menurut data riskesdas untuk laporan hat.
jawa tengah pada tahun 2007, prevalensi gizi le- Pihak SD Negeri Lamper Kidul 02 terma-
bih berupa kegemukan dan obesitas pada anak suk sekolah yang sangat memperhatikan kondisi
usia 6-14 tahun di kota semarang menduduki lingkungan sekolahnya, terbukti dengan sekolah
peringkat pertama se-Jawa Tengah yaitu sebesar tersebut menjadi juara Lomba Sekolah Sehat
16,85% (Riskesdas, Laporan Jateng, 2007). pada tahun 2014 se-kota Semarang dan tahun ini
Pendidikan kesehatan merupakan upaya akan maju pada tingkat karisidenan yang mewa-
sangat penting sebagai tahap awal dalam men- kili kota Semarang. Kriteria lomba sekolah sehat

9
Devinta Very Fridayanti, Galuh Nita Prameswari / Journal of Health Education 1 (2) (2016)

terdiri dari beberapa aspek yang menjadi penilai- berbeda, misalkan data yang diperoleh melalui
an, salah satunya adalah UKS. UKS SD Negeri wawancara kemudian dicek dengan observasi
Lamper Kidul 02 cukup memenuhi syarat yang atau dokumentasi Sugiyono (2010: 373). Pelaksa-
baik untuk ukurannya maupun fasilitasnya. UKS naan triangulasi dalam penelitian ini digunakan
tersebut memiliki ruang yang cukup luas, bersih, untuk mengkonfirmasi kebenaran informasi yang
dan terawat, serta sarana dan prasarana di UKS disampaikan oleh informan ketika dilakukan wa-
tersebut sudah cukup lengkap. wancara. Informan triangulasi dalam penelitian
Berdasarkan data pengukuran berat badan ini adalah wakil kepala sekolah sebagai yang
dan tinggi badan yang didapatkan dari pihak se- bertanggung jawab dalam kegiatan UKS dan
kolah tahun ajaran 2015/2016, kemudian dilaku- Petugas UKS dari Puskesmas. Sedangkan trian-
kan penghitungan Zscore IMT/U menurut Kep- gulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek
menkes RI 2010, dapat diketahui bahwa jumlah data dengan membandingkan sumber data hasil
siswa yang obesitas di SD Negeri Lamper Kidul wawancara dengan sumber data hasil observasi
02 Semarang sebanyak 69 orang (8%). dan dokumentasi.
Metode Teknik analisis data dalam penelitian ini
Jenis Penelitian ini adalah deskriptif den- terdiri dari beberapa tahap yaitu reduksi data yai-
gan pendekatan kualitatif. Penelitian dilaksana- tu memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada
kan di SD Negeri Lamper Kidul 02 Semarang. hal-hal yang penting serta membuang data yang
Sumber data diperoleh dari data primer dan data tidak diperlukan. Tahap selanjutnya adalah pe-
sekunder. Data primer dalam penelitian ini dida- nyajian data, dalam penelitian kualitatif penyaji-
pat dari hasil wawancara, observasi serta doku- an data dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
mentasi, sedangkan data sekunder didapat dari bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan
dokumen-dokumen yang berhubungan dengan sejenisnya, namun yang paling sering digunakan
data kasus obesitas serta dokumen dari pihak adalah dengan teks yang bersifat naratif. Tahap
sekolah SD Negeri Lamper Kidul 02 Semarang. yang terakhir adalah penarikan kesimpulan, da-
Informan dalam penelitian ini dipilih melalui lam penelitian kualitatif dibuat berdasarkan pe-
teknik purposive sampling yaitu yaitu pemilihan mahaman terhadap data-data yang telah disaji-
informan yang digunakan sebagai sumber data kan dengan menggunakan kalimat yang mudah
dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan dipahami dan mengacu pada pokok permasala-
tertentu (Sugiyono, 2010: 300). Informan utama han yang diteliti
dalam penelitian ini berjumlah 3 orang, yang Hasil dan Pembahasan
terdiri dari guru Pembina UKS dan siswa yang SD Negeri Lamper Kidul 02 Semarang me-
obesitas, sedangkan informan triangulasi dalam rupakan salah satu sekolah dasar negeri yang be-
penelitian ini berjumlah 2 orang, yang terdiri dari rada di Kota Semarang yang beralamatkan di Jl.
wakil kepala sekolah dan petugas UKS dari Pus- Sompok Baru 87, Kecamatan Semarang Selatan.
kesmas. SD Negeri Lamper Kidul 02 Semarang memiliki
Instrumen dalam penelitian ini adalah 26 kelas dan jumlah murid 984 orang. SD Negeri
pedoman wawancara, lembar observasi, catatan Lamper Kidul 02 merupakan sekolah yang sering
lapangan dan alat perekam. Teknik pengambilan menjuarai berbagai lomba-lomba tingkat sekolah
data dilakukan melalui wawancara, observasi, dasar. Pada tahun 2012 SD Negeri Lamper Kidul
dan dokumentasi. Prosedur penelitian terdiri dari 02 menjadi juara Lomba Sekolah Sehat tingkat
tahap pra penelitian, pelaksanaan penelitian serta Kota Semarang, dan pada tahun 2014 SD terse-
tahap pasca penelitian. Pemeriksaan keabsahan but kembali meraih juara Lomba Sekolah Sehat
data dalam penelitian ini yaitu dengan menggu- tingkat Kota Semarang serta tahun ini akan maju
nakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah tek- Lomba Sekolah Sehat tingkat karisidenan yang
nik pemeriksaan keabsahan data yang meman- mewakili Kota Semarang. Hal tersebut membuk-
faatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk tikan bahwa SD Negeri Lamper Kidul 02 meru-
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding pakan SD yang cukup memikirkan kebersihan
terhadap data itu (Moleong, 2007: 330). Pelak- lingkungan sekolah dalam upaya peningkatan
sanaan triangulasi dalam penelitian ini menggu- derajat kesehatan peserta didiknya.
nakan jenis triangulasi sumber yaitu pengujian SD Negeri Lamper Kidul 02 memiliki
keabsahan data dilakukan dengan cara menge- ruang UKS yang di dalamnya terdapat macam-
cek data yang telah diperoleh melalui beberapa macam sarana dan perlengkapan UKS beserta
sumber dan triangulasi teknik pengujian keabsa- administrasinya. Ruang UKS SD Negeri Lamper
han data dilakukan dengan cara mengecek data Kidul 02 cukup memenuhi syarat yang baik untuk
kepada sumber yang sama dengan teknik yang ukurannya maupun fasilitasnya. UKS tersebut

10
Devinta Very Fridayanti, Galuh Nita Prameswari / Journal of Health Education 1 (2) (2016)

memiliki ruang yang cukup luas, bersih, terawat, Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) khususnya
serta sarana dan prasarana di UKS sudah cukup pada standar isi yang telah diatur dalam Peratu-
lengkap antara lain sudah terdapat tempat tidur, ran Mendiknas nomor 22 tahun 2006 pada mata
almari tempat obat-obatan dan dokumen, bebe- pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
rapa alat peraga seperti contoh gigi, obat-obatan Kesehatan. Pelaksanaannya diberikan melalui
serta media kesehatan seperti poster, fipchart dan peningkatan pengetahuan, penanaman nilai dan
lain-lain. sikap positif terhadap prinsip hidup sehat dan
Informan utama dalam penelitian ini ber- peningkatan keterampilan dalam melaksanakan
jumlah 3 orang, yaitu guru Pembina UKS dan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, perto-
dokter kecil dari kelas V yang termasuk dalam longan dan perawatan kesehatan. Materi yang
kriteria obesitas. diajarkan dalam pendidikan kesehatan secara
Informan triangulasi adalah informan umum sudah sesuai dengan materi yang dian-
yang digunakan sebagai cross check atas fakta- jurkan dalam buku pedoman pelaksanaan UKS
fakta yang diperoleh di lapangan. Informan trian- yaitu telah mencakup kebersihan diri, mengenal
gulasi dalam penelitian ini adalah wakil kepala makanan sehat, mengenal bahaya narkoba, men-
sekolah yang mengurusi UKS serta petugas UKS jaga kebersihan lingkungan, membiasakan buang
dari puskesmas Lamper Tengah. sampah pada tempatnya.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaku- Dalam pelaksanaan pendidikan keseha-
kan, dapat diketahui bahwa manajemen UKS tan, yang memberikan materi adalah guru PJOK
SD Negeri Lamper Kidul 02 telah sesuai dengan (Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan),
pedoman. Pihak UKS SD Negeri Lamper Kidul metode yang digunakan dalam kegiatan pendidi-
02 rutin melakukan rapat untuk penyusunan pro- kan kesehatan adalah ceramah dan tanya jawab.
gram kegiatan UKS, rapat ini diadakan satu kali Metode ceramah ini dinilai cukup baik untuk sa-
dalam setahun. Penyusunan program dilakukan saran yang berpendidikan tinggi maupun rendah
oleh tim pelaksana UKS SD Negeri Lamper Ki- (Notoadmodjo, 2010: 286), dalam metode ini
dul 02. Untuk pendanaan UKS sendiri didapat- terjadi komunikasi dua arah yaitu antara pemberi
kan dari dana BPB serta uang pembinaan dari ha- materi dan peserta sehingga metode ini sering di-
sil lomba-lomba. Dana tersebut digunakan untuk gunakan terutama dalam penyuluhan.
pengadaan sarana dan prasarana UKS. Sarana Pelayanan kesehatan di sekolah dilaksana-
dan prasarana di UKS SD Negeri Lamper Kidul kan oleh tim kesehatan dari Puskesmas bekerja-
02 sudah cukup lengkap, yaitu telah memiliki sama dengan guru dan kader kesehatan sekolah.
ruang UKS yang telah memenuhi standar dan Pelayanan kesehatan sekolah dilaksanakan seca-
cukup luas, tempat tidur, alat ukur berat badan ra menyeluruh (komprehensif), dengan mengu-
dan tinggi badan, obat-obatan sederhana, media tamakan kegiatan promotif dan preventif serta
Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) serta alat didukung kegiatan kuratif dan rehabilitatif untuk
peraga kesehatan. Manajemen dan sarana prasa- mencapai derjat kesehatan yang optimal. Ber-
rana UKS menjadi hal yang penting sebagai pe- dasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa
nentu keberhasilan pelaksanaan program UKS. pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan oleh
Untuk program UKS di SD Negeri Lam- UKS SD Negeri Lamper Kidul 02 meliputi kegia-
per Kidul 02 terdiri dari pendidikan kesehatan, tan promotif yaitu dokter kecil, pembinaan kan-
pelayanan kesehatan serta pembinaan lingkun- tin sekolah sehat, pembinaan lingkungan sekolah
gan sekolah sehat. Pendidikan kesehatan oleh serta pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat
UKS SD Negeri Lamper Kidul 02 dilaksanakan (PHBS). Kegiatan preventif yang dilakukan oleh
melalui kegiatan intrakurikuler yaitu pelaksa- UKS SD Negeri Lamper Kidul 02 berupa pemeli-
naan pada jam pelajaran Pendidikan Jasmani, haraan kesehatan secara umum, penjaringan (sc-
Olahraga dan Kesehatan. Berdasarkan Pedo- reening) anak yang baru masuk masuk sekolah,
man Pelaksanaan UKS di Sekolah, pelaksanaan pemeriksaan berkala serta imunisasi.
pendidikan kesehatan sesuai dengan Kurikulum Kegiatan kuratif dan rehabilitatif yang

Tabel 1 Identitas Informan Utama


Informan ke- Jenis Kelamin Alamat Usia (th) Pekerjaan Jabatan
Informan 1 Perempuan Genuk 51 Guru Pembina UKS
Informan 2 Perempuan Kedungmundu 10 Siswa Dokter Kecil
Informan 3 Laki-laki Salatiga 10 Siswa Dokter Kecil

11
Devinta Very Fridayanti, Galuh Nita Prameswari / Journal of Health Education 1 (2) (2016)

Tabel 2 Identitas Informan Triangulasi

Informan ke- Jenis Kelamin Alamat Usia (th) Pekerjaan Jabatan


Informan Tri- Laki-laki Jomblang Te- 51 Guru Wakil Kepala
angulasi 1 balang Sekolah
Informan Tri- Perempuan K e d o n d o n g 56 Dokter Pembina UKS
angulasi 2 Utara Puskesmas
sudah dilakukan pihak UKS SD Negeri Lamper SD tersebut. Berdasarkan hasil penghitungan Zs-
Kidul 02 adalah pengobatan ringan, pertolongan core IMT/U menurut Kepmenkes RI 2010 dari
pertama pada kecelakaan dan penyakit, serta ru- data berat badan dan tinggi badan siswa yang di-
jukan medik. peroleh dari pihak TU SD Negeri Lamper Kidul
Kegiatan pembinaan lingkungan sekolah 02, dapat diketahui bahwa jumlah siswa obesitas
sehat yang dilakukan adalah pembinaan perila- di SD Negeri Lamper Kidul 02 Semarang sebany-
ku membuang sampah pada tempatnya, perilaku ak 69 orang (8%).
mencuci tangan, serta memilih makanan jajanan Memang hasil tersebut tidaklah banyak,
yang sehat. Pihak SD Negeri Lamper Kidul 02 akan tetapi seharusnya pihak sekolah perlu me-
juga telah melakukan pembinaan kantin sekolah mikirkan upaya penanggulangan obesitas pada
sehat. Makanan yang dijual di kantin harus me- siswa sedini mungkin untuk mengurangi tingkat
menuhi beberapa persyaratan antara lain maka- prevalensi obesitas khususnya pada anak sekolah.
nan yang dijual harus dibungkus sehingga terlin- Pihak sekolah/UKS seharusnya bertugas mem-
dung dari lalat, binatang atau debu, harus bebas berikan dukungan dan motivasi pada anak yang
dari bahan tambahan seperti pengawet, pewarna obesitas, agar anak melaksanakan pola hidup
dan penyedap rasa. sehat sesuai anjuran puskesmas, serta berusaha
Kegiatan pencegahan dan penanggulan- menyediakan lingkungan yang kondusif untuk
gan kegemukan dan obesitas terdiri dari tahap anak. Akan tetapi berdasarkan hasil penelitian,
persiapan dan pelaksanaan yang meliputi pence- pihak UKS SD Negeri Lamper Kidul 02 belum
gahan, penemuan dan tata laksana kasus. Untuk melaksanakan anjuran tersebut.
kegiatan pencegahan dilakukan melalui pende- Pihak yang turut berperan dalam upaya
katan kepada anak sekolah beserta orang-orang penanggulangan obesitas adalah guru UKS, guru
terdekatnya (orang tua, guru, teman, dll) untuk merupakan unsur yang sangat penting dalam pe-
mempromosikan gaya hidup sehat meliputi pola laksanaan promosi kesehatan di sekolah. Peran
dan perilaku makan serta aktivitas fisik (Direk- guru dalam memotori upaya promosi kesehatan
torat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan di sekolah khususnya dalam upaya penanggulan-
Anak, 2012: 4). Penelitian Mihardja (2007), me- gan obesitas antara lain adalah memonitor per-
nunjukkan hasil bahwa intervensi yang dilakukan tumbuhan dan perkembangan anak-anak didik
pada anak dengan berat badan lebih dan obesitas atau murid melalui penimbangan berat badan
melalui Usaha Kesehatan Sekolah dan penyer- secara berkala ataupun rutin tiap bulan, menga-
taan orangtua dengan menggunakan leaflet ten- wasi adanya kelainan-kelainan yang mungkin
tang gaya hidup yang sehat, penyuluhan makan terdapat pada murid baik kelainan fisik mau-
dan olahraga, dapat menurunkan lajunya per- pun non-fisik, melakukan deteksi dini terhadap
tambahan kegemukan pada tubuh. Hal tersebut penyakit-penyakit yang terjadi pada murid dan
menunjukkan bahwa UKS memiliki peran yang mengirimkannya ke puskesmas atau rumah sakit.
cukup penting terhadap perubahan perilaku anak Oleh sebab itu, agar guru dapat menjalankan pe-
khususnya yang mengalami obesitas. ran-peran tersebut maka guru harus memperoleh
Berdasarkan hasil penelitian di SD Negeri pelatihan-pelatihan kesehatan dari petugas kes-
Lamper Kidul 02, dapat diketahui bahwa pihak ehatan puskesmas setempat dan perlu diberikan
UKS SD Negeri Lamper Kidul 02 belum begitu buku-buku panduan tentang kesehatan (Notoad-
memprioritaskan upaya penanggulangan obesi- modjo, 2010: 368). Akan tetapi dalam kenyataan-
tas pada siswa. Menurut hasil wawancara kepada nya, berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui
informan, pihak sekolah khususnya UKS belum bahwa guru UKS belum melakukan peran-peran
mengadakan kegiatan khusus untuk siswa obesi- sebagaimana mestinya. Hal tersebut dikarenakan
tas sebagai upaya penanggulangan permasalahan kurangnya pelatihan-pelatihan kesehatan yang
obesitas pada anak sekolah. Hal tersebut dikare- diberikan, sebagaimana diketahui dari hasil wa-
nakan jumlah prevalensi obesitas yang sedikit di wancara kepada informan 1 yang menyebutkan

12
Devinta Very Fridayanti, Galuh Nita Prameswari / Journal of Health Education 1 (2) (2016)

bahwa telah lama ini belum diadakan pelatihan langsung oleh BPOM, sehingga makanan yang
kembali bagi Pembina UKS, sehingga pihak UKS dijual harus memenuhi beberapa standar yang
belum memprioritaskan masalah obesitas untuk ditentukan.
segera ditangani di SD Negeri Lamper Kidul 02. Kebanyakan anak-anak menyukai maka-
Berdasarkan hasil wawancara, dapat di- nan cepat saji, makanan yang dibakar, minuman
ketahui bahwa dalam pelaksanaan kegiatan bersoda, camilan, dan permen, makanan dan
Pendidikan Kesehatan, belum disampaikan ma- minuman tersebut biasanya memiliki kandungan
teri-materi berkaitan dengan obesitas pada sis- kalori dan gula atau garam yang tinggi (Misna-
wa. Menurut informan 1, penyampaian materi diarly, 2007: 118). Makanan yang sehat sangat
tentang obesitas pernah dilakukan hanya sekilas penting untuk mengurangi obesitas, anak sangat
secara bersama-sama. Pelaksanaan kegiatan pen- dianjurkan untuk makan makanan yang sehat
didikan kesehatan hanya berupa materi-materi seperti buah dan sayur, menghindari makanan
umum tentang kesehatan yang mencakup keber- dan minuman yang manis, mengurangi makanan
sihan diri, mengenal makanan sehat, mengenal berlemak dan goreng-gorengan serta mengurangi
bahaya narkoba, menjaga kebersihan lingkungan, konsumsi junk food dan fast food.
membiasakan buang sampah pada tempatnya Berdasarkan hasil observasi dapat diketa-
dan lain sebagainya. Dalam kegiatan pelayanan hui bahwa kantin di SD Negeri Lamper Kidul 02
kesehatan, Pembina UKS SD Negeri Lamper Ki- menjual beberapa makanan, antara lain ada soto,
dul 02 hanya melakukan pengukuran berat badan snack-snack ringan kemasan dan juga minuman.
dan tinggi badan siswa yaitu melalui wali kelas Produk makanan dan minuman kemasan yang
masing-masing, tanpa dilakukan penggolongan dijual di kantin tersebut merupakan produk yang
status gizi sehingga pihak sekolah belum dapat sudah mendapatkan izin dari BPOM, sehingga
mengetahui secara pasti jumlah kasus obesitas di aman untuk dikonsumsi. Pihak sekolah juga di-
SD tersebut. tuntut untuk selalu mengawasi tingkat konsumtif
Berdasarkan hasil wawancara kepada para siswanya, karena tidak dipungkiri bahwa be-
Pembina UKS dari Puskesmas Lamper Tengah, berapa makanan dapat memicu kegemukan dan
dapat diketahui bahwa pihak UKS SD Negeri obesitas pada anak jika dikonsumsi secara berle-
Lamper Kidul 02 belum melaporkan hasil penim- bihan. Makanan tidak akan memicu kegemukan
bangan berat badan dan pengukuran tinggi badan dan obesitas apabila dikonsumsi sesuai kebutu-
kepada pihak Puskesmas. Kemudian, untuk men- han kalori bagi tubuh.
getahui status gizi anak sekolah pihak puskesmas Berdasarkan Pedoman Pencegahan dan
melakukan penjaringan sendiri di sekolah. Dari Penanggulangan Kegemukan dan Obesitas pada
hasil penjaringan yang dilakukan pihak puskes- Anak Sekolah beberapa peralatan yang dibu-
mas, jika didapatkan masalah yaitu terdapat sis- tuhkan untuk pelaksanaan kegiatan antara lain
wa yang obesitas, maka akan dilakukan tindak timbangan, Mikrotoa atau alat pengukur tinggi
lanjut oleh puskesmas. Tetapi menurut pihak pus- badan, formulir, tabel IMT, food model, materi
kesmas Lamper Tengah, kejadian obesitas pada KIE tentang obesitas.
anak sekolah sangat jarang terjadi di wilayah Berdasarkan hasil wawancara dan obser-
kerjanya. Penjaringan yang dilakukan pihak pus- vasi yang dilakukan oleh peneliti, dapat diketa-
kesmas biasanya hanya dilakukan setahun sekali hui bahwa di UKS SD Negeri Lamper Kidul 02
di tahun ajaran baru yaitu pada siswa SD kelas masih ada beberapa komponen sarana dan prasa-
1, dan tentu upaya penanggulangan kasus obesi- rana yang belum tersedia guna menunjang pelak-
tas pada anak sekolah tidak cukup hanya meng- sanaan kegiatan program penanggulangan siswa
gunakan data hasil penjaringan tersebut, karena obesitas. Sarana untuk menunjang kegiatan pe-
berdasarkan data berat badan dan tinggi badan nanggulangan obesitas yang dimiliki UKS di SD
dari pihak SD Negeri Lamper Kidul 02 yang ke- Negeri Lamper Kidul 02 hanya timbangan dan
mudian dilakukan penghitungan Zscore didapat- alat pengukur tinggi badan. Sarana dan prasara-
kan hasil bahwa kasus obesitas juga terjadi pada na merupakan aspek penting untuk menunjang
siswa SD di berbagai tingkat kelas. pelaksanaan kegiatan, khususnya pada kegiatan
Dalam kegiatan pembinaan lingkungan se- penanggulangan siswa yang obesitas, akan tetapi
kolah sehat, pihak UKS telah melakukan pembi- karena keterbatasan sarana prasarana yang dimi-
naan kantin sehat di SD Negeri Lamper Kidul 02 liki pihak UKS khususnya yang berkaitan dengan
sebagai upaya menyediakan makanan yang ber- kegiatan penanggulangan obesitas hal tersebut
sih, sehat dan aman bagi siswanya. Berdasarkan juga menjadi faktor belum diadakannya program
hasil wawancara dapat diketahui bahwa kantin penanggulangan obesitas pada siswa di SD Nege-
di SD tersebut juga telah dilakukan pembinaan ri Lamper Kidul 02.

13
Devinta Very Fridayanti, Galuh Nita Prameswari / Journal of Health Education 1 (2) (2016)

Berdasarkan hasil wawancara kepada sis- han oleh Hermin Halim, Erlangga, Jakarta.
wa yang obesitas dan sekaligus sebagai dokter Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan
kecil di SD Negeri Lamper Kidul 02 dapat dike- Anak, 2011, Kepmenkes RI No: 1995/MENK-
tahui bahwa mereka belum memanfaatkan UKS ES/SK/XII/2010 tentang Standar Antrop-
ometri Penilaian Status Gizi Anak, Kement-
untuk menanggulangi obesitas. Mereka hanya
erian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
berkunjung ke UKS jika merasa tidak enak badan Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan
dan jika ada jadwal piket dokter kecil. Mereka be- Anak, 2012, Pedoman Pencegahan dan Pen-
lum pernah berkonsultasi dengan pembina UKS anggulangan Kegemukan dan Obesitas pada
terkait masalah obesitas. menyebutkan belum Anak Sekolah, Kementrian Kesehatan Repub-
pernah diadakan kegiatan khusus untuk siswa lik Indonesia, Jakarta.
obesitas. Hal tersebut berkaitan dengan tingkat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2012, Pe-
pengetahuan tentang obesitas mereka yang masih doman Pelaksanaan UKS di Sekolah, Direk-
terbilang rendah. torat Jenderal Pendidikan Dasar, Jakarta.
Machfoedz, Ircham dan Eko Suryani, 2009, Pendidi-
Penutup
kan Kesehatan Bagian dari Promosi Kesehat-
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa an, Fitramaya, Yogyakarta.
manajemen dan sarana prasarana di UKS SD Mihardja, Laurentia, dkk, 2007, Media Litbang Kes-
Negeri Lamper Kidul 02 Semarang secara umum ehatan: Penanganan Kegemukan pada Anak
telah sesuai dengan pedoman pelaksanaan kegia- Sekolah Dasar di Kecamatan Menteng Jakarta
tan UKS. Pelaksanaan program Trias UKS sesu- Pusat Melalui Usaha Kesehatan Sekolah dan
ai dengan pedoman, yang terdiri dari kegiatan Penyertaan Peran Orangtua. (Online), Vol.
pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan serta XVII, No. 3, Hal 1-9, diakses 16 Agustus 2015,
pembinaan lingkungan sekolah sehat. Pihak UKS (http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.
php/MPK/article/download/814/1659).
SD Negeri Lamper Kidul 02 Semarang belum
Misnadiarly, 2007, Obesitas sebagai Faktor Risiko
memprioritaskan upaya penanggulangan obesitas Beberapa Penyakit, Pustaka Obor Populer, Ja-
pada siswanya, dikarenakan prevalensinya masih karta.
cukup sedikit di SD tersebut. Program khusus un- Moleong, Lexy J, 2007, Metodologi Penelitian Kuali-
tuk siswa obesitas belum diadakan, hal tersebut tatif, Remaja Rosdakarya, Bandung.
dikarenakan oleh banyak faktor antara lain te- Notoatmodjo, Soekidjo, 2010, Promosi Kesehatan
naga pelaksana UKS yang belum melaksanakan Teori dan Aplikasinya (Edisi Revisi), Rineka
peran dengan sebagaimana mestinya, sarana dan Cipta, Jakarta.
prasarana penunjang proses kegiatan penanggu- Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Pendidikan
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
langan obesitas yang belum lengkap. Serta masih
Alfabeta, Bandung.
adanya persepsi dari siswa khususnya yang obe- Tim Esensi, 2012, Mengenal UKS, Erlangga, Yogya-
sitas bahwa UKS hanyalah wadah yang diman- karta.
faatkan kalau siswa sedang tidak enak badan atau Veugelers, Paul J dan Angela L, 2005, American Jour-
sakit. Pengetahuan siswa terkait obesitas yang nal of Public Health: Effectiveness of School
masih cukup rendah dikarenakan kurangnya in- Programs in Preventing Childhood Obesity:
formasi mengenai obesitas. A Multilevel Comparison, (Online), Vol.95,
Daftar Pustaka No. 3, Hal 432-435, diakses Januari2015,
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/
(2013), Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas PMC1449197/pdf/0950432.pdf).
2013), Kementerian Kesehatan Republik Indo- Wahyu, GG. 2009, Obesitas Pada Anak, Bentang
nesia, Jakarta. Pustaka, Yogyakarta.
Barasi, Mary E, 2007, At a Glance Ilmu Gizi, Terjema-

14

Anda mungkin juga menyukai