Tugas3 Perkawinan 180202090
Tugas3 Perkawinan 180202090
PERKAWINAN
Makalah ini dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Perdata
Di Susun Oleh
M.Turmuzi Ramdhani (180202090)
Assalamu’alaikum wr.wb.
Segala puji bagi allah tuhan semesta alam, sholawat serta salam semoga senantiasa
terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat,
dan para penerus perjuangan beliau hingga akhir zaman. Dengan iringan rahmat, serta
hidayah darinya saya telah diberikan kemampuan untuk dapat menyusun makalah yang
berjudul “perkawinan”, dari mata kuliah “Hukum perdata” jurusan ”HUKUM
KELUARGA ISLAM” fakultas “SYARIAH”.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada beberapa pihak yang
berperan dalam penyusunan makalah ini. Dengan menggunakan makalah ini semoga kegiatan
belajar dalam memahami materi ini dapat lebih menambah sumber-sumber pengetahuan.
Kami sadar dalam penyusunan makalah ini belum bisa dikatakan mencapai tingkat
kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran tentu kami butuhkan. Mohon maaf apabila ada
kesalahan dalam hal pencetakan atau kutipan-kutipan yang kurang berkenan. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 4
A. Latar belakang............................................................................................................ 4
B. Rumusan masalah...................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................ 6
A. Pengertian perkawinan............................................................................................... 3
B. Perkawinan menurut undang-undang........................................................................ 7
C. Jenis-jenis Perkawinan............................................................................................... 9
A. Simpulan........................................................................................................11
B. Saran..........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
A. Perkawinan merupakan ikatan lahir batin dan antara seorang pria dengan seorang wanita
sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan
kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha esa. Demikian bunyi ketentuan Pasal 1 Undang-
Undang 1 tahun 1974 tentang Perkawinan. UU 1 tahun 1974 tentang Perkawinan memiliki
pertimbangan bahwa sesuai dengan falsafah Pancasila serta cita-cita untuk pembinaan hukum
nasional, perlu adanya Undang-undang tentang Perkawinan yang berlaku bagi semua warga
negara.
B. Menurut undang-undang
Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan diubah dengan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan disahkan Presiden Joko Widodo pada tanggal 14
Oktober 2019 di Jakarta. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan mulai berlaku setelah
diundangkan Plt. Menkumham Tjahjo Kumolo pada tanggal 15 Oktober 2019 di Jakarta.
Hal-hal yang dapat dijadikan untuk melakukan perceraian dijelaskan dalam Penjelasan Pasal
39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan, yaitu:
a. Salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabok, pemadat, penjudi dan lain
sebagainya yang sukar disembuhkan;
b. Salah satu pihak meninggalkan yang lain selama 2 (dua) tahun bertutut-turut tanpa izin
pihak yang lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain diluar kemauannya;
c. Salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 (lima) tahun atau hukuman yang lebih
berat setelah perkawinan berlangsung;
d. Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang membahayakan
terhadap pihak yang lain;
e. Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit yang mengakibatkan tidak dapat
menjalankan kewajibannya sebagai suami/isteri;
f. Antara suami dan isteri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak
ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah-tangga.
C. Jenis-Jenis Pernikahan
Ada beberapa jenis-jenis perkawinan yang dapat kita cermti secara universal,
diantaranya:
Perkawinan poligami
Suatu perkawinan dimana seorang suami mempunyai istri lebih dari satu, dan ada
banyak alasan yang mendasari bentuk perkawinan ini diantaranya: anak, jenis
kelamin anak, ekonomi, status sosial,dll.
Perkawinan eugenis
Suatu bentuk perkawinan yang bertujuan untuk memperbaiki atau memuliakan ras.
Perkawinan periodik atau term marriage
Yaitu merencanakan adanya suatu kontrak tahap pertama selama 3-5 tahun, dan
kontrak tahap kedua ditempuh selama 10 tahun, dan perpanjangan kontrak dapat
dilakukan untuk perpanjangan tahap ketiga yang memberikan hak pada kedua
pasangan “untuk saling memilki” secara permanen
Perkawinan percobaan atau trial marriage
Dua orang akan melibatan diri dalam suatu relasi atau hubungan yang sangat intim
dan mencobanya terlebih dahulu selama satu perode tertentu, jika dalam periode
itu kedua belah pihak bisa saling menyesuaikan atau merasa cocok barulah
dilakukan ikatan pernikahan yang permanen.
Perkawinan persekutuan.
Yaitu pola perkawinan yang menganjurkan dilaksanakannya perkawinan tanpa
anak, dengan melegalisasi keluarga berencana atau KB atas dasar kesepakatan
kedua belah pihak.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Perkawinan merupakan ikatan lahir dan batin antara seorang pria dengan seorang
wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia
dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha esa.