FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
KAMPUS UNHAS TAMALANREA, JL. PERINTIS KEMERDEKAAN KM 10
Telepon/Fax: (0411) 588556, 586200, ext. 1093, Makassar 90245
LEMBAR KASUS
PERCOBAAN ANALISIS ELEKTROLIT
Nama: Mutiara Fatimah Ar Rozan
NIM: N011191003
2. A. Berapa kebutuhan kalium dan natrium pasien dalam mEq, jika kalium serum yang
diinginkan 4 mEq dan natrium 140 mEq ?
B. Berapa kebutuhan cairan pasien pada terapi resusitasi ?
C. Berapa cairan dan elektrolit pasien pada terapi cairan rumatan ? hitung kecepatan infus
(bebas untuk memilih jenis cairan yang digunakan) ?
A. Kebutuhan Natrium
Na = (Na serum yang diinginkan – Na serum sekarang) x 0,6 x BB (kg)
= (140-119) x 0,6 x 53
= 21 x 0,6 x 53
= 667,8 mEq
Kebutuhan kalium
diare dengan memberikan antimikroba yang sesuai dengan etiologi, terapi supportive atau
fluid replacement dengan intake cairan yang cukup atau dengan Oral Rehidration Solution
(ORS) yang dikenal sebagai oralit, dan tidak jarang pula diperlukan obat simtomatik untuk
menyetop atau mengurangi frekwensi diare. Pada kasus diare Non inflammatory pasien
menghentikan diare atau mengurangi volume feses, karena berulang kali buang air besar
prinsipnya, obat simtomatik bekerja dengan mengurangi volume feses dan frekwensi diare
ataupun menyerap air. Beberapa obat seperti Loperamid, Difenoksilat, Kaolin, Pektin,
Tannin albuminat, Aluminium silikat, Attapulgite, dan Diosmectite (Zein, U., 2011)
Daftar Pustaka
Sosialine, Engko. 2011. Pedoman Interpretasi Data Klinik. Jakarta : Kemenkes RI.
Tyas R.A dkk. 2018. Prevalensi Gangguan Elektrolit Serum pada Pasien Diare dengan
Dehidrasi Usia Kurang dari 5 Tahun di RSUP Dr. Sardjito Tahun 2013-2016.
Sari Pediatri, Vol. 20, No. 1
Sosialine, Engko. 2011. Pedoman Interpretasi Data Klinik. Jakarta : Kemenkes RI.
Tyas R.A dkk. 2018. Prevalensi Gangguan Elektrolit Serum pada Pasien Diare dengan
Dehidrasi Usia Kurang dari 5 Tahun di RSUP Dr. Sardjito Tahun 2013-2016. Sari
Pediatri, Vol. 20, No. 1