Anda di halaman 1dari 3

Nogl dalam Purba (2017:4) Implementasi kebijakan adalah serangkaian kegiatan yang terjadi

setelah adanya suatu kebijakan yang dirumuskan. Nugroho dalam Purba (2017:4) juga
menambahkan bahwa pada prinsipnya, implementasi kebijakan merupakan suatu cara dalam
rangka pencapaian tujuan dari kebijakan itu sendiri. Dalam mengimplementasikan suatu
kebijakan publik kurang lebih terdapat dua pilihan yang dapat dilakukan, yaitu melakukan
implementasi secara langsung dalam bentuk berbagai program atau melakukannya melalui
formulasi kebijakan turunan yang berasal dari kebijakan tersebut.

Purba (2017:2) Konsep dari SMP Terbuka adalah proses pembelajaran yang tetap dapat
dilaksanakan tanpa terikat ruang dan waktu. Sehingga, waktu dan tempat dis esuaikan
dengan siswa yang memiliki sedikit kerterbatasan dalam suatu hal menjadi lebih terbuka dan
fleksibel. Indonesia sebagai negara yang luas memiliki berbagai macam masyarakat. Terdapat
masyarakat yang mengalami kondisi ekonomi lemah, kondisi geografis yang sulit, dan
beberapa kondisi lainnya mengakibatkan adanya keterbatasan layanan pendidikan pada anak-
anak dalam rentang usia 13-15 tahun. Oleh sebab itu, SMP Terbuka menjadi salah satu solusi
agar mereka mendapatkan layanan pendidikan tersebut.

Siahaan (2018:62) SMP Terbuka merupakan salah satu pendidikan yang dapat dikatakan
merakyat. Hal tersebut didukung dengan adanya situasi dimana pendidikan yang mendatangi
anak-anak dengan begitu dapat menjangkau berbagai masyarakat secara marginal (baik yang
memiliki kendala ekonomi, waktu, atau mobilitas). Selain itu, siswa dapat tetap membantu
orang tuanya bekerja sebab siswa tidak perlu datang setiap hari untuk belajar di SMP, siswa
tidak diberikan kewajiban untuk memakai seragam sehingga orang tua sedikit tidak terbebani
mengenai biaya sekolah, dapat mengembangkan keterampilan dari siswa, dapat
memanfaatkan berbagai sumber belajar secara optimal di lingkungan sekitar, dapat
diselenggarakan serta dihentikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang memerlukan
layanan pendidikan SMP.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Purba (2017:11) dapat diketahui bahwa
proses implementasi kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 1996
Tentang Sekolah Lanjutan Pertama Terbuka menurut teori enam variabel oleh Van Matter
Van Horn belum terlaksana dengan optimal. Hal ini disebabkan terdapat tiga variabel yang
belum terlaksana dengan baik, antara lain sumber daya (fasilitas, dana), kondisi ekonomi dan
sosial dari masyarakat setempat serta komunikasi antar organisasi (sosialisasi). Namun, tiga
variabel lainnya seperti standar dan sasaran kebijakan, disposisi, dan karakteristik agen
pelaksana telah terlaksana dengan baik.

Hutagalung & Tambunan (2020:112) konflik dapat muncul antar instansi sekolah seperti
sekolah terbuka dengan sekolah induk. Faktor yang menyebabkan terjadinya hal tersebut
adalah diskriminasi, kurangnya saling kepercayaan, ketidakadilan, propaganda media, konflik
poltik dan kepentingan, perbedaan kebudayaan, serta hal lainnya. Selain itu, sarana dan
prasarana telah tersedia untuk mendukung proses pembelajaran di SMP Terbuka baik di
dalam Tempat Kegiatan Belajar (TKB) maupun di SMP Induk namun pemanfaatannya
kurang optimal. Sehingga, pemanfaatan tersebut harus dilakukan sebaik-baiknya agar proses
pembelajaran tidak membosankan dan menjadi lebih menyenangkan. Tidak hanya itu, secara
formal, kepala dari SMP Terbuka seharusnya merupakan kepala SMP Induk. Tetapi, kepala
SMP Induk dalam melakukan tugasnya memberikan tugas dan tanggung jawabnya tersebut
kepada salah satu guru binaan atau guru senior untuk mengelola SMP Terbuka tersebut.
Sehingga, diperlukan suatu upaya untuk mewujudkan tujuan sesungguhnya dari SMP
Terbuka yang dapat dilakukan dengan adanya koordinasi yang baik dengan berbagai pihak
yang berkaitan serta konsolidasi antara seluruh personel sekolah.

Tambunan (2020:70-71) Dalam perencanaanya, Rencana Strategis dari SMP Terbuka masih
bergantung pada SMP Induk secara penuh. Namun, SMP Terbuka sebagai sekolah yang
memiliki visi dan misi sudah sepatutnya dapat mengoptimalkan strateginya. Salah satu
strategi yang dapat dilakukan SMP Terbuka adalah dengan menggunakan strategi naturalisasi
yang konsepnya bercirikan penyesuaian keadaan dari peserta didik dengan menyusun suatu
pola pendidikan yang dapat menyentuh kalangan masyarakat bawah. Hal ini diharapkan dapat
menjadi referensi sekolah murah yang memiliki fasilitas serta pembekalan keterampilan yang
pada akhirnya dapat terbentuk suatu mutu. SMP Terbuka dalam prosesnya memberikan
layanan pendidikan dapat memiliki peluang agar tetap bereksistensi di masa depan. Hal ini
disebabkan SMP Terbuka memiliki keunikan tersendiri dalam upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa. Lebih lanjut, keunikan tersebut sebagai pembeda dengan lainnya yang
dapat merangkul anak-anak yang berada di usia sekolah dan tidak tersentuh, serta
memberikan keterampilan pada mereka dengan harapan dapat menjadi bekal bagi anak
tersebut agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan layak ketika tamat maupun ketika
dalam prosesnya menimba ilmu.
Hutagalung, R., & Tambunan, A. M. 2020. Konflik antara Sekolah Induk dan SMP
Terbuka. Equity In Education Journal, 2(2), 105-113. (Online), (https://e-
journal.upr.ac.id/index.php/eej/article/view/1861). Diakses pada 3 Maret 2021.

Purba, I. S., & Yuliani, F. 2017. Implementasi Kebijakan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No 53 Tahun 1996 Tentang Sekolah Lanjutan Pertama Terbuka (Studi
Kasus SMP Terbuka Pekanbaru) (Doctoral dissertation, Riau University). (Online),
(https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/15216/14763). Diakses pada 3
Maret 2021.

Siahaan, S. 2018. Sekolah Menengah Tingkat Pertama Terbuka (SMP Terbuka) sebagai
Bentuk Pendidikan yang Merakyat. Jurnal Teknodik, 13(1), 052-063. (Online),
(http://118.98.227.127/index.php/jurnalteknodik/article/view/439). Diakses pada 3
Maret 2021.

Tambunan, A. M. 2020. Strategi SMP Terbuka dalam Meningkatkan Mutu. Kelola: Jurnal


Manajemen Pendidikan, 7(1), 65-72. (Online),
(http://118.98.227.127/index.php/jurnalteknodik/article/view/439). Diakses pada 3
Maret 2021.

Anda mungkin juga menyukai