Anda di halaman 1dari 9

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

KELEMBAGAAN

PRO 20
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
KELEMBAGAAN KJKS AL ANSHARI

A. STANDAR ORGANISASI DAN MANAJEMEN

A. TUJUAN
Untuk memberikan informasi mengenai sistem dan prosedur KJKS dan
meningkatkan pemahaman dan kesadaran anggota mengenai konsep KJKS ,
serta istilah-istilah pendanaan dan pembiayaan syariah yang diterapkan di
KJKS

B. KEBIJAKAN
Agar pendidikan Anggota / Calon Anggota dan Pendamping Anggota
terlaksana dengan baik.

C. RUANG LINGKUP
1. Permintaan bantuan
2. Persetujuan
3. Penyaluran

D. REFERENSI.

1. UU No 25 tahun 92.

2. PERMENKOP NO 35.

3. PSAK 101-107

4. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

1. Visi dan Misi

Dalam rangka mendorong KJKS Al Anshari tumbuh kembang


sebagai lembaga keuangan yang profesional, mandiri dan melayani
anggota berdasarkan prinsip-prinsip KJKS Syariah, maka KJKS memiliki
visi, yang merupakan cita-cita yang dirumuskan untuk membangun
semangat organisasi KJKS Al Anshari untuk mencapai keunggulan di
masa yang akan datang, yaitu:

”Menciptakan Lembaga Keuangan untuk pemberdayaan ekonomi


masyarakat melalui sistem syariah”

Edisi : 01
Halaman 6 dari Dokumen ini milik KJKS Al Anshari, dilarang
15 Halaman mempergunakan tanpa izin tertulis dari pengurus Revisi ke : 00
Tanggal : 1 Maret 2011
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
KELEMBAGAAN

a. Misi

1) Menyelenggarakan pelayanan prima kepada Anggota, sesuai


dengan jatidiri KJKS syariah.
2) Menjalankan kegiatan usaha jasa keuangan syariah dengan
efektif, efisien dan transparan.
3) Menjalin kerjasama usaha dengan berbagai pihak.
4) Menjadi usaha jasa keuangan syariah yang memberikan
kesejahteraan bagi anggota khususnya dan masyarakat pada
umumnya.

2. Tujuan Pendirian

Tujuan pendirian/pengembangan KJKS :


a. Meningkatkan program pemberdayaan ekonomi, khususnya di
kalangan Usaha mikro, kecil menengah melalui sistem syariah;
b. Mendorong kehidupan ekonomi syariah dalam kegiatan usaha mikro,
kecil dan menengah khususnya dan ekonomi Indonesia pada
umumnya;
c. Meningkatkan semangat dan peran serta anggota masyarakat dalam
kegiatan KJKS.

3. Permodalan
a. Modal yang disetor pada awal pendirian KJKS berupa simpanan
pokok, simpanan wajib dan dapat ditambah dengan hibah modal
penyertaan dan simpanan pokok khusus.
b. Modal disetor pada KJKS berupa modal tetap yang dipisahkan dari
harta kekayaan KJKS yang bersangkutan.
c. Modal disetor pada awal pendirian KJKS tidak boleh berkurang
jumlahnya.

4. Penggunaan Nama

KJKS yang melaksanakan usaha jasa keuangan syariah dengan nama


AL Anshari, menggunakan nama Koperasi Jasa Keuangan Syariah dalam
hal ini disebut KJKS, pada papan nama, stempel serta kop surat yang
digunakan dalam melakukan usahanya.

5. Keanggotaan

a. Anggota KJKS adalah pemilik sekaligus pengguna jasa sesuai


dengan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang
Perkoperasian dan Peraturan Pemerintah Nomor 09 Tahun 1995
tentang Kegiatan Pelaksanaan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi
serta Keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Nomor 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah, sebagai berikut :
1) Peran anggota sebagai pemilik ( pendiri) meliputi:

Edisi : 01
Halaman 7 dari Dokumen ini milik KJKS Al Anshari, dilarang
15 Halaman mempergunakan tanpa izin tertulis dari pengurus Revisi ke : 00
Tanggal : 1 Maret 2011
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
KELEMBAGAAN

a) Berperan aktif dalam memberikan masukan kepada pengurus


dalam menetapkan kebijakan KJKS baik dalam forum rapat
anggota maupun kesempatan lainnya.
b) Memberikan kontribusi berupa modal dalam bentuk simpanan
pokok dan simpanan wajib dan atau simpanan lainnya yang
ditetapkan dalam rapat anggota.
c) Dipilih menjadi pengurus dan atau memilih pengurus dan
pengawas.
d) Berperan aktif dalam melakukan pengawasan terhadap
jalannya usaha KJKS.
e) Berperan aktif dalam mengikuti rapat anggota.
f) Menanggung risiko jika terjadi kerugian.
2) Peran anggota pengguna jasa meliputi pemanfaatan jasa
pelayanan KJKS.
b. Program pendidikan anggota dan calon anggota Untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia anggota, KJKS mempunyai program
pendidikan anggota dan calon anggota dalam rangka meningkatkan
pemahaman akan hak dan kewajiban anggotanya melalui:
1) Program pendidikan kepada calon anggota yang merupakan salah
satu prasyarat bagi seseorang yang akan menjadi anggota KJKS
dan/atau pendidikan kepada anggota, dengan tujuan untuk
meningkatkan pemahaman anggota dan calon anggota mengenai
konsep simpanan dan pembiayaan pada KJKS, manfaat
berkoperasi dan hak serta kewajibannya sebagai anggota KJKS
yang memanfaatkan pelayanan jasa keuangan syariah.
Pendidikan kepada calon anggota KJKS dan atau anggota yang
akan memanfaatkan pelayanan UJKS dapat dilakukan di awal
pada saat seseorang mendaftarkan diri menjadi anggota atau
calon anggota KJKS.
2) Pendampingan kepada anggota yang memanfaatkan pelayanan
jasa keuangan syariah bagi kepentingan yang bersifat produktif,
agar usaha produktifnya berjalan sesuai dengan rencana usaha
yang telah disusun.

Mekanisme pelaksanaan pendidikan anggota/calon anggota dan pendampingan


anggota sebagai berikut :

Mekanisme
No Pendidikan Anggota dan Calon Pendampingan
Anggota Anggota
Keterangan
1 Tujuan Untuk memberikan informasi mengenai sistem Tujuan pelaksanaan
dan prosedur KJKS dan meningkatkan pendampingan kepada
pemahaman dan kesadaran anggota mengenai anggota yang memiliki
konsep KJKS , konsep keanggotaan pada KJKS, kegiatan usaha produktif
konsep hutang pada KJKS yang menerapkan adalah untuk memberikan
pola syariah, konsep tanggung jawab renteng, masukan dan pembinaan
skim pembiayaan pada KJKS, pemahaman kepada anggota dalam
tentang pola syariah serta istilah-istilah mengembangkan

Edisi : 01
Halaman 8 dari Dokumen ini milik KJKS Al Anshari, dilarang
15 Halaman mempergunakan tanpa izin tertulis dari pengurus Revisi ke : 00
Tanggal : 1 Maret 2011
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
KELEMBAGAAN

pendanaan dan pembiayaan syariah yang usahanya.


diterapkan di KJKS
2 Materi Disesuaikan dengan tujuan pendidikan dan Disesuaikan dengan
kondisi sasaran mengacu pada tujuan di atas, tujuanpendampingan dan
maka materi yang disampaikan meliputi : kondisi sasaran mengacu
- KJKS, apa dan bagaimana. pada tujuan,
- Pentingnya peran anggota pada KJKS. maka materi yang
- KJKSadalah organisasi untuk menolong diri disampaikan, meliputi :
sendiri. - Bagaimana memenuhi
- Tanggung renteng pada KJKS. aspek legal usaha.
- Bagaimana memanfaatkan unit pelayanan - Data, informasi, dan
jasa KJKS yang berpola syariah jaringan kerjasama
- Pemahaman tentang istilah-istilah usaha yang
pendanaan dalam konsep syariah. dibutuhkan dalam
- rangka
mengembangkan/
kelayakan usaha.
- Bagaimana
memanfaatkan unit
elayanan KJKS
untuk pengembangan
- usaha.
- Menentukan fasilitas
yang sesuai dengan
kebutuhan
pengembangan usaha
- anggota.
3 Pelatih/Fasilitator Pelatih dalam kegiatan ini adalah pengurus, Pendamping/fasilitator
karena pengurus merupakan personifikasi KJKS dalam
yang dianggap paling representatif pendampingan ini,
dan paling mengetahui seluk beluk KJKS , tetapi sebaiknya
bila tidak memungkinkan, maka pengurus dapat adalah orang atau lembaga
menjalin kerjasama dengan lembaga lain yang yang dianggap mampu dan
dianggap kompeten untuk melaksanakan/ diberi tugas khusus oleh
memfasilitasi kegiatan pendidikan tersebut. pengurus untuk
melaksanakan kegiatan
pendampingan.
4 Jangka Waktu Sebaiknya disesuaikan dengan waktu luang calon Sebaiknya waktu
anggota dan tujuan anggota. Mengacu pada pendampingan disesuaikan
materi yang telah disampaikan di atas, maka dengan permasalahan yang
pendidikan dilaksanakan dalam kurun waktu 1 dihadapi anggota dalam
hingga 2 hari. mengembangkan kegiatan
usaha dan materi
pendampingan kegiatan
dapat dilaksanakan dalam
kurun waktu 1 hingga 2
bulan.

Edisi : 01
Halaman 9 dari Dokumen ini milik KJKS Al Anshari, dilarang
15 Halaman mempergunakan tanpa izin tertulis dari pengurus Revisi ke : 00
Tanggal : 1 Maret 2011
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
KELEMBAGAAN

5 Tempat Dilaksanakan pada lokasi yang berdekatan Tempat pendampingan


dengan lokasi sasaran, dengan tujuan untuk dilaksanakan lokasi
mengurangi risiko biaya transportasi yang sasaran, dengan tujuan
ditanggung oleh calon anggota. untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi
pelaksanaan
pendampingan.
6 Metode dan Pelaksanaan pendidikan calon anggota KJKS Metode dan teknik
Teknik dan anggota KJKS yang akan memanfaatkan pendampingan sebaiknya
pelayanan KJKS, sebaiknya menggunakan bersifat bantuan terapan/
metode dan teknik pendidikan orang dewasa konsultasi sehingga
yang bersifat partisipatif, dalam hal ini diharapkan memudahkan dalam
agar peserta dapat berperan aktif pada setiap monitoring dan evaluasi.
sesi pendidikan.
7 Biaya Pelaksanaan pendidikan calon Pelaksanaan
anggota KJKS dan atau anggota KJKS yang pendampingan kepada
akan memanfaatkan pelayanan UJKS KJKS , anggota yang memiliki
merupakan operasional KJKS, menganggarkan Kegiatan usaha produktif
biaya pendidikan bagi calon anggotanya pada adalah beban KJKS , oleh
Rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya karena itu KJKS
(RAPB) menganggarkan biaya
untuk kegiatan usaha
produktif pada RAPB.

6. Status Keanggotaan

Status keanggotaan seseorang pada KJKS diperoleh setelah seluruh


persyaratan keanggotaan dipenuhi, simpanan pokok telah dilunasi dan
yang bersangkutan didaftarkan dan telah menandatangani buku daftar
anggota.

Standar status keanggotaan seseorang pada KJKS digolongkan sebagai


berikut:

a. Anggota, yaitu seseorang yang mengajukan lamaran untuk menjadi


anggota KJKS, telah memenuhi seluruh persyaratan keanggotaan
KJKS sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga KJKS, dan dikabulkan permohonannya untuk menjadi
anggota.
b. Calon anggota, yaitu seseorang yang mengajukan lamaran untuk
menjadi anggota KJKS, namun belum dapat melunasi simpanan
pokok yang ditetapkan oleh KJKS dan belum tercatat dalam buku
anggota KJKS sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga KJKS, dan dikabulkan permohonannya untuk
menjadi calon anggota Calon anggota tidak dicantumkan dalam buku
daftar anggota, namun dapat memanfaatkan jasa pelayanan KJKS.
Dalam kurun waktu tiga bulan calon anggota menjadi anggota atau
Edisi : 01
Halaman 10 dari Dokumen ini milik KJKS Al Anshari, dilarang
15 Halaman mempergunakan tanpa izin tertulis dari pengurus Revisi ke : 00
Tanggal : 1 Maret 2011
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
KELEMBAGAAN

ditolak keanggotaannya. Prosedur penetapan calon anggota secara


skematis dapat digambarkan sebagai berikut :

Evaluasi
Calon
Anggota

Pertimbang Ditolak
an pengurus

Diterima

Buku
anggota

Gambar 2.1.
Skema Prosedur Penetapan Status Keanggotaan Calon Anggota

c. Anggota kehormatan, yaitu seseorang yang karena kedudukannya


diminta oleh pengurus untuk menjadi anggota kehormatan KJKS,
anggota kehormatan wajib membayar simpanan pokok dan simpanan
sukarela serta berperan aktif untuk kemajuan KJKS.
d. Anggota luar biasa, yaitu mereka yang berstatus warga negara
Indonesia atau warga negara asing bermaksud menjadi anggota yang
memiliki kepentingan kebutuhan dan kegiatan ekonomi yang
dilaksanakan oleh KJKS yang bersangkutan, namun tidak dapat
memenuhi syarat sebagai anggota.

7. Pendaftaran Anggota

a. KJKS memiliki ketentuan tertulis mengenai prosedur dan persyaratan


bagi seseorang yang akan menjadi anggota dengan mengacu pada
AD/ART KJKS
b. Prosedur standar minimal pendaftaran anggota adalah memenuhi
seluruh ketentuan dan persyaratan yang terkait dengan pendaftaran
anggota sebagaimana tercantum dalam AD/ART KJKS mencakup :
1) Persyaratan keanggotaan, yang setidaknya mencakup:
a) Warga negara Indonesia.
b) Berdomisili di wilayah kerja KJKS.
c) Tunduk pada AD dan ART KJKS.
d) Memiliki kemampuan untuk melakukan tindakan hukum.
e) Menjalankan syariah Islam.
f) Bersedia membayar simpanan pokok dan simpanan wajib
yang besarnya ditentukan pada anggaran rumah tangga atau
merupakan keputusan rapat anggota.
2) Tata cara penerimaan anggota

Edisi : 01
Halaman 11 dari Dokumen ini milik KJKS Al Anshari, dilarang
15 Halaman mempergunakan tanpa izin tertulis dari pengurus Revisi ke : 00
Tanggal : 1 Maret 2011
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
KELEMBAGAAN

Prosedur penerimaan anggota secara skematis dapat


digambarkan sebagai berikut:
Pengaju
an
Lamaran

Lamaran

Pertimbangan
Pertimbang Rapat anggota
an Pengurus

Buku
Anggota

Gambar 2.2. Prosedur Penerimaan Anggota.

3) Ketentuan mengenai kewajiban anggota


a) Mematuhi anggaran dasar, anggaran rumah tangga, peraturan
khusus dan keputusan yang telah disepakati dalam rapat
anggota.
b) Membayar simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan
lain yang diputuskan dalam rapat anggota.
c) Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan
oleh KJKS.
d) Menjaga nama baik, memelihara dan mengembangkan
kebersamaan pada KJKS.
4) Ketentuan mengenai kewajiban anggota luar biasa adalah:
a) Mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,
Peraturan Khusus Rapat Anggota dan ketentuan lainnya yang
berlaku pada KJKS.
b) Memelihara dan menjaga nama baik serta kebersamaan pada
KJKS
c) Membayar simpanan pokok sesuai dengan keputusan rapat
anggota.
d) Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan
oleh KJKS.
5) Ketentuan mengenai hak anggota pendiri
a) Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara
dalam rapat anggota.
b) Memilih atau dipilih menjadi anggota pengurus atau
pengawas.
c) Meminta diadakan rapat anggota sesuai dengan aturan yang
berlaku.
d) Mengemukakan pendapat dan saran kepada pengurus di luar
rapat anggota baik diminta maupun tidak diminta.
e) Mendapatkan pelayanan KJKS.

Edisi : 01
Halaman 12 dari Dokumen ini milik KJKS Al Anshari, dilarang
15 Halaman mempergunakan tanpa izin tertulis dari pengurus Revisi ke : 00
Tanggal : 1 Maret 2011
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
KELEMBAGAAN

f) Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan KJKS.


g) Memperoleh pembagian sisa hasil usaha (SHU) sesuai
dengan besarnya partisipasi dengan syarat membayar
simpanan pokok dan simpanan wajib secara periodik.
6) Ketentuan mengenai hak anggota biasa
a) Menghadiri, menyatakan pendapat dalam rapat anggota.
b) Mengemukakan pendapat dan saran kepada pengurus di luar
rapat anggota baik diminta maupun tidak diminta.
c) Mendapatkan pelayanan KJKS.
d) Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan KJKS.
e) Memperoleh pembagian sisa hasil usaha (SHU) sesuai
dengan besarnya partisipasi dengan syarat membayar
simpanan pokok dan simpanan wajib secara periodik.
7) Ketentuan mengenai hak anggota luar biasa
a) Menghadiri dan menyatakan pendapat dalam rapat anggota.
b) Mengemukakan pendapat dan saran kepada pengurus di luar
rapat anggota baik diminta maupun tidak diminta.
c) Mendapatkan pelayanan KJKS.
d) Medapatkan keterangan mengenai perkembangan KJKS.
c. Seseorang yang telah memenuhi persyaratan dan prosedur
penerimaan anggota yang telah ditetapkan oleh KJKS, dapat
digolongkan sebagai anggota KJKS.

8 Perlakuan kepada Anggota Baru

a. KJKS dengan mempertimbangkan nilai waktu, memberikan perlakuan


yang sama kepada anggota baru dalam hal :
1) Ketentuan besarnya simpanan pokok.
2) Ketentuan besarnya simpanan wajib.
b. Selisih besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib sebagai
konsekuensi butir a diakui sebagai modal penyetaraan anggota baru
KJKS.

9. Pemanfaatan Pelayanan KJKS

a. KJKS dapat dimanfaatkan oleh anggota KJKS, calon anggota, KJKS /


KJKS lain dan atau anggotanya sepanjang KJKS tersebut memiliki
kelebihan kemampuan pelayanan kepada anggotanya.
b. Apabila KJKS melayani bukan anggota KJKS, maka perlu dipertegas
perbedaan perlakuan KJKS di antara anggota dan calon anggota
sehingga :
1) Keistimewaan dan manfaat menjadi anggota benar-benar dapat
dirasakan oleh anggota sebagai pemilik KJKS
2) Mendorong calon anggota untuk mengubah statusnya menjadi
anggota KJKS.

10. Permohonan Keluar dari Keanggotaan

Edisi : 01
Halaman 13 dari Dokumen ini milik KJKS Al Anshari, dilarang
15 Halaman mempergunakan tanpa izin tertulis dari pengurus Revisi ke : 00
Tanggal : 1 Maret 2011
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
KELEMBAGAAN

a. Untuk memperjelas status keanggotaan seseorang, KJKS, memenuhi


prosedur standar tertulis yang mengatur anggota yang mengajukan
permohonan untuk keluar dari keanggotaannya.
b. KJKS memiliki ketentuan tertulis mengenai penambahan simpanan
pokok dan simpanan wajib bagi anggota yang akan keluar dan atau
meninggal dunia.
c. Anggota yang akan keluar dari KJKS yang memiliki mempunyai hak
untuk memperoleh tambahan atas simpanan pokok dan simpanan
wajib yang telah disetorkannya.
d. Hak tambahan atas simpanan pokok dan simpanan wajib anggota
pada KJKS diambil dari cadangan KJKS atau cadangan umum.
e. Besaran tambahan pokok dan simpanan wajib tersebut pada butir 4 di
atas disesuaikan dengan besarnya cadangan yang dimiliki oleh KJKS.
f. Anggota yang akan keluar dari KJKS seperti pada butir 3) di atas
adalah anggota yang keluar dengan alasan meninggal dunia atau
pindah kerja dan atau habis masa kerja (bagi KJKS fungsional).
g. Anggota yang telah memenuhi prosedur standar permohonan untuk
keluar dari keanggotaan KJKS maka status keanggotaannya dicabut
dan hak serta kewajibannya kepada KJKS, menjadi hilang.
h. Keanggotaan seseorang pada KJKS berakhir apabila:
1) Anggota tersebut meninggal dunia.
2) KJKS membubarkan diri atau dibubarkan oleh pemerintah.
3) Berhenti atas permintaan sendiri.
4) Dinon-aktifkan oleh pengurus karena tidak lagi memenuhi
persyaratan keanggotaan atau melanggar ketentuan Anggaran
Dasar dan atau Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan lain yang
berlaku pada KJKS
5) Anggota yang dinon-aktifkan oleh pengurus dapat meminta
pertimbangan kepada rapat anggota.
6) Simpanan pokok dan simpanan wajib anggota yang diberhentikan
oleh pengurus dikembalikan sesuai dengan ketentuan Anggaran
Rumah Tangga dan peraturan lain yang berlaku pada KJKS.

Edisi : 01
Halaman 14 dari Dokumen ini milik KJKS Al Anshari, dilarang
15 Halaman mempergunakan tanpa izin tertulis dari pengurus Revisi ke : 00
Tanggal : 1 Maret 2011

Anda mungkin juga menyukai