Anda di halaman 1dari 8

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI

CERVICAL ROOT SYNDROM ET CAUSA SPONDYLOSIS


CERVICAL DENGAN MENGGUNAKAN MODALITAS TRAKSI
CERVICAL,INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN DI RSUD
BENDAN KOTA PEKALONGAN

Dyah Sulistyowati, Rendra Gita Aulia M.H ( Prodi Fisioterapi FIK-UNIKAL)

Abstract
Cervical root syndrome et causa spondylosis cervical is a condition caused by degeneration of
factors that occur in the discus intervertebral C1-C7, due to the emphasis on the spinal cord in the neck.
Problems on cervical spondylosis is often the case, namely: pain, limitation of motion, muscle spasm,
and decreased functional ability. To provide an effective and efficient treatment, then was examined
for pain, range of motion, muscle spasm and functional ability. In addressing this problem given
modalities such as cervical traction, infrared and exercise therapy. Having given action for 6 times
with VAS can be obtained significant results, namely: pain still 1 cm to 0 cm, tenderness 8 cm to 5 cm,
7 cm motion pain into 4 cm, LGS on neck S=40o-0o-40o be S=40o-0o-40o, T=30o-0o-30o to T=40o-0o-
40o, R=40o-0o-40o into R=45o-0o-45o muscle spasm 3 becomes 2, functional ability on neck disability
index from 20 to 16.

Keywords : cervical root syndrome et causa spondylosis cervical, pain, range of motion, muscle spasm
and neck disability index.

PENDAHULUAN Permasalahan umum yang

Cervical Root Syndrom timbul pada kondisi cervical root

merupakan suatu keadaan yang syndrom et causa spondylosis cervical

ditimbulkan oleh adanya rasa nyeri adalah nyeri pada leher dan bahu yang

pada sepanjang ruas-ruas tulang dipengaruhi penggunaan yang

belakang pada leher yang menjalar berlebihan (overused) , abnormalitas

hingga lengan (radikulopati), ada juga lingkup gerak sendi akan

nyeri sendi facet hanya terbatas di mengakibatkan keterbatasan lingkup

leher dan bahu (zygopophiseal). gerak sendi, ketegangan yang terjadi

161
pada leher dan bahu akan rehabilitative, dengan modalitas

menyebabkan spasme otot dan fisioterapi.

terganggunya aktifitas fungsional

sehari-hari. METODE PENELITIAN

Pada cervical root syndrome 1. Pendekatan

akan menyebabkan banyak Dalam penelitian ini penulis

permasalahan pada sendi cervical menggunakan metode deskriptif

seperti spondilosis cervical, hernia analitik untuk mengetahui

nucleus pulposus cervical, kesalahan assessment dan perubahan yang

postur, migraine cervical dll. dapat diketahui. Rancangan

Spondylosis Cervical merupakan penelitian yang digunakan adalah

penyakit degenerasi yang terjadi pada studi kasus.

diskus intervertebralis C1-C7. 2. Desain penelitian

Peran fisioterapi pada kondisi Penelitian ini dilakukan dengan

cervical roort syndrom dengan cara melakukan interview dan

spondylosis cervical ditentukan oleh observasional pada seorang pasien

kondisi yang problemnya diidentifikasi dengan kondisi cervical root

berdasarkan hasil-hasil kajian syndrome dengan spondylosis

fisioterapi yang meliputi : assessment, cervical.

diagnosis, planning, intervention dan Desain penelitian digambarkan

evaluasi. Intervensi fisioterapi berupa sebagai berikut :

aspek : promotes preventif, kuratif dan

162
fleksi dekstra-sinistra, rotasi
X Y
dekstra-sinistra, terdapat

ketengangan otot di area m.


Z
trapezius, m. levator scapula ,
Keterangan :
terdapat penurunan kemampuan

X : keadaan pasien sebelum fungsional akrtifitas sehari-hari.

diberikan program fisioterapi Kemudian pasien pergi ke

fisioterapi untuk menjalani program


Y : keadaan pasien setelah
terapi. Sebelumnya dilakukan
diberikan program fisioterapi
pemeriksaan nyeri dengan skala
Z : program fisioterapi
VAS, pemeriksaan lingkup gerak
Permasalahan yang timbul
sendi dengan goniometer,
sebelum pasien menjalani program
pemeriksaan kekuatan otot dengan
terapi adalah pasien berusia empat
MMT, dan kemampuan fungsional
puluh tiga tahun mengeluh nyeri
aktifitas dengan neck disability
pada leher kanan dan kiri,
index. Dengan pemberian metode
mengeluh tidak dapat menggerakan
tersebut diharapkan adanya
lehernya secara full kearah
peningkatan pada kapasitas fisik
samping. Terdapat nyeri diam,
dan kemampuan fungsional pasien.
tekan dan gerak, terdapat

keterbatasan lingkup gerak sendi

pada gerakan fleksi-ekstensi, lateral

163
Instrument penelitian Rotasi 50o-0o50o

1. Nyeri dengan skala VAS (Russe et al, 1975)

Penilaian nyeri dengan skala VAS


3. Spasme otot dengan palpasi
adalah sebagai berikut :
Tabel 2 penilaian spasme otot
Nilai 0 Tidak spasme
0 10
Nilai 1 Spasme ringan
Keterangan = 0 : tidak ada nyeri Nilai 2 Spasme sedang

10 : nyeri berat / nyeri Nilai 3 Spasme berat


(Prasetyo, 2011)
tak tertahankan
4. Kemampuan fungsional aktifitas
Yang dinilai dari skala VAS ini yaitu
dengan neck disability index
nyeri diam, nyeri tekan dan nyeri
Pengukuran neck disability index
gerak.
berisi questioner yang meliputi 10
2. Lingkup gerak sendi dengan
item, intensitas nyeri, personal care
goniometer
(cuci, dressing), lifting, membaca,
Dapat digunakan untuk mengetahui
sakit kepala, konsentrasi, kerja,
ada tidaknya keterbatasan lingkup
mengemudi, sleeping, rekreasi.
gerak sendi pada neck. Untuk
Masing dari tiap item meliputi 5
kriteria penilaian sebagai berikut :
quesioner. Dengan keterangan
Tabel 1 lingkup gerak sendi
penilaian sebagai berikut :
Bidang Derajat
Sagital 40o-0o-40o
Frontal 45o-0o-45o

164
Penilaian Kategori 2. Interview
minimal dapat melakukan
disability sebagian besar Metode ini digunakan untuk
(0-20%) aktivitas keseharian
moderat merasa nyeri lebih mengumpulkan data dengan jalan
disability berat dan mengalami
(20-40%) masalah mengangkat Tanya jawab antara terapis dengan
barang
sarve masalah utama nyeri, pasien.
disability personal care,
(40-60%) mengangkat barang, 3. Observasi
membaca,
konsentrasi, kerja Dilakukan untuk mengamati
terganggu
crippled nyeri terganggu perkembangan pasien sebelum
(60-80%) segala aspek
kehidupan pasien terapi, selama terapi dan sesudah
(80- sangat parah
100%) diberikan terapi.
Prosedur Pengambilan Data

1. Pemeriksaan fisik
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bertujuan untuk mengetahui
1. Nyeri
keadaan fisik pasien. Pemeriksaan
Nyeri dianggap proses normal
ini terdiri dari : vital sign, inspeksi,
pertahanan yang diperlukan untuk
palpasi, pemeriksaan fungsi gerak
memberi tanda “alami” bahwa
dasar, pemeriksaan spesifik,
telah terjadi kerusakan jaringan.
kemampuan fungsional dan
Sehingga untuk menangani
lingkungan aktifitas.
terjadinya suatu nyeri, diberikan

penanganan menggunakan skala

VAS (Visual Analog Skala).

Setelah mendapatkan terapi dengan

165
modalitas traksi cervical, infrared atau bagian tubuh pasien untuk

dan terapi latihan dengan teknik mengetahui kelenturan otot. Missal

contrax relax stretching dan mc : terasa kaku, tegang dll. Dari hasil

kenzie neck exercise. Diperoleh evaluasi spasme otot terdapat

nyeri berkurang, nyeri diam (T1) 1 penurunan mulai dari (T1)=3

cm menjadi (T6) 0 cm, nyeri tekan menjadi (T6)=2. Dari hasil spasme

(T1) 8 cm menjadi (T6) 5 cm, otot tersebut belum ada

nyeri gerak (T1) 7 cm menjadi peningkatan yang maksimal karena

(T6) 4 cm. diakibatkan pasien masih belum

2. Lingkup Gerak Sendi bisa mengurangi aktifitas sehari-

Hasil evaluasi pada kondisi hari yang dapat menimbulkan

spondylosis cervical menggunakan spasme otot.

goniometer yang dilakukan pada 4. Kemampuan fungsional

awal pemeriksaan (T1) S=40o-0o- Dalam kemampuan fungsional

40o menjadi (T6) S=400-0o-40o, sehari-hari pasien spondilosis

(T1) F=30o-0o30o menjadi F= 40o- cervical ini mengalami gangguan

0o-40o, (T1) R=40o-0o40o menjadi pada kapasitas fisik maka akan

R=45o-0o-45o. berpengaruh pada kemampuan

3. Spasme Otot fungsional. Hasil kemampuan

Spasme otot dilakukan dengan cara fungsional dengan menggunakan

palpasi yaitu dengan jalan neck disability index data (T1) 20

menekan dan memegang organ menjadi (T6) 16.

166
KESIMPULAN Backup Klaus. 2008. Clinical Tests
For The Musculoskeletal
Setelah dilakukan terapi
System 2rd Ed. Germany :
sebanyak 6 kali, dengan menggunakan
Germany by OAN, Zwenkau.
modalitas traksi cervical, infra red dan Chusid, J.G. 1990. Neuroanatomi
Korelatif dan Neurologi
terapi latihan didapatkan hasil nyeri
Fungsional. Gajah Mada
berkurang, peningkatan lingkup gerak
University Press :Yogyakarta.
sendi, penurunan spasme otot dan Debivort. 2009. Cervical Root
Syndrom. Diakses 20 Februari
peningkatan kemampuan fungsional
2014 dati
aktifitas.
hppt://medikaholik.com.
Dutton, Mark. 2004. Orthopaedic
DAFTAR PUSTAKA Examination, Evaluation, and
Adam. 2013. Spondylosis Cervical. Intervention. The Mc. Grow-
http://medicastore.com/penyaki Hill Companies: USA.
t/677/spondylosis Hudaya, Presetyo dr. 1996.
_cervicalis.html. diakses Dokumentasi Persiapan Praktek
tanggal 12 Februari 2014. Profesional Fisioterapi I. Akademi
Bima. 2009. Rehabilitasi nyeri leher. Fisioterapi Surakarta.
Diakses pada tanggal 12 Indriani Nur Laili dkk. 2011.
Februari 2014. Penatalaksanaan Ultra Sound,
http://Bimaariotejo. Terapi Latihan dan Traksi
Wordpress.com Cervical Pada Cervical Root
Bland et al. 2007. Clinical anatomy Syndrom. Yogyakarta:
and management of cervical Akademi Fisioterapi.
spine. Journal physiotherapy. Jufri Al Husada. 2008.
Vol. 3 : 4 Maret 2014 Penatalaksanaan Fisioterapi
pada kasus Cervical Syndrom

167
dengan Modalitas Microwave Lumbal II-IV. Tanggal 4 Maret
Diathermy dan Exercise 2014.
Therapy. Karya tulis ilmiah. Satriaperwira. 2009. Traksi.
Yogyakarta : akademi http://www.Satriaperwira’s
fisioterapi Yogyakarta.. Weblog.com. diakses pada
Luklukaningsih, Zuyina. 2009 tanggal 14 februari 2014
Sinopsis Fisioterapi untuk Suharto. 2011. Mc.Kenzie Pada leher.
Terapi Latihan. Yogyakarta : Diakses pada tanggal 2 januari
Mitra Cendikia Yogyakarta. 2014.http://www.Artikel.indon
Mior S dan Vernon S. 1991. Neck esianrehabequipment.com/201
Disability Index : Studi 1/07/mc-kenzie-pada-nyeri-
Tentang Reabilitas Dan leher-mc kenzie.html
Validitas. Journal Of Sujatno, lg et al. 2002. Sumber Fisis.
Manipulation And Fisiologis Surakarta : Politeknik
Therapeutic. 14 : 12 Februari Kesehatan Surakarta Jurusan
2014. Fisioterapi.
Mustafa, l. (1998)., Penggunaan traksi Trisnowiyanto Bambang. 2012.
pada penanggulangan nyeri; Instrument Pemeriksaan
Fisioterapi dan Penelitian
kumpulan makalah TITAFI Ke
Kesehatan. Yogyakarta :Nuha
VI, Jakarta. Medika
Otto A Russe.Et al. 1975. International Tulaar Angela. 2008. Nyeri leher dan
punggung. Majalah kedokteran
Standard Ortopedic Measure
Indonesia. Volume : 58. Nomor
Ments. USA : Switzer land by : 5.
Benteli., Ltd
Prasetyo, Eko Budi. 2013.
Penatalaksanaan Fisioterapi
Pada Kondisi Low Back Pain
akibat kompresi Vertebra

168

Anda mungkin juga menyukai