Anda di halaman 1dari 8

Tugas PKN

Nama : I Putu Widana Putra Wibawa


No : 19
Kelas : XII TKJ II
SOAL:

1. Adakalanya persatuan dan kesatuan bangsa itu begitu kukuh, tetapi ada juga masa ketika

persatuan dan kesatuan bangsa mendapat ujian ketika dirongrong oleh gerakan-gerakan

pemberontakan yang ingin memisahkan diri dari NKRI, serta segala bentuk teror yang bisa

berdampak munculnya perpecahan di kalangan masyarakat Indonesia. Akan tetapi, kita patut

bersyukur ancaman atau gangguan tersebut tidak membuat Negara Kesatuan Republik Indonesia

menjadi lemah, tetapi semakin kukuh menunjukkan eksistensinya kepada dunia. Di dalam catatan

sejarah perjuangan bangsa di dalam membela dan mempertahankan persatuan dan kesatuan

bangsa pada periode pemerintahan 17 Agustus 1945 sampai 27 Desember 1949.

a. Sebutkan gerakan pemberontakan yang terjadi dan ingin memisahkan diri dari NKRI, serta segala
bentuk teror yang bisa berdampak munculnya perpecahan di kalangan masyarakat Indonesia yang berbau
agama ?

b. Sebutkanlah tokoh yang memimpin gerakan tersebut ?

c. Kapan peristiwa tersebut terjadi ?

d. Apakah tujuan utama dari gerakan pemberontakan tersebut ?

2. Dekret Presiden tanggal 5 Juli 1959 telah membawa kepastian di negara Indonesia. Negara kita
kembali menggunakan UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara yang berkedudukan
sebagai asas penyelenggaraan negara. Sejak berlakunya kembali UUD NRI Tahun 1945, Presiden
berkedudukan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Pemerintahan pada masa 5 Juli
1959 berlangsung sampai pada tanggal 11 Maret 1966.

a. Sebutkan gerakan pemberontakan yang terjadi, yang bisa berdampak munculnya perpecahan di
kalangan masyarakat Indonesia yang berbau ideologi pada masa pemerintahan periode 5 Juli 1959
berlangsung sampai pada tanggal 11 Maret 1966 ?.

b. Kapan peristiwa tersebut terjadi ?

c. Apakah tujuan utama dari gerakan pemberontakan tersebut ?

d. Penyimpangan apa sajakah yang terjadi pada masa pemerintahan periode ini terhadap UUD NRI
Tahun 1945 ditinjau dari pelaksanaan demokrasi, masa jabatan presiden dan pelaksanaan politik luar
negeri?
3. Kepemimpinan Presiden Soekarno dengan demokrasi terpimpinnya, akhirnya jatuh pada tahun 1966.
Jatuhnya Soekarno menandai berakhirnya masa Orde Lama dan digantikan oleh kekuatan baru yang dikenal
dengan sebutan Orde Baru yang dipimpin Soeharto.

a. Apasajakah keberhasilan yang dapat dicapai pada masa orde baru?.

b. Apasajakah penyimpangan konstitusional yang paling menonjol pada masa Pemerintahan Orde
Baru dalam bidang ekonomi ?

Jawaban :

1. a. Gerakan atau pemberontakan yang terjadi di Indonesia yang ingerin mimisahkan diri dari
NKRI

1.pemberontakan OPM Pemimpin : Jacob Hendrik Prai Terjadi pada Tahun 1984Tujuan untuk
menggulingkan pemerintahan indonesia yang saat ini ada di provinsi papua dan papua barat
(dulu irian jaya).tujuan akhirnya tidak lain adalah untuk memisahkan diri dari indonesia dan
menolak menolak pembangunan.

2.pemberontakan G 30 S PKI : Pemimpin Dipa Nusantara Aidit atau DN Aidit Terjadi pada 30
September 1965 Tujuan Ingin menghancurkan NKRI dan menjadikannya sebagai negara
komunis. Menyingkirkan TNI Angkatan Darat dan ingin merebut kekuasaan
pemerintahan. Mengkomuniskan Indonesia dan mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi
komunis. Mewujudkan cita-cita dari ideologi komunis yang akan membentuk pemerintah
komunis sebagai alat untuk mewujudkan masyarakat komunis.

3.pemberontakan replubik maluku selatan : Pemimpin Dr. Chris Soumokil Terjadi pada 25
April 1950 Tujuan ingin memisahkan diri baik dari Negara Indonesia Timur maupun dari RIS.
Tujuan dari RMS adalah ingin memisahkan diri dari NIT dan RIS.

4.pemberontakan PKI madiun : Pemimpin Munawar Muso Terjadi pada 18 September 1948
Tujuan untuk terbentuknya pembentukan sebuah negara Republik Soviet Indonesia yang dimana
hal tersebut Indonesia akan menjadi pro Soviet dan pro komunis

5.pemberontakan GAM (gerakan aceh merdeka ) : Pemimpin Hasan di Tiro . Terjadi pada 4
Desember 1976 . Tujuannya agar Aceh lepas dari NKRI

Bentuk Teror atau konflik yang terjadi di Indonesia yang berbau agama

1. Perselisihan Agama di Aceh . Demonstram dari kubu Islam menginginkan


pemerintah untuk membongkar beberapa gereja Kristen di Aceh. Korban pun
berjatuhan, beberapa orang dari kedua belah suku banyak yang terluka.
2. Konflik Poso . Pada tahun 1990-an, Poso dipenuhi oleh penduduk beragama Islam,
namun seiring berjalannya tahun, banyak orang luar yang datang ke Poso sehingga
agama Kristen menjadi dominan. Kurangnya peran pemerintah membuat konflik ini
berlangsung selama puluhan tahun dengan jumlah korban jiwa sangat tinggi.
3. Konflik Tanjungbadai . Pada Sabtu, 20 Juli 2016, 11 wihara dan 2 yayasan dirusak
oleh warga mengamuk di Tanjungbadai, Sumatera Utr.
Beberapa bangunan disamping tempat beribadah umat Buddha tersebut hangus
terbakar, termasuk delapan mobil dan beberapa motor yang terparkir di depannya.

2. Gerakan pemberontakan yang terjadi di Indonesia yang berbau Ideologi

1. Pemberontakan PKI Madiun . Terjadi pada 18 September 1948 . Tujuan untuk terbentuknya
pembentukan sebuah negara Republik Soviet Indonesia yang dimana hal tersebut Indonesia
akan menjadi pro Soviet dan pro komunis.

2. Pemberontakan DI/TII . Terjadii pada 7 Agustus 1949 . Tujuan utama pemberontakan Darul
Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) adalah mendirikan negara dengan dasar syariat Islam
di Indonesia.

3. Peristiwa G30S/PKI . Terjadi pada 30 September 1965 . Tujuan Ingin menghancurkan NKRI
dan menjadikannya sebagai negara komunis. Menyingkirkan TNI Angkatan Darat dan ingin
merebut kekuasaan pemerintahan.
Mengkomuniskan Indonesia dan mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi komunis.
Mewujudkan cita-cita dari ideologi komunis yang akan membentuk pemerintah komunis
sebagai alat untuk mewujudkan masyarakat komunis.

D. Pada masa demokrasi terpimpin, tampak bahwa Presiden Soekarno menjadi “pemimpin
tunggal” dan sumber pedoman kehiduperjadinya penyimpanganpenyimpangan terhadap konstitusi.
Dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959, pada awalnya masyarakat Indonesia yakin bahwa dengan kembali
kepada UUD 1945, bangsa dan negara Indonesia akan mengalami perubahan struktur politik yang lebih
baik. Masyarakat yang telah lama hidup dalam kekacauan politik merindukan suatu masan bernegara.
Konstitusi yang ada diabaikan. Oleh karena itu, terdapat kemungkinan berbagai penyimpangan pada
konstitusi yang berlaku. Pelaksananaan Demokrasi Terpimpin pada Periode 5 Juli 1959 - 11 Maret 1966
diwarnai banyak banyak penyimpangan tarhadap pancasila dan UUD 1945, yang ditandai dengan
kekuasaan Presiden Soekarno yang tak terbatas sehingga perode ini sering dijuluki " Orde Lama" .
Berbagai penyimpangan tersebut meliputi :

1. Kekuasaan Presiden Tak Terbatas

Pada masa demokrasi terpimpin, Majelis Permusyaratan Rakyat Sementara (MPRS) melalui, Sidang
Umum MPRS tahun 1963 MPRS menetapkan bahwa Presiden Soekarno diangkat sebagai presiden
seumur hidup dengan Tap MPRS No. III/MPRS/p. Hal ini sangat bertentangan dengan UUD 1945 Bab III
Pasal 7. Pembentukan peraturan perundang-undangan yang semestinya dibentuk berdasarkan UU, namun
diberi bentuk hukum Peraturan Presiden. Penetapan Pidato Presiden Menjadi Garis-Garis Besar Haluan
Negara (GBHN) Pada tanggal 17 Agustus 1959 Presiden Soekarno berpidato. Pidatonya diberi judul
“Penemuan Kembali Revolusi Kita”. Pidato tersebut merupakan penjelasan dan pertanggungjawaban atas
Dekrit 5 Juli 1959 dan merupakan kebijakan Presiden Soekarno pada umumnya dalam mencanangkan
sistem demokrasi terpimpin. Pidato ini kemudian dikenal dengan sebutan “Manifesto Politik Republik
Indonesia” (Manipol). DPAS dalam sidangnya pada bulan September 1959 mengusulkan kepada
pemerintah agar pidato Presiden Soekarno yang berjudul “Penemuan Kembali Revolusi Kita” dijadikan
Garis-garis Besar Haluan Negara dan dinamakan “Manifesto Politik Republik Indonesia
(Manipol)”.Presiden Soekarno menerima baik usulan tersebut. Pada sidangnya tahun 1960, MPRS dengan
ketetapan MPRS No. 1/MPRS/1960 menetapkan Manifesto Politik menjadi Garis-garis Besar Haluan
Negara (GBHN). Ketetapan tersebut juga memutuskan bahwa pidato Presiden Soekarno pada tanggal 7
Agustus 1960, yang berjudul “Jalannya Revolusi Kita” dan pidato di depan sidang Umum PBB yang
berjudul “Membangun Dunia Kembali” (To Build the World a New) merupakan Pedoman-pedoman
Pelaksanaan Manifesto Politik. Dalam pidato pembukaan Kongres Pemuda di Bandung pada bulan
Februari 1960, Presiden Soekarno menyatakan bahwa intisari Manipol ada lima. Lima intisari itu adalah
UUD 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian
Indonesia (USDEK).

2. Pembentukan MPRS

Ada yang janggal saat pembentukan MPRS. Majelis Permusyawaratan Rakyat yang seharusnya dipilih
melalui Pemilu (Pemilihan Umum) malah dibentuk oleh presiden sendiri melalui Penetapan Presiden No.
3 Tahun 1959. Hal ini sangat bertentangan dengan UUD 1945.

3. Pembubaran DPR dan Pembentukan DPR GR(Gotong Royong) oleh Presiden Soekarno

Pada 5 maret 1960 Soekarno membubarkan DPR ,karena berselisih pendapat mengenai penyusunan
RAPBN dengan DPR ,melalui Penpres No.3 1960. Setelah itu Soekarno mengatur kembali membentuk dan
menyusun kembali susunan DPR-GR melalui Keppres No.156 1960 dan Penpres No.4 1960, adapun salah
satu tugas DPR- GR adalah bahwa pimpinan DPR-GR memberikan laporan pada waktu-waktu tertentu
pada Presiden dan hal ini merupakan pelanggaran terhadap Pasal 5 ,20 ,dan 21 UUD 1945.

4. Pembentukan DPAS (Dewan Pertimbangan Agung Sementara)

Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS) dibentuk berdasarkan Penetapan Presiden No.3 tahun
1959. Lembaga ini diketuai oleh Presiden sendiri. Keanggotaan DPAS terdiri atas satu orang wakil ketua,
12 orang wakil partai politik, 8 orang utusan daerah, dan 24 orang wakil golongan. Tugas DPAS adalah
memberi jawaban atas pertanyaan presiden dan mengajukan usul kepada pemerintah. Padahal, pemerintah
dipegang sepenuhnya oleh Presiden.

5. Pembentukan Front Nasional

Front Nasional dibentuk berdasarkan Penetapan Presiden No.13 Tahun 1959. Front Nasional merupakan
sebuah organisasi massa yang memperjuangkan cita-cita proklamasi dan cita-cita yang terkandung dalam
UUD 1945
3. A. Apa saja keberhasilan yang dicapai pada masa Orde Baru

1. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan rata – rata pertumbuhan sebesar 7% di bawah
pemerintahan orde baru yang dibuktikan dengan tingginya angka pembangunan dan berhasil melakukan
swasembada beras hingga Indonesia sempat dijuluki sebagai macan Asia.

2. Pemerintahan orde baru berhasil menurunkan angka kemiskinan yang berpengaruh bagi
kesejahteraan rakyat.

3. Pemerintahan orde baru berhasil menekan angka kelahiran, penurunan angka kematian, dan semakin
tingginya tingkat partisipasi masyarakat untuk meraih pendidikan.

4. Pemerintahan orde baru berhasil melakukan program transmigrasi untuk memenuhi program
pemerataan pendudukan.

5. Pemerintahan orde baru berhasil menambah komoditas ekspor selain minyak dan gas.

6. Pemerintahan orde baru berhasil menekan laju inflasi dari yang sebelumnya mencapai 650% turun
menjadi dibawah dua digit.

7. Dalam bidang hubungan luar negeri, orde baru berhasil memperbaiki citra Indonesia dimata dunia
internasional setelah masuk kembali sebagai anggota PBB, selain itu juga kebijakan politik Indonesia
bebas dan aktif kembali diterapkan dengan benar dan tidak lagi melakukan konfronstasi.

8. Indonesia di bawah pemerintahan orde baru berhasil menjadi inisiator untuk mendirikan organisasi
ASEAN sebagai bentuk penguatan kerjasama di Asia Tenggara.

9. Indonesia dibawah pemerintahan orde baru berhasil menjadi ketua Organisasi Konferensi Islam
(OKI), Gerakan Non-Blok (GNB) Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC).

10. Banyak dukungan ekonomi yang mengalir ke dalam negeri sehingga tercipta stabilitas ekonomi
nasional.

B.

1. Pemusatan kekuasaan di tangan presiden

Pemutusan kekuasaan di tangan presiden menyebabkan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)
merajalela, terdapat kesenjangan sosial yang semakin melebar, bertambahnya hutang luar negeri yang
semakin membengkak, dan krisis multi dimensi terjadi di mana-mana. Lembaga-lembaga negara yang ada
dikendalikan oleh Presiden. Selain itu tidak adanya rencana suksesi atau penurunan kekuasaan presiden
ke presiden yang selanjutnya.
2. Pembatasan hak-hak politik rakyat

Hak – hak politik rakyat pada masa orde lama di batasi, ini merupakan salah satu pelanggaran hak warga
negara. Hal ini dapat terlihat dengan jumlah partai politik yang dibatasi menjadi 3 (PPP, Golkar, PDIP).
Sangat menyimpang dari hak dan kewajiban warga negara dalam UUD 1945.

3. Pembatasan kebebasan pers

Terjadi pembatasan kebebasan pers, saat itu kebebasan pers dibelenggu sehingga suara rakyat tidak dapat
diapresiasikan dan dituangkan kehadapan umum. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya koran serta
majalah yang dibrendel.

4. Pembangunan yang Tidak Merata

Pembangaunan yang direncanakan dan dilakukan pemerintah tidak dijalankan secara merata
menyebabkan kesenjangan pembangunan yang terjadi antara pembangunan di pusat pemerintahan dengan
pembangunan di daerah. Hal ini dikarenakan kekayaan yang didapat oleh daerah masing – masing
semuanya di tarik ke pusat dan dipergunakan untuk pembangunan pusat.

5. Muncul pihak – pihak yang tidak puas disebabkan pembangunan

Diakibatkan karena pembangunan yang tidak merata maka banyak pihak daerah yang merasa tidk puas
dan berniat memisahkan diri dari NKRI. Contahnya Aceh, Papua, dan Timor Timur.

6. Terjadinya kecemburuan sosial

Kecemburuan sosial banyak terjadi, antara lain kecemburuan antara penduduk pribumi dengan para
transmigran yang datang, hal ini disebabkan para transmigran mendapatkan tunjangan yang cukup besar
dari pemerintah pada awal tahun (tahun pertama).

7. Kesenjangan Ekonomi

Kesenjangan ekonomi semakin bertambah dengan terlihatnya perbedaan ekonomi atau pendapatan antara
warga miskin dengan warga yang kaya.

8. Pelanggaran HAM

Terjadinya pelanggaran HAM (jenis – jenis pelanggaran HAM) terhadap masyarakat pribumi, terutama
bagi warga Tionghoa. Karena semua warganegara berhak mendapat jaminan perlindungan HAM.

9. Keamanan Menggunakan Kekerasan

Pada saat itu keamanan dapat dilaksanakan tetapi dengan jalan menggunakan kekerasan, contohnya
seperti penembakan misterius, penculikan mahasiswa, aktifis, dsb.
10. Terjadi Penurunan Birokrasi

Pada pemerintahan Presiden Soeharto ini sering di sebut dengan sistem orde baru di negara Indonesia.
Masa orde baru yang berlangsung ini pada tahun sekitar 1966 sampai 1998. Orde Baru dengan
landasan orde baru menggantikan orde lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno dengan
semangat “koreksi total” atas penyimpangan yang dilakukan oleh Soekarno pada masa Orde Lama.

Anda mungkin juga menyukai