PENDAHULUAN
Permasalahan yang mendasar Sayangnya hal tersebut belum menjadi
dalam dunia pendidikan di Indonesia prioritas utama bagi bangsa Indonesia
adalah masalah kualitas, kuantitas dan yang memiliki jumlah penduduk sekitar
relevansi. Peningkatan kualitas 237.55.363 jiwa.
pendidikan dewasa ini merupakan Keberadaaan perguruan tinggi
kebutuhan yang mendesak, mengingat dalam konteks pembangunan bangsa,
kualitas pendidikan di indonesia sudah memiliki posisi sangat strategi sebagai
jauh tertinggal dari negara tetangga, lembaga akademik yang dinamis dalam
apalagi jika dibandingkan dengan negara membentuk generasi bangsa yang
maju. Di pihak lain, kegiatan memiliki intelektual, akademik yang
pembangunan yang sedang dilaksanakan berkualitas, berwawasan berbudaya
membutuhkan sumber daya manusia bangsa, serta mampu menguasai ilmu
yang berkualitas, demokratis dan pengetahuan teknologi dan seni olahraga
tanggap terhadap masalah-masalah sesuai dengan disiplin ilmu dan
praktis yang harus segera diselesaikan. profesional.
Sumber daya yang demikian sangat Strategi bagi guru/ dosen adalah
dipengaruhi oleh kualitas pendidikan. pendekatan umum mengajar yang
sehingga diperlukan satu terobosan berlaku dalam berbagai bidang materi
untuk mempercepat, mempermudah atau dan yang digunakan untuk memenuhi
membuat murah rumah pendidikan. berbagai tujuan pembelajaran. Sebagai
154
155
kanan maka gerakan lanjutan teknik servis tenis, seperti yang telah
dilakukan ke arah sisi kaki kiri dan dijelaskan dari beberapa ahli di atas,
demikian ke arah sisi kaki kanan pengembangan-pengembangan tersebut
untuk pemain kidal. Raket harus merupakan tahapan-tahapan rangkaian
diayunankan dengan benar dan gerakan keseluruhan yang dibuat untuk
gerakannya tidak terputus akan meningkatkan beberapa tahapan
memperoleh hasil pukulan yang baik rangkaian gerak yang telah dijelaskan.
dalam mengontrol kecepatan bola Pengembangan di atas masih belum
Jim Brown mengembangkan mencakup seluruh rangkaian tahap-tahap
bentuk pengembangan servis tenis gerak di atas, oleh karena itu peneliti
lapangan yang di namainnya servis- ingin menciptakan beberapa konsep
tonjok pemula. Servis ini dimulai dari pengembangan model yang berbeda
setengah ayunan, pegangan raket dengan melengkapi tiap tahapan
menggunakan genggaman forehand rangkaian gerakan servis tenis. Item-item
dengan posisi kepala raket berada di model pengembangan pembelajaran
belakang kepala. Posisi tangan pada saat servis tenis terdapat di lampiran dengan
perkenaan biarkan siku tetap diatas jumlah 17 item produk model
sampai selesai memukul. pengembangan servis tenis lapangan. 17
Jhones dan angela buxton produk yang diciptakan dan
mengatakan bahwa untuk meningkatkan dikembangkan beberapa item produk
servis menjadi lebih kuat, servis terbaik diadaptasi dari model yang sudah ada,
didasarkan pada gerakan melempar. namun lebih dikembangkan lagi dan
Adapun beberapa pengembangan dimodifikasi disesuaikan dengan
pembelajaran yang dikembangkan antara kebutuhan tujuan dari servis
lain: pembelajaran tersebut.
1. Belajar melempar bola dengan kuat Terdapat lima tahapan gerak servis
ke ujung lapangan. Pada waktu tenis seperti yang telah dijelaskan di
melempar, perhatikan sungguh- atas. Pertama adalah posisi siap, contoh
sengguh agar siku benar-benar item-item produk pembelajaran yang
membengkok dan ketika melepaskan dikembangkan peneliti terdapat empat
bola lengan bagian depan harus item produk antara lain ; model
menghapap langit. Lemparkanlah pembelajaran servis line, cross line
bola dengan mengarahkan ke atas. serve, serve line market, dan cross line
2. Kemudian saran kedua ialah market.
mengambil raket yang sudah lama Empat item produk ini diciptakan
dan melemparkan reket sejauh- selain untuk agar mahamahasiswa lebih
jauhnya sebagai pengganti bola. aktif, juga merasakan dan memahami
3. Melakukan gerakan servis bayangan rangkaian tahapan gerakan yang benar.
beberapa kali, bayangan di sini berarti Tahap gerakan yang kedua yaitu Toss
melakukan servis yang sebenarnya ball (melambungkan bola), contoh item-
secara menyeluruh tanpa item produk pembelajaran yang
menggunakan bola. dikembangkan peneliti terdapat tiga item
4. Melakukan pukulan ayunan di depan produk antara lain ; Model Pembelajaran
jaring, sehingga raket menyentuh net Toss ball Market, Toss ball Simpai dan
secara datar. Mix Market and Simpai.
Pengembangan model Tahap gerakan yang ketiga yaitu
pembelajaran servis tenis tidak terlepas menarik reket (persiapan memukul bola),
dari langkah-langkah gerakan dalam contoh item-item produk pembelajaran
159
150 700
600
100 500
400
50 300
200
0 100
148 116 102 135 99
0
KetepatanKekuatan
Gambar 9. Histogram Hasil Pembelajaran
Metode Pembelajaran Baru dengan Model
Pengembangan Gambar 10. Histogram Hasil Tes Kemampuan
Servis dengan Metode Pengembangan Model
Kedua hasil tes kemampuan servis Teknik untuk mengetahui dan
(pembelajaran lama dan baru) maka membuat keputusan, apakah perbedaan
didapat perbandingan model itu signifikan atau tidak, maka harga t
pembelajaran seperti yang ditunjukan hitung tersebut perlu dibandingkan
pada tabel berikut : dengan harga t tabel dengan dk n - 2 =
36.berdasarkan lampiran tabel II dalam
nilai-nilai dalam distribusi t, bila dk 36,
Tabel 4. Perbandingan Hasil Tes
untuk uji satu fihak dengan taraf
penilaian Model Pembelajaran Lama
kesalahan 5%, maka harga t tabel =
dan Model Pembelajaran Baru
1,685. bila harga t hitung jatuh pada
Pembelajaran Aspek Yang Pengembangan daerah penerimaan Ha, maka Ha yang
Konvensional Dinilai Model menyatakan bahwa pendekatan mengajar
458 Ketepatan 586 baru lebih baik dari pendekatan
324 Kekuatan 443 mengajar lama diterima. Berdasarkan
769 Total Score 1029 perhitungan ternyata t hitung 19,72 jatuh
pada penerimaan Ho atau penolakan Ha.
Dengan demikian dapat disimpulkan
500 bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan metode pembelajaran baru
400 dan lama.
300
200 KESIMPULAN
100 Data yang diperoleh, berdasarkan
dari hasil ujicoba kelompok kecil, uji
0 lapangan serta pembahasan hasil
KetepatanKekuatan
penelitian, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa :
Gambar 10. Histogram Hasil Tes Kemampuan 1. Pengembangan model pembelajaran
Servis Metode Konvensional
servis tenisini membantu dosem
dalam pelaksanaan proses
pembelajaran secara efektif dan
efesien.
2. Melalui model pembelajaran yang
diberikan dapat memberikan
164
DAFTAR PUSTAKA
Sugiono. 2008. Metode penelitian
kuantitatif, kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Rex Lader. 2013. Fundamental Tenis.
Semarang: Dhahara Prize.
Dian Rakyat. 2004. Tenis. Jakarta: PT.
Dian Rakyat.
Jim Brown. 2002. Tenis Tingkat Pemula.
Jakarta, PT. Rajagrafindo
Persada.
Jones & Angela Buxton. 2008. Belajar
Tenis Untuk Pemula. Bandung:
Pionir Jaya..