Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Tipe penelitian ini adalah penelitian normatif, bertujuan

untuk mencari pemecahan atas isu hukum serta permasalahan yang

timbul didalamnya, sehingga hasil yang akan dicapai kemudian adalah

memberikan preskripsi mengenai apa yang seharusnya atas isu

hukum yang diajukan. Peter Mahmud Marzuki menyatakan bahwa

penelitian hukum merupakan penelitian hukum merupakan proses

untuk menentukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun

doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang dihadapi.

(Peter Mahmud Marzuki, 2005:35)

B. Pendekatan Penelitian

Sehubungan dengan tipe penelitian ini, maka ada dua

metode pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan perundang-

undangan dan pendekatan konseptual. Pendekatan perundang-

undangan yaitu pendekatan berdasarkan peraturan-peraturan

perundang-undangan yang berlaku, yang kemudian ditelaah lebih

lanjut sesuai dengan perumusan masalah sehingga uraian tersebut

dapat ditarik suatu kesimpulan yang bersifat logis. Dalam penelitian

atau pengkajian ilmu hukum normatif, kegiatan untuk menjelaskan

hukum tidak diperlukan dukungan data atau fakta-fakta sosial, sebab

ilmu hukum normatif tidak mengenal data atau fakta sosial, yang

48
dikenal hanya bahan hukum. Jadi untuk menjelaskan hukum atau

untuk mencari makna dan memberi nilai akan hukum tersebut hanya

digunakan konsep hukum dan langkah-langkah yang ditempuh adalah

langkah normatif. (Bahder Johan Nasution, 2008:87)

Menurut Syahrruddin Nawi (2017:61) pada tidak, ada

sembilan jenis penelitian hukum normatif (penelitian hukum doktrinal)

yang dapat dikemukakan sebagai berikut:

a. Penelitian inventarisasi hukum

b. Penelitian sinkronisasi hukum vertikal

c. Penelitian hukum sinkronisasi hukum horisontal

d. Penelitian asas-asas hukum

e. Penelitian substansi hukum

f. Penelitian sejarah hukum

g. Penelitian perbandingan hukum

h. Penelitian materi muatan peraturan perundang-undangan

i. Penelitian bentuk atau fomat peraturan perundang-undnagan.

Pendekatan Konseptual merupakan pendekatan yang

berpijak pada doktrin-doktrin yang berkembang dalam ilmu hukum

sehingga akan ditemukan ide-ide yang melahirkan pengertian hukun,

konsep hukum dan asas hukum yang relevan dengan permasalahan

yang diteliti. (Peter Mahmud Marzuki, 2005:117)

Pendekatan yang penulis lakukan ini berdasarkan aturan-

aturan dan teori-teori yang berkaitan dengan Kekuatan Hukum Hasil

49
Uji Balisitik dalam pembuktian perkara pidana, yang diatur sesuai

Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana dan penyelesaian

perkara pidana sesuai dengan KUHP.

C. Jenis dan Sumber Bahan Hukum

Penulisan penelitian ini menggunakan data sekunder yang

terdiri dari 3 (tiga) sumber bahan hukum yaitu bahan hukum primer,

sekunder dan tersier. Untuk lebih jelasnya penulis akan

mengemukakan sebagai berikut :

1. Bahan Hukum Primer


Sumber Bahan Hukum Primer adalah bahan hukum yang

terdiri atas peraturan perundang-undangan secara hierarki dan

putusan-putusan pengadilan. Data primer diperoleh melalui bahan

yang mendasari dan berkaitan dengan penulisan ini, yaitu :

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum

Pidana;

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-

Undang Hukum Acara Pidana;

4. Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara

Republik Indonesia;

5. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan

Republik Indonesia

50
6. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaaan

Kehakiman;

7. Peraturan Kapolri Nomor 10 tahun 2009 tentang Tata Cara dan

Persyaratan Permintaan Pemeriksaan Teknis Kriminalisitik

Tempat Kejadian Perkara dan Laboratoris Kriminalistik Barang

Bukti Kepada Laboratorium Forensik Kepolisian Negara Republik

Indonesia.

2. Bahan Hukum Sekunder

Yaitu Bahan hukum yang memberikan penjelasan

mengenai bahan hukum primer, artinya menganalisa rumusan

masalah dengan mengambil materi yang terdiri dari buku atau

literatur-literatur hukum, jurnal ilmu hukum, koran, tabloid, laporan

penelitian hukum, televisi, internet serta semua bahan yang terkait

dengan permasalahan yang dibahas.

3. Bahan Hukum Tersier

Adalah bahan hukum yang menguatkan penjelasan dari

bahan hukum primer dan sekunder yaitu berupa kamus hukum.

D. Pengumpulan Bahan Hukum

Metode yang digunakan untuk pengumpulan bahan hukum

adalah dengan melakukan studi kepustakaan yaitu penelitian yang

diperoleh dengan membaca literatur yang ada kaitannya dengan tema

Tesis “Kekuatan Hukum Hasil Uji Balisitik dalam Pembuktian Perkara

Pidana”.

51
E. Analisis Bahan Hukum

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan analisis preskriktif yaitu analisis yang mempelajari

tujuan hukum, nilai-nilai keadilan, validitas aturan hukum, konsep-

konsep hukum, norma-norma hukum yang terkait isu hukum yang

diteliti oleh penulis.

52

Anda mungkin juga menyukai