Bab Iv
Bab Iv
Senjata Api
kasus tindak kriminal dengan senjata api dan bahan peledak. Seorang
untuk merunut lebih spesifik jenis senjata api yang telah digunakan dalam
peluru dari tubuh korban dan dari senjata api yang diduga digunakan
tertinggal. Dalam penyidikan ini analisis kimia dan fisika diperlukan untuk
53
(https://rosea/2013/12/26/pengantar-ilmu-forensik/, diakses pada tanggal
19 Februar1 2020)
langkah berikut:
bahwa suatu tindak pidana telah terjadi dan diakhiri bila hasil yang ingin
dicapai telah diperoleh atau tidak terdapat bukti-bukti awal kejahatan yang
54
Ketentuan dalam perkara pembunuhan biasanya ditempat ini
dapat disebut sebagai TKP pertama (primary scene), yang bukan selalu
lokasi lain dimana barang bukti penting lain dapat ditemukan. Koordinasi
olah TKP.
bukti fisik apa yang perlu dikumpulkan untuk membuat jelas dan terang
55
misalnya senjata alat yang harus dicari, jenis dan kaliber senjata api yang
pada suatu kasus bunuh diri. Dengan adanya koordinasi yangt baik antara
penyidik dengan dokter, penyelesaian kasus secara cepat dan tepat dan
kesatuan;
lain: Police line (garis polisi), Test kit, Kompas, Sarung tangan, Alat
pisau/gunting, Tali, kapur tulis, label dan lak, alat pembungkus barang
P3K, Buku catatan, kertas dan alat tulis untuk membuat sketsa, d an
56
lain-lain yang dianggap perlu disesuaikan dengan situasi TKP dan jenis
2018:45)
forensik
jenazah, otopsi hanya dilakukan jika ada permintaan untuk otopsi oleh
identitas korban yang sesuai dengan pernyataan polisi harus dicatat pada
laporan.
identifikasi, photo, sidik jari, dll harus diperoleh, ketika dilakukan otopsi
perincian pada saat tindakan otopsi dilakukan oleh asisten, pada laporan
57
otopsi tidak boleh ada bagian yang dihapus, jenazah yang sudah
otopsi yang terdiri dari tiga bagian: Bagian Pendahuluan, bagian ini
tempat dan tanggal pemeriksaan, saat jenazah tiba, petugas polisi yang
lengkap dan terperinci hasil dari pemeriksaan luar dan dalam. Jenis luka
dengan jabatannya.
3) Menentukan identitas,
korban.
58
Ketentuan untuk menentukan sebab-sebab kematian dapat
kepala/pimpinan instansi,
2. Laporan polisi,
bukti; dan
59
6. Surat pengantar dokter forensik bila korban meninggal atau riwayat
diambil dan diamankan sesuai dengan tata cara pengambilan barang bukti
senjata api, barang bukti dibungkus, diikat, dilak, dan disegel, dan diberi
label dan pengiriman barang bukti ke Labfor Polri dibawa oleh penyidik.
api diambil dengan menggunakan sarung tangan karet untuk menjaga dari
kerusakan sidik jari yang mungkin ada pada senjata api tersebut, sebelum
senjata api bukti dibungkus, angkat atau ambil terlebih dulu sidik jari laten
Senjata api dimasukan kedalam wadah yang diberi busa penahan agar
tidak mudah bergerak, untuk senjata api revolver, keluarkan peluru atau
masih ada peluru, senjata harus dikunci dan diberi tanda bahaya dengan
dari kerusakan sidik jari yang mungkin ada. Peluru, anak peluru, dan
60
selongsong peluru tidak boleh diambil dengan menggunakan penjepit
logam seperti pinset atau tang agar tidak merusak mark yang ada pada
barang bukti; Peluru, anak peluru dan selongsong tidak boleh dimasukkan
wadah seperti kotak korek. api atau botol plastik bekas rol film, wadah
dibungkus, diikat, dilak, disegel dan diberi label, sisa mesiu yang terdapat
dilak, disegel dan diberi label; dan sisa mesiu yang terdapat pada
lilin (parafin) cair, setelah beku (dingin) lapisan lilin tersebut diangkat,
61
Selanjutnya barang-barang yang diperiksa oleh dokter, baik
itu orang hidup, jenazah, organ tubuh, atau benda yang didapatkan dari
berbeda seperti benda bukti lainnya yang didapat dari tempat kejadian
atau tempat lain yang disita oleh penyidik. Hal ini sesuai dengan
tindak pidana;
pidana;
62
Terkait dengan peranan dokter dalam membantu penyidik
tanda pada diri korban yang dapat menunjukkan bahwa telah benar
63
mengambil kesimpulan. Maka olehkarenanya pada waktu memberi
sah. Dengan kata lain visum et repertum adalah alat bukti surat yang
tertulis tentang semua hal atau keadaan yang dilihat dan ditemukan
diterima oleh hakim atau jaksa, tetapi jika kesimpulannya tidak logis
maka hakim atau jaksa dapat menolak hasil visum et repertum serta
64
Pelaku tindak pidana untuk dapat dijatuhi pidana menurut
menyatakan :
65
pemeriksaan pendahuluan, ataupun seorang hakim di muka
persidangan sehingga ia perlu diberi pertolongan oleh orang-
orang yang memiliki sesuatu pengetahuan tertentu.”
diberi kemungkinan agar para penyidik dan para Hakim dalam keadaan
tenaga ahli diatur dan disebutkan dalam KUHAP. Bantuan seorang ahli
diperiksanya.
66
Dalam kasus-kasus tertentu, bahkan penyidik sangat
tenaga ahli seperti dokter ahli forensik atau dokter ahli lainnya, untuk
lanjut kasus tersebut. Visum et Repertum yang dibuat oleh dokter ahli
pada proses ini dapat dikatakan merupakan langkah awal yang sangat
67
Visum et repertum bermanfaat untuk menemukan fakta-
perbuatan.
surat : Surat sebagaimana tersebut pada Pasal 184 ayat (1) huruf c,
a. berita acara dan surat lain dalam bentuk resmi yang dibuat oleh
68
Visum et repertum termasuk dalam alat bukti keterangan
ahli yaitu Pasal 186 KUHAP dan alat bukti surat pada Pasal 187
tidak dapat dipakai sebagai alat bukti dalam persidangan dan perkara
69
B. Kekuatan Hukum Hasil Uji Balistik Dalam Pembuktian Perkara Pidana
Pembunuhan Berencana.
1. Duduk Perkara
akhir bulan Januari tahun 2009 sampai dengan bulan Maret tahun
2009, bertempat di rumah saksi Sigit Haryo Wibisono Jalan Pati Unus
Iskandar.
dan terdakwa pada sekitar bulan Mei 2008 di kamar 803 Hotel Grand
70
Mahakam membicarakan keanggotaan (membership) terdakwa di
Rani Juliani uang sebesar US$ 300 (tiga ratus US Dollar) dan
71
kancing baju dan menurunkan bra sebelah kirinya. Ajakan tersebut
memberinya uang sebesar US$ 500 (lima ratus US Dollar) dan ketika
akan keluar kamar tiba-tiba korban masuk dan marah sambil berkata
dan apa yang bapak lakukan terhadap isteri saya, saat ini saya bisa
kita satu tim". Setelah tenang korban mengajak saksi Rani Juliani
72
Juliani di bawah AI Quran untuk menceritakan perbuatan apa yang
pada kurun waktu bulan Juni 2008 sampai dengan Desember 2008,
PT. Ronggolawe.
ke kantornya.
73
menanyakan proses perizinan PT. Rongolawe namun tidak ditanggapi.
teror tersebut terdakwa merasa takut dan panik, lalu menduga orang
Haryo Wibisono dan saksi Kombes Pol. Drs. H.Chairul Anwar, MH. di
rumah saksi Sigit Wibisono Jalan Pati Unus No. 35 Kebayoran Baru
74
Pemberitahuan dan permintaan tersebut Kapolri membentuk
Tim yang diketuai Kombes Pol. Drs. H. Chairul Anwar ,MH. untuk
kepada terdakwa, telah diperoleh foto korban, foto mobil yang biasa
bukan isteri korban dan korban sebagai pengguna narkoba, Tim yang
disalah satu kamar hotel tempat korban dan saksi Rani Juliani
juga memerintahkan stafnya yaitu Budi Ibrahim dan saksi Ina Susanti
75
08161113244 juga ikut disadap, 2 (dua) diantara nomor HP tersebut di
korban.
Kombes Pol. Drs. Wiliardi Wizar. Setelah itusaksi Sigit Haryo Wibisono
76
menyampaikan permasalahan yang dihadapi terdakwa serta keinginan
keluarga kepada saksi Sigit Haryo Wibisono dan saksi Kombes Pol .
Wiliardi Wizar dengan Kapolri dan saksi Kombes Pol. Drs. Wiliardi
77
menghentikan ancaman dan teror yang dilakukannya terhadap
terdakwa.
dan alamat kantor korban kepada saksi Kombes Pol. Drs. Wiliardi
kantor korban dari terdakwa dan adanya janji dari terdakwa yang akan
1 (satu) lembar kertas HVS bergambar mobil BMW warna silver dengan
78
nyawa korban karena orang tersebut sangat berbahaya bagi negara
Mbete alias Edo untuk bersedia bertemu dengan saksi Kombes Pol.
yang dapat menghabisi nyawa seorang laki-Iaki yang fotonya ada pada
Mbete alias Edo meninggalkan rumah saksi Jerry Hermawan Lo, lalu
19.00 Wib saksi Kombes Pol. Drs. Wiliardi Wizar, saksi Jerry
Eduardus Noe Ndopo Mbete alias Edo agar mencari orang guna
79
menghabisi orang yang fotonya pernah ditunjukannya karena
coklat berisi 2 (dua) lembar foto yang dicetak di atas kertas HVS yaitu :
rumah dan kantornya dan foto mobil BMW warna silver dengan plat
juga menjelaskan hal yang sama kepada saksi Eduardus Noe Ndopo
Edo menemui saksi Hendrikus Kia Walen alias Hendrik yang telah
negara dan nanti akan disediakan sarana serta uang operasional untuk
Februari 2009 itu juga terdakwa mengirim SMS kepada korban yang
isinya "maaf mas masalah ini yang tahu hanya kita berdua kalau
80
sampai terblow up tahu konsekwensinya "yang kemudian diperlihatkan
korban kepada saksi Etza Imelda Fitri, SH. dan saksi Jefrry
Lumempouw, SH.
Drs. Wiliardi Wizar menemui saksi Sigit Haryo Wibisono di Kantor Pers
rupiah).
(lima ratus juta rupiah) kepada saksi Kombes Pol. Drs. Wiliardi Wizar
ratus juta rupiah) dan uang tersebut adalah sebagai pinjaman yang
gantinya".
(Iima ratus juta rupiah) saksi Kombes Pol. Drs. Wiliardi Wizar menemui
81
Cilandak Town Square (CITOS) lalu menyerahkan uang sebesar
Saksi Eduardus Noe Ndopo Mbete alias Edo pada malam itu
(seratus juta rupiah) saksi Eduardus Noe Ndopo Mbete alias Edo
Eduardus Noe Ndopo Mbete alias Edo dan mengajak bertemu di ruang
tahun 2009 karena akan sia-sia serta akan meledak sebab menyangkut
Ndopo Mbete alias Edo tidak usah khawatir karena semua itu sudah
82
diatur dan diamankan, bila pekerjaan ini berhasil maka pangkat dan
Fransiskus Tadon Kerans alias Amsi, saksi Heri Santosa bin Rasja
alias Bangol, saksi Daniel Daen Sabon alias Danil, untuk menghabisi
Rp.70.000.000,- (tujuh puluh juta rupiah) dan saksi Daniel Daen Sabon
Alias Danil akan memperoleh imbalan sebesar Rp. 75.000 .000,- (tujuh
puluh lima juta rupiah), atas ajakan tersebut mereka bersedia untuk
sedan BMW warna silver No.Pol. B 191 E dan dana operasional telah
83
Setelah perencanaan dan persiapan telah matang atau
sempurna pada hari Sabtu tanggal 14 Maret 2009 sekira jam 14.30 WIB
korban berada di dalam mobil BMW warna silver No. Pol. B 191 E yang
saat mobil BMW yang dinaiki korban yang berjalan pelan akan
warna gelap No. Pol. B 6862 SNY yang dikendarai saksi Heri Santosa
bin Rasja alias Bagol dengan memboncengi saksi Daniel Daen Sabon
alias Danil bergerak mendekati samping kiri mobil BMW yang dinaiki
korban hingga berjarak lebih kurang sekitar 0,5 (nol koma lima) meter
kearah kaca samping kiri belakang mobil BMW lurus searah dengan
84
sekitar akhir bulan Maret 2009 saksi Kombes Pol. Drs. Wiliardi Wizar
tahun ini didapatkan 2 (dua) buah luka tembak masuk pada sisi kepala
tengkorak serta 2 (dua) butir anak peluru yang sudah tidak utuh".
api yang masuk dari sisi sebelah kiri, berdasarkan sifat lukanya kedua
pertama masuk dari arah belakang sisi kepala sebelah kiri dan peluru
yang kedua masuk dari arah depan sisi kepala sebelah kiri, diameter
85
Perbuatan terdakwa ANTASARI AZHAR, SH.MH. tersebut
sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 55 ayat (1) ke-1
KUHP jo. Pasal 55 ayat (1) ke-2 KUHP jo. Pasal 340 KUHP.
Menimbang ,
Tentang Novum :
tanggal 30 Maret 2009 yang berbeda dengan hasil foto Bukti PK-1
disebabkan karena luka tembak dan ada tiga lubang bekas peluru
dimaksud dalam Pasal 263 ayat (2) hurup A KUHAP, karena jumlah
86
luka tembak tidaklah mempengaruhi pembuktian, yang diperlukan
Kembali, adanya perintah dan akibat perintah itu ada korban yang
menyuruh.
terpidana ada hubungan causal atas akibat itu dan hal ini bukanlah
luka tembak, dengan demikian bukti baru tentang ini tidak relevan
87
perkara a quo adalah rangkaian perbuatan dan fakta hukum yang
d. Bahwa tentang bukti baru berupa foto mobil BMW No.Pol. B 191 E
milik korban Nasrudin, hal inipun bukanlah hal baru atau novum
jarak berapa peluru dan sudut berapa serta akibat dari hasil
88
itu berhasil dilaksanakan, hal inilah yang menjadi korelasi
89
relevan, Majelis lebih terikat dengan alat-alat bukti yang diajukan
dikatakan itu Vide Pasal 185 ayat (6) jo. Pasal 187 huruf d KUHAP.
anjuran itu dan yang utama anjuran itu telah tercapai dan terlaksana,
90
d. Bahwa dalam proses penganjuran tidak dapat dipisahkan sendiri
“sudah selesaikan dulu nanti saya carikan gantinya“, hal ini diperkuat
91
informasi untuk tetap melakukan penyadapan bahkan keluar kata-
dipertahankan.
antara putusan yang satu dengan yang lain tidak saling bertentangan
lagi pula pertimbangan dan putusan Judex Juris dan Judex Facti
benar.
92
Menimbang, bahwa dengan demikian berdasarkan Pasal
kepada Pemohon.
bersangkutan.
2. Analisis Kasus
93
Dengan demikian, agar suatu alat bukti dapat diterima di
menolak bukti semacam itu karena menerima bukti yang tidak relevan
peradilan.
tidak perlu
suatu alat bukti relevan atau tidak dengan fakta yang dibuktikannya.
94
Proses melihatr relevan atau tidaknya suatu alat bukti (langkah
2. Apakah yang akan dibuktikan itu merupakan hal yang subtansial bagi
kasus tersebut?
dilanjutkan pada tahap kedua, yaitu melihat apakah ada ketentuan lain
yang merupakan alasan untuk menolak alat bukti tersebut. Alasan atau
berikut:
menyebabkan kebingungan.
95
kemungkinan akan dapat membuat fakta yang dibuktikan tersebut
menjadi lebih jelas daripada jika alat bukti tersebut tidak digunakan.
Dengan demikian, relevansi alat bukti bukan hanya diukur dari ada atau
menjadi lebih jelas. Untuk itu, perlu dibedakan antara masalah relevansi
alat bukti.
negara mana pun di dunia ini, kapan suatu alat bukti dikatan relevan
dan kapan dianggap tidak relevan dan kapan dianggap relevan tidak
ada ketentuan tegas, dalam hukum acara pidana. Oleh karena itu,
96
pembuktian, dengan memakai logika dan keyakinan hakim yang
justru relevan atau tidaknya alat bukti baru diketahui jika telah dilakukan
ditelaah oleh para pihak di pengadilan. Dalam hal ini hakim diminta
97
itu, dalam menentukan ke pundak siapa beban pembuktian harus
kuat.
98
memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi
dapat dijatuhi pidana, diperlukan bukti yang “sah dan meyakinkan”, dan
mengatur alat bukti, maka dalam ketentuan tentang alat bukti dalam
segala jenis alat bukti yang sudah diatur dalam pasal tersebut tidak
model alat bukti yang terbuka ujung (open end)), yang memungkinkan
Alat bukti terbuka dalam hukum acara pidana yaitu alat bukti petunjuk.
rill dan alat bukti demonstratif. Yang dimaksud dengan alat bukti rill
99
adalah alat bukti yang mempunyai peranan langsung dalam
fakta tertentu, tetapi alat bukti ini dipergunakan untuk membuat fakta
Alat bukti rill dapat pula dibedakan dari alat bukti langsung
(direct) dan alat bukti sirkumtansial. Yang dimaskud dengan alat bukti
adanya fakta yang terjadi. Adapun yang dimaksud dengan alat bukti rill
fakta tentang objek tertentu dlah benar adanya sehingga dapat pula
ditarik kesimpulan bahwa fakta yang lain juga pula benar adanya.
alat bukti, umumnya alat bukti fisik yang menggunakan eksperimen dan
100
tertentu (misalnya, penggunaan microscope untuk melihat benda-benda
meskipun kriteria seperti itu hanya salah satu kriteria atau teori di
masa lalunya.
101
6. Mathematical certainty (the calculus of probability), seperti
pembunuhan/prampokan/pencurian.
VASCAR).
9. Dan lain-lain.
102
Meskipun sudah terbukti banyak dalam membantu hakim
hasil yang sangat akurat, tidak semua model bukti saintifik tersebut
1. Teori keseimbangan,
3. Teori realibilitas
suatu alat bukti saintifik baru dapat diterima sebagai alat bukti
dengan fyre test mengajarkan bahwa suatu alat bukti saintifik baru
103
Teori reabilitas (reability theori) merupakan teori yang berasal
dari kasus Daubert v. Merrel Dow (the US Supreme Court, 1993). Teori
ini mengajarkan bahwa suatu alat bukti saintifik baru dapat diterima
sehingga dapat diterima sebagai alat bukti, alat bukti tersebut harus
tersebut?
dan publikasi?
104
5. Sejauh mana diakui kepakaran dari saksi ahli yang mejelaskan
dalam masyarakat?
publik yang bersifat memaksa sehingga tidak mudah bagi hakim untuk
105
Alat bukti serbaguna dalah hukum acara pidana, yaitu alat bukti
Dalam hal ini, dengan adanya berbagai model alat bukti hasil uji balistik
jika dalam keterangan saksi, dalam bukti surat atau dalam keterangan
tersebut, hakim dapat mengkaji lebih jauh tentang alat bukti hasil uji
bukti petunjuk. Hal ini memang sesuai dengan sistem KUHAP yang
yang di ajukan oleh pemohon mengenai hasil uji balistik sebagai alat
bukti baru dalam putusan tidak dapat diterima oleh majelis hakim
106
Sedangkan dalam proses pengajuan Peninjuan Kembali, hakim hanya
dilakukan oleh hakim pada judex juris, tetapi dalam putusan hakim lebih
107
Menurut penulis, hasil uji balistik dalam putusan ini memang
tidak perlu diajukan sebagai alat bukti baru atau keadaan baru
108