Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kelas : VIII.1
No Absen : 32
Makna tersirat dapat melalui kearifan, ketajaman rasa & kreatifitas penafsiran kata
sehingga penafsiran pembaca satu dengan lainya belum tentu sama.
Contoh puisi
Langkah-langkah mengemukakan isi puisi :
a. Mengungkapkan isi puisi
Makna puisi disimpulkan dari pengungkapan isi puisi dengan pertimbangan nada,
suasana, irama & pilihan kata. Makna tersirat puisi “Kepada Koruptor” adalah
harapan penyair kepada koruptor agar tidak memakan harta rakyat. Nada & suasana
menggambarkan kekecewaan penyair terhadap koruptor.
b. Menangkap isi puisi
Isi puisi disimpulkan dari pengindraan, perasaan & pendapat penyair.Isi puisi
“Kepada Koruptor”
1) Pengindraan ( penglihatan & pendengaran)
Contoh :
- Penglihaan:
“lihatlah air mata para bocah”
“telah Bapak saksikan …”
- Pendengaran :
“dengarlah jerit lapar mereka…”
2) Perasaan
Contoh : “Tolong, Pak …”
3) Pendapat
Contoh :
- “tidakkah menggetarkan Bapak?”
- “jangan makan uang kami”
c. Refleksi (Gambaran) Isi Puisi
Puisi “Kepada Koruptor” penyair mengungkapkan keprihatinan rakyat yang
menderita akibat koruptor memakan uang rakyat. Penderitaan tersebut dilihat dari air
mata bocah di lampu merah, jeritan kelaparan mereka, keinginan melanjutkan
sekolah, & orang miskin memenuhi negeri. Penyair memohon pada koruptor jangan
memakan uang rakyat.
2. Jenis-jenis Puisi
Berdasarkan cara penyair mengungkapkan isi / gagasannya, puisi dibagi menjadi :
a. Puisi Naratif
Puisi naratif mengungkapkan cerita / penjelasan penyair, secara sederhana,
sugestif, /kompleks. Puisi naratif diklasifikasikan lagi menjadi :
1) Balada adalah puisi baru yang menceritakan kisah tertentu. Ciri-cirinya, yaitu
terdiri 3 bait dalam satu puisi, setiap bait 8 baris, memiliki pola rima ababbccb
kemudian menjadi ababbcbc
2) Romansa. Kata romansa dari bahasa Prancis, yaitu romantique berarti indah
dalam perasaan. Sesuai namanya,jenis ini mengungkapkan kasih sayang & rasa
indah sebagai lambang keindahan
b. Puisi Lirik
Puisi lirik merupakan sarana penyair untuk mengungkapkan aku lirik/gagasan
pribadi. Jenis ini yaitu :
1) Elegi
Elegy merupakan puisi yang berisi kesedihan. Jenis ini merupakan wujud
ungkapan kerinduan, kesedihan, duka, / kepergian yang tidak kita inginkan
2) Ode
Ode sama seperti himne karena didalamnya terdapat pujian / sanjungan.
Menggunakan bahasa resmi.
3) Serenada
Merupakan sajak percintaan yang dapat dinyanyikan
c. Puisi Deskriptif
Dalam puisi deskriptif, penyair memberi kesan terhadap peristiwa/fenomena yang
dipandang menarik perhatian penyair. Jenis puisi yang dapat dikategorikan ke jenis
ini adalah satire, kritik sosial, & puisi impresionistik.
C. Memilih Unsur-Unsur Pembangun Puisi
1. Struktur Fisik
a. Tipografi
Tipografi, pada puisi “nyanyai gerimis” sangat menonjol, tepi kanan-kiri,
pengaturan baris, hingga hanya memakai satu tanda tanya. Tipografi puisi ini
menggunakan huruf besar diawal baris & titik pada baris kedua.
Tanda titik pada baris ke-2 “nyanyian gerimis” ,dilanjutkan kata kuntum
yang diawali huruf besar menonjolkan kata kuntum, bermakna seorang yang
kesepian yang semakin merindu.
Setelah bait pertama bentuk baris tidak rata seperti melengkung.
Dari bait tidak rata melambangkan kata dalam baris itu, penyair menggambarkan
sorot mata indah seperti lengkungan pelangi, membuat puisi lebih hidup jika
baris-baris tak beraturan.
Pada 4 baris terakhir terdapat tanda titik setelah kata hatiku & baris itu menjorok
dari depan lagi, yang mempengaruhi cara membaca & maksud penyair ingin
menekan & memulai lagi dari kata itu. Sampai baris terakhir sengaja dibuat baris
tidak lurus tetapi tersusun, melambangkan penyelesaian selaras antara kita berdua.
b. Diksi
Butuh kepekaan tinggi dalam menganalisis makna puisi. Seperti penyair memilih
kata berpantulan menggambarkan pancaran berbinar – binar. Kata tarian burung-
burung, menggambarkan keindahan tak terhingga. Penyair menggunakan pilihan
diksi pantai yang indah digabung hatiku menghasilkan makna indah pula.
c. Imaji (Citraan)
Jenis Puisi ini pengarang menggunakan imaji pendengaran, perasaan, &
penglihatan. Bait pertama baris pertama, tidak langsung memunculkan imaji
penglihatan, seperti “ Telah kutulis jejak hujan”, “Pada rambut & kulitmu yang
basah”. Baris ke-5 bait pertama imaji perasaan yaitu ”Yang saling memahami
gairah terpendam”.
Juga kalimat Cinta membuat kita betah di bumi & baris terakhir menghapus jarak
& bahasa antara kita berdua, merupakan imaji perasaan
Pada baris Sesaat kita larut dalam keheningan & Sarat letupan. Lalu desah
nafasmu yang memunculkan citraan pendengaran
d. Kata Konkret
Pada puisi “nyanyian gerimis” terdapat kata konkret yaitu1 :
1) Kuntum Demui Kuntum kesepian yang mekar seluas kalbu yang
melambangkan kerinduan amat sangat
2) Yang saling memahami gairah terpendam yang melambangkan saling merasa
kerinduan meski tak pernah bertemu seolah bertemu dalam angan.
3) Sesaat kita larut dalam keheningan yang menggambarkan seorang yang
membayangkan kekasihnya di suasana sepi & sunyi.
4) Ekor cahaya berpantulan dalam matamu melambangkan mata kekasih yang
berbinar-binar penuh bahagia
5) Kerinduan bagai kawah gunung berapi melambangkan kerinduan yang amat
sangat & meluap-luap
e. Sarana Retorik/Majas
Dalam puisi “Nyanyian Gerimis” penyair menggunakan bahasa personifikasi,
metafora, Hiperbola, & simile.
1) Personifikasi :Telah kutulis jejak hujan
a) Kuntum kesepian yang mekar seluas kalbu
b) Dipetik hangat percakapan
c) Menghapus jejak hujan
2) Metafora : Ekor cahaya berpantulan
3) Simile :Seperti lengkung pelangi
Kerinduan bagai kawah gunung berapi
f. Rima & Irama
Rima puisi “Nyanyian Gerimis” Tidak diatur karena mementingkan isi, rima bait
pertama yaitu :a-u-u-a-a-a. Pada bait ke-2 , bait terakhir. Irama puisi “Nyanyian
Gerimis” memiliki irama perlahan & syahdu penuh penghayatan.
2. Struktur batin
a. Tema
Dalam puisi penyair mengangkat tentang kerinduan kepada kekasih yaitu1 :
Kuntum
Demi kuntum kesepian yang mekar seluas kalbu
Dikuatkan baris puisi berikut
Kerinduan bagai kawah gunung berapi
Sarat letupan
Karena kerinduan amat sangat kepada kekasih, penyair membayangkan
kekasihnya di hujan gerimis
b. Nada & Suasana
Judul puisi Nyanyian Gerimis kemudian kata Demi kuntum kesepian yang mekar
seluas kalbu, terasa suasana puisi tersebut, yaitu kesepian dikala hujan menunggu
membayangkan wajah kekasih, ditambah kata Kerinduan bagai awah gunung
berapi sarat letupan mempertegas suasana merindu penyair yang terpisah jarak
c. Amanat
Penyair menggunakan rasa kesepian & kerinduan dengan mengkhayal datangnya
kekasih menghibur hati. Sehingga penyair yakin cintanya terpisah jarak & waktu.
Hal tersebut memberi amanat kepada kita bahwa harus saling percaya & terus
setia pada kekasih hati meski jauh di mata namun selalu dekat di hati.
D. Berpuisi dengan Indah
1. Menulis Puisi
Pada umumnya puisi ditulis penyair berdasarkan hal-hal yang dialaminya. Berupa
pengalaman / kekaguman penyair terhadap orang /benda, maupun alam.
Dalam menulis puisi, hal yang harus diperhatikan yaitu :
a. Menentukan Tema
Tema bebas, misalnya kasih sayang, keindahan alam, dsb.
b. Suasana Puisi
Puisi harus menggambarkan perasaan, pikiran, & keinginan penulis terhadap apa
yang dirasa, didengar, maupun dilihat indra . Puisi yang menyatakan
kebahagiaaan biasanya bahasanya indah, lembut & romantis.
c. Mendaftar Kata-Kata yang Dianggap Cocok
Puisi diwarnai ungkapan maupun kiasan sehingga kalimat puisi akan terdengar
indah
d. Memilih Diksi
Penulisan puisi harus menggunakan pemilihan kata yang tepat. Sehingga
memberikan efek indah setiap kalimatnya
e. Menulis Puisi
Menulis puisi merupakan langkah terakhir setelah menentukan tema, suasana &
diksi
2. Pembacaan Puisi yang Baik
Agar pembacaan puisi berjalan baik & benar, sebaiknya memberi tanda penjedaan
puisi yang dibaca. Tanda (/) sebagai pengganti intonasi penurun / koma, tanda (//)
sebagai tanda pengganti intonasi berhenti / titik.
Membaca puisi dilakukan dengan indah disebut deklamasi. Deklamasi berati
mengonkretkan puisi,dalam bentuk audio maupun visual. Hal yang harus diperhatikan
saat membaca puisi, antara lain :
a. Masalah Verbal
Menyangkut masalah irama, volume, & artiulasi
b. Masalah Kejiwaan
Adalah masalah yang pertama kali muncul saat pembaca naik ke atas panggung.
Contohnya tenang, gugup, /takut.
c. Masalah Nonverbal
Adalah masalah yang meliputi mimic /pantomimic. Mimik adalah gerakan wajah
(gerak mata, atau bibir). Pantomimik adalah gerakan anggota tubuh lainnya, misal
tangan & kepala.
3. Musikalisasi Puisi
Adalah membaca puisi dengan diringi musik /bentuk penyampaian puisi diiringi
irama musik. Tujuannya adalah memperkenalkan puisi kepada masyarakat luas.
Dengan puisi, seseorang akan lebih sadar dirinya untuk mengamati, mengagumi,
/memikirkan lingkungan & alam sekitar.
Hal yang harus dilakukan agar dapat memusikalisasi puisi secara baik :
a. Menentukan puisi yang akan dimusikalisasi
b. Mengapresiasi puisi yang telah ditentukan, artinya mencermati puisi hingga
tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis & perasaan yang baik
terhadap sastra.
c. Memerhatikan kesasteraan isi puisi dengan suasana yang dibangun.
d. Menentukan alat musik yang digunakan untuk mengiringi musikalisasi puisi.
e. Menentukan notasi nada yang digunakan,angka / balok. Guna untuk
mempermudah melagukan puisi