ESAI KECIL
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Fisika Untuk Biologi
Disusun oleh :
Viska Rinata
NIM : 200342616856
viskarinata019@gmail.com
Beruang kutub atau dalam bahasa inggris dinamakan polar bear dan mempunyai sebutan
lain sebagai beruang es masih mempunyai nama ilmiah yakni maritimus yang merupakan
mamalia besar dalam aturan marga keluarga biologi Ursidae. Dia tergolong spesies circumpolar
yang terdapat di sekitar benua paling utara bumi, yakni meliputi benua Artik dan termasuk
beruang paling karnivora di antara keluarga beruang lainnya. Beruang kutub kadang-kadang juga
diklasifikasi sebagai mamalia laut, mengingat kuatnya dengan suhu dingin dan pegunungan.
Beruang kutub memiliki tinggi memiliki berat antara 400 – 600 kilogram dan kadang-kadang
dapat mencapai lebih dari 800 kg dengan tinggi mencapai lebih dari 2,5 meter. Sementara itu
beruang kutub betina hanya separuh dari berat beruang jantan dengan berat antara 200 – 300 kg
dan tinggi sekitar 2 meter. Beruang kutup ini mempunyai indra penciuman yang sangat tajam,
bahkan mereka mampu mencium bau bangkai paus atau anjing laut dari jarak 20 mil.
Beruang kutub merupakan hewan yang spesial. Mereka mampu hidup pada suhu ekstrim
di daerah kutub. Hewan ini tergolong sebagai perenang handal lantaran mampu berenang hingga
sejauh 60 mil tanpa henti. Mereka berenang dengan menggunakan tungkai depan dan belakang
sebagai kemudinya. Kelenjar minyak yang ada pada kulitnya dapat meminyaki bulunya dengan
baik sehingga tahan air dan membuat tubuhnya tetap kering selama berenang. Untuk dimusim
panas pada bulan Mei – Juni di kutub utara, para beruang akan merontokkan bulunya secara
alami untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil. Fakta unik dari beruang kutub adalah meskipun
beruang kutub tampak putih, bulunya sebenarnya transparan, menurut WWF-UK. Mereka
tampak putih karena memantulkan cahaya, memberikan kamuflase di salju. Di bawah semua
bulu itu, beruang kutub memiliki kulit hitam. Itu membantu mereka menyerap sinar matahari
yang menghangatkannya, seperti diungkapkan National Geographic, yang menjaga mereka tetap
hangat di suhu yang sangat dingin, jadi tubuh beruang kutub memang didesain untuk
menghadapi suhu dingin. Lantas bagaimana nasib beruang kutub ketika suhu bumi meningkat?
Barang tentu menjadi tanggung jawab kita semua untuk mengurangi faktor penyebab
pemanasan global. penelitian menemukan di bawah skenario iklim yang berjalan seperti
biasanya, di mana manusia gagal mengurangi emisi gas rumah kaca, hampir semua beruang
kutub di Kutub mungkin berjuang untuk bertahan hidup pada tahun 2100. Namun, jika manusia
mampu mengerahkan pengurangan emisi global yang cukup, maka kemungkinan beruang di
wilayah lain yang bertahan akan meningkat. Telah menjadi tanggung jawab kita semua untuk
tetap berbakti kepada alam dengan menjaga sikap dan perilaku kita dalam berkehidupan serta
memperhatikan dampak yang ditimbulkan secara langsung maupun di masa depan. Beruang
kutub adalah salah satu hewan yang terancam punah akibat aktivitas manusia yang memicu
pemanasan global. Belum terlambat untuk mengubah kemungkinan kepunahan beruang,
kuncinya adalah menekan laju pemanasan global di dunia dengan mngerahkan teknologi ramah
lingkungan dan menciptakan alternative energy yang tidak menimbulkan resiko lingkungan.