Anda di halaman 1dari 4

Anatomi dan Fisiologi Usus Besar

Sebagian besar nutrien telah dicerna dan diabsorpsi dan hanya menyisakan zat-zat yang tidak
tercerna. Makanan biasa memerlukan waktu 2 sampai 5 hari untuk menempuh ujung saluran
pencernaan yang satu ke ujung lainnya: 2 sampai 6 jam di lambung,n 6 sampai 8 jam di usus
halus, dan sisa waktunya berada di usus besar.

A. Gambaran umum
1. Usus besar tidak memiliki vili, tidak memiliki plicae circulars (lipatan-lipatan
sirkular), dan diameternya lebih besar, panjangnya lebih pendek, dan gaya regangnya
lebih besar dibandingkan usus halus.
2. Serabut otot longitudinal dalam muskularis eksterna membentuk 3 pita, taeniae coli,
yang menarik kolon menjadi kantong-kantong besar yang disebut haustra
3. Katup ileosekal adalah mulut sfingter antara usus halus dan usus besar. Normalnya,
katup ini tertutup, dan akan terbuka untuk merespons gelombang peristaltic sehingga
memungkinkan kimus mengalirr 15 ml sekali masuk, untuk total aliran sebanyak 500
ml sehari.
B. Bagian-bagian usus besar
1. Sekum adalah kantong tertutup yang menggantung di bawah area katup ileosekal.
Apendiks vermiform, suatu tabung buntu yang sempit berisi jaringan limfold
menonjol dari ujung sekum.
2. Kolon adalah bagian usus besar dari sekum sampai rectum. Kolon memiliki tiga
divisi
a. Kolon asenden merentang dari sekum sampai tepi bawah hati di sebelah kanan
dan membalik secara horizontal pada fleksura hepatica.
b. Kolon transversa merentang menyilang abdomen di bawah hati dan labung
sampai ke tepi lateral ginjal kiri, tempatnya memutar ke bawah pada fleksura
splenik
c. Kolon desenden merentang ke bawah pada sisi kiri abdomen dan menjadi kolon
sigmoid berbentuk S yang bermuara di rectum.
3. Rektum adalah bagian saluran pencernaan selanjutnya dengan panjang 12 sampai 13
cm. Rektum berakhir pada saluran anal dan membuka ke eksterior di anus.
a. Mukosa saluran anal tersusun dari kolumna rectal (anal), yaitu lipatan-lipatan
vertical yang masing-masing berisi arteri dan vena.
b. Sfinter anal internal otot polos (involunter) dan sfingter anal eksternal otot rangka
(volunteer) mengitari anus.
C. Fungsi Usus Besar
1. Usus besar mengabsorbsi 80% sampai 90% air dal elektrolit dari kimus yang tersisa
dan mengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat.
2. Usus besar hanya memproduksi mucus. Sekresiinya tidak mengandung enzim atau
hormone pencernaan.
3. Sejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil selulosa dan
memproduksi sdikit kalori nutrient bagi tubuh dalam setiap hari. Bakteri juga
memproduksi vitamin (K, riboflavin dan tiamin) dan berbagai gas.
4. Usus besar mengekskresi zat sisa dalam bentuk feses.
a. Air mencapai 75% sampai 80% feses. Sepertiga materi padatnya adalah bakteri
dan sisanya 2% sampai 3% adalah nitrogen, zat sisa organic dan anorganik dari
sekresi pencernaan, serta mucus dan lemak.
b. Feses juga mengandung sejumlah materi kasar, atau serat dan selulosa yang tidak
tercerna. Warna cokelat berasal dari pigmen empedu; bau berasal dari kerja
bakteri.

Perawatan Kolostomi

A. Pengertian
Menjaga higienitas dengan mengosongkan kantung kolostomi dan membersihkan lokasi
kolostomi secara teratur
B. Tujuan
1. Mencegah kebocoran
2. Mencagah ekskoriasi kulit dan stoma
3. Memantau stoma dan kulit di sekitarnya
4. Mengajarkan pasien dan keluarganya mengenai cara peraatan kolostomi dan kantung
penampungannya
C. Persiapan alat
1. Sarung karet
2. Sprei panjag
3. Duk
4. Sarung tangan bersih
5. Kapas usap dan potongan-potongan kasa
6. Waslap
7. Air dalam baskom
8. Sabun dalam wadah
9. Kantung kolostomi dengan klem
10. Panduan ukuran stoma
11. Salep Zinc oksida
12. Pelapis kulit
13. Pispot dengan penutup
D. Prosedur

No Tindakan Keperawatan Rasional


1. Jelaskan prosedurnya pada pasien dan jelaskan Membantu mendapatkan kerja sama dari
bagaimana ia dapat bekerjasama pasien
2. Ambil semua peralatan yang diperlukan dan Pengaturan yang baik memudahkan
letakkan di dekat Anda melakukan kerja
3. Cuci tangan dan pakai sarung tangan Mencegah penyebaran mikroorganisme
4. Berikan privasi dan bantu pasien beraa pada Posisi yang baik memungkinkan pasien
posisi yang nyamna (fowler, semi-fowler, untuk melihat bagaimana prosedur
bediri atau duduk di kamar mandi) dilakukan sebagai persiapan belajar
5. Kosongkan kantung yang sudah terisi sebagian Mengosongkan kantung sebelum
ke dalam pispot bila kantung tersebut melepaskan kantung akan mencegah
mempunyai saluran pembuangan tumpahnya feses. Kantung yang penuh
dapat lepas dan bocor.
6. Lepaskan kantung secara perlahan mulai dari Pelepasan secara perlahan melindungi
bagain atas sambil mengencangkan kulit perut. kulit di bawahnya dari cedera dan
Jika ada tahanan, gunakan air hangat atau zat meminimalis rasa tidak nyaman pada
anti perekat untuk memudarkan pelepasan pasien
7. Gunakan kertas tissue untuk mengangkat sisa Kasa menyerap secret apapun yang
feses dari stoma. Tutup stoma dengan kasa. keluar dari stoma sambil membersihkan
kulit
8. Bersihkan dan keringkan kulit di sekitar stoma Meningkatkan kebersihan dan higenisasi
secara perlahan. Sabun dan zat pembersih pada sekitar stoma
ringan dapat digunakan sesuai pengturan
institusi
9. Periksa tampilan kulit di sekita stoma dan Perubahan pada tampilan normal dapat
stoma itu sendiri. Stoma yang berwarna pink merupakan indikasi adanya anemia,
kemerahan dan agak basah dianggap normal gangguan sirkulasi dan harus dilaporkan
pada dokter.
10 Oleskan pelindung kulit jenis pasta (Zinc Membuat permukaan menjadi mulus
. oksida) jika diperlukan dan biarkan pasta untuk penempelan pelapis kulit dan
mongering selama 1-2 menit. kantung
11 Tempelkan pelindung kulit dan kantung secara
. bersamaan
a. Pilih ukuran lubang stoma dengan
memakai pemandu ukuran stoma
b. Samakan dengan ukuran lingkaran pada
bagian belakang tengah pelapis kulit
c. Gunakan gunting untuk memotong
lubang 6 mm atau 3 mm lebih besar dari
stoma
d. Lepaskan bagian belakang pelapis kulit
untuk memaparkan bagian yang lengket
e. Angkat kasa yang menutupi stoma Menempelkan pelapis kulit dan kantung
f. Rekatkan pelapis kulit dan kantung secara bersamaan pada stoma
pada stoma dan tekan ke kulit secara memudahkan pemasangan bagian pasien.
perlahan sambil meratakan kerutan. Penempelan kantung yang baik akan
Tahan kantung pada tempatnya selama mencegah keluarnya bau tidak sedap dan
5 menit feses dalam kantung
12 Masukan pengharum kedalam kantung bila Untuk mengurangi bau tidak sedap
. perlu
13 Tutup kantung bila ada saluran dengan cara Kantung yang tertutup rapat tidak akan
. melipat ujungnya ke atas dan gunakan klem bocor dan menimbulkan rasa malu serta
atau penjepitt sesuai petujuk pabrik tidak nyaman bagi pasien
pembuatnya
14 Buang pada tempatnya peralatan yang sudah Mencegah penyebaran mikro-organisme
. terpakai, buang sarung tangan dan cuci tangan
15 Catat penampakan stoma, kondisi kulit di Memudahkan kelanjutan perawatan
. sekitar stoma, dan reaksi pasien terhadap
prosedur

Anda mungkin juga menyukai