Anda di halaman 1dari 3

Tugas Bahasa Indonesia

Biografi teks

Oleh nomor absen 28 atas nama Najibah


Umar habsyi atau yang sering dipanggil dengan julukan Umar messi, ia ialah
kakak kandung ku, ia lahir pada tanggal 18 maret 1999 di palu, ia merupakan
anak tertua dari 5 bersaudara dan menjadi satu-satunya laki-laki diantara kami
ber-4. Ia dijuluki dengan sebutan umar messi dikarnakan bakatnya sangat jago
dibidang olahraga khususnya bola kaki dan juga ia merupakan salah satu
daripada fans Lionel Messi sang pemain sepakbola yang handal.
Umar merupakan anak yang rajin dan juga cerdas, ia bagaikan contoh teladan
bagi adik-adiknya, tidak hanya itu dia juga sebagai anak laki-laki sekaligus anak
pertama harus membimbing juga menjaga adik-adik perempuannya, ia sering
mengajari adik-adik tentang banyak hal yang ia ketahui, tak hanya itu ia juga tak
segan-segan untuk menegur adik-adiknya jika salah. Namun terkadang umar
juga menjadi salah satu penyebab kami 5 bersaudara di marah, sebab rasa
penasarannya yang terlalu tinggi, sehingga sering mencoba suatu hal-hal yang
seharusnya pada usia dibawah umur tidak dilakukan. Pada tahun 2006 umar
dan najibah pindah ke Jakarta dikarnakan perintah langsung dari kakek nenek
kami yang berada disana. Pada saat itu umar sudah berumur 6 tahun sedang
najibah masih 1 tahun, sehingga umar harus disekolahkan di sekolah dasar yang
ada di Jakarta.
Ia dulunya bersekolah di SD islam asyyafii, sekolah tersebut berada dekat sekali
dengan rumah umar saat itu, sehingga umar sering berangkat sekolah dengan
berjalan kaki bersama teman-temannya, saat masih menduduki sekolah tingkat
dasar dan juga menengah ia sering sekali mendapatkan berbagai penghargaan
mulai dari penghargaan piala karna telah memenagi perlombaan karya seni,
sering memenangi pelombaan futsal maupun bola kaki, pidato bahasa arab dan
banyak lagi. Tidak hanya bangga dengan prestasi-prestasi yang ia dapatkan
namun juga berkat mengikuti dan memenangi perlombaan, umar kerap
mendapat uang saku yang bisa digunakan untuk berbelanja. Bukan hanya itu, ia
juga pernah beberapa kali mendapat tawaran untuk menjadi pelatih di beberapa
club-club bola namun sayangnya ia menolaknya, karna lebih memilih untuk
memfokuskan dirinya untuk persiapan pada jenjang sekolah menengah atas
nanti, saat pelulusan sekolah menengah pertama ia memilih untuk melajutkan
sekolahnya di salah satu pondok pesantren di pulau jawa, salah satu pesantren
yang sudah lama berdiri namun terkenal dengan lulusan-lulusannya yang
sukses. Saat memasuki pondok pesantren ia terus mengembangkan keahliannya
pada bidang akademik maupun non-akademik, saat tahun 2016 ia memutuskan
untuk tidak pulang ke palu disaat waktu libur karna ia bercita-cita ingin
melajutkan kuliahnya di negri 1000 wali yaitu di kota tareem (Hadramaut).
Karna ingin melanjutkan sekolahnya di kota tersebut, ia harus mempersiapkan
diri untuk mengikuti tes yang akan diadakan nanti, sehingga umar perlu banyak
belajar dan mengambil ilmu daripada guru-gurunya yang juga tidak pulang
kampung dan berada di pondok pesantren pada saat itu.
Pada tahun 2017 ialah tahun dimana seleksi siswa dari seluruh Indonesia untuk
dikirim ke kota tareem guna melanjutkan sekolah ke jenjang perkuliahan, dari
seluruh siswa yang mengikuti tes tersebut hanya 30 siswa yang diambil dan
dikirim ke kota tareem untuk melanjutkan kegiatan belajar, berkat doa ke dua
orang tua dan juga berkat usahanya umar menjadi salah satu siswa dari ke 30
siswa tersebut.
Umar kemudian melanjutkan kuliahnya di kota tareem lebih tepatnya pada
kampus Darul musthofa milik alhabib umar bin hafidz setelah 2 tahun berkuliah
di tempat habib umar bin hafidz ia menjadi salah satu lulusan terbaik di kampus
nya tersebut, dan kemudian umar pindah kampus untuk mendalami beberapa
ilmu lainnya sehingga ia tidak hanya mendapat ilmu dari satu sumber saja
namun juga dari sumber-sumber lainnya. Sekarang ia sudah hampir 4 tahun
berada di tareem dan tetap ingin belajar disana hingga 2 tahun mendatang.
Pernah pada suatu ketika umar masih berada pada kampus pertamanya, ia jatuh
sakit lalu dengan segera menelepon keluarga yang sedang berada di Indonesia
khususnya ibunya, umar berpesan ingin skali dikirimi obat obatan herbal yang
ada di Indonesia seperti minyak kayu putih, balsem, dan lainya. Namun jika ingin
mengirim paket, lebih di sarankan agar dititip oleh orang yang juga ingin
berangkat ke kota tersebut, dikarnakan pada saat itu masih sering terjadi perang
antara wilayah, karna itulah disarankan untuk tidak mengirim paket melalui
ekspedisi, umar pun harus menunggu sekitar 3 hari untuk mendapat pesananya
tersebut. Tidak hanya soal susahnya mendapat barang yang di buat dari
Indonesia disana, namun juga susahnya mendapati seorang perempuan yang
memasak makanan, sebab disana makanan-makanan yang di hidangkan di buat
oleh para lelaki, hal tersebut menjadikan umar rindu dengan sosok masakan
seorang ibu. Karna hal-hal tersebutlah akan menjadikan kenangan tersendiri
umar pada masa ia berada di kota tareem.
Banyak skali hal yang dapat saya atau kita teladani dari umar yaitu ia
merupakan seorang yang rajin, tekun, dan juga mempunyai pendirian terhadap
sesuatu, dilihat dari bagaimana kerja kerasnya dalam menuntut ilmu
pengetahuan, umar juga merupakan seseorang yang tak pantang semangat dan
juga baik hati.

Anda mungkin juga menyukai