Bab Ii Batuan Piroklastik
Bab Ii Batuan Piroklastik
BATUAN PIROKLASTIK
Batuan piroklastik adalah batuan volkanik bertekstur klastik yang dihasilkan oleh
serangkaian proses yang berkaitan dengan letusan gunungapi. Material penyusun tersebut
terendapkan dan terbatukan / terkonsolidasikan sebelum mengalami transportasi (reworked)
oleh air atau es ( Williams, 1982).
Tabel 2.1 Kesetaraan Penamaan Batuan Piroklastik, Vulkanik Epiklastik, dan Sedimen
Seperti halnya batuan volkanik lainnya, batuan piroklastik mempunyai struktur vesikuler,
skoria dan amigdaloidal. Jika klastika pijar dilemparkan ke udara dan kemudian terendapkan
dalam kondisi masih panas, berkecenderungan mengalami pengelasan antara klastika satu
dengan lainnya. Struktur tersebut dikenal dengan pengelasan atau welded. Struktur-struktur
Ukuran butiran pada piroklastika tersebut merupakan salah satu kriteria untuk
menamai batuan piroklastik tanpa mempertimbangkan cara terjadi endapan piroklastika
tersebut.
Ada tiga cara kejadian endapan piroklastika. Pengendapan yang dikarenakan gaya
beratnya dikenal dengan piroklastik jatuhan. Jenis piroklastik ini umum terjadi di setiap
gunungapi. Struktur dan teksturnya menyerupai batuan endapan. Dua kelompok
piroklastik yang lain adalah piroklastik aliran dan piroklastik hembusan.
A. Mineral-Mineral Sialis
Mineral-mineral sialis terdiri dari :
1. Kuarsa (Si02), ditemukan hanya pada batuan gunungapi yang kaya kandungan
silika atau bersifat asam.
2. Feldspar, baik alkali maupun kalsium feldspar (Ca)
3. Feldspatoid, merupakan kelompok mineral yang terjadi jika kondisi larutan
magma dalam keadaan tidak atau kurang jenuh silika.
B. Mineral Ferromagnesian
Merupakan kelompok mineral yang kaya kandungan Fe dan Mg silikat yang
kadang¬-kadang disusul oleh Ca silikat. Mineral tersebut hadir berupa kelompok
mineral
Piroksen, mineral penting dalam batuan gunung api
Warna : Putih
Struktur : Masif
- Mineral Ferromagnesia :-
- Mineral Tambahan : Debu Halus