Makalah BK Pra Nikah Kel 9
Makalah BK Pra Nikah Kel 9
Disusun Oleh :
Maesaroh (1901015097)
2020/2021
2
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah BK KARIR tentang
Keterlibatan Kognisi dan Komunikasi Dalam Kehidupan Pernikahan. Makalah ini kami susun
dengan maksimal untuk memenuhi nilai mata pelajaran BK PRA NIKAH. Terlepas dari
semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................4
1.3 Tujuan Masalah.........................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
2.1 Keterlibatan Kognisi Dalam Pernikahan................................................................5
A. Meningkatkan Persiapan Pernikahan Pada Masa Dewasa Awal.............................5
B. Komitmen Pernikahan.............................................................................................5
C. Aspek-aspek Pembentuk Komitmen Pernikahan.....................................................6
2.2 Fungsi Komunikasi Di Dalam Membangun dan Menjaga Pernikahan....................8
A. Komunikasi adalah faktor penting dalam hubungan manusia.................................8
B. Dampak dari kurang nya komunikasi......................................................................9
C. Cara untuk meningkatkan komunikasi dengan pasangan........................................9
2.3 Format Pelayanan Konseling Untuk Membantu Komunikasi Yang Terhambat
Dalam Suatu Perencanaan Pernikahan............................................................................10
A. Layanan Bimbingan Pranikah................................................................................10
B. Pengertian layanan bimbingan pranikah................................................................11
BAB III.....................................................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................................................13
Daftar Pustaka..........................................................................................................................14
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pernikahan adalah bersatunya dua orang ke dalam suatu ikatan yang didalamnya terdapat
komitmen dan bertujuan untuk membina rumah tangga dan meneruskan keturunan. Menurut
Duvall dan Miller, perkawinan merupakan suatu hubungan antara seorang laki laki dan
perempuan yang diakui secara sosial, menyediakan hubungan seksual dan pengasuhan anak
yang sah, dan didalamnya terjadi pembagian hubungan kerja yang jelas bagi masing-masing
pihak baik suami maupun istri. Sedangkan Bimbingan Pranikah ialah proses pemberian
bantuan oleh pembimbing atau penyuluh kepada calon suami istri agar mereka bisa
mengembangkan kemapuannya dengan baik serta mampu mengatasi persoalan pranikah yang
dialaminya, sehingga dapat mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan dalam perkawinan dan
kehidupan kekeluargaan. Bimbingan pranikah merupakan tahap awal sebelum calon suami
dan calon istri melaksanakan akad.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Komitmen Pernikahan.
3. Prosedur perpisahan, yaitu adanya suatu prosedur rumit yang harus dilalui
untuk dapat melakukan perpisahan seperti adanya keputusan pengadilan
mengenai pembagian harta, pengasuhan anak, dan lain-lain.
4. Terhentinya investasi, yaitu individu akan memutuskan untuk tidak
meninggalkan suatu hubungan dikarenakan takut akan kehilangan
investasi yang selama ini telah berlangsung.
Selain itu Komitmen pernikahan dapat dikarakteristikkan beberapa aspek yang membentuk
komitmen pernikahan (Defrain & Asay, 2007), antara lain:
a. Kepercayaan
Keadaan yang melibatkan kepercayaan diri untuk memiliki harapan positif mengenai
motif pasangan dan menghormati satu sama lain dalam situasi yang berisiko
b. Kejujuran
Berkata apa adanya sesuai dengan kondisi dan situasi yang dihadapi membuat
pasangan mau bersama-sama mengerti dan menghadapi kenyataan yang ada.
c. Ketergantungan
Perasaan tergantung secara emosional, material, finansial dan struktural terhadap
pasangan membuat seseorang bertahan dalam lingkaran pernikahan.
d. Kesetiaan
Kesetiaan dapat didefinisikan sebagai perasaan subjektif untuk menetap pada
hubungan pernikahan dan tidak memiliki hubungan seksual dengan orang lain.
e. Saling berbagi
Interaksi antar dua individu melibatkan saling berbagi mengenai pendapat, perasaan,
dan material secara diadik untuk mendapatkan kepuasan hubungan yang mendorong
seseorang untuk berkomitmen dalam pernikahan.
2. Kualitas alternatif
Ketersediaan potensial, daya tarik dan kualitas seseorang mempengaruhi
preferensi seseorang untuk berkomitmen. Salah satu contohnya yaitu
masalah finansial, keadaan finansial yang tidak mendukung setelah
perceraian dilakukan membuat seseorang memaksa diri untuk
berkomitmen dalam hubungan (Bakker & Buunk, 1997).
3. Investasi dalam hubungan
Tingkat investasi yang diberikan demi hubungan mempengaruhi besarnya
komitmen seseorang. Investasi ini dapat dilakukan secara langsung atau
tidak langsung. Contoh investasi langsung yaitu waktu dan perhatian
terhadap pasangan, keterbukaan mengenai perasaan, sedangkan contoh
investasi tidak langsung yaitu pertemanan umum, kenangan bersama dan
pengalaman yang dilakukan bersama.
Saat sebuah hubungan dibangun maka dengan komunikasilah akan muncul sebuah
keintiman. Semua hubungan apapun itu tergantung kepada bagaimana gaya
berkomunikasi, cara berkomunikasi, dan keterampilan mengembangkan keduanya.
Kemampuan dan kemauan pasangan untuk berkomunikasi dapat menciptakan
hubungan yang sehat dan bahagia diantara pasangan.
John Gottman dkk mengadakan penelitian yang melibatkan 2000 pasangan yang telah
menikah dan ditemukan bahwa pasangan yang berbahagia ternyata mengekspresikan
komunikasi negatif dan positif dengan seimbang. Hal ini berarti untuk menjadikan
sebuah hubungan menjadi bahagia tidak perlu menghindari komunikasi yang negatif
(Olson, Olson, 2000). Selain itu Olson (2000) menyatakan bahwa komunikasi
merupakan kemampuan untuk mengekspresikan perasaan dan memahami sesuatu.
Bimo (2000) juga menyebutkan bahwa komunikasi antara suami istri harus saling
terbuka dan berlangsung dua arah. Dengan komunikasi yang terbuka maka akan
terbina saling pengertian sehingga terhindar dari kesalahpahaman. Komunikasi
terbuka juga dapat membantu pasangan untuk mengidentifikasi kelemahan dan
kekuatan pasangan sehingga dapat menetapkan tujuan sesuai dengan kemampuan.
9
5. Pujian setiap hari. Berikanlah pujian kepada apa yang telah pasanganmu lakukan.
Berikanlah semangat kepadanya. Dengan memberikan paling tidak sekali pujian
dalam sehari kepada pasangan dapat membantu kita fokus pada kekuatan diri
sebagai individu.
Menurut Syubandono, bimbingan pranikah ialah suatu proses pelayanan sosial berupa
suatu bimbingan penasehatan, pertolongan yang diberikan kepada calon suami istri,
sebelum melaksanakan pernikahan, agar mereka memperoleh kesejahteraan dan
12
BAB III
PENUTUP
Daftar Pustaka