Anda di halaman 1dari 5

UJIAN TENGAH SEMESTER

ESTIMASI SUMBERDAYA GEOLOGI

Muhammad Alqori Brilian (03071181823001)


Indralaya
Latar Belakang

Sumberdaya geologi seperti mineral, minyak, dan gas bumi merupakan salah
satu sumberdaya alam yang penting dalam menopang kehidupan masyarakat.
Indonesia merupakan wilayah dengan tingkat biodiversitas sumberdaya alam yang
tinggi. Sumberdaya alam yang ada di Indonesia melimpah baik di bawah permukaan
bumi maupun di atas permukaan bumi.

Indonesia memiliki persebaran mineral yang tidak merata, hal ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor geologi. Faktor penting dalam proses pembentukan mineral
terkhususnya mineral logam yaitu adanya proses magmatic. Lingkungan
pembentukan mineral logam umumnya dijumpai di dalam batuan vulkanik. Hal inilah
yang mendasi Negara Indonesia memiliki kandungan logam yang melimpah,
berdasarkan faktor geologi Negara Indoensia dilalui oleh ring of fire yang
membentuk jajaran gunungapi.

Mineral nikel berasal dari hasil pelapukan batuan ultramafik yang memiliki
komposisi olivin, piroksen, dan kaya akan unsur MgO dan SiO serta beberapa unsur
Fe dan Al. Berdasarkan proses pembentukannya endapan nikel terbentuk pada daerah
dengan intensitas pengkekaran yang intensif.

Metode Analisa

Metode yang digunakan yaitu studi leteratur dari beberapa sumber yang
dihimpun menjadi data sekunder. Pengumpulan data dilakukan melalui inventaris
data sekunder yang berasal dari jurnal, paper maupun e-book.
Rare Earth Mineral

Rare earth mineral merupakan suatu mineral dimana mengandung satu atau
lebih unsur kimia yang hadir bersama di table periodik. Mineral nikel (Ni) sendiri
merupakan kelompok native element yaitu unsur murni dimana hanya memiliki satu
unsur yang menjadi pembentukan utamanya. Berdasarkan genesanya nikel terdiri
dari dua jenis yaitu laterite dan sulfida, di Indonesia sendiri hanya terdapat nikel
dengan jenis laterite. Bijih nikel laterite memiliki karakteristik mineralogisnya yang
cukup kompleks sehingga dalam batuan (umumnya ultrabasa) yang mengandung
logam nikel bisa terdapat juga unsur rare earth mineral. Dalam pengestimasian
sumberdaya terkhususnya nikel, hal ini menjadi salah satu tugas untuk memisahkan
nikel dan rare earth mineral.

Estimasi Sumberdaya Geologi

Estimasi sumberdaya mineral dalam pertambangan memiliki berbagai macam


proses sehingga menghasilkan model endapan mineral yang digunakan sebagai bahan
pengevaluasi dalam ekonomi pertambangan. Dalam estimasi suberdaya, memiliki
dasar-dasar berupa apresiasi kualitas data sampel, pemahaman mengenai kontrol
geologis untuk atribut pemodelan, dan pendekatan estimasi yang sesuai.

Sumber daya mineral yang ada di Indonesia sangat melimpah hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang menyebabkan kelimpahan
sumberdaya di Indonesia yaitu fakto geologi dimana Indoensia dilalui oleh ring of
fire yang membentuk jajaran gunungapi serta Indonesia terdiri dari pertemuan tiga
lempeng aktif yaitu lempeng Pasifik, Indo-Australia, dan Eurasia sehingga dari
interaksi ketiga lempeng tersebut membentuk kawasan-kawasan yang kaya akan
sumberdaya geologi.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Pusat Sumber Daya Geologi – Badan
Geologi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, potensi mineral nikel tersebar
di daerah kepulauan Sulawesi dan beberapa tersebar di Papua (Gambar 1).

Gambar 1. Sebaran Potensi Mineral di Indonesia


Sumber : http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php?option=com_content&view=
article&id=1028&Itemid=115
Potensi sumberdaya nikel di Indonesia sangat melimpah, berdasarkan sumber
yang didapatkan dari Jurnal Geomine volume 04 no 1 yang berjudul “estimasi
sumberdaya bijih nikel laterit dengan menggunakan metode IDW diprovinsi Sulawesi
Tenggara” estimasi potensi nikel laterit yang telah dihitung diprovinsi Sulawesi
Tenggara sebanyak 5.646.563 ton. Berdasarkan Badan Geologi Kementrian Energi
dan Sumber Daya Mineral potensi nikel di Indonesia mencapai kurang lebih
50.000.000 ton atau sekitar 17% dari nikel yang ada di dunia. Berdasarkan data ini
Indonesia mampu menduduki posisi satu sebagai negara dengan potensi nikel terbesar
di dunia.

Nikel terbagi menjadi dua jenis yaitu laterite dan sulphides. Di Indonesia
sendiri banyak ditemukan endapan nikel berjenis laterite sedangkan nikel sulfida
belum ditemukan potensinya di Indonesia. Nikel berjenis laterite sendiri dapat
dijadikan sebagai bahan pembuatan battery, alloys maupun stainless steel. Ketiga
produk tersebut memiliki peran yang penting dalam kehidupan manusia. Dimasa
sekarang peralatan elektronik digunakan oleh sebagian besar manusia untuk
menunjang kehidupan. Battery atau baterai dapat digunakan sebagai sumber energi
peralatan-peralatan elektronik tersebut. Baterai nikel yang banyak digunakan
biasanya berjenis nikel-kadmium (Ni-Cd) dan Nikel Metal Hibrida (NiMH). Alloys
atau campuran pada besi baja dimanfaatkan sebagai bahan campuran untuk
pembuatan besi baja agar menjadi lebih keras dibandingkan dengan campuran
aluminium. Selain itu, kandungan nikel pada campuran pembuatan besi baja
mengakibatkan tahan dari karat. Penggunaan nikel sebagai stainless steel kedepannya
akan semakin berkembang. Umumnya perabotan stainless steel menggunakan bahan
nikel.

Kesimpulan

Dengan jumlah potensi mineral nikel yang ada di Indonesia tentunya Negara
Indonesia mampu menjadi sebagai Negara pengontrol pasar mineral nikel di dunia.
Namun, dalam revisi undang-undang minerba telah di tetapkan bahwa Negara
Indonesia tidak bisa mengekspor nikel ke Negara lain. Estimasi pengelolahan hasil
mineral bijih nikel di Indonesia tidak akan di ecport ke Negara lain dimulai dari tahun
2020 hingga tahun 2024 (Gambar 2). Hal menjadi salah satu faktor penghambat
untuk menjadikan Indonesia sebagai negara pengontrol pasar nikel.
Gambar 2. Estimasi Pengelolahan Hasil Mineral Bijih Nikel di Indonesia

Referensi

AUSIMM. 2014. Mineral Resource and Ore Reserve Estimation Second Edition,
Mograph 30. Australia: AUSIMM.

Superiadi, Agus. 2020. Can Indonesia Dominate and Control Nickel Market. Pangda
IAGI Sulserbar and Dermaga 90.

Anda mungkin juga menyukai