Anda di halaman 1dari 7

dengan PUT II sesuai dengan ketentuan Pasal 1 angka 26 Undang-Undang Pasar Modal

juncto POJK No. 33/2015.

RUPS : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan
pelaksanaannya.

RUPSLB : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang diselenggarakan
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

Saham Hasil Pelaksanaan : Berarti saham yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dalam rangka PUT II ini dalam jumlah
HMETD sebanyak-banyaknya 499.603.954 (empat ratus sembilan puluh sembilan juta enam ratus
tiga ribu sembilan ratus lima puluh empat) saham.

Sertifikat Bukti HMETD : Berarti bukti kepemilikan atas sejumlah HMETD yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk membeli saham dengan Harga Pelaksanaan.

Undang-Undang Pasar : Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995, tanggal 10 November 1995
Modal tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995,
Tambahan No. 3608, beserta peraturan pelaksanaannya.

iv
RINGKASAN

Ringkasan dibawah ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan; yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih rinci dan data keuangan
yang tercantum dalam Prospektus ini. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam Rupiah dan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

1. Umum
Perseroan didirikan berdasarkan Akta No. 68 tanggal 19 September 1989, yang dibuat dihadapan Amrul Partomuan Pohan, S.H,
LLM, Notaris di Jakarta, yang diperbaiki dengan Akta Pembetulan No. 13 tanggal 2 November 1989 dari Notaris yang sama.
Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menkumham dengan Surat Keputusan No. C2-10215.TH.01.01. Th.89 tanggal 7
November 1989, dan telah didaftarkan pada kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di bawah No. 955/Not/1989/
PN.JKT.SEL dan No. 956/Not/1989/PN.JKT.SEL, keduanya tertanggal 9 November 1989, serta telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 99 tanggal 12 Desember 1989, Tambahan No. 3470. Ijin untuk melakukan usaha sebagai bank
umum diberikan oleh Menteri Keuangan dengan Surat Keputusan No 1344/KMK.013/1989 tanggal 9 Desember 1989 dan ijin
operasi sebagai Bank Umum diberikan oleh Gubernur Bank Indonesia dengan Surat No.22/1017/UUPS.PSbD tanggal 20
Desember 1989.
Akta pendirian tersebut yang di dalamnya memuat anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan,
dengan perubahan anggaran dasar dalam rangka penawaran umum saham perdana dituangkan dalam Akta Pernyataan
Keputusan Rapat No. 32 tanggal 10 September 2014 dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., Notaris di Jakarta
Utara, yang telah memperoleh persetujuan Menkumhan berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-08335.40.20.2014 tanggal 22
September 2014 dan yang pemberitahuan perubahannya telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum,
Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat No.AHU-06479.40.21.2014 tanggal 22 September 2014.
Setelah perubahan yang dimuat dalam Akta No.32 tanggal 10 September 2014 tersebut, anggaran dasar Perseroan telah
mengalami beberapa kali perubahan, antara lain perubahan modal ditempatkan dan disetor sebagai hasil pelaksanaan
penawaran umum terbatas I sebagaimana dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 07 tanggal 6 Juni 2016 dibuat
dihadapan Agung Iriantoro, S.H., M.H., Notaris berkedudukan di Jakarta Selatan, yang pemberitahuan perubahannya telah
diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum, Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia berdasarkan
Surat No. AHU-AH.01.03.-0054771 tanggal 7 Juni 2016, perubahan tempat kedudukan Perseroan dari semula di Jakarta Pusat
menjadi di Jakarta Selatan sebagaimana dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 24 tanggal 28 Juli 2016 dibuat
dihadapan Agung Iriantoro, S.H., M.H., Notaris berkedudukan di Jakarta Selatan, yang telah mendapat persetujuan Menkumham
berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0013619.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 28 Juli 2016, dan terakhir perubahan modal
ditempatkan dan disetor sebagai hasil pelaksanaan Waran Seri I sebagaimana dimuat dalam Akta Pernyatakan Keputusan
Rapat No. 11 tanggal 6 April 2017 dibuat dihadapan Dr. Agung Iriantoro, S.H., M.H., Notaris berkedudukan di Jakarta Selatan,
yang pemberitahuan perubahannya telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum, Kementerian Hukum
Dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat No.AHU-AH.01.03.-0125547 tanggal 10 April 2017.
Sesuai dengan anggaran dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang jasa perbankan.

2. Keterangan Tentang HMETD


Saham yang ditawarkan dalam rangka PUT II ini berjumlah sebanyak-banyaknya 499.603.954 (empat ratus sembilan puluh
sembilan juta enam ratus tiga ribu sembilan ratus lima puluh empat) saham baru atas nama dengan nilai nominal Rp100,-
(seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan dengan Harga Pelaksanaan Rp338,- (tiga ratus tiga puluh delapan Rupiah)
setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya Rp168.866.136.452,- (seratus enam puluh delapan miliar
delapan ratus enam puluh enam juta seratus tiga puluh enam ribu empat ratus lima puluh dua Rupiah ).
Efek yang ditawarkan dalalm PUT II ini diterbitkan berdasarkan HMETD yang dapat diperdagangkan selama masa perdagangan
yang ditentukan dan merupakan salah satu persyaratan pembelian efek. Saham baru hasil pelaksanaan HMETD yang
ditawarkan dalam PUT II ini dapat diperdagangkan selama masa perdagangan.
Penjelasan lebih lengkap mengenai keterangan tentang HMETD di atas akan dijelaskan pada Bab I Prospektus ini tentang
Penawaran Umum Terbatas II.
3. Penawaran Umum Terbatas II (PUT II)
Jumlah HMETD yang ditawarkan : Sebanyak-banyaknya 499.603.954 saham baru atas nama
Nilai Nominal : Rp100,- (seratus Rupiah)
Harga Pelaksanaan : Rp338,- (tiga ratus tiga puluh delapan Rupiah) setiap saham
Rasio HMETD : Setiap 34 (tiga puluh empat) saham berhak mendapatkan 3

v
(tiga) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD berhak untuk
membeli 1 (satu) saham baru
Tanggal Daftar Pemegang Saham Perseroan : 27 Mei 2019
yang berhak atas HMETD
Tanggal Pencatatan HMETD : 29 Mei 2019
Periode Perdagangan HMETD : 29 Mei – 12 Juni 2019
Periode Pelaksanaan HMETD : 29 Mei – 12 Juni 2019
Penurunan persentase kepemilikan (dilusi) : 8,11% setelah HMETD dilaksanakan
HMETD dalam bentuk pecahan : Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke
bawah (rounded down). Dalam hal pemegang saham memiliki
HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek
tersebut menjadi milik Perseroan dan wajib dijual oleh
Perseroan serta hasil penjualannya dimasukkan ke rekening
Perseroan.
Hak atas Saham yang diterbitkan : Saham Hasil Pelaksanaan HMETD yang diterbitkan dalam
rangka PUT II ini mempunyai hak yang sama dan sederajat
dalam segala hal dengan saham Perseroan yang telah
ditempatkan dan disetor penuh lainnya, termasuk hak atas
pembagian dividen.

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan DPS per tanggal 25 Maret 2019 yang dikeluarkan
oleh PT Ficomindo Buana Registrar selaku BAE Perseroan adalah sebagai berikut:
Nilai Saham (Rp)
Nama Pemegang Saham Jumlah Saham (%)
@Rp100,-
Modal Dasar 15.000.000.000 1.500.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Modal Disetor
1. PT Gozco Capital 1.919.268.285 191.926.828.500 33,90
2. PT. Asabri (Persero) 1.240.539.090 124.053.909.000 21,91
3. PT Asuransi Jiwa Adisaranawanaartha 308.825.922 30.882.592.200 5,45
4. PT Akulaku Silverr Indonesia 739.606.445 73.960.644.500 13,06
5. Masyarakat* 1.453.938.405 145.393.840.500 25,68
Jumlah Modal Ditempatkan dan Modal Disetor 5.662.178.147 566.217.814.700 100,00
Saham Dalam Portepel 9.337.821.853 933.782.185.300
*kepemilikan masing-masing di bawah 5%
Berikut ini proforma permodalan dan pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan.
Jika PT Gozco Capital, PT Asabri (Persero) dan masyarakat melaksakan seluruh HMETD mereka, maka struktur permodalan
dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah PUT II secara proforma adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp100,- per lembar saham
Keterangan Sebelum HMETD Setelah HMETD
Jumlah Nominal Jumlah Nominal
Jumlah Saham % Jumlah Saham %
(Rp) (Rp)
Modal Dasar 15.000.000.000 1.500.000.000.000 15.000.000.000 1.500.000.000.000
Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
1. PT Gozco Capital 1.919.268.285 191.926.828.500 33,90 2.088.615.487 208.861.548.700 33,90
2. PT Asabri (Persero) 1.240.539.090 124.053.909.000 21,91 1.349.998.421 134.999.842.100 21,91
3. PT Asuransi Jiwa Adisarana
Wanaartha 308.825.922 30.882.592.200 5,45 336.075.268 33.607.526.800 5,45
4. PT Akulaku Silvrr Indonesia
739.606.445 73.960.644.500 13,06 804.865.837 80.486.583.700 13,06
5. Masyarakat* 1.453.938.405 145.393.840.500 25,68 1.582.227.088 158.222.708.800 25,68
6. PT Gozco Capital 1.919.268.285 191.926.828.500 33,90 2.088.615.487 208.861.548.700 33,90
Total Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh 5.662.178.147 566.217.814.700 100,00 6.161.782.101 616.178.210.100 100,00
Saham Dalam Portepel 9.337.821.853 933.782.185.300 8.838.217.899 883.821.789.900
*kepemilikan masing-masing dibawah 5%

vi
Jika seluruh pemegang saham tidak melaksakan seluruh HMETD mereka, maka struktur permodalan dan susunan pemegang
saham Perseroan sebelum dan setelah PUT II secara proforma adalah sebagai berikut:

Nilai Nominal Rp100,- per lembar saham

Keterangan Sebelum HMETD Setelah HMETD


Jumlah Nominal Jumlah Jumlah Nominal
Jumlah Saham % %
(Rp) Saham (Rp)
Modal Dasar 15.000.000.000 1.500.000.000.000 15.000.000.000 1.500.000.000.000
Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
1. PT Gozco Capital 1.919.268.285 191.926.828.500 33,90 1.919.268.285 191.926.828.500 31,15
2. PT Asabri (Persero) 1.240.539.090 124.053.909.000 21,91 1.240.539.090 124.053.909.000 20,13
3. PT Asuransi Jiwa Adisarana
Wanaartha 308.825.922 30.882.592.200 5,45 308.825.922 30.882.592.200 5,01
4. PT Akulaku Silvrr Indonesia
739.606.445 73.960.644.500 13,06 1.239.210.399 123.921.039.900 20,11
5. Masyarakat* 1.453.938.405 145.393.840.500 25,68 1.453.938.405 145.393.840.500 23,60
6. Total Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh 5.662.178.147 566.217.814.700 100,00 6.161.782.101 616.178.210.100 100,00
Saham Dalam Portepel 9.337.821.853 933.782.185.300 8.838.217.899 883.821.789.900
PT Gozco Capital 1.919.268.285 191.926.828.500 33,90 1.919.268.285 191.926.828.500 31,15
*kepemilikan masing-masing dibawah 5%

4. Rencana Penggunaan Dana Hasil PUT II


Dana yang diperoleh dari hasil PUT II, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja
pengembangan usaha Perseroan berupa penyaluran kredit dan kegiatan operasional perbankan lainnya.
Keterangan lebih lanjut mengenai penggunaan dana dari hasil PUT II ini dapat dilihat pada Bab II.
5. Faktor Risiko
Berikut adalah risiko material yang disusun berdasarkan bobot risiko dan dimulai dari risiko utama yang dihadapi Perseroan
dalam menjalankan kegiatan usahanya yang dapat mempengaruhi kinerja maupun harga saham Perseroan baik secara
langsung maupun tidak langsung:
A. RISIKO YANG BERKAITAN DENGAN BISNIS PERSEROAN
1. Risiko Kredit;
2. Risiko Likuiditas;
3. Risiko Pasar;
4. Risiko Strategik;
5. Risiko Hukum;
6. Risiko Operasional;
7. Risiko Kepatuhan;
8. Risiko Reputasi;
B. RISIKO YANG BERKAITAN DENGAN SAHAM PERSEROAN
1. Risiko Tidak Likuidnya Saham Perseroan
2. Risiko Harga Saham Yang Berfluktuasi
3. Kemampuan Perseroan Untuk Membayar Dividen Di Masa Yang Akan Datang
6. Ikhtisar Data Keuangan
Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang angka-angkanya diambil dari laporan
keuangan Perseroan untuk yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2018 dan 2017. Laporan Keuangan yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2018 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo dengan
pendapat wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Bank Yudha Bhakti Tbk tanggal 31 Desember 2018,
kinerja keuangan dan arus kas untuk periode sepuluh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, seusai dengan
Standar Akuntansi Keuangan Indonesia Laporan Keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 yang diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material, posisi
keuangan PT Bank Yudha Bhakti Tbk tanggal 31 Desember 2017, serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

vii
(dalam ribuan Rupiah)
Laporan Posisi Keuangan 31 Desember
2018 2017
Keterangan
Jumlah Aset 4.533.729.147 5.004.795.018
Jumlah Liabilitas 3.933.343.822 4.328.603.731
Jumlah Ekuitas 600.385.325 676.191.287

Laporan Laba Rugi Komprehensif


(dalam ribuan Rupiah)
31 Desember
Keterangan
2018 2017
Pendapatan Bunga Bersih 286.341.087 309.479.264
Laba Operasional Bersih (138.528.883) 19.308.070
Laba Komprehensif Tahun Berjalan 136.654.985 22.625.611

Rasio-Rasio Penting
31 Desember
Keterangan
2018 2017
CAR 19,47% 18,18%
ROA -2,83% 0,43%
ROE -22,73% 2,50%
BOPO 122,97% 96,93%
NIM 5,99% 6,87%
LFR 107,66% 94,57%
NPL Nett 9,92% 2,07%

7. Strategi Usaha Perseroan


Memperhatikan kondisi Perseroan tahun 2018 dan mempertimbangkan pertumbuhan yang ingin dicapai pada tahun 2019 maka
Perseroan melakukan kegiatan operasional Bank dengan sehat, efisien dan prudent dalam rangka mempertahankan dan
meningkatkan kepercayaan para nasabah dan debitur. Strategi Perseroan dalam pencapaian target tahun 2019 dilakukan
dengan cara:
 Strategi Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi BYB baik di Kantor Pusat maupun Unit Bisnis akan lebih ramping dan efektif, namun tetap fokus
pada peningkatan fungsi sistem pengendalian internal yang kuat terutama dengan adanya rencana perkembangan bisnis,
kompleksitas transaksi dan pengembangan sistem bank Alphabits (Core Banking System).
Dengan rencana perubahan sistem tersebut, maka diperlukan adanya perubahan, penyesuaian maupun evaluasi terhadap
struktur organisasi yang ada beserta kelengkapannya antara lain yaitu melakukan analisa jabatan, kompetensi dan
persyaratan pengisian posisi dan review atas bisnis proses setelah penerapan sistem bank yang baru (Core Banking
System).
Adapun rencana pengembangan Sumber Daya Manusia akan dilakukan secara berkesinambungan melalui program-
program yang sejalan dengan tujuan BYB diantaranya :
a. Mengurangi gap antara level supervisor dan manajerial melalui pelaksanaan Assessment sebagai acuan dalam
menyusun komposisi dan penempatan Sumber Daya Manusia secara terintegrasi.
b. Pelaksanaan kembali program-program intensif yang sebelumnya pernah dilakukan untuk menciptakan para calon
pemimpin melalui program Office Operational Development Program, maupun Business Manager Program serta
program lainnya
c. Penyusunan dan penyempurnaan sistem penilaian yang lebih efektif dan terukur melalui KPI dan Balance Score Card
d. Membuat program untuk meningkatan Risk Awareness dan Compliance bagi seluruh karyawan.
e. Perbaikan program untuk meningkatkan kinerja Bisnis dalam bidang Funding, Lending maupun Layanan BYB lainnya.
f. Mengembangkan dan menyempurnakan sistem punishment dan reward yang fair bagi karyawan.
g. Pengkinian kebijakan dan prosedur pengelolaan Sumber Daya Manusia serta melengkapi kekurangan secara
berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan organisasi tebaru.

 Strategi Pengembangan TSI


a. Pengembangan bertahap atas penyempurnaan fitur sistem Core Banking Alphabits secara efektif dan efisien untuk
mendukung percepatan proses bisnis dan otomatisasi operasional secara menyuluruh.

viii
b. Merencanakan pengembangan secara bertahap atas sistem elektronik banking yang saat ini belum ada, hal ini dengan
tujuan untuk meningkatkan daya saing produk dan layanan BYB.
c. Merencanakan untuk pengembangan digitalisasi banking, pengembangan digitalisasi ini difokuskan untuk program laku
pandai dengan tujuan untuk pengembangan bisnis bank saat ini.
d. Meningkatkan awareness karyawan akan kerahasiaan informasi dengan cara mengoptimalkan media email korporat
sebagai sarana komunikasi dan penyampaian informasi.
e. Penyempurnaan kapasitas dan penerapan standarisasi infrastruktur Teknologi Informasi (TI) yang telah dilakukan
dengan tujuan untuk meningkatkan kerahasiaan informasi, integritas informasi, ketersediaan informasi tepat waktu, dan
menjaga kelangsungan usaha BYB secara menyeluruh.
f. Menyesuaikan dan memelihara kepatuhan terhadap regulasi, serta implementasi manajemen risiko TI dengan tepat dan
baik.
g. Pelatihan bidang Teknologi Informasi yang mendukung penyempurnaan standarisasi infrastruktur TI dan peningkatan
atas kompetensi sumber daya IT agar dapat bekerja secara multitasking dalam menunjang kegiatan operasional BYB.

8. Prospek Usaha Perseroan


Melihat kondisi dan proyeksi perekonomian dan perbankan di tahun 2019-2021, potensi usaha Perseroan diharapkan dapat
terus berkembang dengan dukungan kondisi makro ekonomi Indonesia dan peningkatan kinerja perbankan nasional secara
keseluruhan.
Secara sektoral, tingkat persaingan usaha dibidang perbankan pada saat ini berada pada tingkat yang kompetitif. Bank-bank
besar seperti Bank Mandiri, BCA, BRI, BNI memiliki keunggulan dalam hal penghimpunan dana dikarenakan oleh banyaknya
cabang serta layanan-layanan yang dapat diberikan kepada nasabah seperti kantor cabang, ATM, mobile-banking, e-banking.
Penghimpunan dana di bank-bank dengan skala yang lebih kecil lebih sulit dilakukan karena keterbatasan jaringan yang dimiliki,
sehingga memicu mereka untuk bersaing dengan memberikan bunga yang lebih besar, yang pada akhirnya akan memperbesar
biaya bunga. Karenanya, Perseroan akan tetap fokus kepada pelaksanaan strategi dan program kerja pengembangan bisnis
untuk mengoptimalkan potensi kondusif perekonomian Indonesia bagi perkembangan Perseroan dengan tetap berpegang teguh
pada prinsip manajemen risiko yang handal dan prinsip-prinsip good corporate governance.
Dengan semakin membaiknya kinerja sektor perbankan dan meningkatnya tingkat kesehatan bank, membuat kepercayaan
masyarakat terhadap perbankan meningkat. Di sisi lain adanya himbauan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai
penurunan suku bunga dana korporasi pada Bank kategori BUKU III dan IV, memberikan peluang pada Bank ketegori BUKU I
(Perseroan) untuk dapat menyerap potensi dana yang ada.
9. Kebijakan Dividen Kas
Seluruh saham Perseroan yang telah diambil bagian dan disetor penuh dalam Perseroan termasuk saham yang akan
ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas
pembagian dividen sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pembagian dividen harus disetujui oleh pemegang saham dalam RUPS Tahunan berdasarkan usulan dari Direksi Perseroan.
Perseroan merencanakan membayar dividen kas kepada seluruh pemegang saham sekurang-kurangnya sekali dalam setahun
dengan mempertimbangkan kondisi keuangan Perseroan dari waktu ke waktu, tingkat kecukupan modal dan arus kas,
kewajiban pembentukan dana cadangan, serta rencana operasional dimasa mendatang.
Tanpa mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi hak RUPS Perseroan untuk menentukan
lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, manajemen Perseroan mempunyai rencana untuk mengusulkan
pembagian dividen dengan rasio minimal 10% (sepuluh persen) dari laba bersih Perseroan dimulai untuk tahun buku 2015.
Tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenants) yang merugikan pemegang saham sehubungan dengan
pembatasan pihak ketiga dalam rangka pembagian dividen.

10. Keterangan Tentang Pembeli Siaga


Berdasarkan Perjanjian Pembeli Siaga tanggal 15 Maret 2019 dan Perjanjian Pembeli Siaga Yang Diubah dan Dinyatakan
Kembali tanggal 20 Mei 2019 (“Perjanjian Pembeli Siaga”), PT Akulaku Silvrr Indonesia akan bertindak sebagai pembeli siaga
dan akan membeli seluruh sisa saham yang tidak diambil oleh pemegang HMETD dalam PUT II (“Sisa Saham”) dengan harga
pelaksanaan sebesar Rp338,- setiap saham. PT Akulaku Silvrr Indonesia adalah afiliasi dari Perseroan dimana PT Akulaku
Silvrr Indonesia merupakan salah satu pemegang Perseroan
Informasi lengkap mengenai Pembeli Siaga dapat ditemukan dalam Bab XIII Prospektus ini.
11. Persyaratan Pemesanan dan Pembelian Saham
Dalam rangka PUT II Perseroan telah menunjuk PT Ficomindo Buana Registrar sebagai Pengelola Pelaksanaan Administrasi
Saham dan Agen Pelaksanaan dalam rangka PUT II sesuai dengan Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham dan Agen

ix
Pelaksanaan PUT II PT Bank Yudha Bhakti Tbk No. 34 tanggal 27 Maret 2019dan dan Akta Addendum Perjanjian Pengelolaan
Administrasi Saham dan Agen Pelaksanaan PUT II PT Bank Yudha Bhakti Tbk No. 05 tanggal 2 Mei 2019, keduanya dibuat
dihadapan Dr. Agung Iriantoro, S.H., M.H., Notaris berkedudukan di Jakarta Selatan
Penjelasan lebih lengkap mengenai persyaratan pemesanan dan pembelian saham PUT II diatas akan dijelaskan pada Bab XIV
Prospektus ini tentang Tata Cara Pemesanan Saham.
12. Penawaran Umum Yang Telah Dilakukan Perseroan
Sebelum PUT II ini, Perseroan telah mencatatkan seluruh saham di PT Bursa Efek Indonesia yang merupakan seluruh modal
ditempatkan dan disetor penuh Perseroan dengan rincian pencatatan seperti yang tertera dalam tabel berikut ini:
Keterangan Tanggal Pencatatan Jumlah Saham Akumulasi Akumulasi Jumlah
pada Bursa Jumlah Saham Nominal (Rp)
Penawaran Perdana 13 Januari 2015 300.000.000 300.000.000 30.000.000.000
Company Listing 13 Januari 2015 2.215.160.000 2.515.160.000 251.516.000.000
Penawaran Umum Terbatas I 18 Mei 2016 1.509.096.000 4.024.256.000 402.425.600.000
Penebusan Waran Seri I November 2016 22.879.270 4.047.135.270 404.713.527.000
Penebusan Waran Seri I Desember 2016 152.879.420 4.200.014.690 420.001.469.000
Penebusan Waran Seri I Maret 2017 6.858.000 4.206.872.690 420.687.269.000
Pembagian Saham Bonus Mei 2017 421.362.511 4.628.235.201 462.823.520.100
Penebusan Waran Seri I September 2017 67.684.427 4.695.919.628 469.591.962.800
Penebusan Waran Seri I Mei 2018 496.666.556 5.192.586.184 519.258.618.400
Penambahan Modal Tanpa Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu 25 Maret 2019 469.591.963 5.662.178.147 566.217.814.700

Anda mungkin juga menyukai