Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

REVIEW JURNAL
ANALISIS KESEHATAN LINGKUNGAN

OLEH
LILIS ASRIANI ULANDARI J1A119043
REGULER A (2019)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
REVIEW JURNAL I

Judul Jurnal ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


STATUS GIZI BALITA SUKU ANAK DALAM (SAD)
(Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Pematang Kabau
Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangan Jambi)
Jurnal Jurnal Kesehatan Masyarakat
Volume dan Halaman Volume 5, Nomor 4, (ISSN:2356-3346), Halaman 8.
Tahun 2017
Penulis Reza Kartika Fitri, Siti Fatimah, M. Zen Rahfiludin
Reviewer Lilis Asriani Ulandari
Tanggal Oktober 2017
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor yang
mempengaruhi status gizi balita Suku Anak Dalam (SAD)
Subjek Status Gizi Balita Suku Anak Dalam (SAD)
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan
desain studi cross sectional. Sampel pada penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling dimna dalam penelitian ini
masing-masing subjek atau unit dari populasi tidak memiliki peluang
yang sama untuk terpilih ke dalam sampel. Data yang diambil dalam
penelitian ini diambil secara langsung melalui wawancara kepada
responden berdasarkan kuesioner yang telah disediakan meliputi
karakteristik anak balita suku anak dalam (usia anak, jenis kelamin)
pengetahuan gizi ibu, pencatatan food frequency questionnaire
(FFQ), banyaknya anggota keluarga, serta melakukan pengukuran-
pengukuran penimbangan berat badan dengan indeks BB/U. data
dikumpulkan dan diolah dengan menggunakan SPSS dan software
nutrisurvey. Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat
dan bivariate dengan menggunakan uji rank spearman.
Hasil Data hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi kurang dan
status gizi baik pada balita sebanyak 70%. Jenis kelamin laki-laki
berjumlah 37% sedangkan jenis kelamin perempuan berjumlah 63%.
Usia balita dengan rentang usia 12-24 bulan berjumlah 18% dan usia
balita dengan rentang 25-59 bulan berjumlah 82%. Pekerjaan ibu
balita lebih banyak menjadi Ibu Rumah Tangga (IRT) yang
berjumlah 61,8%.
a. Analisis univariat
Data hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang
berpengetahuan baik 57,5% dan yang berpengetahuan kurang
42,5%, balita yang memiliki tabu makanan 37,5%, dan yang
tidak memiliki tabu makanan 62,5%, balita yang jumlah
anggota keluarga besar 92,5% dan yang jumlah anggota
keluarga kecil 7,5%, balita yang asupan energi cukup 27,55
dan yang kurang 72,5%, balita yang asupan protein cukup
35% dan yang kurang 65%, balita yang memiliki penyakit
infeksi 60% dan yang tidak 40%.
b. Analisis bivariate
Data hasil penelitian menunjukkan bahwa, adanya hubungan
antara pengetahuan ibu, tabu makanan, terhadap kecukupan
energi protein dengan p<0,050. Pada jumlah anggota
keluarga tidak terdapat hubungan dengan kecukupan energi
protein karena nilai ≤0,050. Terdapat hubungan antara
kecukupan asupan energi dan protein, dan penyakit infeksi,
terhadap status gizi balita dengan p<0,050.
Kesimpulan Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa danya hubungan yang
signifikan antara pengetahuan ibu, tabu makanan, dan kecukupan
asupan energy, protein balita suku anak dalam dengan nilai p<0,050,
serta terdapat hubungan antara asupan energy protein, penyakit
infeksi dengan status gizi balita suku anak dalam, pada variable
jumlah anggota keluarga tidak terdapat hubungan dengan status gizi
karena nilai p>0,050.
Kelebihan - Kelengkapan data yang disajikan dalam bentuk tabel
- Setiap penjelasan sub judul sangat padat dan jelas
- Memiliki referensi
Kekurangan - Kelengkapan waktu terbitnya jurnal kurang jelas
- Penyajian table tidak rapih sehingga menyulitkan pembaca
memahami isi

REVIEW JURNAL II

Judul Jurnal HUBUNGAN BERAT DAN TINGGI BADAN ORANG TUA


DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KABUPATEN ACEH
BESAR
Jurnal Jurnal of the Indonesian Nutrition Association
Volume dan Halaman Volume 1 halaman 21-34
Tahun 2017
Penulis Ampera Miko, Agus Hendra Al-Rahmad
Reviewer Lilis Asriani Ulandari
Tanggal 02 Mei 2017
Tujuan Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan berat dan tinggi
badan orang tua dengan status gizi balita di kabupaten Aceh Besar
Subjek Berat dan tinggi badan orang tua
Metode Penelitian Penelitian menggunakan studi potong lintang yang dilakukan secara
deskriptif analitik. Metode yang ada pada saat penelitian dilakukan
atau masalah yang bersifat actual, sebagai mana dengan keadaan
sebenarnya, yakni menjelaskan keadaan dari objek berdasarkan
fakta-fakta sebagaimana adanya dan mencoba menganalisis untuk
memberikan kebenaran berdasarkan data yang diperoleh yang terkait
status gizi balita. Penelitian dilaksanakan di kabupaten Aceh Besar.
Hasil hasil analisis data menunjukkan bahwa berdasarkan tinggi bdan
orang tua diperoleh nilau probabilitas untuk tinggi badan KK
(p=0,032) dan tinggi badan ibu (p=0,014), sehingga dapat
disimpulkan terdapat hubungan ukuran tinggi badan orang tua
dengan status gizi balita menurut indeks BB/TB (p-value<0,05).
Begitu juga dengan berat badan KK, diperoleh hasil statistic, yaitu
p= 0,006, sedangkan berat badan ibu mempunyai nilai p=0,186.
Hasil statistic tersebut dapat disimpulkan, bahwa terdapat hubungan
signifikan antara berat badan KK dengan status gizi balita menurut
indeks BB/TB (p-value>0,05), tetapi berat badan ibu tidak
menunjukkan hubungannya dengan status gizi balita (p-value >0,05)
di kabupaten Aceh Besar.
Hubungan tinggi dan berat badan orang tua dengan status gizi balita
menurut indicator TB/U diperoleh nilai probabilitas untuk tinggi
badan KK(p=0,011) dan tinggi badan ibu (p=0,21) sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan secara signifikan (p-
value<0,05) antara tinggi badan orang tua dengan status gizi balita
(indeks PB/U). selanjutnya berdasarkan berat badan orang tua,
diperoleh nilai probabilitas untuk berat badan KK, yakni p=0,026
dan berat ibu, yaitu p=0,930, berdasarkan hasil tersebut disipulkan
bahwa terdapat hubungan bermakna (p-value<0,05) antara berat
badan KK dengan status gizi balita (indeks TB/U), tetapi berat badan
ibu tidak menunjukkan hubungan dengan status gizi balita menurut
indeks TB/U (p-value<0,05) di kabupaten Aceh Besar. Mengukur
hubungan antara antropometri orang tua dengan status gizi balita
(indicator BB/U) disajikan pada table 3 menurut tinggi badan orang
tua, bahwa hasil uji statistic diperoleh nilai probabilitas terhadap
hubungan tinggi badan KK dengan status gizi balita, yakni p=0,023,
tetapi menurut tinggi badan ibu nilai probabilitasnya, yaitu p=0,089,
jadi secara proporsional terhadap hubungan signifikan antara tinggi
badan dengan status gizi balita menurut indeks BB/U (p-value<0,05),
sedngksn berdsarkan tinggi badan ibu tidak menunjukkan hubungan
dengan status gizi pada balita (p-value<0,05) di kabupaten Aceh
Besar. Selanjutnya, berdasarkan hubungan berat badan orang tu
dengan status gizi balita diperoleh nilai probabilitas berat badan KK
(p=0,000) dan berat badan ibu (p=0,114). Kepputusan hasil statistic
tersebut, yakni berat badan KK berhubungan signifikan dengan
status gizi balita (p-value<0,05), tetapi sebaliknya berat badan ibu
tidak menunjukkan hubungan bermakna dengan status gizi balita (p-
value<0,05) di Kabupaten Aceh Besar bedasarkan kondisi dat
pemantauan status gizi tahun 2015.
Kesimpulan Tinggi masalah gizi kronis dan akut di kabupaten Aceh Besar
merupakan akibat factor antropometri orang tua yang berperan dalam
besarnya prevalensi gizi terutama berat dan tinggi baan kepala
keluarga. Secara proporsional berat dan tinggi badan orang tua
berhubungan dengan status gizi balita berdasarkan indikaotr BB/TB
maupun indicator TB/U kecuali berat badan ibu yang tidak
menunjukkan hubungan bermakna. Selanjutnya, menurut indeksi
BB/U (gizi akut) menujukkan berat dan tinggi badan kepala keluarga
berhubungan dengan status gizi balita, tetapi berat dan tinggi badan
ibu tidak menunjukkan hubungannya terhadap status gizi balita di
Kabupaten Aceh Besar. Ketidakseimbangan karakteristik pendidikan
dan pekerjaan orang tua memungkinkan orang tua mengalami
masalah gizi terutama gizi kronis dan gizi akut.
Kelebihan - Penulis menjelaskan secara rinci hal-hal yang diperlukan
dalam penelitian dan bagaimana penelitian tersebut dilakukan
- Penulis menyertakan data yang akurat dan secara rinci
dengan menyajikannya melalui table-tabel hasil penelitian
dan data lainnya
- Menyertakan referensi
Kekurangan - Banyak kalimat yang seharusnya tidak perlu disertakan dan
hanya menambah padatnya isi jurnal

Anda mungkin juga menyukai