Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

Standar Nasional Pendidikan

Isi (kurikulum)

Untuk melengkapi tugas Manajemen Sekolah

Dosen pengampu : Wahyu Bagja Sulfemi, M.Pd

oleh:

YANTI JAYANTI

NIM 0142S1A018012

PROGRAM STUDI
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
MUHAMMADIYAH BOGOR
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa,

yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul “isi (kurikulum) Makalah ini merupakan

salah satu tugas dari mata kuliah Manajemen Sekolah semester tiga.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak

kekurangan. Oleh karena itu, Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang

membangun demi penyempurnaan makalah ini. Semoga, makalah yang Penulis

susun dapat bermanfaat bagi penulis pribadi dan pembaca pada umumnya.

Akhir kata,penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang

telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga, Allah selalu meridhoi

langkah-langkah kita.Aamiin.

Bogor, 22 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................4

1. Latar belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................5

A. Standar isi
B. Kurikulum
C. Kerangka dasar dan struktur kurikulum
D. Beban Belajar
E. Kurikulum tingkat satuan pendidikan
F. Kalender Pendidikan

BAB III PENUTUP..........................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila dan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia  Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Pendidikan Nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan

pendidikan. Peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen

pendidikan, melalui program wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu

pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia

seutuhnya melalui olahhati, olahpikir, dan olahraga agar memiliki daya saing

dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan efisiensi manajemen

pendidikan melalui manajemen sekolah dan peneglolaan pendidikan secara

terencana, terarah dan berkesinambungan.


2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini:

1. Apa yang dimaksud dengan standar isi?

2. Apa yang dimaksud dengan kurikulum?

3. Apa yang dimaksud dengan kerangaka dasar dan struktur kurikuum?

4. Apa yang dimaksud dengan beban belajar?

5. Apa yang dimaksud dengaan kurikulum tingkat satuan pendidikan?

6. Apa yang dimaksud dengan kalender pendidikan?

3. Tujuan

            Tujuan dari makalah ini:

1. Untuk mengetahui maksud standar isi.

2. Untuk mengetahui maksud kurikulum

3. Untuk mengetahui maksud kerangka dasar dan struktur kurikulum.

4. Untuk mengetahui maksud beban belajar.

5. Untuk mengetahui maksud kurikulum tingkat satuan pendidikan.

6. Untuk mengetahui maksud kalender pendidikan


BAB II

PEMBAHASAN

1. Standar Isi

Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang

dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan

kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus

dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan

tertentu, (Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005).

Standar isi adalah suatu bagan rencana lingkup materi minimal, dan

tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal,

pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.  Standar Isi ditetapkan dengan

peraturan menteri pendidikan nasional No. 22 Tahun 2006.

Implementasi Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional dijabarkan kedalam sejumlah peraturan antara lain

peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan. Peraturan pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya

disusun dan dilaksanakan dengan delapan standar nasional pendidikan , yaitu:

standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan

tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,

standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dalam standar isi

mencakup:

1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam

penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan.


2. Beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan

menengah.

3. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh satuan

pendidikan berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tidak

terpisahkan standar isi.

4. Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan

pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Standar Isi dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan

(BSNP) yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun

2005. (sumber: LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN

NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006

STANDAR ISI)

2. Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan,isi dan bahan pelajaran serta bahan yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu (Rusman, 2009: 3)

Kurikulum merupakan suatu sistem program pembelajaran untuk

mencapai tujuan institusional pada lembaga pendidikan, sehingga kurikulum

memegang peranan penting dalam mewujudkan sekolah yang bermutu atau

berkualitas. Untuk menunjang keberhasilan kurikulum, diperlukan upaya

pemberdayaan bidang manajemen atau pengelolaan kurikulum. Pengelolaan

kurikulum pada tingkat lembaga atau sekolah perlu di koordinasi oleh pihak
pimpinan (manajer) dan pembantu pimpinan (manajer) yang dikembangkan

secara integral dalam konteks. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) serta disesuaikan dengan visi

dan misi lembaga pendidikan yang bersangkutan.

A. Bentuk-Bentuk kurikulum

a. Subject matter/ subject centered curriculum, yaitu kurikulum yang

terdiri atas mata pelajaran yang terpisah-pisah. Meteri yang dipelajari oleh

siswa telah disusun secara logis oleh para ahli bidang studi. Contohnya :

Sejarah, Biologi.

b. Broad field/ fused/correlated curriculum, yaitu kurikulum yang disusun

dengan mengkorelasikan atau menggabungkan sejumlah mata pelajaran

dalam satu kesatuan dengan demikian terjadi perkawinan antar mata

pelajaran sejenis. Contohnya: Ipa,Ips,Matematika,Bahasa Indonesia dan

Kesenian.

c. Integrated Curriculum, yaitu kurikulum yang diorganisasikan dalam

bentuk unit-unit tanpa harus ada mata pelajaran atau bidang studi.

Pembelajaran dilaksanakan dengan “unit taching” dan materinya

menggunakan “unit lesson”. Pelajaran disusun bersama guru dan murid,

mengandung suatu masalah yang luas, menggunakan metode “problem

solving”, sesuai dengan minat dan perkembangan anak. Contohnya:

Agama, Bahasa, Perhitungan.


d. Core curriculum, yaitu kurikulum inti yang diberikan kepada semua

murid untuk mencapai keseluruhan program kurikulum secara utuh.

Contohnya : Agama, Ppkn

Menurut Hamalik (2007: 5) Konsep kurikulum berkembang berjalan

dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan, juga bervariasi sesuai

denganaliran atau teori pendidikan yang dianut.menyatakan bahwa terdapat

tujuh pandangan mengenai kurikulum yaitu :

a. Kurikulum sebagai suatu program kegiatan yang terencana

b. Kurikulum sebagai hasil belajar yang diharapkan

c. Kurikulum sebagai reproduksi kultural

d. Kurikulum sebagai kumpulan tugas dan diskrit

e. Kurikulum sebagai agenda rekonstruksi sosial

f. Kurikulum sebagai curereg.Sudut pandang berbeda antara kurikulum lama

dan kurikulum baru.

Menurut Nana (1997: 27) Ada tiga konsep tentang kurikulum:

a. kurikulum sebagai suatu substansi, suatu kurikulum, dipandang orang

sebagai suatu rencana kegiatan belajar bagi murid-murid di sekolah, atau

sebagai suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai. Suatu kurikulum juga

dapat menunjuk kepada suatu dokumen yang berisi rumusan tentang

tujuan,bahan ajar, kegiatan belajar-mengajar, jadwal, dan evaluasi. Suatu

kurikulum juga dapat digambarkan sebagai dokumen tertulis sebagai hasil

persetujuan bersama antara para penyusun kurikulum dan pemegang

kebijaksanaan pendidikandengan masyarakat. Suatu kurikulum juga dapat


mencakup lingkup tertentu, suatu sekolah, suatu kabupaten, propinsi, ataupun

seluruh negara.

b. kurikulum sebagai suatu sistem, yaitu sistem kurikulum. sistem kurikulum

merupakan bagian dari sistem persekolahan,sistem pendidikan, bahkan sistem

masyarakat. Suau sistem kurikulum mencakup struktur personalia, dan

prosedur kerja bagaimana cara menyusun suatu kurikulum, melaksanakan,

mengevaluasi, dan menyempurnakannya. Hasil dari suatu sistem kurikulum

adalah tersusunnya suatu kurikulum, dan fungsi dari sistem kurikulum adalah

bagaimana memelihara kurikulum agar tetap dinamis.c.kurikulum sebagai

suatu bidang studi yaitu bidang studi kurikulum. ini merupakan bidang kajian

para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan pengajaran. Tujuan kurikulum

sebagai bidang studi adalah mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan

sistem kurikulum. Mereka yang mendalami bidang kurikulum mempelajari

konsep-konsep dasar tentang kurikulum. Melalui studi kepustakaan dan

berbagaikegiatan penelitian dan percobaan, mereka menemukan hal-hal baru

yang dapat memperkaya dan memperkuat bidang studi kurikulum.

1. Pengembangan Kurikulim

Rusman (2011: 21) mengatakan bahwa perencanaan kurikulum

sangat tergantung pada pengembangan kurikulum dan tujuan kurikulum

yang akan menjadi penghubung teori-teori pendidikan yang akan

digunakan.Kurikulum merupakan komponen pendidikan yang semestinya

dinamis dan berkembang terus-menerus. Pengembangan kurikulum

berkaitan dengan kegiatan kegiatan yanng menghasilkan produk baru,


selama kegiatan tersebut, penilaian dan penyempurnaan terhadap produk

baru dilakukan. Soetopo dan W. Soemanto (1991) menyebutkan tiga

landasan pengembangan kurikulum sebagai berikut.

a. Landasan filosofis.Apa yang diyakini seseorang sebagai suatu kebenaran

merupakan sesuatu yang penting dalam proses pendidikan karena tujuan

pendidikan yang terpenting adalah penanaman nilai-nilai. Taba (1962)

menyebutkan tiga fungsi pendidikan, yaitu pendidikan/sekolah

berfungsi memelihara dan menyampaikan warisan budaya, sebagai alat

transformasi (mengubah) budaya, dan sebagai perkembangan individu.

b. Landasan sosial budaya. Perkembangan masyarakat memerlukan kajian

mendalam untuk menentukan kurikulum, bukan berarti semua harus

masuk dalam kurikulum, tetapi perlu seleksi apa yang patut dan tidak

patut untuk disampaikan kepada peserta didik.

c. Landasan psikologi. Psikologi berkenaan dengan perilaku manusia.

Penerapan dalam pengembangan kurikulum berkaitan dengan psikologi

belajar (teori belajar pembelajaran).Pengembangan kurikulum

menunjukan suatu kegiatan menghasilkan suatu alat atau cara baru,

namun penilaian dan penyempurnaan terhadap alat atau cara tersebut

tetap dilakukan. Ruang lingkup pengembangan kurikulum meliputi

penyusunan kurikulum, pelaksanaan kurikulum di sekolah, evaluasi

kurikulum (metode pembelajaran, pengembangan alat pembelajaran,

dan media), dan penyempurnaan kurikulum dari hasil evaluasi.Idi

(2011: 205) menegaaskan bahwa hal ini dilakukan agar semua jam dan
aktivitas pengajaran yang dilaksanakan oleh pendidik mupun peserta

didik dapat betul-betul terarah pada tercapainya tujuan pendidikan yang

telah ditetapkan.Depdiknas (2008: 258) menyarankan untuk melakukan

pengembangan kurikulum dan pembelajaran perlu mengikuti prinsip-

prinsip pengembangan. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dan

pembelajaran antara lain:a)Harus mencapai tujuan falsafah pendidikan

sekolah dan nasional.b)Dikembangkan pada satuan pendidikan dengan

mengacu pada standar yang ditetapkan,c)Perlu dikembangkan dari

tingkat “akar rumput” dengan melibatkan konstribusi orang tua dan

masyarakat.d)Perlu memberikan peluang memenuhi kebutuhanpeserta

didik untuk memperoleh pelayanaan pendidikan sesuai dengan bakat,

minat, dan kemampuannya.e)Perlu mempertimbangkan budaya,

kebiasaan, dan tradisi lokal, serta perlu menyediakan pengalaman

pendidikan praktis.Selain prinsip-prinsip diatas, harus diperhatikan pula

bahwa kurikulum merupakan sebuah sistem. Sistem aadalah

sekelompok atau seperangkat objek/bagian/komponen yang saling

bergantung dan berhubungan satu sama lain, yang dapat menyelesaikan

seperangkat tujuan yang telah ditetapkan. Kurikulum sebagai objek

pandang sistem terdiri atas komponen satu dengan lainnya yang saling

berhubungan.

46Taba (1962) menyebutkan komponen dalam sistem kurikulum, yaitu

komponen tujuan (umun dan khusus), seleksi dan organisasi bahan, corak

atau pola pembelajaran, dan program evaluasi terhadap hasil pembelajaran.


Sementara itu, Sixten Marklund dalam Taba (1962) menyebutkan bahwa

komponen dalam sistem kurikulum adalah komponen tujuan, bimbingan,

bahan, metode pembelajaran, sarana, evaluasi, dan administrasi.

3. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum

A. Kerangka Dasar Kurikulum

Kerangka dasar kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional pendidikan untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan

kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada setiap satuan

pendidikan.

1. Kelompok Mata Pelajaran


Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk  jenis

pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pendidikan Dasar dan

Menengah. Peraturan pemerintah Nomor 19 2005, terdiri sebagai

berikut:

a. kelompok Mata Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia, mencakup:

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan

untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berahlak mulia. Ahlak

mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan

dari pendidikan agama.


b. Kelompok Mata Pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian,

mencakup:

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta

didik akan status, hak dan kewajiban dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta peningkatan kualitas

dirinya sebagai manusia.

c. Kelompok Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, mencakup:

SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi,

mengapresiasi, ilmu pengetahuan dan teknologi.

SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi

dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan

berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.

SMA/MA/SMALB dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi

lanjutilmupengetahuan teknologi serta membudayakan berpikir

ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.

SMK/MA dimaksudkan  untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan

teknologi, membentuk kompetensi, kecakapan, dan kemandirian kerja.

d.Kelompok Mata Pelajaran Estetika

Kelompok mata pelajaran Estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas.

Kemampuan mengekspresikan dan mengapresiasi keindahan dan harmoni.


e.Keompok Mata Pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, mencakup:

SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan

sportivitas dan kesadaran hidup sehat.

SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan meningkatkan potensi fisik serta

membudayakan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.

SMA/MA/SMALB/SMK/MAK dimaksudkan meningkatkan potensi fisik serta

membudayakan sportivitas dan kesadaran hidup sehat.

Selain tujuan dan cakupan kelompok mata pelajaran sebagai bagian dari kerangka

dasar kurikulum perlu dikemukakan prinsip pengmebangan kurikulum, sebagai

berikut:

2.Prinsip Pengembanagan Kurikulum

Kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh

sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan

standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta

didik dan lingkungannya.

b. Beragam dan terpadu.

c.Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, an seni.

d.Relevan dengan kebutuhan hidup.


e.Menyeluruh dan berkesinambungan.

f.Belajar sepanjang hayat.

g.Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan

3.Prinsip Pelaksanaan Kurikulum

Dalam pelaksanaan kurikulum disetiap satuan pendidikan menggunakan prinsip-

prinsip sebagai berikut:

a.Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi.

b.Kurikulum dilaksanakan dengan menegakan kelima pilar belajar.

c.Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang

bersifat perbaikan dan pengayaan.

d.Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik

yang saling menerima dan menghargai.

e.Kurikulm dilkasanakan dengan menggunakan pendekatan multi strategi dan

multimedia.

f.Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan kondisi alam.

g.Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran.

B. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus

ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Struktur kurikulum

pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, sebagai berikut:

a. Struktur Kurikulum SD/MI

Struktur kurikulum SD/MI meliputi subtansi pembelajaran yang ditempuh dalam

satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai kelas 1 sampai dengan kelas VI.

b. Struktur Kurikulum SMP/MTs

Struktur kurikulum SMP/MTs meliputisbstansi pembelajaran yang ditempuh

dalam satu jenjang pendidikan  selama tiga tahun mulai kelas VII sampai dengan

kelas XI.

c. Struktur kurikulum SMP/MTs meliputisbstansi pembelajaran yang ditempuh

dalam satu jenjang pendidikan  selama tiga tahun mulai kelas X sampai dengan

kelas XII.

4. Beban Belajar Bagi Peserta Didik

Beban belajar adalah waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk

mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan

terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai Standar

Kompetensi Lulusan serta kemampuan lainnya dengan memperhatikan tingkat

perkembangan peserta didik dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.


Satuan pada jenis dan jenjang pendidikan menyelenggarakan program

pendidikan dengan menggunakan sistem paket ataubsistem kredit semester kedua

sistem tersebut dipilh berdasarkan jenjang dan kategori satuan pendidikan yang

bersangkutan.

Satuan pendidikan SD/MI/SDLB melaksanakan program pendidikan

dengan menggunakan sistem paket. Satuan pendidkan SMP/MTs/SMPLB, SMA/

MA/SMALB dan SMK/MAK kategori standar menggunakan sistem paket atau

dapat menggunakan sistem kredit semester. Satuan pendidikan

SMA/MA/SMALB dan SMK/MAK kategori mandiri menggunakan sistem kredit

semester.

Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satu satuan waktu yang

dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui

sistem tatap muka. Penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.

Semua ini dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan

memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik. Kegiatan tatap muka adalah

kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara proses peserta didik

dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran pada

masing-masing satuan pendidikan ditetapkan sebagai berikut:

a.       SD/MI/SDLB berlangsung selama 35 menit.

b.      SMP/MTs/SMPLB berlangsung selama 40 menit.

c.       SMA/MASMALB/SMK/MAK berlangsung selama 45 menit.

Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada setiap satuan pendidikan

adalah sebagai berikut:


a. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SD/MI/SDLB:

1.      Kelas 1 sampai dengan III adalah 29 sampai dengan 32 jam pembelajaran.

2.      Kelas IV sampai dengan  VI adalah 34 jam pembelajaran.

b.Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SMP/MTs/SMPLB

adalah 34 jam pembelajaran.

c.Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk

SMA/MA/SMALB/SMK/MAK adalah 38 sampai 39 jam pembelajaran.

5. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang

disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.

Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, KTSP dikembangkan

sesuai dengan:

 Satuan pendidikan

 Potensi daerah/karakteristik daerah

 Sosial budaya masyarakat setempat

 Peserta didik

        Pada tingkat satuan pendidikan kegiatan kurikulum lebih mengutamakan

untuk merealisasikan dan merelevansikan 4antara kurikulum nasional (standar

kompetensi/ kompetensi dasar) dengan kebutuhan daerah dan kondisi sekolah

yang bersangkutan, sehingga kurikulum tersebut merupakan kurikulum yang

integritas dengan peserta didik maupun dengan lingkungan sekolah (Rusman,

2009: 4).
KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun ajaran 2007/2008 dengan mengacu

pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk pendidikan dasar

dan menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional masing-masing Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun

2006, serta Panduan Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh Badan Standar

Nasional Pendidikan (BSNP).[1]

Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

Standar Isi, namun pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai

dengan kebutuhan sekolah itu sendiri. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat

satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan,

kalender pendidikan, dan silabus. Pelaksanaan KTSP mengacu

pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Standar Isi dan

Standar Kompetensi Lulusan.

Dalam penyusunan KTSP perlu terlebih dahulu dilakukan analisis konteks

yang mencakup analisis:

a. Delapan SNP sebagai acuan dalam penyusunan KTSP (Standar Isi, Standar

Kompetensi Lulusan, Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Pengelolaan,

Standar Ketenagaan, Standar, Standar Sarana Prasarana dan Standar Pembiayaan;

b. Kondisi yang ada di satuan pendidikan yang meliputi peserta didik, pendidik

dan
tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan program-program;

c. Kondisi lingkungan satuan pendidikan (eksternal) misalnya: komite sekolah,

dewan

pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia kerja,

sumber daya alam dan sosial budaya;

Analsis SNP adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menguraikan

suatu pokok

atas berbagai bagian dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian

untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan esensi

masing-masing standar yang selanjutnya dijadikan acuan dalam pengembangan

sesuai

dengan tuntutan tiap standar.


6. Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan

pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan

tahun pelajaran, minggu efektif belajar,waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

Dalam menyusun kalender pendidikan guru harus mampu menghitung jam belajar

efektif untuk pembentukan kompetensi peserta didik dan menyelesaikannya

dengan standar kompetensidan kompetensi dasar yang dimiliki oleh peserta didik.

Dalam penyusunan kalender pendidikan dapat ditetapkan waktu untuk kegiatan

pembelajaran, termasuk waktu libur dan lain-lain. Oleh karena itu, dengan adanya

kalender pendidikan maka guru bisa mengatur waktu untuk menyelesaikan

kompetensi dasar, jumlah ulangan baik ulangan umum maupun ulangan harian

dan jumlah waktu cadang.


BAB III

PENUTUP

Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang

dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan

kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus

dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 perlunya dilaksanakan

delapan standar nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses, standar

kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana

dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar

penilaian pendidikan. Dalam standar isi mencakup:

1.  Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam

penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan.

2.  Beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan

menengah.

3.  Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh

satuan pendidikan berdasarkan panduan penyusunan kurikulum sebagai

bagian tidak terpisahkan standar isi.

4. Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan

pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.


SOAL

PG

1. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang

dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian,

kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh

peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu, Menurut Peraturan

Pemerintah Nomor ...

a. 19 Tahun 2005

b. 19 Tahun 2006

c. 19 Tahun 2007

d. 19 Tahun 2008

2. Standar isi adalah suatu bagan rencana lingkup materi minimal, dan tingkat

kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal, pada jenjang

dan jenis pendidikan tertentu.  Standar Isi ditetapkan dengan peraturan menteri

pendidikan nasional No ...

a. 22 Tahun 2005

b. 22 Tahun 2006

c. 22 Tahun 2007

d. 22 Tahun 2008
3. Dalam standar isi mencakup? ...

a.2

b.3

c.4

d.5

4. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,isi dan

bahan pelajaran serta bahan yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, menurut? ...

a. .Rusman, 2009: 4

b. .Rusman, 2009: 5

c. .Rusman, 2009: 2

d. .Rusman, 2009: 3

5. Ada berapa bentuk-bentuk kurikulum? ...

a. 2
b. 3
c. 4
d. 5

6.Kelompok Mata Pelajaran terdiri dari? ...

a.6
b.7
c.8
d.9
7. Prinsip Pengembanagan Kurikulum terdiri dari? ...

a. 6
b. 5
c. 7
d. 3

8. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum

a. 6
b. 7
c. 8
d. 9

9. Struktur Kurikulum terdiri dari? ...

a. 2 Struktur
b. 3 struktur
c. 4 struktur
d. 5 struktur
10. Dalam penyusunan KTSP perlu terlebih dahulu dilakukan analisis konteks

yang mencakup analisis. Berapa analisis? ...

a. Tiga analisis

b. Empat analisis

c. Lima analisis

d. Enam analisis
ESAY

1. Apa yang dimaksud dengan standar isi?

2. Apa yang dimaksud dengan kurikulum?

3. Apa yang dimaksud dengan kalender pendidikan?

4. Apa yang dimaksud dengaan kurikulum tingkat satuan pendidikan?

5. Apa yang dimaksud dengaan struktur kurikulum?

KUNCI JAWABAN

PG

1. A

2. B

3. C

4. D

5. C

6. A

7. C

8. B

9. C

10. B

ESAY

1. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang

dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan

kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus

dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu
2. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan,isi dan bahan pelajaran serta bahan yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu

3. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan

pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup

permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar,waktu pembelajaran

efektif dan hari libur

4. Kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang

disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.

5. Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang

harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran


DAPTAR PUSTAKA

Sulfemi, Wahyu Bagja. (2018). Manajemen Kurikulum di Sekolah. Bogor : Visi

Nusantara Maju.

https:/www.academia.edu/11297563/Standar_Isi-Makalah_Kurikulum

Mahasiswa Adm. Pendidikan Semester 3. (2016). Modul Manajemen Kurikulum.

Yani Ahmad. (2014). Mindset Kurikulum 2013, Cet ke satu, Bandung.

ALFABETA CV.

Anda mungkin juga menyukai