Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Sebelum pemeriksaan feses secara makroskopis, ada tahapan yang perlu diperhatikan yaitu :
A. Persiapan Pasien
Sebelum pemeriksaan pasien tidak dibenarkan makan obat-obatan tertentu seperti
antasida, pencahar, antidiare, anti parasit, antibiotic, vitamin C, dan preparat besi
B. Pengumpulan/Pengambilan Sampel
Sebelumnya pasien diberitahu mengambil bagian dari feses yang kemungkinan
ditemukan kelainan seperti bagian yang bercampur darah lendir
C. Persiapan Sampel
Feses untuk pemeriksaan sebaiknya berasal dari defeksi spontan dan harus diperiksa
dalam keadaan segar, kurang dari 1 jam setelah defekasi, karena jika dibiarkan terlalu
lama membuat unsur-unsur dalam feses berubah. Sampel tidak boleh tercampur urine, air
dari toilet yang mengandung sabun atau desinfektan dan sekresi tubuh lainnya.
D. Pemeriksaan Sampel
b. Bahan :
Sampel Feses
Cara Kerja
a. Sampel diperiksa ditempat yang terang
b. Perhatikan warna, bau, konsistensi, adanya darah, lendir, nanah, cacing pada
sampel
c. Pemeriksaan warna
Feses normal berwana kuning coklat atau coklat muda atau coklat tua, warna
feses yang dibiarkan di udara menjadi lebih tua
Feses yang berwarna tidak normal dapat disebabkan sisa makanan yang telah
dimakan/obat tertentu/kelainan saluran cerna
e. Pemeriksaan Konsistensi
Feses normal : agak lunak dan berbentuk
f. Pemeriksaan Mukus/Lendir
Hanya ditemukan pada feses yang tidak normal dapat disebabkan karena
radang dinding usus.
+ Jika ditemukan pada bagian luar feses lokasi radang ada di usus besar
+ Jika bercampur dengan feses lokasi radang ada di usus halus
g. Pemeriksaan Darah
Hanya terdapat pada feses tidak normal, dapat berada dibagian luar feses
ataupun bercampur dengan feses
2. Pemeriksaan Feses Secara Mikroskopis
Tujuan Pemeriksaan :
Melakukan pemeriksaan feses secara mikroskopis dan menginterpretasikan hasil
pemeriksaan
Prinsip Pemeriksaan :
Mengidentifikasi dan melihat unsur-unsur yang terdapat didalam feses dengan
melakukan pemeriksaan terhadap sediaan feses yang diamati dibawah mikroskop
Alat dan Bahan :
a. Alat
Kaca objek
Kaca penutup
Lidi
Mikroskop
b. Bahan
Sampel Feses
Larutan Eosin 1-2 %
Cara Kerja
Teteskan sebanyak 1 tetes larutan eosin 1-2 % keatas kaca objek
Ambil sedikit sampel feses dengan lidi pada bagian yang akan diperiksa
Pada pembesaran 10x (lapang pandang kecil) unsur yang diamati : epitel,
kristal, dan magrofag
Pada pembesaran 40x (lapang pandang besar) unsur yang diamati : eritrosit
dan leukosit
E. Pelaporan Hasil
Unsur yang ditemukan pada lapang pandang kecil (epitel, kristal, dan magrofag)
dilaporkan sebagai :
+ = ada
++ = banyak
+++ = banyak sekali
Unsur yang ditemukan pada lapang pandang besar (eritrosit & leukosit) dilaporkan
sebagai :
Jumlah rata−rata sel
lapangan pandang besar
F. Hasil Pemeriksaan
Sel Epitel
Beberapa sel epitel yang berasal dari dinding usus dapat ditemukan dalam keadaan
normal. Jumlah sel epitel bertambah banyak kalau ada peradangan di dinding usus.
Magrofag
Kristal
Dalam feses normal biasanya terlihat Kristal tripelfosfat dan kalsium oksalat. Pada
feses yang tidak normal biasanya ada Kristal Charcot Layden (kelainan pada usus),
Kristal hematoidin (pendarahan usus)
Sisa Makanan
Biasanya berupa daun-daunan, serat otot, serat elastik, dll.
Leukosit
Jumlah leukosit meningkat pada disentri basiler, colitis ulserosa, dan peradangan lain
Eritrosit
Jumlah eritrosit meningkat jika terdapat lesi pada colon, rectum/anus
Sumber : Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. (2019). Pemeriksaan Feses (Bagian 1) |
Keterampilan Klinis | FK Unand. https://youtu.be/9yQTGteeS24 Diakses pada 11 November
2020