Anda di halaman 1dari 4

DEBATE 5-2 Economic versus Accounting Income

Ekonom dan akuntan sepakat bahwa konsep pendapatan sangat penting. Namun,
kedua disiplin ilmu tersebut tidak sepakat tentang apa itu pendapatan dan
bagaimana seharusnya diukur.
Tim 1: Sajikan argumen yang mendukung pandangan ekonom tentang konsep
pendapatan.
Jawab:
KONSEP PENDAPATAN
Menurut ilmu ekonomi, pendapatan merupakan nilai maksimum yang dapat
dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan
yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Definisi pendapatan
menurut ilmu ekonomi menutup kemungkinan perubahan lebih dari total harta
kekayaan badan usaha pada awal periode dan menekankan pada jumlah nilai statis
pada akhir periode. Dengan kata lain, pendapatan adalah jumlah kenaikan harta
kekayaan karena perubahan penilaian yang bukan diakibatkan perubahan modal
dan hutang.
Pengertian pendapatan menurut ilmu ekonomi menitikberatkan pada total
kuantitatif pengeluaran terhadap konsumsi selama satu periode. Dengan kata lain,
pengertian pendapatan menurut ilmu ekonomi adalah jumlah harta kekayaan awal
periode ditambah keseluruhan hasil yang diperoleh selama satu periode, bukan
hanya yang dikonsumsi.
Menurut M. Munandar, pengertian pendapatan adalah suatu pertambahan
aset yang mengakibatkan bertambahnya Owner’s Equity, tetapi bukan karena
penambahan modal dari pemiliknya dan bukan pula merupakan pertambahan aset
yang disebabkan karena bertambahnya liabilities. Menurut Wild (2003:311),
konsep pendapatan menurut ilmu ekonomi adalah “economic income is typically
measured as cash flow plus the change in the fair value of net assets.  Under tihs
defenitions, incone includes both realized (cash flow) and unrealized (holding
gain or loss) components”.
Menurut wild  secara khusus, pendapatan dapat diukur sebagai aliran kas
ditambah perubahan dalam nilai bersih aktiva. Ia memasukkan pendapatan yang
dapat direalisasi sebagai komponen pendapatan. Dari penjelasan wild di atas,

1
menurut ilmu ekonomi mengindikasikan adanya suatu aliran dan (kas) yang
terjadi dari satu pihak kepihak lainnya. Menurut Rosyidi (1999;100), “pendapatan
harus didapatkan dari aktiva produktif”.
Dalam arti ekonomi, pendapatan merupakan balas jasa atas penggunaan
faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh sektor rumah tangga dan sektor
perusahaan yang dapat berupa gaji/upah, sewa, bunga, serta keuntungan/profit.
Pendapatan akan mempengaruhi banyaknya barang yang dikonsumsikan, bahwa
sering kali dijumpai dengan bertambahnya pendapatan, maka barang yang
dikonsumsikan bukan saja bertambah, tetapi juga kualitas barang tersebut akan
ikut menjadi perhatian.
Menurut Rosyidi (1998 : 237), konsep penghasilan antara jumlah output
yang dijual dengan tingkat harga tertentu secara sistematis dirumuskan sebagai
berikut: (TR = P x Q)

Fischer (1912) mendefinisikan laba ekonomi sebagai deretan peristiwa yang


dihubungkan dengan berbagai tahapan berbeda, yaitu penikmatan laba psikis, laba
nyata dan laba uang. Lindahl (1919) memiiki pandangan berbeda dengan
mengaitkan konsep laba ekonomi dan bunga, lalu dihubungkan dengan
peningkatan barang modal selama waktu tertentu. Sedangkan Hicks (1946)
mengembangkan kedua konsep di atas dengan mendefinisikan laba ekonomi
sebagai jumlah maksimum yang dikonsumsi selama suatu periode dan pada akhir
periode masih memiliki kekayaan yang sama seperti pada awal periode.

2
Income menurut Pendekatan Ekonomi - Pandangan Neraca dalam buku
Richard: “Income adalah kenaikan bersih nilai aset dalam satu periode”. Income
menurut ekonomi ini berkaitan dengan capital maintenance: income boleh diakui
setelah pengembalian modal.
Perbedaan antara income akuntansi dengan income ekonomi adalah jika
keuntungan akuntansi merupakan total pendapatan yang dikurangi dengan biaya
eksplisit perusahaan atas produksi barang dan jasa sedangkan keuntungan
ekonomi adalah total pendapatan perusahaan dikurangi dengan biaya eksplisit dan
biaya implisit perusahaan.
Menurut Kusnadi (2009) menyatakan bahwa pendapatan adalah suatu
penambahan aktiva (harta) yang mengakibatkan bertambahnya modal tetapi bukan
karena penambahan modal dari pemilik atau bukan hutang melainkan melalui
penjualan barang atau jasa kepada pihak lain, karena pendapatan ini dapat
dikatakan sebagai kontra prestasi yang diterima atas jasa-jasa yang telah diberikan
kepada pihak lain. Menurut Sofyan Syafri Harahap (2001: 236) mengemukakan
bahwa pendapatan adalah hasil penjualan barang dan jasa yang dibebankan
kepada langganan / mereka yang menerima.

PENGUKURAN PENDAPATAN
Para ahli ekonomi umumnya sepakat bahwa tujuan pengukuran pendapatan
adalah untuk menentukan kondisi suatu perusahaan selama periode akuntansi.
Pandangan ini konsisten dengan gagasan “pendapatan rill”, atau peningkatan
kekayaan ekonomi. Berdasarkan pandangan ini, sebuah perusahaan dikatakan
mengalami peningkatan kekayaan ekonomi apabila memiliki pendapatan akhir
periode yang lebih tinggi dibandingkan pendapatan pada awal periode, dan
kenaikan pendapatan ini merupakan sebuah kekayaan yang bukan berasal
investasi oleh pemilik atau distribusi kepada pemilik.
Jumlah pendapatan selama periode tersebut sama dengan jumlah maksimum
yang dapat dibagikan kepada pemilik dan masih menyisakan jumlah pendapatan
perusahaan setara dengan pendapatan di awal periode. Hal ini sesuai dengan
definisi pendapatan itu sendiri menurut ilmu ekonomi, yang menyatakan bahwa
pendapatan merupakan nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang
dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode

3
seperti keadaan semula. Definisi pendapatan menurut ilmu ekonomi menutup
kemungkinan perubahan lebih dari total harta kekayaan suatu perusahaan pada
awal periode dan menekankan pada jumlah nilai statis di akhir periode. Dengan
kata lain, pendapatan adalah jumlah kenaikan harta kekayaan karena perubahan
penilaian yang bukan diakibatkan perubahan modal dan atau hutang.

Anda mungkin juga menyukai