Anda di halaman 1dari 2

Danang Supriyo Xi Mipa C

Rangkuman bab 9 agama

Mudharabah

Mudharabah berasal dari kata al-dharab, yang berarti secara harfiah adalah bepergian atau berjalan.
Selain al- dharab disebut juga qiradh yang berasal dari al-qardha , berarti al-qath’u karena pemilik
memotong sebagian hartnya untuk diperdagangkan dan memperoleh sebagian keuntungannya.
Menurut para fugaha, mudharabah ialah akad antara dua pihak saling menanggung, salah satu pihak
menyerahkan hartnya kepada pihak lain untuk diperdagangkan dengan bagian yang telah ditentukan
dari keuntungan. « Ketika persyaratan yang ditetapkan Abbas itu didengar Rasulullah, beliau
membenarkannya.» HR.

Al-Baihaqi di dalam As-Sunan Al-Kubra . Mudharabah bersifat mutlak, pemilik modal tidak mengikat
pengelolah harta untuk berdagang dengan negara tertentu. Maka kedudukan harta yang dijadikan
modal dalam mudaharabah juga tergantung pada keadaan. Karena pengelolah modal perdaganagn
mengelolah modal tersebut atas izin pemilim harta, maka pengelolah modal merupakan wakil pemilik
barang tersebut.dalm pengelolaannya dan kedudukan modal adalah sebagai wikalah-alaih .

Bila ada keuntungan dalam pengelolaaan uang, laba itu dibagi dua dengan persentase yang telah
disepakati. Karena bersama-sama dalam keuntungan, sehingga mudharabah dianggap sebagai ijarah .

Muzara’ah dan Mukhabarah

Menurut bahasa al-muzara’ah memiliki dua arti, yang pertama al-muzara’ah yang berarti , maksudnya
adalah modal. Secara istilah Muzara’ah adalah kerjasama pengolahan pertanian antara pemilik tanah
dengan penggarap tanah dengan perjanjian bagi hasil yang jumlahnya menurut kesepakatan bersama,
tetapi pada umumnya paroan sawah atau fifty-fifty untuk pemilik tanah dan penggarap tanah. Atas
tanah dan apa yang dihasilkan. Namun sebelumnya kedua belah pihak harus dulu bersepakat tentang
pembagian hasil, bahwa sebagian buah untuk pemilik kebun sedang sebagian yang lain untuk pekerja.

Persamaannya ialah antara mukhabarah dan muzara’ah terjadi pada peristiwa yang sama, yaitu pemilik
tanah menyerahkan tanahnya kepada orang lain untuk dikelolah. Dasar hukum yang digunakan para
ulam dalam menentaokan hukum mukharabah dan muzara’ah adalah menurut syafi’iyah, haram
hukumnya melakukan muzara’ah beralasan dengan hadis. Menutut hanabilah rukun muzara’ah ada
satu, yaitu ijab dan Kabul,boleh dilakukan dengan lafazh apa saja yang menunjukkan adanya ijab dan
Kabul dan bahkan muzara’ah dilafazhkan dengan lafazh ijarah.

Syirkah dalam Islam


Pengertian syirkah dalam Islam Secara bahasa, kata syirkah berarti mencampurkan dua bagian atau lebih
hingga tidak dapat dibedakan lagi antara bagian yang satu dengan bagian lainnya. Menurut istilah,
pengertian syirkah adalah suatu akad yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih yang telah bersepakat
untuk melakukan suatu usaha dengan tujuan memperoleh keuntungan. Dua belah pihak yang berakad .
Persyaratan orang yang melakukan akad adalah harus memiliki kecakapan melakukan tasharruf Syirkah
‘Inan Syirkah ‘inan adalah syirkah antara dua pihak atau lebih yang masing- masing memberi kontribusi
kerja dan modal .

Sementara barang seperti rumah atau kendaraan yang menjadi fasilitas tidak boleh dijadikan modal,
kecuali jika barang tersebut dihitung nilainya pada saat akad. Keuntungan didasarkan pada kesepakatan
yang dilakukan sebelumnya dan kerugian ditanggung oleh masing-masing syarik Syirkah ‘Abdan Syirkah
‘abdan adalah syirkah antara dua pihak atau lebih yang masing-masing hanya memberikan kontribusi
kerja , tanpa memberikan kontribusi modal . Namun, disyaratkan bahwa pekerjaan yang dilakukan
merupakan pekerjaan yang halal dan tidak boleh berupa pekerjaan haram, misalnya berburu anjing.
Keuntungan yang diperoleh dibagi berdasarkan kesepakatan yang telah diatur sebelumnya, porsinya
boleh sama atau tidak sama di antara syarik Syirkah Wujuh Syirkah wujuh merupakan kerja sama karena
didasarkan pada kedudukan, ketokohan, atau keahlian seseorang di tengah masyarakat.

Syirkah wujuh adalah syirkah antara dua pihak yang sama-sama memberikan kontribusi kerja dengan
adanya pihak ketiga yang memberikan konstribusi modal Syirkah Mufawadhah Syirkah mufawadhah
merupakan syirkah antara dua pihak atau lebih yang menggabungkan semua jenis syirkah yang telah
dijelaskan di atas. Sebab setiap jenis syirkah yang sah berarti boleh digabungkan menjadi satu.
Keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung sesuai
dengan jenis syirkahnya, yaitu ditanggung oleh para pemodal sesuai porsi modal jika berupa syirkah
‘inan, atau ditanggung pemodal saja jika berupa mufawadhah, atau ditanggung oleh mitra-mitra usaha
berdasarkan persentase barang dagangan yang dimiliki jika berupa syirkah wujuh. Dalam hal ini, pada
awalnya yang terjadi adalah syirkah ‘abdan, yaitu ketika Fahmi dan Syahmi sepakat masing-masing
bersyirkah dengan memberikan kontribusi kerja saja.

Anda mungkin juga menyukai