DISUSUN OLEH :
NIM : 4183111055
Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita
baginda Rasul Muhammad SAW. Seiring doa mengucapkan Alhamdulillah penulis dapat
menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.
Laporan ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Real dalam
tugas Critical Journal Review. mahasiswa diharapkan mampu berfikir kreatif. Selain itu dengan
adanya makalah ini mahasiswa mampu membudayakan membaca.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M. Pd dan
Bapak Michael Christian Simanullang, S.Pd, M.Pd Selaku Dosen pengampu Mata Kuliah Analisis
Real sudah memberikan bimbingannya.
Penulis sangat menyadari bahwa tulisan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan yang
disebabkan oleh keterbatasan dan kemampuan penulis.Oleh karena penulis meminta maaf jika ada
kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih semoga makalah ini dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi para pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I PENGANTAR..........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................................1
BAB II RINGKASAN ISI BUKU.......................................................................................................2
BAB III KEUNGGULAN BUKU.....................................................................................................19
3.1 Kemutakhiran Masalah........................................................................................................19
3.2 Teori yang mendasari Penelitian.........................................................................................20
3.3 Kohesi dan Koherensi Isi Penelitian....................................................................................21
3.4 Originalitas Temuan............................................................................................................21
BAB IV KELEMAHAN BUKU........................................................................................................24
4.1 Kemutakhiran Masalah........................................................................................................19
4.2 Teori yang mendasari Penelitian.........................................................................................20
4.3 Kohesi dan Koherensi Isi Penelitian....................................................................................21
4.4 Originalitas Temuan............................................................................................................21
BAB V IMPLIKASI...........................................................................................................................28
5.1 Implikasi terhadap Teori/Konsep........................................................................................28
5.2 Analisis Mahasiswa.............................................................................................................28
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................................................29
6.1 Kesimpulan..........................................................................................................................29
6.2 Saran....................................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................30
ii
BAB I
PENGANTAR
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang termasuk kedalam salah satu pelajaran yang
harus di kuasai oleh pelajar bahkan menjadi kewajiban yang mutlak yang harus di ajarkan kepada
peserta didik mulai dari bangku pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Dalam perguruan tinggi
khususnya jurusan matematika, disiplin ini memiliki berbagai cabang yang sangat banyak dan seiring
dengan semakin tingginya jenjang pendidikan yang di ambil maka semakin kompleks pula pembahasan
tentang matematika, dimana ternyata sangat banyak ilmu yang mendukung atau di katakan sebagai
pembagian divisi –divisi matematika itu sendiri menjadi lebih detail dan di bahas secara lebih
mendalam.
Mata kuliah Analisis Real diberikan pada Program Studi Matematika dan Pendidikan Matematika
perguruan tinggi di Indonesia. Mata kuliah Analisis Real sangat lah penting karena mempunyai tujuan
untuk mendidik mahasiswa agar memiliki pengetahuan dasar analisis matematika, misalnya tentang
Himpunan, fungsi, limit, dan turunan serta mampu bernalar secara logis dan kritis. Mahasiswa
memerlukan buku – buku sebagai sumber dan bahan dalam kegiatan belajar mengajar. Buku yang
dimiliki juga harus mudah dipahami dari segala aspeknya.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari CJR ini adalah :
1. Untuk memenuhi salah satu tugas dari KKNI
2. Untuk mengetahui perbandingan keunggulan dan kelemahan masing - masing jurnal
3. Untuk mengetahui implikasi terhadap teori/konsep dari buku yang dikritik
4. Untuk mengetahui keunggulan dan kekurangan masing – masing jurnal tersebut
5. Untuk melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan pada buku
dan jurnal.
1
BAB II
Judul buku : Perbandingan dan karakteristik beberapa pada deret tak hingga
Penulis : Dewi murni
Penerbit : Jurnal FMIPA, Universitas Negeri Padang
Tahun terbit : 2017
Kota terbit : Padang
ISSN : 2549-7464
2
2.2 Ringkasan Buku
BAB 9
DERET TAK HINGGA DAN INTEGRAL TIDAK TEPAT
konvergen.
∞
(ii) Jika |a k+1| ≥ |a k| | > 0 untuk semua k besar, lalu ∑ ak berbeda.
k =1
(ii) Misalkan k 1 ∈ N sedemikian rupa sehingga |a k+1| ≥ |a k| > 0 untuk semua k ≥ k 1 . Sejak |a k|≥
|a k+1| ≥ …. ≥ |a k 1| > 0 untuk semua k ≥ k 1 , maka a k → 0 sebagai k → ∞. Oleh karena itu
∞
dengan Tes Jangka ke- k (Proposisi 9.6), ∑ ak berbeda.
k =1
3
Komentar 9.17. (i) Baik Uji Akar maupun Uji Rasio menyimpulkan absolut konvergensi suatu deret
dengan membandingkannya dengan deret geometris. Rasio Uji sering kali lebih sederhana digunakan
daripada Uji Akar karena lebih mudah dihitung. rasio terlambat dari akar. Tetapi Uji Akar memiliki
penerapan yang lebih luas daripada Uji Rasio dalam pengertian berikut. Kapanpun Uji Rasio
memberikan (mutlak) konvergensi seri, begitu pula Uji Root (Latihan 55), dan terlebih lagi, Uji Akar
dapat menghasilkan konvergensi (absolut) seri yang Ratio-nya Tes tidak meyakinkan (Contoh 9.18
(iv)).
(ii) Baik Uji Akar dan Uji Rasio menyimpulkan divergensi suatu seri sebesarbanding ke Tes
∞
Jangka ke- k (Proposisi 9.6). Dapat diamati bahwa untukmenyimpulkan divergensi seri ∑ ak , Uji Root
k =1
untuk k ∈ N,
k k +1
1 1
a 3+ a5 +…+a 2 k−1=∑ 2
dan a1 +a 2+ a4 +…+ a2 k =∑ 2
j=1 j j=1 j
∞
Oleh karena itu urutan jumlah parsial seri ∑ ak dibatasi.
k =1
(iii) Jika a k= 0 untuk semua k besar dan |a k+1| / |a k|→ 1 sebagai k → ∞, maka Ratio Tes tidak
meyakinkan dalam menyimpulkan konvergensi atau divergensi ∑ ak Di kasus ini, kita punya |ak| 1 /
k
k → 1 juga (Latihan 56). Oleh karena itu, Uji Akar adalah juga tidak meyakinkan. Dalam acara ini,
∞
p> 0 , seseorang dapat memperoleh hasil yang dikenal sebagai Raabe Tes , yang berguna saat |ak +1| /
|a k| → 1 . Lihat Latihan 13, 14, 15.
Tes lain untuk konvergensi serangkaian istilah nonnegatif, dikenal sebagai Tes Integral dan
berdasarkan 'integral tidak tepat', akan diberikan dalam bagian 9.39. Contoh 9.40 (i) dan (ii)
mengilustrasikan penggunaan pengujian ini.
4
Contoh 9.18. (i) Mari a k ≔ k 2 /2k untuk k ∈ N . Kemudian untuk setiap k ∈ N , kita memiliki
|a k+1| (k +1)2 2k 1 1 2
= = 1+
|a k| 2 k+1 k 2 2 k ( )
∞
Oleh karena itu |a k +1| / |ak| → 1 / 2 sebagai k → ∞. Jadi dengan Uji Rasio,∑ ak adalah (benar-benar)
k =1
1/ k 1/ k
konvergen. Atau, kami dapat Uji Root. Kita punya |a k| =(k !) /2 untuk semua k ∈ N . Sejak
4 k 1 k k k ( k−1 ) 1 k −1
() ( )
3
= 1+
3
≥ +
3 2. 32
=k +
3 18 ( )
≥ k untuk semua k ≥ 13
∞
1/ k 4 1/ k 8
kita melihat bahwa k ≤ dan karenanya |a k| ≤ untuk semua k ≥ 13 . Karenanya ∑ ak adalah
3 9 k =1
1/ k 1
(benar-benar) konvergen. (Faktanya, Latihan 7 dari Bab 2 menunjukkan itu |a k| ≤ sebagai k → ∞. )
2
(ii) Misalkan a k ≔ k ! /2k untuk k ∈ N . Kemudian untuk setiap k ∈ N , kita punya
|a k+1| ( k +1)2 2k k +1
= =
|akk| 2 k+1 k 2 2
∞
Oleh karena itu |ak +1| / |ak| → ∞ sebagai k → ∞. Jadi dengan Uji Rasio,∑ ak adalah divergent. Atau,
k =1
1/ k
kami dapat melakukan Tes Root. Kami memiliki |a k| =(k !)1/ k /2 untuk semua k
1/ k
∈ N . Sejak k! ≥ 2 k untuk semua k ≥ 4, kita melihat bahwa |a k| ≥ 1 untuk semua k ≥ 4 . Karenanya
∞
benar) konvergen.
(iv) Untuk k ∈ N , biarkan sebuah a 2k −1 ≔1/4 k dan a 2k ≔1/9k . Sejak
|a2 k| 4 k 4 |a2 k−1| 1 9 k
()
=
|a 2 k−1| 9 9
≤ dan =
|a2 k| 4 4 ()
≥ 1untuk semua k ≥1
5
∞
dan karenanya |ak|1 / k ≤ ½ untuk semua k ≥ 1. Akibatnya, dengan Uji Akar,∑ ak adalah (secara
k =1
mutlak) konvergen.
n
Proposisi 9.19 (Rumus Penjumlahan Parsial). Jika ak bk ∈ R untuk k ∈ N dan Bn ≔ ∑ bk untuk n
k=1
∈ N , lalu
n n−1
Bukti. Karena (Bn) dibatasi, ada β ∈ R sedemikian rupa sehingga |Bn| ≤ β untuk semua n ∈ N . Juga,
karena (ak) monotonik, kita punya untuk semua n ≥ 2 ,
n −1 n−1 n−1
6
Deret tak hingga merupakan penjumlahan tak berhingga dari elemen - elemen suatu barisan
bilangan riil. Misalkan (an) barisan bilangan riil maka :
∞
∑ an = a 1 + a 2 + a 3 ….
1
disebutderet tak tak hingga dari barisan (a n). Selanjutnya jika S1 = a1, S2 = a1 + a2 , . . . .Sn = a1 + a2
+ . . . + Sn , maka Sn disebut jumlah parsial ke n dari deret tak hingga. Hal utama yang berkaitan deret
tak hingga adalah menentukan apakah suatu deret konvergen atau divergen. dan deret,
Jika deret tersebut konvergen maka lim n →∞ Sn ada, artinya jumlah tak berhingga dari dari suku-
suku barisan an menuju nilai tertentu tetapi jika lim n →∞ Sn tidak ada atau menuju nilai tak hingga
maupun negatif tak hingga maka deret tersebut disebut divergen.
Deret tak hingga mempunyai bermacam bentuk mulai dari yang sederhana seperti: deret
aritmatika, deret geometri dan deret-p, sampai pada deret yang tidak sederhana, seperti :
∞ ∞
√ n , atau sin(nx) ,
∑ n5 +5 ∑ n
1 1
Beberapa uji konvergensi diatas sudah sangat sering digunakan, maka pada penelitian ini
peneliti memfokuskan pada uji konvergensi : Tes D’Alembert,Tes Raabe, uji, uji Gauss’s, Tes
akarCauchy’s, dan Tes Logaritma/
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:“bagaimanakah perbandingan dan karakteristik Tes
konvergensi:Tes D’Alembert,Tes Raabe, uji, uji Gauss’s, Tes akarCauchy’s, dan Tes Logaritma.
7
2.Deret tak hingga deret-p berbentuk.
∞
1 1 1
∑ k1p = 1 + 2 p + 3 p + 4 p + …..
k −1
Maka:
(i) deret akan konvergen jika p > 1
∞ ∞
(i) ∑ cak = c ∑ ak
k −1 k−1
∞ ∞ ∞
(ii) ∑ (a k ¿ + bk )¿ = ∑ ak + ∑ bk
k −1 k −1 k −1
Definisi 1.
Deret tak terhingga konvergen dan mempunyai jumlah S jika barisan jumlah - jumlah parsial
{ Sn } konvergen menuju S. Jika { S n } divergen, maka deret tersebut divergen. Deret divergen
tidak mempunyai jumlah.
Berikut adalah beberapa teorema berkaitan kekonvergenan deret tak hingga :
Teorema1.
Uji Suku ke-n untuk Divergensi.
Jika deret ∑an yang n menuju tak hingga konvergen, maka lim → tak hingga a n = 0. Secara
ekivalen, jika lim → tak hingga a n ≠ 0 atau jika lim → tak hingga a n tidak ada, maka deret tersebut
divergen.
Teorema 2.
∞
Jika ∑ an adalah deret dan entri – entri non negatif dan
n −1
Sn = a1 + a2 + a3 + . . . + an maka :
∞
(i). ∑ ankonvergen jika barisan (Sn )terbatas
n =1
∞
(ii) ∑ andivergen jika barisan (Sn )tidak terbatas
n =1
Teorema 3
Misalkan 0 ≤ an≤bn ,
8
∞ ∞
(i). ∑ bnkonvergen maka ∑ an konvergen
n =1 n =1
∞ ∞
(ii) ∑ andivergen maka ∑ bn divergen
n =1 n =1
Misalkan f adalah fungsi yang kontinu, positif, dan tak menaik pada selang [1, ∞) dan andaikan a k= f
∞
( k) untuk seluruh bilangan bulat positifk. Maka deret tak hingga : ∑ ak konvergen jika dan hanya jika
k =1
∞
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian dasar. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif
dengan menganalisis teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang dibahas dan berlandaskan
studi kepustakaan. Langkah-langkah dalam menjawab permasalahan adalah sebagai berikut:
HASIL PEMBAHASAN
Akan dibahas beberapa tes kekonvergenan yang khusus yang memuat bentuk akar atau yang memuat
fungsi logaritma.
an
Misalkan maka lim ¿n →∞ ¿ = L, maka
an +1
∞
a. Jika L > 1 maka ∑ an konvergen
n =1
9
∞
b. Jika L < 1 maka ∑ andivergen
n =1
∞
c. Jika L = 1 maka ∑ an tidak ada kesimpulan
n =1
∞
d. Jika L = ∞maka ∑ an konverge
n =1
Bukti :
Misalkan L =1 .
∞
1
Pandang: (i) ∑
n =1 n
an n+1 ∞
Pandang: lim ¿n →∞ ¿ = lim ¿n →∞ ¿ = 1 dan ∑ 1 divergen.
an +1 1 n =1 n
∞
1
(ii) ∑
n =1 n2
an (n+1)2 ∞
1
lim ¿n →∞ =lim ¿n → ∞ ¿ ¿= 1 dan ∑ konvergen
an +1 1 n =1 n
Dari (i) dan (ii) terlihat bahwa untuk L=1 tidak memberi kesimpulan apakah deret konvergen atau
divergen.
Misalkan ( f n ) adalah barisan fungsi pada D subhimpunan dari himpunan Real konvergen ke f. Deret
∞
∑ ( f n) adalah konvergen seragam pada D jika dan hanya jika untuk setiap ϵ> 0, ada M(ϵ) sehingga
n =1
Karakteristik dari masing – masing tes konvergensi adalah: Tes Rasio D’Alembert lebih sering
dipakai karena lebih mudah penggunaannya. Karakteristiknya: mudah dipakai pada deret yang sukunya
an
memuat bentuk: n! , rn , dan nn . Maka lebih mudah menentukan nilai lim ¿n →∞ ¿ Tes Raabe;
an +1
10
biasanya dipakai jika pada tes rasio diperoleh nilai limit perbandingannya adalah 1sehingga tes tersebut
tidak memberikan kesimpulan.. Jadi tes ini merupakan pengembangan dari tes rasio. Tes Logaritma, tes
ini digunakan pada deret tak hingga yang memuat bentuk logaritma. Keutamaan bentuk logaritma pada
deret ini adalah kita dapat lebih menyederhanakan bentuk aljabar, seperti bentuk pangkat dapat dirubah
menjadi bentuk perkalian sedangkan perkalian diubah menjadi penjumlahan dan bentuk pembagian
dapat dirubah menjadi bentuk pengurangan.
Tes akar ke-n Cauchy, dapat digunakan menentukan kekonvergenan deret tak hingga yang
memuat bentuk pangkat ke-n. Dengan tes kekonvergenan ini maka bentuk pangkat dapat
disederhanakan menjadi bentuk lebih sederhana tanpa pangkat. Akibatnya akan mudah menentukan
nilai limit akar ke-n. Tes kondensasi Cauchy, dipakai untuk menyederhanakan deret dengan bentuk
lebih rumit menjadi deret yang lebih sederhana yang memuat bentuk 2 sehingga berikutnya dapat
digunakan tes Rasio, dan bisa dihitung limitnya dengan cepat. Tes barisan Fungsi: tes digunakan
memeriksa kekonvergenan deret dari fungsi pada bilangan real.
Saran
Untuk menentukan kekonvergenan deret tak hingga maka perlu dipakai tes konvergensi yang
tepat sehingga dapat lebih cepat diketahui kekonvergenannya. Untuk dapat memilih tes konvergensi
yang tepat disarankan untuk mengetahui terlebih dahulu karakteristik dari masing-masing tes
konvergensi tersebut.
Melalui sebuah proses pembelajaran terjadi transfer ilmu dari guru ke siswa yang berisi
berbagai tujuan pendidikan. Pendidikan adalah sebuah usaha yang dibutuhkan oleh manusia untuk
memperoleh ilmu yang kemudian dijadikan dasar bersikap dan berperilaku. Salah satu persoalan yang
dihadapi lembaga pendidikan di Indonesia adalah rendahnya karakter yang dimiliki siswa. Karena itu,
pendidikan merupakan salah satu proses pembentukan karakter manusia. Pendidikan bisa juga
dikatakan sebagai proses pemanusiaan manusia. Dalam keseluruhan proses yang dilakukan manusia
terjadi proses pendidikan yang akan menghasilkan sikap dan perilaku yang akhirnya menjadi watak,
kepribadian, atau karakternya. Maka dari itu melalui pendidikan dapat membantu dalam membentuk
watak, kepribadian atau karakter seseorang. Untuk membentuk watak, kepribadian dan karakter dari
seseorang maka sangat dibutuhkan pendidikan karakter. Winton (Samani, 2012:43) pendidikan karakter
adalah upaya sadar dan sungguh-sungguh dari seorang guru untuk mengajarkan nilai-nilai kepada
siswanya. Sedangkan menurut Thomas Lickona pendidikan karakter adalah perihal menjadi sekolah
berkarakter, dimana sekolah adalah tempat terbaik menanamkan karakter. (Retno, 2012: 8).
Dalam hal ini, peneliti akan mengkaji bagaimana implementasi pendidikan karakter dalam
proses pembelajaran matematika dengan model pembelajaran problem based learning (Pbl) di SMA N
1 Depok. Peneliti akan menerapkan model pembelajaran problem based learning (Pbl) untuk
mengetahui implementasi pendidikan karakter dalam proses pembelajaran matematika. Maka dari itu
peneliti mengambil judul Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Barisan Dan Deret Tak Hingga
Dengan Model Problem Based Learning (Pbl).
11
Metode Pelaksanaan
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Moleong (2014:6)
menjelaskan bahwa penelitian kualitatif bertujuan memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, tindakan, dan lain-lain. Subjek dalam penelitian ini
adalah siswa kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 1 Depok tahun ajaran 2019/2020 yang berjumlah 31 orang
siswa dimana pada proses pembelajaran di kelas sudah menggunakan kurikulum 2013. Terdiri atas 9
orang siswa laki - laki dan 22 orang siswa perempuan. Variabel dalam penelitian ini adalah karakter
dalam pembelajaran barisan dan deret tak hingga dengan model problem based learning (Pbl).
Penelitian ini kami lakukan di kelas selama satu kali pertemuan. Tindakan dalam penelitian ini
dilakukan oleh peneliti berkolaborasi dengan guru. Untuk mengukur model problem based learning,
guru menggunakan rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp) yang telah dirancang oleh peneliti.
Instrumen yang digunakan yaitu lembar keterlaksanaan pembelajaran yang berfungsi sebagai bukti
terlaksananya pembelajaran problem based learning. Lembar keterlaksanaan pembelajaran yang
digunakan peneliti berpedoman menurut pendapat Trianto (2007, h. 70 ) yang dapat dilihat dari 5 tahap
pelaksanaan model Problem Based Learning antara lain : (1) proses orientasi peserta didik pada
masalah, (2) mengorganisasi peserta didik, (3) membimbing penyelidikan individu maupun kelompok,
(4) mengembangkan dan menyajikan hasil, (4) menganalisis dan mengevaluasi proses dan hasil
pemecahan masalah. Untuk mengukur karakter siswa, metode yang digunakan adalah metode non tes
yaitu observasi dengan instrumen lembar observasi dan penilaian teman sejawat. Observasi merupakan
cara pengumpulan data dengan mengadakan pencatatan terhadap apa yang menjadi sasaran pengamatan
(Bundu, 2006:142). Lembar observasi dianalisis berdasarkan publikasi Pusat Kurikulum Badan
Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan Nasional berjudul Pedoman Pelaksanaan
Pendidikan Karakter (2011), telah mengidentifikasi 18 nilai pembentuk karakter yang merupakan hasil
kajian empirik Pusat Kurikulum yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya dan tujuan pendidikan
nasional. Peneliti hanya memfokuskan nilai karakter yaitu jujur, demokratis, disiplin, kreatif, rasa ingin
tahu dan rasa tanggung jawab. Data yang dianalisis menggunakan deskristif kualitatif adalah data
lembar observasi dan penilaian teman sejawat. Metode analisis deskriptif kualitatif yaitu suatu cara
analisis/pengolahan data dengan jalan menyusun secara sistematis dalam bentuk kalimat/kata - kata,
kategori - kategori mengenai suatu objek (benda, gejala, variabel tertentu), sehingga akhirnya diperoleh
kesimpulan umum (Agung, 2014:110).
Hasil observasi pada penelitian ini menggunakan lembar keterlaksanaan pembelajaran yang
dibuat oleh kelompok sesuai dengan Rancangan Kegiatan Pembelajaran (RPP). Pertemuan 1 Pada
pembelajaran di kelas terdapat tiga tahapan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan penutup. Pada
kegiatan awal guru membuka pembelajaran dengan berdoa dan salam kemudian pada awal
pembelajaran guru memberi gambaran tentang konsep dari materi barisan dan deret tak hingga dalam
kehidupan sehari-hari. Pada fase pertama (mengorientasi siswa kepada masalah) untuk lebih
memahami konsep yang telah dijelaskan, guru memberi contoh persoalan dan menjelaskan bagaimana
cara untuk memecahkan persoalan tersebut. Pada kegiatan ini guru bertanya kepada siswa apakah
sudah memahami atau mengerti tentang bagaimana cara untuk memecahkan persoalan mengenai
12
barisan dan deret tak hingga, kebanyakan siswa sudah memahami dan mengerti mengenai cara untuk
memecahkan persoalan tersebut. Pada fase kedua (mengorganisasikan siswa), guru membagi siswa ke
dalam kelompok-kelompok yang telah disusun sebelumnya kemudian siswa diberikan persoalan yang
nantinya akan diselesaikan dalam kelompok. Pada kesempatan ini guru mengharapkan siswa mampu
berkerja dalam kelompok dan saling tukar pikiran mengenai bagaimana cara untuk memecahkan
persoalan tersebut.pada fase ketiga ini (membimbing dan menyelidiki individu maupun kelompok),
guru sangat memperhatikan dan mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam diskusi kelompok tersebut
pada kesempatan ini guru juga melakukan penilaian sikap kepada siswa dalam diskusi kelompok
tersebut. Setelah diskusi dalam kelompok, pada fase keempat (mengembangkan dan menyajikan hasil)
setiap kelompok harus mempresentasikan hasil dari diskusi yang telah dilakukan dalam kelompok.
Pada saat tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka, guru memberi stimulan kepada
kelompok lain untuk bertanya jika terdapat perbedaan dari hasil diskusi. Kemudian pada fase kelima
(menganalisis dan mengevaluasi proses dan hasil pemecahan masalah) setelah semua kelompok
mempresentasikan hasil diskusi mereka, guru mememberikan dan menjelaskan cara untuk
memecahkan masalah tersebut.
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa keterlaksanaan pembelajaran dengan model problem based learning sudah terlaksana dengan
baik. Dengan adanya model problem based learning peneliti menyimpulkan bahwa siswa kelas XI
MIPA 1 merasa lebih efektif karena pembelajaran dengan model ini membuat mereka paham.
Berdasarkan penerapan model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan karakter
siswa.
13
BAB III
KELEBIHAN JURNAL
14
Jurnal dapat dikatakan original jika didalam jurnal tersebut memuat rujukan dan lampiran
beserta data-data dalam jurnal tersebut dapat dibuktikan keakuratannya. Kedua jurnal yang digunakan
memuat refensi yang jelas sehingga dapat dikatakan sudah original. Pada jurnal utama dan jurnal
pembanding sudah dikatakan originalitas temuan, karena pada saat menyampaikan materi ataupun teori
jurnal tersebut sudah menyertakan nama ahli dan mencantumkan refrensi yang dipakai sebagai bahan
pada jurnal tersebut.
BAB IV
KELEMAHAN JURNAL
15
BAB V
IMPLIKASI
Implikasi terhadap Teori/Konsep yang telah dilakukan penulis terhadap beberapa jurnal yang sudah
di kritisi, hal ini menunjukan bahwa Kelengkapan materi, penyajian materi, dan teorema-teorema yang
digunakan semuanya sangat jelas dan terperinci sehingga memudahkan pembaca dalam memahami
materi Deret Tak Hingga Karena dalam penyampaian teorema selalu disertai dengan bukti yang
memperkuat teorema tersebut.Dan Jurnal yang digunakan pun lebih dari satu sehingga hal ini juga
menambah wawasan serta pengetahuan pembaca dalam memahami berbagai teorema-teorema yang
digunakan dalam memahami deret tak hingga.
16
BAB VI
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di tarik berdasarkan review yang telah dilakukan bahwa jurnal utama
(Dewi murni) yang sangat terkait dengan buku utama yaitu buku Sudhir R. Ghorpade dan jurnal ini
juga dapat di jadikan pedoman atau bahan ajar pembaca dalam materi Deret Tak Hingga Sedangkan
pada jurnal kedua tidak ada mencantumkan teorema, bukti serta contoh – contoh dan hanya
mencantumkan teori – teori saja.
6.2 Saran
Saran saya untuk jurnal – jurnal ini yaitu lebih memperbaiki lagi setiap kekurangan pada masing
– masing jurnal sehingga jurnal yang dihasilkan akan lebih menarik dan mampu dipahami. Terlepas
dari itu, diperlukan analisis lebih lanjut terkait keseluruhan isi jurnal agar menjadi hasil review yang
akurat. Oleh karena itu, disarankan agar me-review kembali makalah Critical Journal Review ini
dengan melibatkan perbandingan buku atau sampel yang lebih agar mendapatkan kesimpulan yang
dapat diterima oleh banyak pihak terkait kekurangan dan kelebihan jurnal ini.
17
DAFTAR PUSTAKA
Ghorpade, Sudhir R. & Limaye, Balhoman V. 2018. A Course in Calculus and Real Analysis.
Switzerland: Springer
Murni,Dewi. 2017.Perbandingan dan karakteristik beberapa pada deret tak hingga.Jurnal FMIPA,
Universitas Negeri Padang.Vol 18 (2):146 - 157
18
19