Anda di halaman 1dari 32

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH KEPULAUAN RIAU


RESORT KOTA BARELANG

PROSEDUR TETAP
SISTEM PENGAMANAN KOTA BATAM

I. PENDAHULUAN

1. UMUM
Sebagaimana diketahui bahwa kota Batam adalah kota terbesar di
Kepulauan Riau dengan jumlah penduduk mencapai 1.581.527 jiwa. Batam
merupakan sebuah kota dengan letak sangat strategis. Selain berada di
jalur pelayaran internasional, kota ini memiliki jarak yang cukup dekat
dengan Singapura dan Malaysia. Batam merupakan salah satu kota dengan
pertumbuhan terpesat di Indonesia dengan masyarakatnya yang heterogen
karena terdiri dari beragam suku, golongan, agama dan budaya, dengan
berpayungkan budaya Melayu dan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal
Ika.

Kota Batam berdasarkan letak geografisnya merupakan daerah yang


berbatasan langsung dengan negara luar sehingga memposisikan kota
Batam menjadi pusat perhatian dunia internasional, baik itu dari para
investor asing maupun untuk kunjungan wisata di Batam meskipun hanya
sekedar untuk transit ke Singapura dan Malaysia. Banyaknya investor asing
yang masuk ke Batam membuat semakin pesatnya pertumbuhan industri,
yang mana hal ini diikuti dengan semakin banyaknya menyerap tenaga
kerja lokal maupun asing. Dengan banyaknya tenaga kerja di Batam juga
menimbulkan permasalahan dibidang ketenagakerjaan, antara lain: upah
minimum kota, jamsostek, kecemburuan sosial terhadap tenaga kerja
asing, perselisihan buruh dan pengusaha dan lain-lain. Kondisi ini dapat
dikatakan sebagai pemicu terjadinya konflik sosial bila kota Batam tidak
mampu memelihara dengan baik segala keberagaman ini.

Dalam mengantisipasi permasalahan yang akan muncul tersebut


diatas dan dalam rangka pemantapan stabilitas keamanan di kota Batam,
Polresta Barelang sesuai dengan tugas pokoknya yang diamanatkan dalam
Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia, berupaya melakukan revitalisasi pola pengamanan yang akan
diterapkan dengan mekanisme komando dan pengendalian serta
perencanaan yang baik, yang dilaksanakan secara terpadu bersama-sama
TNI, pemerintahan Kota Batam dan segenap komponen/kelompok
masyarakat, sehingga perlu disusun prosedur tetap sistem pengamanan
kota Batam.
2

2. DASAR

a. Undang-undang nomor 1 tahun 1946 tentang kitab undang – undang


hukum pidana (Berita Republik Indonesia ii, 9) beserta perubahannya;
b. Undang-undang nomor 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana
(lembaran negara Republik Indonesia nomor 3209);
c. Undang-undang nomor 5 tahun 1998 tentang Ratifikasi Konvensi
Menentang Penyiksaan dan Penghukuman yang kejam, tidak manusiawi
atau merendahkan martabat manusia;
d. Undang-undang Republik Indonesia nomor : 9 tahun 1998 tentang
kemerdekaan menyampaikan pendapat dimuka umum;
e. Undang-undang nomor 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia;
f. Undang-undang nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia;
g. Undang-undang nomor 12 tahun 2005 tentang ratifikasi konvensi
Internasional hak sipil dan politik;
h. Undang-undang nomor 40 tahun 2008 tentang penghapusan
diskriminasi ras dan etnis;
i. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 52 tahun 2010 tentang
susunan organisasi dan tata kerja Kepolisian Negara Republik
indonesia;
j. Peraturan Kapolri nomor 16 tahun 2006 tentang pedoman pengendalian
massa;
k. Peraturan Kapolri nomor 8 tahun 2010 tentang tata cara lintas ganti
dan cara bertidak dalam penanggulangan huru – hara;
l. Peraturan Kapolri nomor 9 tahun 2008 tentang tata cara
penyelenggaraan pelayanan, pengamanan dan penanganan perkara
penyampaian pendapat di muka umum;
m. Peraturan Kapolri nomor 1 tahun 2009 tentang penggunaan kekuatan
dalam tindakan kepolisian;
n. Peraturan Kapolri nomor 8 tahun 2009 tentang implementasi prinsip
dan standar hak asasi manusia dalam penyelenggaraan tugas
kepolisian;
o. Resolusi PBB 34/169 tanggal 7 desember 1969 tentang ketentuan
berprilaku (code of conduct);
p. Protokol PBB tahun 1980 yang diselenggarakan di Kuba pada tanggal
27 agustus 1980 s/d 7 desember 1980 tentang prinsip – prinsip dasar
penggunaan kekuatan dan senjata api oleh aparat penegak hukum;
q. Prosedur Tetap Kapolri nomor: Protap/1/X/2010 tentang
penanggulangan anarki.
3

3. MAKSUD DAN TUJUAN

a. Maksud dibuatnya Prosedur Tetap ini adalah untuk dijadikan


sebagai pedoman bagi setiap anggota Polri khususnya Polresta
Barelang dalam menghadapi/penanganan unjuk rasa yang terjadi di
wilayah Hukum Polresta Barelang.

b. Tujuan dibuatnya Prosedur Tetap adalah agar tercapai satu persepsi


dan kesatuan tindak serta menghilangkan keragu-raguan bagi
pelaksana di lapangan sehingga mampu melaksanakan penindakan dan
langkah antisipatif terhadap setiap bentuk unjuk rasa secara efektif
dan profesional serta diperoleh hasil secara maksimal.

4. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup prosedur tetap mencakup gambaran tentang kekuatan


yang dilibatkan dalam sistem pengamanan kota Batam dan penggelaran
kekuatan dilapangan serta tahapan-tahapan tindakan yang dilakukan, cara
bertindak, komando dan pengendalian, dukungan anggaran dalam
menghadapi setiap kejadian unjuk rasa di wilayah Hukum Polresta
Barelang.

5. PENGERTIAN

a. Pengendalian massa yang selanjutnya disebut dalmas adalah kegiatan


yang dilakukan oleh satuan polri dalam rangka menghadapi massa
pengunjuk rasa;
b. Dalmas awal adalah satuan dalmas yang dilengkapi dengan alat alat
perlengkapan khusus kepolisian digerakkan dalam menghadapi kondisi
massa masih tertib dan teratur/satuan hijau;
c. Dalmas lanjut adalah dalmas yang dilengkapi dengan alat alat
perlengkapan kepolisian digerakkan dalam menghadapi kondisi massa
sudah tidak tertib/situasi kuning;
d. Lapis ganti adalah kegiatan peralihan kendali dari satuan dalmas awal
ke satuan dalmas lanjut
e. Lintas ganti adalah kegiatan peralihan kendali dari kompi dalmas lanjut
kepada subden/detasemen penanggulangan huru hara Brimob;
f. Negosiator adalah anggota polri yang melaksanakan perundingan
melalui tawar menawar dengan massa pengunjuk rasa untuk
mendapatkan kesepakatan bersama;
g. Penanggulangan huru hara yang selanjutnya disebut PHH adalah
rangkaian kegiatan atau proses/cara dalam mengantisipasi atau
menghadapi terjadinya kerusuhan massa atau huru hara guna
melindungi warga masyarakat dari ekses yang ditimbulkan;
4

h. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian


jalan termasuk bangunan, perlengkapan dan peralatannya yang
diperuntukan bagi lalulintas yang berada pada permukaan tanah, diatas
permukaan tanah di bawah permukaan tanah dan atau di air serta
diatas permukaan air kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel;
i. Gedung/bangunan penting adalah bangunan yang meliputi ruangan,
halaman dan sekitarnya yang dipergunakan untuk melakukan kegiatan
pemerintahan, kegiatan usaha dan gedung bangunan lainnya yang
digunakan sebagai pusat kegiatan kemasyarakatan secara umum vital
yang menjadi ssaran unjuk rasa;
j. Lapangan/lahan terbuka adalah tempat tertentu yang digunakan
sebagai sarana oleh massa dalam melakukan unjuk rasa;
k. Kendali adalah kegiatan yang dilakukan oleh kepala kepolisian sektor
(kapolsek), kepala kepoliasian resort kota barelang, kepala kepolisian
daerah untuk mengatur segala tindakan pasukan lapangan;
l. Alih kendali adalah peralihan kendali dari kapolsek kepada Kapolresta
Barelang, dari Kapolresta Barelang kepada Kapolda Kepri;
m. Kendali taktis adalah pengendalian oleh kapolsek, Kapolresta Barelang,
Kapolda Kepri yang berwenang mengatur segala tindakan pasukan
dilapangan pada lokasi unjuk rasa;
n. Kendali Teknis adalah pengendalian oleh pejabat pembina fungsi atau
pimpinan pasukan dan atau perwira dilapangan dikeastuan masing-
masing yang bertanggung jawab atas teknis pelaksanaan tugas semua
anggota yang menjadi tanggung jawabnya;
o. Kendali Umum adalah pengendalian oleh Kapolda Kepri untuk mengatur
seluruh kekuatan dan tindakan pasukan dilapangan dalam unjuk rasa
pada kondisi di mana massa pengunjuk rasa sudah melakukan
tindakan-tindakan melawan hukum dalam bentuk pengancaman,
pencurian dengan kekrasan, perusakan, pembakaran, penganiayaan
berat, terror, intimidasi, penyanderaan dan lain sebagainya selanjutnya
disebut dalam situasi Merah;
p. Perbantuan adalah suatu kegiatan pelibatan personil TNI dan Instansi
diluar Polri dalam rangka membantu tugas Polresta Barelang dalam
pengamanan kota.
q. Korlap adalah seseorang yang ditunjuk dan dipercaya sekelompok
orang atau massa untuk memimpin kegiatan kelompok tersebut guna
memperjuangkan tujuannya.
r. Rusuh massa adalah suatu kejadian yang dilakukan oleh sekelompok
orang atau lebih yang berupa tindakan kekacauan, kerusuhan, dan
melawan hukum.
s. Penjarahan adalah suatu perbuatan melawan hukum berupa mengambil
sesuatu barang yang bukan miliknya yang dilakukan secara terang-
terangan tanpa ijin pemiliknya dalam suatu aksi massa.
5

t. Tindak pidana adalah suatu perbuatan melanggar hukum yang


diancam dengan sanksi pidana.
u. Anarki adalah tindakan yang dilakukan dengan sengaja atau terang-
terangan oleh seseorang atau sekelompok orang yang bertentangan
dengan norma hukum yang mengakibatkan kekacauan, membahayakan
keamanan umum, mengancam keselamatan jiwa dan atau barang,
kerusakan fasilitas umum, atau hak milik orang lain.

6. ASAS – ASAS

Dalam menerapkan tugas dan perlindungan terhadap masyarakat setiap


anggota Polri wajib memperhatikan :

a. Azas Legalitas yaitu setiap anggota Polri dalam melakukan tindakan


harus sesuai prosedur dan hukum yang berlaku, baik didalam
perundangan nasional maupun internasional;
b. Azas Nesesitas yaitu setiap anggota Polri yang dalam melakukan
tindakan harus didasari oleh suatu kebutuhan untuk mencapai tujuan
penegakan hulkum, yang mengharuskan setiap anggota polri
melakukan tindakan yang membatasi kebebasan seseorang ketika
menghadapi kejadian yang tidak dapat dihindarkan;
c. Azas Proporsionalitas setiap anggota Polri yang melakukan tugas harus
senantiasa menjaga keseimbangan antara tindakan yang dilakukan
dengan ancaman yang dihadapi dalam penegakan hukum;
d. Asas Akuntabilitas yaitu setiap anggota Polri yang melakukan tugas
senantiasa harus bertanggung jawab sesuai hukum yang berlaku;
e. Azas Kewajiban yaitu setiap anggota Polri apabila menemukan adanya
suatu peristiwa yang diduga tindak pidana atau akan berpotensi
menjadi tindak pidana wajib melakukan tindakan kepolisian sesuai
dengan tingkat kewenangan dan kemampuannya;
f. Azas Keseimbangan yaitu suatu kegiatan atau tindakan kepolisian
diterapkan dengan memperhatikan keseimbangan antara penerapan
perlindungan terhadap hak dan pelaksanaan kewajiban warga negara
dan maupun petugas;
g. Azas Subsidiaritas yaitu suatu tindakan awal kepolisian yang dilakukan
dalam rangka memberikan perlindungan terhadap kepentingan umum;
h. Azas Oportunitas yaitu suatu tindakan kepolisian
i. Azas Manfaat yaitu suatu tindakan kepolisian yang dilakukan memang
benar-benar bermanfaat untuk menghindari timbulnya bahaya kerugian
yang lebih besar yang mungkin dapat terjadi apabila tidak dilakukan
tindakan.
6

7. SASARAN PENGAMANAN

a. Orang
1) Pejabat pemerintahan (VIP/VVIP), Walikota Batam, Wakil Walikota
Batam, Ketua BP Kawasan Batam, Ketua PN Batan, Kajari Batam;
2) Pelaku Usaha;
3) Orang Asing dan perwakilan Negara Asing;
4) Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, dan
warga masyarakat pada umumnya.
b. Barang
1) Instalasi telekomunikasi;
2) Instalasi listrik;
3) Kendaraan VIP/VVIP;
4) Ranmor dinas;
5) Dokumen Penting;
6) Barang milik negara;
7) Barang/harta benda milik warga masyarakat;
8) Uang dan barang berharga lainnya.

c. Tempat
1) Kawasan industri;
2) Kawasan wisata;
3) Kawasan bisnis;
4) Pusat perbelanjaan;
5) Kantor Pemerintahan;
6) Bandara;
7) Pelabuhan Internasional dan domestik;
8) Pusat telekomunikasi;
9) Kantor PLN;
10) Perbankan;
11) Pertamina/SPBU;
12) Gudang Bulog Batu Bmpar;
13) Gudang Handak Pulau Momoi.
7

d. Kegiatan
1) Aktifitas kantor pemerintahan;
2) Aktifitas di Perusahaan;
3) Aktivitas pusat perekonomian/perdagangan;
4) Aktivitas peribadatan;
5) Aktivitas sosial lainnya;
6) Aktifitas Belajar mengajar,

II. INDIKATOR SITUASI

8. Tertib/Hijau
Adalah suatu situasi dimana kegiatan pemerintahan dan perekonomian
masih berjalan dengan normal. Kegiatan massa masih terkendali, antara
lain meliputi :
a. Pawai;
b. Rapat umum;
c. Mimbar Bebas;
d. Menghormati hak-hak kebebasan orang lain;
e. Menghormati aturan-aturan moral yang dilakukan;
f. Mentaati hukum dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku;
g. Menjaga, menghormati keamanan dan ketertiban umum;
h. Massa tidak membawa alat/senjata;
i. Tidak menunjukan sikap melawan dan tidak melakukan tindakan
memancing keributan;
j. Massa bersedia mengikuti arahan petugas dan dapat diajak berdialog.

9. Tidak tertib/Kuning
Adalah situasi dimana kegiatan pemerintahan dan perekonomian mulai
terganggu, tetapi secara umum keamanan masih stabil dan terkendali,
Kegiatan massa mulai melakukan perbuatan melanggar peraturan yang
berlaku atau peraturan yang berlaku antara lain berupa:
a. Massa melakukan aksi duduk-duduk, tidur-tiduran dan mengganggu
ketertiban umum;
b. Massa melakukan aksi telanjang atau aksi lainnya yang bertentangan
dengan norma-norma;
c. Massa melibatkan wanita dan anak-anak;
d. Massa mengganggu ketertiban lalu lintas;
e. Massa membawa senjata tajam, tumpul, ketapel, kejut, senjata api dll
8

f. Membawa bahan berbahaya padat, cair dan gas,


g. melakukan tindakan provokatif/ menghasut,
h. Massa tidak mengindahkan himbauan dan perintah petugas Polri dan
petugas keamanan lainnya,

10. Pelanggaran hukum/Merah


Adalah situasi dimana kegiatan pemerintahan dan perkenomian tidak dapat
berjalan, sistem transportasi lumpuh, rasa takut berkembang ditengah
masyarakat. Keamanan tidak kondusif dan tidak terkendali. Kegiatan massa
antara lain berupa:
a. Massa melempari petugas dengan benda keras;
b. Massa melakukan pengrusakan;
c. Massa melakukan pembakaran;
d. Massa melakukan pengancaman;
e. Massa melakukan penganiayaan;
f. Massa melakukan pemerkosaan;
g. Massa melakukan penghilangan nyawa orang;
h. Massa melakukan penyanderaan;
i. Massa melakukan penculikan;
j. Massa melakukan pengeroyokan;
k. Massa melakukan penjarahan;
l. Massa melakukan perampasan;
m. Massa melakukan pencurian; dan
n. Melawan/menghina petugas dengan menggunakan atau tanpa
menggunakan alat dan/senjata

III. TITIK KERAWANAN


11. Kawasan Industri :
a) Wilayah Batam Center
- Cammo Industrial Park-Batam Center,
- Bintang Industri Park II,III-Batam Center,
- Tunas Bangun Persada-Batam Center,
- Walakaka Industrial Park-Simp Frengki
- Hijrah Industrial Park-Simp. Frengki,
- Kara Industri Primanusa-Simp. Kara,
- Puri Industrial Park.
9

b) Wilayah Batu Ampar


- Repindo Industrial Park-Batu Ampar
- Mega Cipta Industri Park-Batu Ampar
- Citra Buana Park I, II-Seraya
- Kawasan Industri batu Merah.
c) Wilayah Batu Aji
- Latrade Industri Park-Batu Aji
- Bintang Industri Park I-Tg. Uncang
d) Wilayah Nongsa
- Taiwan Park-Punggur
- Kawasan KIE-Kabil
- Kawasan Dragon-Punggur
- Citra Buana Park III-Kabil
- Kawasan Wira Raja-Punggur
- Eko Green-Kabil
- Kabil Industri Park-Kabil
e) Wilayah Sekupang
- Zona Industri-Sekupang
f) Wilayah Sei Beduk
- Panbil Industri Estate-Panbil
- Batamindo Industrial Park-Muka Kuning
g) Wilayah Lubuk Baja
- Indah Industri Park-Pelita
12. Sentra bisnis Nagoya, Jodoh, dan Aviari;
13. Kantor pemerintahan Kota Batam, Kantor DPRD Kota Batam, Kantor BP
Kawasan Kota Batam, Kantor-kantor Polisi, Kantor Kejaksaan, Kantor
Pengadilan, Kantor Graha Kepri;
14. Bandara Hang Nadim Batam;
15. Pertamina UPDN-Pulau Sambu, Depo Pertamina-Batu Ampar, dan Depo
Pertamina-Kabil,
16. SPBU Simpang Jam, SPBU Sukajadi, SPBU Sei Jodoh, SPBU Baloi Indah,
SPBU Sei Ladi, SPBU Seraya, SPBU Batu Ampar, SPBU Bengkong, SPBU
Tiban I, SPBU Tiban III, SPBU Sei Temiang, SPBU Aviari, SPBU Base Cam,
SPBU Tg. Uncang, SPBU Tembesi I dan II, SPBU Duriangkang, SPBU
Simpang Kabil, SPBU Telaga Punggur, SPBU Simp. KDA, SPBU Batam
Center, SPBU Bida Asri, SPBU Gdg. Beringin, SPBU Pelita, SPBU Bandara,
SPBU Ocarina;
10

17. Pelabuhan Internasional Batam Center, Pelabuhan Internasional Sekupang,


Pelabuhan Internasional Harbour Bay, Pelabuhan Internasional Nongsa
Pura, Pelabuhan Internasional Teluk Senimba dan Pelabuhan Domistik
Sekupang, Pelabuhan Domestik Telaga Punggur, Pelabuhan Pelni;
18. Kawasan wisata Ocarina, Kawasan wisata Mata Kucing, Kawasan wisata
Marina City, Kawasan wisata Barelang, dll;
19. Pusat telekomunikasi Sekupang, Batam Center, Baloi Indah, dan Pelita;
20. Pembangkit Listrik Baloi, Sekupang, dan Tg. Sengkuang;
21. Sumber Air Minum ATB Dam Sei Ladi, Dam Duriangkang, Dam Sei Harapan;
22. Pusat Perbelanjaan Nagoya Hill, Mega Mall, Kepri Mall, BCS Mall, DC Mall,
Panbil Mall, Center Point Mall, Top 100 Mall, Robinson Mall, Avava Plaza,
Plaza batamindo, Aviari Plaza, STC Mall.
23. Daerah kantong kantong massa yg gampang digerakan dan di provokasi :
a) Batu Aji
- Simpang Base Camp
- Tg. Uncang
- MKGR
b) Galang
- Pantai Melur
- Jembatan I Barelang
c) Sagulung
- SP Plaza
d) Sei Beduk
- Kampung Aceh
- Kawasan Muka Kuning
- Temenggung Abd. Jamal
e) Batam Center
- Baloi Kolam
- Baloi Kebun
- Kampung Nenas
- Ocarina
- Kampung Air
f) Batu Ampar
- Bukit Senyum
- Tg. Sengkuang
- Melcem
- Batu Merah
11

g) Lubuk baja
- Tg. Uma
- Pasar Jodoh
- Penuin
h) Bengkong
- Bengkong Laut
- Bengkong harapan
- Bengkong Kolam
i) Sekupang
- STC Mall
- Kawasan Pelabuhan
- Simp. Hiltop
- Tg. Riau
- Tiban Kampung
j) Belakang padang

IV. CARA BERTINDAK

24. Situasi Hijau


a. Sat Intelkam
1) Melakukan pulbaket terhadap peristiwa yang berkembang ditengah
masyarakat.
2) Membuat produk Intelijen meliputi Laporan Informasi, Lap Infosus,
Lapsus, Kirka Intel, Rengas, dan Lap Kontijensi untuk memberikan
gambaran kepada pimpinan terhadap peristiwa yang berkembang
ditengah masyarakat guna pengambilan keputusan.
3) Melakukan penggalangan terhadap Toga, Tomas, Todat untuk ikut
serta mengambil bagian dalam menjaga stabilitas keamanan Kota
Batam.
4) Melakukan pengamanan terhadap sasaran sebagaimana yang
disebutkan didalam Sispam Kota ini.
5) Tahapan Persiapan
a) Menerima surat pemberitahuan.
b) Melakukan wawancara untuk mengetahui maksud dan tujuan
aksi, sponsor, korlap, jumlah massa dan titik kumpul.
c) Melakukan penggalangan agar tidak melakukan tindakan
anarkis.
12

d) Membuat laporan infosus keadaan tentang rencana aksi ke


pimpinan di Polda.
e) Membuat perkiraan inteligen kontijensi terhadap aksi sebagai
dasar pembuatan renpam.
f) Memberikan STTP (surat tanda terima pemberitahuan).
g) Melakukan pulbaket terhadap rencana aksi guna antisipasi
perubahan rencana, penambahan massa, maupun adanya aksi
lain yang akan timbul.
6) Monitoring di masing-masing titik kumpul guna dapat memberikan
setiap perkembangan situasi maupun pergerakan massa.
7) Penggalangan korlap untuk bisa kendalikan massa dan mentaati
aturan sesuai STTP.
8) Monitoring dan antisipasi adanya pihak atau massa diluar pelaksana
aksi.
9) Mengkondisikan pihak pemerintah (sasaran unras) untuk bisa
menemui pihak pelaksana aksi.
10) Memberikan masukan pada Kapolresta barelang untuk tindakan
antisipasi dan cara bertidak dilapangan.

b. Sat Binmas
1) Pembinaan dan pengembangan bentuk-bentuk pengamanan
swakarsa dalam rangka peningkatan kesadaran dan ketaatan
masyarakat terhadap hukum dan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
2) Pengembangan peran serta masyarakat dalam pembinaan
pengamanan ketertiban dan perwujudan kerja sama Polri dengan
masyarakat.
3) Pembinaan dibidang ketertiban masyarakat terhadap komponen
masyarakat antara lain remaja, pemuda, wanita dan anak.
4) Pembinaan teknis pengkoordinasian dan pengawasan Polsus serta
Satpam.
5) Melaksanakan kegiatan Polmas yang meliputi pengembangan
kemitraan dan kerja sama antara Polri dengan masyarakat
organisasi, lembaga, instansi, dan atau tokoh masyarakat.

c. Kapolsek
1) Mengumpulkan dan memberikan APP kepada seluruh personil
Polsek.
2) Mempersiapkan pengamanan Mako.
3) Mengamankan objek vital yang ada di wilayah Polsek.
13

4) Melaporkan kepada Kapolresta Barelang mengenai kondisi terakhir


yang berkembang di masyarakat serta upaya-upaya apa saja yang
sudah di lakukan dalam rangka mencegah akses yang lebih besar
yang akan timbul di masyarakat.
5) Memerintahkan Kanit Intel untuk lidik & pulbaket di lapangan untuk
mengetahui perkembangan situasi unjuk rasa.

d. Kabag Ops
1) Menyiapkan administrasi dan pelaksaan operasi kepolisian.
2) Menyiapkan rencana pengamanan/pola pengamanan.
3) Menyiapkan surat pemberitahuan ke instansi yang akan di demo/
unras.
4) Melaksanakan pembinaan manajemen operasional meliputi rencana
pengamanan pengendalian administrasi pengamanan serta
tindakan kontijensi.
5) Mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan pengamanan
markas dilingkungan Polresta.
6) Mengelola informasi dan dokumentasi kegiatan.

e. Sat Sabhara
1) Unit Patroli
a) Melaksanakan Patroli ketempat-tempat titik kerawanan
sebagaimana disebutkan dalam Sipam Kota ini.
b) Pada saat massa bergerak dan atau pawai, dilakukan
pengamanan melalui pengawalan dan pengamanan oleh
anggota Samapta/ Lantas.

2) Unit Dalmas
a) Satuan Dalmas dan atau satuan pendukung memberikan
himbauan Kepolisian dan himbauan dapat dilakukan
menggunakan helikopter.
b) Pada saat massa unjuk rasa tidak bergerak/mogok, komandan
kompi atau danki dan atau, dan pleton (danton) dalmas awal
membawa pasukan menuju objek dan turun dari kendaraan
langsung membentuk formasi dasar bersaf satu arah dan
dengan memegang tali dalmas yang sudah direntangkan oleh
petugas tali dalmas.
c) Melakukan rekaman unjuk rasa menggunakan video kamera
baik bersifat umum maupun khusus/menonjol selama unjuk
rasa berlangsung.
14

d) Satuan pendukung melakukan kegiatan melakukan sesuai


dengan fungsi masing-masing.
e) Negosiator berada didepan pasukan dalmas awal, melakukan
perundingan/ negosiator dengan koordinator lapangan (korlap)
untuk menampung dan menyampaikan aspirasi.
f) Negosiator melaporkan kepada Kapolsek atau Kapolresta
tentang tuntutan unjuk rasa untuk diteruskan kepada pihak
yang dituju.
g) Negosiator dapat mendampingi perwakilan pengunjuk rasa
menemui pihak yang dituju untuk menyampaikan aspirasi.
h) Apabila massa pengunjuk rasa tuntutan nya meminta kepada
pimpinan instansi/pihak yang tuju untuk datang ketengah-
tengah massa pengujuk rasa guana memberikan penjelasan
maka negosiator melaporkan kepada Kapolresta Barelang
meminta agar pimpinan instansi atau pihak yang dituju dapat
memberikan penjelasan ditengah-tengah pengunjuk rasa.
i) Kapolresta barelang dan negoasiator mendampingi pimpinan
instansi/pihak yang dituju atau yang mewakili pada saat
memberikan penjelasan.
j) Mobil penerangan dalmas berada di belakang pasukan dalmas
awal untuk melakukan himbauan kepolisian oleh Kapolsek
selaku pengendali taktis.
k) Danton dan atau danki dalmas melaporkan setiap
perkembangan situasi kepada kapolsek/kapolresta Barelang.
l) Apabila situasi meningkat dari tertib/hijau ke tidak tertib/kuning
maka dilakukan lapis ganti dengan dalmas lanjut.

f. Sat Pam Obvit


1) Menyiapkan personil dan alat alsus.
2) Penyelenggaraan manajemen operasional dan pelatihan
keterampilan.
3) Bersama-sama dengan security internal melaksanakan pengamanan
pada kawasan wisata.
4) Bersama-sama dengan security internal melaksanakan pengamanan
pada objek vital.
5) Bersama-sama dengan security internal melaksanakan pengamanan
pada kawasan tertentu/industri.
6) Bersama-sama dengan security internal melaksanakan
pengamanan/pengawalan VIP/VVIP.
15

g. Sat Lantas
1) Unit Patroli
a) Melaksanakan penjagaan dan pengaturan arus lalu lintas di pos-
pos lantas yang meliputi pos lantas nagoya, pos lippo bank, pos
apartemen harmoni, pos baloi, pos depan indomobil, pos
simpang jam, pos BNI, pos simpang kabil, pos muka kuning,
pos simpang base cam dan pos sei harapan serta titik yang
rawan dengan kemacetan lalu lintas demi terciptanya situasi
keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran arus lalin
b) Melaksanakan kegiatan pengawalan terhadap massa dari titik
kumpul massa ke TKP.
c) Melaksanakan patroli R2 dan R4 di seputaran titik kumpul dan
TKP.
d) Menyiapkan lokasi parkir massa.
2) Unit dikyasa
a) Memberikan himbauan tertib berlalu lintas kepada masyarakat
untuk mematuhi aturan lalu lintas dan melaksanakan kegiatan
safety riding.
b) Melaksanakan publik addres dengan menggunakan mobil secara
mobile ke masyarakat.
c) Coaching clinik bidang lalu lintas.
d) Kegiatan simpatik lalu lintas kepada masyarakat khususnya para
pengguna jalan dalam bentuk pemberian bunga, helm, brosur
dan lainnya.
e) Melaksanakan kegiatan Police Go to School dan Police Go to
Campus.
f) Melaksanakan kegiatan Polisi Sahabat Anak.
g) Membina potensi masyarakat dalam giat ikatan/perkumpulan
motor, perkumpulan ojek dan lain-lain.
h) Melaksanakan Forum Keselamatan dan lalu lintas angkutan
jalan bersama Pemkot Batam, Dishub, Pekerjaan Umum,
Organda dan lain-lain.
i) Melaksanakan analisa dampak lalu lintas.
3) Unit laka lantas
a) Menyiapkan personil sewaktu-waktu biila terjadi perubahan
ekslasi.
b) Menyiapkan alut dan alsus penanganan laka lantas.
c) Mendatangi dan melaksanakan TPTKP laka lantas.
d) Melaksanakan olah TKP laka lantas.
e) Melaksanakan lidik dalam hal kasus tabrak lari
16

h. Sat Reskrim
1) Unit Identifikasi
a) Menyiapkan anggota untuk melaksakan dokumentasi kegiatan.
b) Menyiapkan peralatan olah TKP.
c) Mendatangi dan melaksanakan TPTKP serta melaksanakan olah
TKP.
d) Melaporkan kepada Unit Lidik/Sidik guna melakukan proses
penyelidikan/penyidikan.
2) Unit Sidik
a) Melaksanakan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana
b) Menyiapkan administrasi penyidikan.
c) Melaksanakan peroses penyidikan yang meliputi pemanggilan,
penangkapan, penahanan, penggeledahan, penyitaan, dan
penyerahan berkas perkara.
d) Melaksanakan pengawasan penyidikan.

i. Sat Narkoba
Ikut melaksanakan pengamanan unras di lokasi dan memback-up Sat
Reskrim.

j. Sat Polair
1) Menyiapakan peralatan dan personil antisipasi penyelamatan
2) Melaksanakan patroli, pengawalan penegakkan hukum diwilayah
perairan.
3) Melaksanakan pembinaan masyarakat pantai.
4) Pemberian bantuan SAR di laut/perairan.
5) Pelaksanaan tranportasi kepolisan diperairan
6) Pemeliharaan dan perbaikan fasilitas serta sarana kapal
7) Stand by di pelabuhan atau dermaga yang dekat dengan lokasi
Unras untuk antisipasi penyelamatan VIP/VVIP jalur laut ketempat
yang lebih aman.
8) Melaksanakan koordinasi dengan KPLP/Syahbandar dan instansi
terkait lainnya.

k. Bag Sumda
1) Menyiapkan transportasi angkutan untuk penggeseran pasukan
sekaligus BBM nya.
2) Menyiapkan dukungan logistik berupa makanan / minuman untuk
mendukung giat unras.
17

3) Melakukan koordinasi dengan Instansi terkait seperti Pemko


khususnya untuk bantuan logistik kepada personil baik dari Polri,
TNI, dan Sat Pol PP pada saat giat pam unras.
4) Menyiapkan Ton kerangka yang berasal dari anggota Polri (staf)
untuk membantu giat pam unras bilamana eskalasi meningkat
menjadi anarkis
5) Melaksanakan pam mako Polresta Barelang dengan menyiapkan
segala persediaan sarana prasarana untuk mengantisipasi aksi
unras melakukan penyerangan ke Mako Polresta Barelang.
l. Bag Ren
Bersama-sama dengan kasi keuangan untuk membuat rencana
kebutuhan dan anggaran pelaksaan giat Sispam Kota (kontijensi).

m. Kasat Tahti
1) Mengecek kesiapan petugas jaga tahanan.
2) Pembinaan dan memberikan petunjuk tata tertib yang berkaitan
dengan tahanan, yang meliputi pemeriksaan fasilitas ruang
tahanan, jumlah dan kondisi tahanan berserta administrasinya.
3) Pelayanan kesehatan perawatan pembinaan jasmani dan rohani
tahanan.
4) Pengelolaan barang titipan milik tahanan
5) Pengamanan dan pengelolaan barang bukti beserta
administrasinya.

n. Kasi Propam
1) Melakukan pengawasan dan pengendalian anggota yang
melaksanakan Sispam Kota.
2) Mengarahkan dan mengingatkan anggota yang melaksanakan
Sispam Kota agar tidak menyalahi prosedur dan bertindak secara
profesional.
3) Mengingatkan anggota untuk tidak berlaku anarkis, anggota tidak
boleh terpancing emosi.
4) Mengawasi tindakan anggota seandainya pimpinan mengambil
tindakan tegas terhadap pendemo dengan mengikuti Protap.
5) Melaksanakan pelayanan pengaduan masyarakat tentang
penyimpangan prilaku dan tindakan personil Polri.
6) Membantu perwira pengendali lapangan dalam mengawasi Personil.

o. Kasi Sitipol
1) Menyiapkan alat komunikasi yang diperlukan pada kegiatan Sispam
Kota.
18

2) Menyiapkan chanel cadangan untuk komunikasi.


3) Memelihara jaringan komunikasi kepolisian dan data serta
pelayanan telekomunikasi.
4) Menyelenggarakan koordinasi dalam penggunaan teknologi
komunikasi dan informasi dengan satuan fungsi lain.

p. Kasi Keu
1) Menyiapkan rencana anggaran untuk mendukung pelaksanaan
tugas pengamanan.
2) Mendistribusikan anggaran kepada personil yang melaksanakan
tugas pengamanan.
3) Membantu pimpinan dalam melaksanakan tugas lain yang
diperintahkan.

q. SPKT
1) Melakukan koordinasi dan pemberi bantuan serta pertolongan
antara lain TPTKP, Turjawali, dan pengemanan kegiatan
masyarakat dan instansi pemerintah.
2) Pelayanan informasi yang berkaitan dengan masyarakat sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3) Penyiapan registrasi pelaporan, penyusunan dan penyampaian
laporan harian kepada Kapolresta melalui Bag Ops.
4) Pelayan masyarakat melalui surat dan alkom antara lain telepon,
pesan singkat, faxsimile dan internet.
5) Pelayanan kepolisan kepada kepolisian secara terpadu antara lain
dalam bentuk LP, STTLP, SP2HP, dll.

r. Urusan Kesehatan
1) Menempatkan anggota Urkes untuk membantu apabila dibutuhkan
oleh Personil yang melakukan pengamanan.
2) Menyiapkan kendaraan Ambulance dan peralatan kesehatan
lainnya.
3) Melaksanakan koordinasi dengan Bid Dok Kes Polda Kepri dan
Dinas Kesehatan Pemerintah.

s. Sat Brimob
Mempersiapkan Personil dan peralatan guna membantu Polresta
Barelang apabila dibutuhkan.
19

25. Situasi Kuning


a. Sat Intelkam
1) Melakukan penggalangan terhadap korlap/pimpinan aksi untuk bisa
kendalikan massa.
2) Melakukan pemetaan kekuatan massa guna tentukan titik massa
yang berpotensi melakukan aksi anarkis.
3) Melakukan Kontra Intelijen dalam kerumunan massa guna
meminimalisir kemungkinan terjadinya aksi yang menjurus anarkis.
4) Melakukan pengamatan dan penggambaran serta pencatatan untuk
tentukan orang/ oknum yang berpotensi melakukan provokasi.
5) Melaporkan perkembangan situasi kepada pimpinan guna
pengambilan keputusan.

b. Sat Bimmas
1) Menyiapakan personil dan memberikan App.
2) Melaksanakan Negosiasi dengan Korlap
3) Memberikan himbauan kepada massa agar tertib dan tidak
melanggar hukum.
4) Menfasilitasi keinginan massa kepada pimpinan atau objek yang
dituju.

c. Kapolsek
1) Kapolsek melaporkan kepada Kapolresta Barelang situasi sudah
mulai tidak tertib dan tidak bisa lagi di kendalikan oleh Personil
Polsek.
2) Meminta bantuan kekuatan Personil kepada Kapolresta Barelang
dalam hal kekurangan Personil.
3) Memerintahkan personil yang jaga Mako dan jaga Objek Vital untuk
meningkatkan kewaspadaan.

d. Kabag Ops
1) Melaksanakan pengendalian Personil dilapangan.
2) Melaporkan perkembangan situasi kepada Kapolresta Barelang.
3) Menggerakkan pasukan cadangan.
4) Meberikan saran kepada Kapolresta Barelang untuk meminta
bantuan perkuatan dari satuan TNI melalui Kapolda Kepri.
20

e. Sat Sabhara
1) Unit Patroli
a) Melaksanakan pengawalan massa dari titik kumpul menuju ke
Tkp.
b) Melaksanakan keamanan sehingga tdak terjadi masa campuran
dengan orang-orang yang diduga sebagai provokator.
c) Melaksanakan penyekatan massa dititik-titik kerawanan.
d) Memberikan himbauan kepada massa agar tertib dan tidak
melakukan pelanggaran hukum
e) Membatu Sat Lantas dalam pengaturan arus lalu lintas
2) Unit Dalmas
a) Pada saat massa menutup jalan dengan cara duduk duduk,
tidur tidurn aksi teatrikal, dan aksi sejenisnya maka pasukan
dalmas membantu menertibkan, mengangkat dan
memindahkan ketempat yang netral dan atau lebih aman
dengan cara persuasif dan edukatif.
b) Negosiator tetap melakukan negosiasi dengan korlap
semaksimal mungkin.
c) Satuan pendukung atau polisi udara melakuka pemantauan dan
memberikan himbauan kepolisian dari udara sedangkan satuan
pendukung lainnya melakukan tugas sesuai fungsi dan
perannya.
d) Dapat menggunakan unit satwa dengan formasi bersaf didepan
dalmas awal untuk melindungi saat melakukan proses lapis
ganti dengan dalmas lanjut.
e) Atas perintah Kapolresta Barelang dalmas lanjut melakukan
lapis ganti dengan dalmas awal dengan cara membentuk
formasi bersaf dibelakang dalmas awal, kemudian saf ke dua
dan ketiga dalmas awal membuka ke kanan dan kekiri untuk
mengambil perlengkapan dalmas guna melakukan penebalan
kekuatan dalmas lanjut, diikuti saf ke satu untuk melakukan
kegiatan yang sama setelah tali dalmas awal digulung.
f) Setelah dalmas lanjut dan dalmas awal membentuk formasi
lapis bersaf, unit satwa ditarik kebelakang menutup kanan dan
kiri dalmas.
g) Apabila massa semakin memperlihatkan perilaku menyimpang
maka Kapolreta Barelang memberikan himbauan kepolisian.
h) Apabila eskalasi meningkat dan / atau massa melempari
petugas dengan benda keras, dalmas lanjut melakukan sikap
berlindung selanjutnya Kapolresta memerintahkan Danki
dalmas lanjut untuk melakukan tindakan hukum sebagai
berikut:
21

- Kendaraan taktis Water Canon pengurai massa bergerak


maju melakukan tindakan penyemprotan, bersamaan
dengan itu dalmas lanjut maju melakukan pendorongan
massa.
- Petugas pemadam api dapat melakukan pemadaman api
(pembakaran ban, sepanduk, bendera dan alat peraga
lainya) dan.
- Melakukan pelemparan dan penembakan gas air mata.
i) Evakuasi terhadap VIP / VVIP pejabat penting lainya dapat
menggunakan kendaraan taktis penyelamat (Baracuda).
j) Danki dalmas melaporkan setiap perkembangan situasi kepada
Kapolresta Barelang, dan
k) Apabila situasi meningkat Kapolresta Barelang selaku
pengendali lapangan dapat memerintahkan lintas ganti dengan
PHH Brimob.

f. Sat Pam Obvit


1) Bersama-sama dengan security internal meningkatkan pengamanan
pada kawasan wisata.
2) Bersama-sama dengan security internal meningkatkan pengamanan
pada objek vital.
3) Bersama-sama dengan security internal meningkatkan pengamanan
pada kawasan tertentu / industri.
4) Bersama-sama dengan security internal meningkatkan
pengamanan/pengawalan VIP / VVIP.

g. Sat Lantas
1) Unit Patroli
a) Melaksanakan penjagaan dan pengaturan arus lalu lintas di pos-
pos lantas yang meliputi pos lantas nagoya, pos lippo bank, pos
apartemen harmoni, pos baloi, pos depan indomobil, pos
simpang jam, pos BNI, pos simpang kabil, pos muka kuning,
pos simpang base cam dan pos sei harapan serta titik yang
rawan dengan kemacetan lalu lintas demi terciptanya situasi
keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran arus lalin.
b) Melaksanakan pengawalan massa dari titik kumpul menuju ke
Tkp.
c) Melaksanakan penyekatan massa dititik-titik kerawanan.
d) Memberikan himbauan kepada massa khususnya pengguna
jalan agar tertib dan tidak melakukan pelanggaran hukum.
e) Melaksanakan Patroli untuk mengurai kemacetan di objek
pengamanan.
22

f) Melaksanakan penutupan/pengalihan Arus.

2) Unit Dikyasa
Memberikan himbauan tertib berlalu lintas kepada masyarakat
khususnya pengguna jalan di objek pengamanan.
3) Unit Laka
Melaksanakan penanganan TPTKP dan olah TKP laka lantas.

h. Sat Reskrim
1) Unit Identifikasi
a) Melaksakan dokumentasi kegiatan.
b) Melaksanakan olah TKP.
c) Mengidentifikasi massa yang diduga sebaga provokator
2) Unit Sidik
a) Melaksanakan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana
b) Menyiapkan administrasi penyidikan.
c) Melaksanakan peroses penyidikan yang meliputi penangkapan,
penahanan, penggeledahan, penyitaan, dan penyerahan berkas
perkara.
d) Memberikan pelayanan dan perlindungan terhadap perempuan
dan anak-anak.
e) Mencari saksi dan mengumpulkan barang bukti.

i. Sat Narkoba
Memback-up Sat Reskrim Memonitor dan mulai mengidentifikasi massa
pengujuk rasa yang diduga sebagai provokator.

j. Sat Polair
1) Melaksanakan patroli, pengawalan penegakkan hukum diwilayah
perairan.
2) Pemberian bantuan SAR di laut/perairan.
3) Pelaksanaan tranportasi kepolisan diperairan untuk tindakan
penyelamatan VIP/VVIP jalur laut ketempat yang lebih aman.
4) Melaksanakan koordinasi dengan KPLP/Syahbandar dan instansi
terkait lainnya.
23

k. Bag Sumda
1) Menyiapkan transportasi angkutan untuk penggeseran pasukan
sekaligus BBM nya.
2) Menyiapkan dukungan logistik berupa makanan / minuman untuk
mendukung giat unras.
3) Melakukan koordinasi dengan Instansi terkait seperti Pemko
khususnya untuk bantuan logistik kepada personil baik dari Polri,
TNI, dan Sat Pol PP pada saat giat pam unras.
4) Menggerakkan Ton kerangka yang berasal dari anggota Polri (staf)
untuk membantu giat pam unras bilamana eskalasi meningkat
menjadi anarkis.
5) Melaksanakan pam mako Polresta Barelang dengan menyiapkan
segala persediaan sarana prasarana untuk mengantisipasi aksi
unras melakukan penyerangan ke Mako Polresta Barelang.

l. Bag Ren
Bersama-sama dengan kasi keuangan untuk membuat rencana
kebutuhan dan anggaran pelaksanaan giat unras.

m. Kasat Tahti
Meningkatkan pengamanan dan pengawasan di ruang tahanan.

n. Kasi Propam
1) Melakukan pengawasan dan pengendalian anggota yang
melaksanakan Sispam Kota.
2) Mengarahkan dan mengingatkan anggota yang melaksanakan
Sispam Kota agar tidak menyalahi prosedur dan bertindak secara
profesional.
3) Mengingatkan anggota untuk tidak berlaku anarkis, anggota tidak
boleh terpancing emosi.
4) Mengawasi tindakan anggota seandainya pimpinan mengambil
tindakan tegas terhadap pendemo dengan mengikuti Protap.
5) Melaksanakan pelayanan pengaduan masyarakat tentang
penyimpangan prilaku dan tindakan personil Polri.
6) Membantu perwira pengendali lapangan dalam mengawasi Personil.

o. Kasi Sitipol
1) Menyiapkan alat komunikasi yang diperlukan pada kegiatan Sispam
Kota.
2) Menyiapkan chanel cadangan untuk komunikasi.
24

3) Memelihara jaringan komunikasi kepolisian dan data serta


pelayanan telekomunikasi.
4) Menyelenggarakan koordinasi dalam penggunaan teknologi
komunikasi dan informasi dengan satuan fungsi lain.

p. Kasi Keu
1) Menyiapkan ren anggaran untuk mendukung pelaksanaan
keamanan.
2) Mendistribusikan anggaran kepada personil yang melaksanakan
(BBM dan Konsumsi).
3) Membantu pimpinan dalam melaksanakan tugas lain yang
diperintahkan.

q. SPKT
1) Melakukan koordinasi dan pemberi bantuan serta pertolongan
antara lain TPTKP, Turjawali, dan pengemanan kegiatan
masyarakat dan instansi pemerintah.
2) Pelayanan informasi yang berkaitan dengan masyarakat sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3) Penyiapan registrasi pelaporan, penyusunan dan penyampaian
laporan harian kepada Kapolresta melalui Bag Ops.
4) Pelayan masyarakat melalui surat dan alkom antara lain telepon,
pesan singkat, faxsimile dan internet.
5) Pelayanan kepolisan kepada kepolisian secara terpadu antara lain
dalam bentuk LP, STTLP, SP2HP, dll.

r. Urusan Kesehatan
1) Memberikan pertolongan kepada anggota polri dan masyarakat
yang bila mana anggota/masyarakat yang menjadi korban unras
dengan memberikan pertolongan pertama dan apabila tidak bisa
ditangani maka korban di arahkan kerumah sakit terdekat.
2) Berkoordinasi dengan pihak Rumah sakit untuk merujuk korban
unjuk rasa.

s. Sat Brimob
Mempersiapkan lintas ganti dengan pasukan dalmas lanjut

26. Situasi Merah


a) Sat Intel
1) Membantu Reskrim melakukan upaya penegakkan hukum.
25

2) Melaksanakan operasi cipta kondisi dalam rangka memulihkan


situasi aman dan kondusif.
3) Mengidentifikasi para tokoh dan pelaku untuk disampaikan ke Sat
Reskrim untuk penindakan hukum.

b) Sat Bimmas
1) Menyiapkan langkah-langkah persuasif untuk rehabilitasi sosial.
2) Melakukan pendekatan terhadap awak media.
3) Melakukan koordinasi dan memberi informasi kepada BUJP untuk
meningkatkan pengamanan dilingkup kerjanya masing-masing.

c) Kapolsek
1) Memperkuat jaga Mako dengan memberdayakan potensi
masyarakat (tomas, toga, todat dan lainnya).
2) Memonitor dan meningkatkan kewaspadaan serta melaporkan
situasi Mako serta Objek Vital Lainnya di wilayah Polsek.
3) Mengendalikan personil BKO bila polsek mendapat tambahan
perkuatan dari satuan atas.

d) Kabag Ops
1) Melaporkan perkembangan situasi kepada Kapolresta Barelang.
2) Melaksanakan alih komando kepada Kapolresta Barelang / Brimob.
3) Membantu Kapolresta Barelang/Brimob mengendalikan Personil.

e) Sat Sabhara
1) Pasukan dalmas lanjut melakukan penutupan serong kiri dan kanan
(situasional) terhadap pasukan Detasemen/kompi PHH Brimob dan
diikuti unit satwa, rantis pengurai massa sabhara membentuk
formasi sejajar dengan rantis pengurai massa detasemen PHH
Brimob.
2) Dalmas lanjut dan rantis pengurain massa sabhara bergerak
mengikuti aba aba dan gerakan detasemen / kompi PHH brimob.

f) Sat Pam Obvit


1) Personil Sat Pam Obvit ditarik ke kesatuan sebagai pasukan
cadangan Polresta Barelang.
2) Tanggung jawab pengamanan Objek Vital diserahkan kepada TNI
dan security internal
26

g) Sat Lantas
1) Menyiapkan rute alternatif untuk penyelamatan/escape pejabat
VIP/VVIP.
2) Melaksanakan pam rute / jalur.
3) Melaksanakan pengawalan VIP/VVIP.

h) Sat Reskrim
1) Tim lidik melakukan penangkapan terhadap pelaku tindakan anarkis
dan provokator di TKP.
2) Tim identifikasi melakukan pulbaket melalui audio visual yang
dimiliki (Photo, dan camera Video) terhadap para pelaku
kerusuhan.
3) Bila keadaan sudah kondusif segara melakukan :
a) Olah TKP menetapkan status quo dengan memasang police line
(tim identifikasi).
b) Mengumpulkan barang bukti yang ada di TKP pasca kerusuhan.
c) Mengumpulkan data-data yang terkait untuk penyelidikan dan
penyidikan (pemenuhan alat bukti).
d) Melakukan upaya paksa setelah pulbaket dirasakan cukup
(pemanggilan, pemeriksaan, penyitaan, penangkapan, dan
penahanan) terhadap orang-orang yang terlibat baik sebagai
saksi atau tersangka.
e) Bila mencukupi bukti permulaan yang cukup sebagai tindak
pidana dan layak untuk diberkas, segera lakukan pemberkasan
untuk diajukan penuntutan ke JPU.

i) Sat Narkoba
Bekerja sama dengan Sat Reskrim dalam melakukan tindakan hukum.

j) Sat Polair
1) Menyiapkan sarana untuk penyelamatan VIP/VVIP apabila tidak
memungkinkan melalui jalur darat ketempat yang lebih aman.
2) Komunikasi aktif melalui HT dengan Kodal dilokasi unjuk rasa untuk
mengetahui perkembangan situasi.

k) Bag Sumda
1) Menyiapkan transportasi angkutan untuk penggeseran pasukan
sekaligus BBM nya.
2) Menyiapkan dukungan logistik berupa makanan/minuman untuk
mendukung Sispam Kota.
27

3) Melakukan koordinasi dengan Instansi terkait seperti Pemko


khususnya untuk bantuan logistik kepada personil baik dari Polri,
TNI, dan Sat Pol PP pada saat giat Sispam Kota.
4) Melaksanakan pam mako Polresta Barelang dengan menyiapkan
segala persediaan sarana prasarana untuk mengantisipasi aksi
massa melakukan penyerangan ke Mako Polresta Barelang.

l) Bag Ren
Bersama-sama dengan kasi keuangan untuk membuat rencana
kebutuhan dan anggaran pelaksaan giat unras.

m) Kasat Tahti
1) Menerima tersangka dan barang bukti pelaku tindak pidana yang
telah melakukan tindakan anarkis dari Sat Reskrim.
2) Mencatat identitas dan didata.
3) Meningkatkan pengamanan dan pengawasan di ruang tahanan.

n) Kasi Propam
1) Melakukan pengawasan dan pengendalian anggota yang
melaksanakan pam unras
2) Mengarahkan dan mengingatkan anggota yang melaksanakan pam
unras agar tidak menyalahi prosedur dan bertindak secara
profesional
3) Mengingatkan anggota pada saat pendemo berlaku anarkis,
anggota tidak boleh terpancing emosi
4) Mengawasi tindakan anggota seandainya pimpinan mengambil
tindakan tegas terhadap pedemo dengan mengikuti protap.

o) Kasi Sitipol
Melaksanakan pengamanan mako dan membantu pimpinan dalam
melaksanakan tugas lain yang diperintahkan

p) Kasi Keu
Melaksanakan pengamanan mako dan membantu pimpinan dalam
melaksanakan tugas lain yang diperintahkan.
28

q) Urusan Kesehatan
1) Memberikan pertolongan kepada anggota polri dan masyarakat
yang menjadi korban unras dengan memberikan pertolongan
pertama dan apabila tidak bisa ditangani maka korban di arahkan
kerumah sakit terdekat.
2) Berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit untuk merujuk korban
unjuk rasa.
3) Mendata jumlah korban anggota Polri dan masyarakat

r) Sat Brimob
1) Kapolda kepri memerintahkan kepala detasemen atau kompi PHH
Brimob untuk lintas ganti dengan dalmas lanjut
2) Detasemen atau kompi PHH Brimmob maju membentuk formasi
bersaf sedangkan pasukan dalmas lanjut melakukan penutupan
serong kiri dan kanan (situasional) terhadap pasukan detasemen/
kompi PHH Brimod dan di ikuti unt satwa, rantis pengurai massa
sabhara membentuk formasi sejajar dengan rantis pengurai massa
detasemen PHH brimob
3) Dalmas lanjut dan rantis pengurai massa sabhara bergerak
mengikuti aba aba dan gerakan detasemen/kompi PHH brimob
4) Apabila pada satuan kewilayahan yang tidak ada detasemen atau
kompi PHH Brimob maka Kapolda Kepri selaku pengendali umum
memerintahkan kapolresta barelang menurunkan peleton penindak
sabhara untuk melakukan penindakan hukum yang didukung oleh
satuan dalmas lanjut polresta atau polres terdekat

27. Rehabilitasi
a) Sat Intel
1) Melakukan cipta kondisi dengan melakukan penggalangan terhadap
massa dan melakukan kontra agar setiap tindakan kepolisian tetap
bisa memberikan rasa aman;
2) Melakukan lidik lanjutan terhadap aksi yang mungkin bakal terjadi
pasca situasi merah;
3) Melakukan penggalang Tomas, Todat, LSM, dan ormas lainnya
guna mendukung setiap tindakan kepolisian dan bantu
harkamtibmas;
4) Membuat laporan intelsus, lapsus, maupun telaahan intelijen
terhadap giat yang terjadi yang dilakukan dan upaya yang
dilaksanakan sebagai bahan pertimbangan pimpinan dalam
pengambilan keputusan.
29

b) Sat Binmas
1) Melakukan penyuluhan terhadap tokoh Tomas, Toga, Toda;
2) Melakukan himbauan-himbauan kepada masyarakat khususnya
ditempat-tempat keramaian;
3) Mengumpulkan tokoh-tokoh masyarakat dan ketua elemen-elemen
buruh;
4) Melakukan patroli dialogis;
5) Melakukan himbauan kesekolah-sekolah;
6) Melakukan pembinaan keamanan di pos-pos kamling;
7) Menbuat selebaran-selebaran yang isinya himbauan tentang
keamanan.

c) Sat Sabhara
Melakukan pemulihan situasi melalui patroli dialogis.

d) Sat Pam Obvit


1) Melakukan pemulihan situasi melalui patroli dialogis;
2) Memberikan penyuluhan di kawasan Industri dan kawasan Objek
Vital.

e) Sat Lantas
1) Melaksanakan giat simpatik berupa penyuluhan kepada masyarakat,
memberi bunga, brosur dsb ;
2) Melaksanakan citra pelayanan publik;
3) Quick respons dalam penanganan laka lantas;
4) Melaksanakan turjawali;
5) Melaksanakan public addres kepada masyarakat.

f) Sat Reskrim
1) Melaksanakan Kring Reserse;
2) Melaksanakan patroli dialogis gabungan dengan fungsi lain.

g) Sat Narkoba
1) Melaksanakan Kring Reserse;
2) Melaksanakan patroli dialogis gabungan dengan fungsi lain.
30

h) Sat Polair
Menampilkan sosok polisi yang simpatik dan komunikasi dengan
masyarakat di pelabuhan-pelabuhan sehingga memberikan rasa aman
dan nyaman terhadap wisatawan domestik/mancanegara, komunitas
jasa pengguna transportasi laut dengan harapan arus wisatawan /
Investor ke Batam tidak terganggu.

i) Sat Brimob
Melakukan monitoring melalui patroli dialogis bersama-sama dengan
Sat Sabhara.

V. KONSIGNES

28. Larangan
a. Bersikap arogan dan terpancing oleh prilaku massa;
b. Melakukan tindakan kekerasan yang tidak sesuai dengan prosedur;
c. Membawa peralatan diluar peralatan dalmas;
d. Membawa senjata tajam dan peluru tajam;
e. Keluar dari ikatan satuan / formasi dan melakukan pengejaran massa
secara perorangan;
f. Mundur membelakangi massa pengunjuk rasa;
g. Mengucapkan kata-kata kotor, pelecehan sexsual/perbuatan asusila,
memaki-maki pengunjuk rasa;
h. Melakukan perbuatan lainya yang melanggar peraturan perundang-
undangan.

29. Kewajiban
a. Menghormati hak asasi manusia dari setiap orang yang melakukan unjuk
rasa;
b. Melayani dan mengamankan pengunjuk rasa sesuai ketentuan;
c. Setiap pergerakan pasukan dalmas selalu dalam ikatan satuan dan
membentuk formasi sesuai ketentuan;
d. Melindungi jiwa dan harta benda;
e. Tetapmenjaga dan mempertahankan situasi hingga unjuk rasa selasai;
f. Patuh dan taat kepada perintah kepala kesatuan lapangan yang
bertanggung jawab sesuai tindakan nya.
31

VI. PERMINTAAN BANTUAN

30. Bantuan TNI


Atas permintaan Kapolresta Barelang melalui Kapolda Kepri mengajukan
permintaan kepada pimpinan TNI untuk ikut membantu pengamanan Objek
Vital di wilayah Hukum Polresta Barelang dan berada dibawah kendali
Kapolresta Barelang.

31. Prosedur Perbantuan Dengan Pemko Batam


a. Atas permintaan Kapolresta Barelang kepada Walikota Batam agar
memerintahkan Kasatpol PP untuk ikut membantu pengamanan gedung
perkantoran Instansi pemerintah.
b. Penggerakan PBK untuk membantu dalam penanggulangan kejadian
kebakaran atau kasus-kasus pembakaran.
c. Dinas kesehatan diminta menyiapkan ambulance, tenaga medis, dan
rumah sakit yang terdekat dengan lokasi Kontijensi atau kerusuhan
massa supaya siap terima korban.

32. Prosedur Perbantuan Dengan BP Kawasan


a. Atas permintaan Kapolresta Barelang kepada Ketua BP Kawasan Batam
agar memerintahkan Dit Pam BP Kawasan untuk ikut membantu
pengamanan gedung perkantoran Instansi pemerintah.
b. Penggerakan PBK untuk membantu dalam penanggulangan kejadian
kebakaran atau kasus-kasus pembakaran.
c. Penggerakan Helicopter untuk membantu dalam pemantauan situasi
kontijensi lewat udara.

VII. ADMINISTRASI DAN LOGISTIK

Adapun dukungan Administrasi, Logistik dan Operasional yang dibutuhkan


dalam Sispam Kota Barelang ini menggunakan DIPA RKA-KL Polresta Barelang.

VIII. KODAL

33. Kapolda selaku penanggung jawab umum pada tingkat provinsi dapat
mengambil alih kendali mana kala menurut penilaian situasi Kapolresta
Barelang mengalami kesulitan atau halangan;
34. Karo Ops selaku Pengendali Umum;
32

35. Kapolresta Barelang selaku pengendali pasukan dan penanggung jawab


Polresta Barelang;
36. Kabag Ops selaku Pengendali lapangan kota Barelang;
37. Kapolsek selaku pengendali dan penanggung jawab lapangan pada tingkat
wilayah polseknya masing masing;
38. Dalam hal keadaan eskalasi semakin meningkat, maka komando dan
pengendalian diambil allih secara berjenjang ke atas;
39. Dalam penggerakan TNI dan instansi diluar Polri, maka komando dan
pengendalian taktis berada pada Kapolresta Barelang, sedangkan komando
dan pengendalian teknis berada pada pimpinan TNI dan instansi tersebut;
40. Pengemban fungsi pengawasan dan Propam Polresta Barelang
berkewajiban melaksanakan pengawasan dan pencegahan terhadap
perilaku anggota dalam penanganan peristiwa yang terjadi supaya tidak
terjadi pelanhgaran hukum dan HAM oleh anggota Polri di lapangan;

IX. PENUTUP

Demikianlah Protap Sistem Pengamanan Kota Batam ini dibuat untuk menjadi
pedoman dalam penanganan unjuk rasa.

Batam, Januari 2018


KEPALA KEPOLISIAN RESOR KOTA BARELANG

HENGKI,S.I.K.,M.H
KOMISARIS BESAR POLISI NRP 71010447

Anda mungkin juga menyukai