Anda di halaman 1dari 30

EPIDEMIOLOGI Arie J.

Pitono
2017
BATASAN, RUANG LINGKUP, TUJUAN, SEJARAH

http://www.jarikecil.com
Batasan

• Ilmu tentang distribusi dan determinan2 keadaan atau kejadian yang


berhubungan dengan kesehatan di dalam populasi tertentu, serta
penerapannya untuk mengendalikan masalah2 kesehatan. (1)

• Ilmu tentang bagaimana penyakit terdistribusi di dalam populasi &


faktor2 yang mempengaruhi atau menentukan distribusinya. (2)

© 2017 http://www.jarikecil.com 2
• Mengapa suatu penyakit dapat terjadi pada sebagian orang & tidak
terjadi pada sebagian lainnya?

• Premis yang mendasari epidemiologi adalah bahwa :


– Penyakit tidak terdistribusi secara acak di dalam populasi.
– Setiap individu memiliki karakteristik2 tertentu yang cenderung
untuk terkena, atau melindungi dari, berbagai macam penyakit.

• Penyakit sesungguhnya memiliki faktor penyebab & faktor preventif


yang dapat diidentifikasi melalui penelitian sistematik pada berbagai
populasi, tempat, & waktu.

© 2017 http://www.jarikecil.com 3
• Epidemiologi pada dasarnya merupakan ilmu empirik kuantitatif,
yang banyak melibatkan pengamatan & pengukuran yang sistematik
tentang frekuensi penyakit & sejumlah faktor yang dipelajari
hubungannya dengan penyakit.

• Kebutuhan akan analisis kuantitatif menyebabkan epidemiologi


berhubungan erat dengan sebuah ilmu yang disebut biostatistik.

© 2017 http://www.jarikecil.com 4
• Tiga kegiatan pokok dalam epidemiologi :
– Frekuensi masalah kesehatan
– Penyebaran masalah kesehatan
– Faktor2 yang mempengaruhi

© 2017 http://www.jarikecil.com 5
• Frekuensi masalah kesehatan :
– Besarnya masalah kesehatan yang terdapat pada sekelompok
manusia.
– Langkah2 :
• Menemukan masalah kesehatan yang dimaksud ;
• Melakukan pengukuran atas masalah yang ditemukan tsb.

• Penyebaran masalah kesehatan :


– Pengelompokan masalah kesehatan berdasarkan menurut ciri2
manusia (man), menurut tempat (place), & menurut waktu
(time).

© 2017 http://www.jarikecil.com 6
• Faktor2 yang mempengaruhi :
– Faktor penyebab dari suatu masalah kesehatan.
– Langkah2 :
• Merumuskan hipotesis tentang penyebab yang dimaksud ;
• Melakukan pengujian terhadap rumusan hipotesis ;
• Menarik kesimpulan.

© 2017 http://www.jarikecil.com 7
Epidemiologi Deskriptif

• Hanya mempelajari tentang frekuensi & penyebaran suatu masalah


kesehatan.
– Frekuensi menunjuk kepada besarnya masalah kesehatan
yang ditemukan di masyarakat.
– Penyebaran dibedakan menurut ciri2 manusia, tempat, ataupun
waktu terjadinya suatu masalah kesehatan.

• Tidak mencari jawaban terhadap faktor2 penyebab yang


mempengaruhi frekuensi, penyebaran, dan/atau munculnya
masalah kesehatan.

• Menjawab pertanyaan : siapa (who), di mana (where), & bila (when).

• Tidak menjawab pertanyaan mengapa (why) timbulnya masalah


kesehatan tsb.
© 2017 http://www.jarikecil.com 8
• Contoh :
– Ingin mengetahui frekuensi (banyaknya) penderita TB paru di
suatu daerah.
mengumpulkan data penderita TB paru di daerah tsb.

– Ingin mengetahui penyebaran penyakit TB paru menurut


susunan umur & jenis kelamin di suatu daerah.
mengumpulkan data penderita TB paru di daerah tsb.
disajikan menurut kelompok susunan umur & jenis
kelamin.

© 2017 http://www.jarikecil.com 9
Epidemiologi Analitik

• Mencakup pencarian jawaban terhadap penyebab terjadinya


frekuensi, penyebaran, serta munculnya suatu masalah kesehatan.

• Diupayakan tersedianya jawaban terhadap faktor2 penyebab yang


dimaksud (why), untuk kemudian dianalisis hubungannya dengan
akibat yang ditimbulkan.

© 2017 http://www.jarikecil.com 10
• Contoh :
– Ingin mengetahui pengaruh rokok terhadap timbulnya penyakit
kanker paru.
Melakukan perbandingan antara kelompok orang yang
merokok dengan yang tidak merokok, kemudian dilihat
jumlah penderita kanker paru pada masing2 kelompok.
Dari perbedaan yang ada dapat disimpulkan ada atau
tidaknya pengaruh rokok terhadap penyakit kanker paru.

© 2017 http://www.jarikecil.com 11
Penelitian Epidemiologi Deskriptif vs.
Penelitian Epidemiologi Analitik

PENELITIAN EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF PENELITIAN EPIDEMIOLOGI ANALITIK

1. Hanya menjelaskan keadaan suatu 1. Juga menjelaskan mengapa suatu


masalah kesehatan (who, where, when) masalah kesehatan timbul di masyarakat
(why)
2. Pengumpulan, pengolahan, penyajian, & 2. Pengumpulan, pengolahan, penyajian, &
interpretasi data hanya pada 1 kelompok interpretasi data dilakukan pada 2
kelompok
3. Tidak bermaksud membuktikan suatu 3. Bermaksud membuktikan suatu hipotesis
hipotesis

© 2017 http://www.jarikecil.com 12
© 2017 http://www.jarikecil.com 13
Ruang Lingkup

1. Subjek & objeknya adalah masalah kesehatan.

2. Masalah kesehatan yang dipelajari menunjuk kepada masalah


kesehatan yang ditemukan pada sekelompok manusia.

3. Dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan


dimanfaatkan data tentang frekuensi & penyebaran masalah
kesehatan tsb.

© 2017 http://www.jarikecil.com 14
Tujuan Epidemiologi

1. Mengidentifikasi penyebab suatu masalah kesehatan & faktor2


risikonya – faktor2 yang meningkatkan peluang seseorang untuk
terkena masalah kesehatan.
2. Mengetahui besarnya masalah kesehatan yang ditemukan di
masyarakat.
3. Mempelajari riwayat alamiah & prognosis penyakit.
4. Mengevaluasi pengukuran2 preventif & terapeutik baik yang telah
ada maupun yang baru pada penyediaan layanan kesehatan.
5. Menyediakan dasar untuk pengembangan kebijakan publik &
pembuatan peraturan yang berkaitan dengan masalah lingkungan.

© 2017 http://www.jarikecil.com 15
Sejarah Perkembangan

1. Tahap Pengamatan

• Mengetahui frekuensi & penyebaran suatu masalah kesehatan


serta faktor2 yang mempengaruhinya dilakukan dengan
pengamatan (observasi).

• Hippocrates (400 SM) menyimpulkan adanya hubungan antara


timbulnya penyakit dengan lingkungan.

• Meskipun tidak berhasil dibuktikan karena memang


pengetahuan untuk itu belum berkembang, pendapat
Hippocrates tsb. dipandang merupakan landasan
perkembangan epidemiologi selanjutnya.

• Tahap ini dikenal pula dengan nama Tahap Penyakit &


Lingkungan.
© 2017 http://www.jarikecil.com 16
2. Tahap Perhitungan

• Pengukuran frekuensi & penyebaran masalah kesehatan


dilakukan dengan bantuan ilmu hitung.

• John Graunt (1662) melakukan pencatatan & penghitungan


terhadap angka kematian yang terjadi di kota London.

• Ia menyimpulkan bahwa frekuensi & penyebaran angka


kematian ternyata lebih tinggi pada bayi serta berbeda antara
penduduk pria dengan penduduk wanita.

• Tahap ini dikenal pula dengan nama Tahap Menghitung &


Mengukur.

© 2017 http://www.jarikecil.com 17
3. Tahap Pengkajian

• Tahap perhitungan belum memberikan gambaran tentang


faktor2 yang mempengaruhi masalah kesehatan.

© 2017 http://www.jarikecil.com 18
• William Farr (1849) membuktikan adanya hubungan antara
ketinggian tempat tinggal dengan kejadian penyakit (kolera).

© 2017 http://www.jarikecil.com 19
Elevation Above Sea Level (ft.) Deaths in 10,000 Inhabitants
< 20 120
20 – 40 65
40 – 60 34
60 – 80 27
80 – 100 22
100 – 120 17
340 – 360 8

© 2017 http://www.jarikecil.com 20
• John Snow (1854) membuktikan adanya hubungan antara
timbulnya penyakit kolera dengan sumber air minum penduduk.

© 2017 http://www.jarikecil.com 21
© 2017 http://www.jarikecil.com 22
• Menganalisis penggunaan air minum yang dikelola olah 2
perusahaan air minum di kota London.
Water Supply No. of Houses Deaths from Cholera Deaths per 10,000 Houses

Southwark & Vauxhall Co. 40,046 1,263 315

Lambeth Co. 26,107 98 38

• Perhitungan membuktikan bahwa jumlah kasus yang


ditemukan berbeda secara bermakna.

© 2017 http://www.jarikecil.com 23
• Farr & Snow hanya melakukan pengkajian data yang telah ada
(yang terjadi secara alamiah), bukan data dari hasil percobaan.

• Tahap ini dikenal pula dengan nama Tahap Eksperimen


Alamiah.

© 2017 http://www.jarikecil.com 24
4. Tahap Uji Coba

• Mengkaji data yang diperoleh dari uji coba yang dengan


sengaja dilakukan.

© 2017 http://www.jarikecil.com 25
• James Lind (1774) mengemukakan teori bahwa jeruk dapat
menyembuhkan penyakit scurvy.

© 2017 http://www.jarikecil.com 26
• Edward Jenner (1796) menemukan vaksinasi.

© 2017 http://www.jarikecil.com 27
• Penggunaan dalam epidemiologi menyusul setelah penerapan
prinsip double blind controlled trial & pengembangan aspek etis
penelitian dengan objek manusia.

• Tahap ini dikenal pula dengan nama Tahap Eksperimen.

© 2017 http://www.jarikecil.com 28
Daftar Pustaka

1. Last JM (Ed.). 1995. A Dictionary of Epidemiology,


Third Edition. New York : Oxford University Press.

2. Gordis L. 2004. Epidemiology, Third Edition.


Philadelphia : Elsevier Saunders.

3. Murti B. 1997. Prinsip dan Metode Riset


Epidemiologi. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press.

4. Azwar A. 1999. Pengantar Epidemiologi, Edisi Revisi.


Jakarta : Binarupa Aksara.

5. Milne I. 2012. Who was James Lind, and What


Excactly He Achieve. J R Soc Med 2012. 105 : 503-
508
© 2017 http://www.jarikecil.com 29
© 2017 http://www.jarikecil.com 30

Anda mungkin juga menyukai