Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Sekitar 7% dari penderita penyakit psoriasis mengalami penyakit radang
sendi. Biasanya arthritis terjadi setelah terlihat adanya lesi-lesi pada kulit tetapi dapat
juga timbul sebelum atau pada saat yang bersamaan dengan timbulnya lesi kulit.
Perbandinga atara pria dan wanita penyakit ini hamper seimbang. Arthritis Psoriasis
merupakan penyakit peradangan pada sendi, sehinga sendi terasa nyeri, bengkak dan
kuku, mirip gejala rematik. Pada tahap ini penderita harus segera ditolong agar sendi-
sendinya tidak sampai keropos.

1
BAB II
TINJAUAN TEORI

DEFINISI

Arthritis Psoriasis adalah suatu peradangan sendi (arthritis) yang terjadi pada
orang-orang yang menderita psoriasis pada kulit atau kuku. Penyakit ini mirip dengan
arthritis rematoid, tetepi tadak menghasilkan antibodi sepesifik seperti halnya arthritis
rematoid.

ETIOLOGI

Penyebab tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan factor genetic. Biasanya


penderita psoriasis memiliki kemungkinan yang besar untuk menderita arthritis.
Psoriasis merupakan kelainan kulit menahun yang sering ditemukan, yang
menyebabkan timbulnya bercak-bercak merah dikulit. Sekitar 1 diantara 20 penderita
psoriasis akan menderita arthritis. Pada sekitar 75%kasus, arthritis didahului oleh
psoriasis penyakit ini bisa timbul dalam berbagai bentuk. Arthritis biasanya bersifat
berat dan biasanya menyerang jari-jari tangan dan tulang belakang. Jika melibatkan
tulang belakang, maka gejalanya akan lebih banyak menyerupai ankilosing spondiliti
GEJALA

Gejalanya berupa : Kelainan kuku atau lesi kulit karena psoriasis (kulit menjadi
bersisik-sisik kemerahan dan terjadi penebalan, bisa disertai kuku yang
berlubang),Pembengkakan dan nyeri persendiaan (arthritis), biasanya pada persendian
jari tangan dan jari kaki, tetapi bisa juga pada persendian lainnya,Nyeri pergelangan
tangan, nyeri lutut, nyeri pinggul, nyeri siku, nyeri pergelangan kaki,Nyeri dan
pembengkakan pada trempat persambungan tendo dengan tulang, mungkin
melibatkan tendo Achile

2
MANISFESTASI KLINIS

Arthritis psoriasis paling sering timbul sebagai peradangan yang hanya


menyerang beberapa asemetris yang hanya menyerang beberapa sendi perifer pada
suatu waktu tertentu. Sendi-sendi distal dari tangan dan kaki adalah sendi-sendi yang
paling yang paling sering terserang. Tetapi sendi-sendi lain pun dapat terserang,
termasuk semua persendian pada tangan, kaki, lutut, dan panggul. Ada
kecenderungan aktivitas arthritis ini berubah-ubah sesuai dengan jenis psoriasisnya,
terutama pada psoriasis yang melibatkan kuku. Artritis psoriasis dapat timbul sebagai
arthritis yang simetris sehingga menyerupai arthritis rheumatoid atau dapat
menyerupai arthritis mutilans apabila semua sendi diresopsi lagi dengan sempurna,
atau sebagai spondilitis yang serupa dengan spondilitis ankilosars. Arthritis psoriasis
umumnya kurang menimbulkan kecacatan bila dibandingkan dengan arthritis
rheumatoid.

Temuan Laboratorium dan Radiologi

Tidak ada uji laboratorium spesifik untuk artritis psoriatik. Laju endap darah
dapat meningkatkan selama fase akut penyakit. Antigen HLA-B27 ditemukan positif
pada sekitar 20% pemeriksaan. Hasil ini dapat meningkat menjadi 50% positif
apabila juga penderita mengalami peradangan pada sakroiliaka.

Gambaran Radiologi pada tahap awal biasanya normal. Suatu cirri khas yang
tepat pada tahap lanjut adalah tanda-tanda pensil di dalam mangkok terhadap erosi
pada ujung distal falang proksimal sehingga menjadi agak runcing ujungnya dan
pertumbuhan tulang berlebihan pada ujung proksimal falang distal dimana terdapat
insesi tendon.

3
PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan arthritis psoriasis adalah aspiri atau obat-obatan aanti radang


non-steroid dalam dosis yang tepat. Tindakan ini digabung dengan penatalaksanaan
lesi kulit. Kortikosteroid biasanya tidak dipakai karena harus diberikan dalam dosis
besar sehingga timbul efek samping yang tak dapat diterima. Terapi obat-obatan dari
gologan emas dan imonosupresif. Obat-obat ini hanya diberikan untuk kasus-kasus
yang berat tidak berespons terhadap bentuk terapi lainnya.

Pengobatan janka panjang memerlikan pendekatan multifokal yang meliputi


terapi fisik, perubahan aktivitas hidup sehari-hari dan kadang-kadang perawatan
dirumah sakit dan pembedahan. Kebanyakan penderita arthritis psoriasis tidak
memerlukan intervensi medis yang ekstensif. Penderita kali ini cukup sering
mengalami periode remisi dan berlangsung selama beberapa bulan.

PENGOBATAN

Obat anti peradangan non-steroid atau salisilat diberikan untuk mengurangi


nyeri dan peradangan sendi. Beberapa obat yang efektif untuk pengobati penyakit ini.
Diantaranya adalah senyawa emas, methotrexate, clorosporin dan sulfasalazine.
Kadang steroid disuntikan langsung kepersendiaan yang terkena. Obat lainnya adalah
etretina, yang biasanya efektif pada kasus yang berat tetapi memiliki efek samping
yang serius, karena bisa menyebabkan kelainan bawaan sehingga tidak boleh
diberikan kepada wanita hamil.

Etretina memetap di dalam tubuh dalam jangka waktu yang lama, karena itu
wanita sebaiknya tidak hamil selama pengobatan atau minimal 1tahun selama
pemakaian obat dihentikan. Kombinasi metotreksat per-oral dengan pengobatan sinar

4
ultraviolet (PUVA), bisa mengurangi gejala kulit dan peradangan pada tulang kecuali
tulang belakang. Jarang perlu dilakukan pembedahan untuk memperbaiki atau
mengganti persendiaan yang terkena. Untuk meningkatkan mobilitas persendiaan,
dilakukan latihan khusus untuk persendian yang terkena. Atau bisa juga digunakan
terapi panas dan dingin maupun hidroterapi. Prognosis untuk artritis psoriatic
biasanya lebih baik dibandingkan dengan artritis rematoid, karena sendi yang terkena
lebih sedikit dan penyakitnya seringkali bersifat ringan. Terapi persendiaan bisa
mengalami kerusakan yang hebat.

5
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakuka pada hari …tanggal …jam …diruang …
1. BIODATA
a. Identitas Klien
Nama : Ny.S
Tempat tanggal lahir : Yogyakarta, 1April 1953
Umur : 39 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Imogiri
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMU
No. CM : 1.09.08.54
Dx. Medis : Artritis Psoriasis
Tanggal masuk RS : 6 April 2008
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. H
Tempat tanggal lahir : Yogyakarta, 02 September 1952
Umur : 35 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl.Imogiri
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : Sarjana
Hubungan dengan klien : Suami klien

6
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan utama
Nyeri pada sendi
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Nyeri pada persendian biasanya persendiaan jari tangan,jari kaki,
pergelangan tangan,nyeri lutut, nyeri pinggul, nyeri pergelangan kaki,
nyeri siku, nyeri pergelangan kaki disertai dengan kelainan kuku atau
lesi kulit psoriasis( kulit menjadi bersisik, kemerahan dan terjadi
penebalan) dan pembengkakan.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien tidak pernah menderita penyakit seperti ini
d. Riwayat kesehatan Keluarga
Tidak ada penyakit menular dan menurun dalam anggota pasien
e. Genogram

7
Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Menikah
: Anak

: Pasien

8
: Meninggal

: Tinggal serumah

f. Riwayat Kesehatan Lingkungan


-
3. POLA FUNGSI KESEHATAN (Gordon)
a. Persepsi terhadap kesehatan
Bahwasanya sakit adalah suatu rasa tidak enak yang membuat menjadi
tidak nyaman,pasien tidak mengkonsumsi atau mengkonsumsi alcohol.
b. Pola aktivitas latihan

Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi 
Berpakaian 
Eliminasi 
Ambulansi 
Makan 
Keterangan:
0: Mandiri
1: Alat Bantu
2: Dibantu orarng lain
3: Dibantu orang lain dan alat
4: tergantung total
c. Pola istirahat tidur
Pola tidur mengalami gangguan karena nyeri persendian
d. Pola nutrisi metabolic
Pola metabolit tidak ada ganguan
e. Pola eliminasi
Tidak ada ganguan pada pola eliminasi
f. Pola kognitif perceptual
 Status mental : sadar
 Bicara : normal

9
 Pendengaran : tidak ada gangguan
 Penglihatan : tidak ada gangguan
 Vertigo : tidak ada
g. Pola konsep diri
Harga diri : terganggu karena penyakit yang dideritanya
Ideal diri : tidak terganggu
Identitas diri : tidak terganggu
Gambaran diri : tidak terganggu
Peran diri : terganggu , tidak bisa melakukan perannya secara
penuh
h. Pola koping
Setiap ada masalah klien selalu mendiskusikan dengan suami dan
keluarganya.
i. Pola seksual reproduksi
Tidak dapat melakukan hubungan dengan suaminya karena sakit yang
dideritanya
j. Pola peran dan hubungan
Hubungan pasien dengan anggota keluarga, masyarakat sekitar baik
tidak ada permusuhan.
k. Pola nilai dan kepercayaan
pasien beragama islam
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : lemah
Kesadaran Umum: Composmetis
GCS :
Respon motorik : 4
Respon verbal :5
Respon mata :4

10
13
b. Tanda-tanda vital
 Suhu : 37,5 ˚C)
 Nadi : 80×/mnt)
 TD : 120/70mmHg
 Pernapasan : 24 x/mnt
c. Pemeriksaan Head to Toe
 Kepala
Bentuk mescocepal, tidak berketombe, tidak ada perabangan/lesi
 Rambut
Rambut panjang, hitam, tidak mudah rontok, lebat dan distribusi rambut
menyebar
 Wajah
Bentuk oval, simetris
 Mata
Bentuk bulat, tidak menggunakan kaca mata
- Konjungtiva : berwarna merah muda
- Pupil : isokor
- Skelera : bening
- Iris : coklat
- Kelopak mata : cekung
 Hidung
Bentuk simetris, lubang hidung tidak terdapat secret dan penyumbatan,
fungsi pembauan baik.
 Telinga
Bentuk simetris, tidak ada cairan yang keluar, tidak ada pendarahan,
lubang telinga bersih, fungsi pendengaran baik.
 Mulut

11
Bibir tampak lembab, tidak terdapat stomatitis, gusi dan mulut bersih,
gigi lengkap dan mampu untuk menelan.
 Leher
Warna sama seperti kulit sekitarnya, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid, tidak ada lesi
 Dada
- Inspeksi : bentuk simetris, pergerakan kanan dan kiri simertris
- Palpasi : ictus cordis Auskultrasi vesikuler
 Abdomen
- Inspeksi : tidak ada benjolan pada abdomen
- Auskultasi : bising usus hiperaktif 17-21 x/mnt
- Perkusi : adanya suara tympani
- Palpasi : tidak ada nyeri epigastrium
 Genetalia
Genetalia tampak bersih
 Ekstermitas
Pergerakan kaki dan tangan baik yang kiri dan yang kanan tidak
terkoordinasi dengan baik.

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Sinar X dari sendi yang sakit : Menunjukkan pembengkakan pada jaringan
lunak, erosi sendi dan oesreoporosis dari
tulang yang berdekatan(perubahan awal)
berkembang menjadi formasi kusta
tulang, memperkecil jarak sendi dan
subluksosio. Perubahan oesteoartristik
yang terjadi secara bersamaan.
 Scan radionuklida : identifikasi peradangan sinovium.

12
 Antroskopi langsung: Visualisasi dari area yang menunjukkan
iregulasi/degenerasi tulang pada sendi
 SDP : Meningkatkan pada waktu inflamasi
 JDL : umumnya menunjukkan anemia sedang
 Biopsy membrane sinovisual : menunjukan perubahan inflamasi dan
perkembangan panas.

6. TERAPI
 Preparat emas oral (auranofin)
 Etertinate
 Metroksal
 Sinar UVA atau UVB dengan preparat topical terbatubara (terapi Goe
Ckerman)

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Data Fokus :
a. Data obyektif :
- Nyeri pada persendian biasanya: nyeri pergelangan tangan, nyeri
lutut, nyeri pinggul, nyeri siku, nyeri pergelangan kaki
- Kelainan kuku
- Psoriasis (Kulit bersisik-sisik, kemerahan,Penebalan kukit, kuku
berlubang)
- Pembengkakan pada tempat persambungan tendo dengan tulang
- Lesi kulit / ulkus
- Gangguan gerak
- Kekakuan sendi
- Pergerakan terbatas
- Pasien lemah

13
- Gangguan tidur
2. Analisa Data
No SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
1. Do: Agen cedera Nyeri akut
- Nyeri persendian biologis
- Pembengkakan sendi
2. Do: Kekakuan sendi Kerusakan
Gangguan gerak atau kontraktur mobilitas fisik
Kekakuan sendi

3. Do: Nyeri pada Gangguan pola


Mengeluh susah tidur persendian tidur
Nyeri pada persendian

4. Do: Nyeri Kurang perawatan


- Perawatan diri dibantu diri
orang lain
5. Do: Reaksi inflamasi Kerusakan
- Kelainan kulit integritas kulit
- Kulit bersisik-sisik
- Kulit memerah
- Penebalan kulit
6. Do: Tiram baring atau Intoleransi
- gangguan gerak imobilisasi aktivitas
- aktivitas dibantu orang lain
- pergerakan terbatas
- lemah
7. Do: Perubahan Gangguan citra
- Harga diri pasien perkembangan tubuh
terganggu karena penyakit
yang diderita

14
Diagnosa Keperawatan Dan Prioritas Masalah
1) Nyeri akut b.d agen cedera biologis
2) Kerusakan mobilitas fisik b.d kekakuan sendi atau kontraktur
3) Gangguan pola tidur b.d nyeri
4) Kerusakan integritas kulit b.d Reaksi inflamasi
5) Kurang perawatan diri b.d nyeri
6) Intoleransi aktivitas b.d Tiram baring atau imobilisasi
7) Gangguan citra tubuh berhubungan b.d perubahan perkembangan

C. INTERVENSI
Tgl/jam No.DX TUJUAN INTERVENSI
1. Setelah dilakukan tindakan PAIN MANAGEMENT
kererawatan selama …x 24jam, (1400)
diharapkan nyeri berkurang dengan - Tunjukan perkiraan nyeri
KH: secara menyeluru
PAIN LEVEL (2102) untuk( lokalisasi nyeri,
210201 Ps dapat melaporkan nyeri karakteristik, frekuensi, durasi
210203 Ps dapat mengetahui frekuensi dari nyeri)
nyeri - Berikan informasi tentang
21020 Ps dapat memantau lama dan nyeri, seperti penyebab nyeri,
episode nyeri lama nyeri antisipasi ketidak
210206 ekspresi wajah tampak rileks nyamanan dari prosedur
210209 ketegangan otot kurang - Tentukan frekuensi yang
membuat pasien merasa nyaman
dan lakukan pemantauan
- Observasi tanda-tanda
isyarat nonverbal yang

15
menyebabkan ketidak nyamanan
terutama pasien yang tidak dapat
berkomunikasi
- Control factor lingkungan
yang menyebabkan pasien tidak
1. Sangat dianjurkan/ dilakukan nyaman( ruangan, suhu, berisik,
2. banyak dianjurkan / dilakukan lampu)
3. Cukup dianjurkan / dilakukan - Tingkat isirahat secara
4. Sedikit dianjurkan/dilakukan adekuat
5. Tidak dilakukan/ dilakukan - Berika pertolongan untuk
nyeri dengan analgesik
2. Setelah dilakukan tindakan EXERCISE THERAPHY :
keperawatan selama…x24 jam, JOINT MOBILITY (0224)
diharapkan mobiloitas fisik pasien - Tentukan batas
tersebut terbatasi dengan dengan KH: pergerakan sendi dan pengaruh
MOBILITY LEVEL (0208) pada fungsinya
020801 Ps menunjukkan keseimbangan - Monitor/pantau lokasi
020808 Ps menunjukan posisi tubuh dari ketidak nyamanan nyeri
yang baik selama pergerakan/ aktivitas
020803 Ps mampu mengerakkan otot - Bantu pasien
020804 Ps mampu mengerakkan sendi memposisikan tubuhnya untuk
020805 Ps menunjukkan dapat untuk pergerakan sendi secara
pindah aktif/pasif
- Anjurkan latihan aktifitas
ROM secara teratur, tentykan
jadwal
- Bantu pasien untuk
mengembangkan jadwal untuk
latihan ROM aktif

16
- Kolaborasi dengan ahli
1.tergantung tidak mengikut sertakan terapi fisik pada perkembangan
2. membutuhkan bantuan orang lain problem latihan
dan alat
3. membutuhkan bantuan orang lain
4. sendiri dengan bantuan alat
5. mandiri
3. Setelah dilakukan tindakan SLEEP ENCHACEMENT (1850)
keperawatan selama..x24 - Tentukan pola tidur atau
jam,diharapkan gangguan tidur pasien aktivitas pasien
teratasi dengan Kh: - Perkirakan tidur pasien
SLEEP(0004) secara teratur
000401 Ps dapat menunujukkan waktu - Tentukan atau jelaskan
dari tidur tidur yang adekuat selama sakit
000402 Ps dapat mengabsorbsiasi - Monitor pola tidur ps dan
waktu dari tidur lamanya waktu tidur ps
000403 Ps dapat menunjukakn pola - Pantau adanya kelelahan
tidur dari aktvitas selama sakit
000404 Ps tidur sesuai kualitas tidur - Atur lingkungan ( cahaya,
000407 Ps dapat tidur rutin suhu, tempat tidur) untuk
menambah jam tidur pasien
- Naikkan dan tambahkan waktu
tidur pasien

1.banyak sekali kompromi


2. Banyak kompromi
3. Sedang atau cukup kompromi
4. Sedikit kompromi

17
5. Tidak ada komprom
4. Setelah dilakukan tindakan SELF-CARE : ASISTENCI (1800)
keperawatan selama…x24 jam, - Kaji kemampuan ps
diharapkan pasien mampu melakukan untuk merawat diri secara mandiri
kegiatan sehari-hari secara mandiri - Kaji kebutuhan ps dalam
dengan KH: kebersihan diri dan berikan
SELF –CARE: ACTIVITES OF bantuan sesuai kebutuhan dengan
DAILLY LIVING (0300) perawatan rambut atau kuku atau
030002Ps mampu berpakaian secara kulit/dengan gosok gigi
mandiri - Tetapkan sebuah rutinitas
030001Ps mampu makan secara untuk aktivitas perawatan diri
mandiri - Bantu ps untuk menerima
030003Ps mampu buang air besar ketergantungan kebutuhannya
030004Ps mampu mandi secara - Pertimbangkan umur ps
mandiri ketika aktivitas perawatan diri
030006Ps manpu melakukan - Sediakan bantuan sampai
kebersihan diri secara mandiri ps mampu melakukan perawatan
secara mandiri

1. tergantung total
2. dibantu orang lain dan alat
3. dibantu orang lain
4. mandiri dibantu dengan alat
5. mandiri
5. Setalah dilakukan tindakan SKIN SURVEILLANCE (3590)
keperawatan selama…x24jam - Obsevasi ekstermitas
diharapkan resiko integritas kulit untuk warna, kehangatan nadi,

18
teratasi dengan KH: tekstur,udema dan luka
RESIKO CONTROL (1902) - Periksa kulit dan
190201Ps menyatakan resiko membrane mukosa untuk
190202Ps dapat memantau perilaku kemerahan, kehangatan
pribadi terhadap factor resiko ekstermitas awal drainaase
190204Ps dapat mengembangkan - Monitor kulit untuk area
strategi untuk mengontrol resiko kerusakan
secara efektif - Pantau untuk sumber
19020Ps dapat mengontrol resiko untuk tekanan dan pergeseran
dengan strategi yang dibutuhkan - Pantau adanya infeksi,
terurtama area udema
- Monitor warna kulit
- Monitor temperature kulit
- Catat adanya perubahan
kulit dan membrane mukosa

1.tidak pernah menunjukan


2. jarang menunujukkan
3. kadang- kadang menunujukkan
4. sering menunujukkan
5. terus menerus menuujukkan
6. Setelah dilakukan tindakan THERAPI ACTIVITY (4310)
keperawatan selama…x24jam diharap - Menentukan komitmen
pasien dapat melakukan aktivitas pasien untuk frekuensi atau nilai
secara mandiri dengan KH: aktivitas
ACTIVITY INTOLERACE (0005) - Membantu pasien untuk
000501Saturasi 02 dibantu dalam respon mengurangi tingkat aktivitas
aktivitas - Membantu pasien untuk
000513Mengukur perasaan IER dibantu mengembangkan motivasoi

19
dalam respon aktivitas sendiri
000503laporkan aktivitas sehari-hari - Bantu pasien untuk
mencapai transportasi untuk
aktivitas yang sesuai
- Bantu pasien untuk
mengenal dan mencapai jalan
tepat menghendaki atau
membutuhkan untuk keinginan
menjadi aktivitas

1.banyak atau luar biasa (kompromi)


2. banyak (kompromi)
3. sedang atau cukup (kompromi)
4. sedikit (kompromi)
5. tidak ada (kompromi)
7. Setelah dilakukan tindakan BODY IMAGE ENCHACEMENT
keperawatan selama…x24jam, diharap (9220)
harga diri pasien dapat teratasi dengan - Tentukan gambaran diri
KH: tentang harapan diri pasoien dan
BODY IMAGE (1200) dasar pada taraf perkembangan
120001Pasien dap[at menerima - Gunakan antisipasi
gambaran dalam diri sendiri ppetunjuk untuk mempersiapkan
120002Mampu menyesuaikan antara pasien untuk mengubah gambaran
realitas diri, pengajian diri diri
120003Dapat mengdeskrepsikan - Tentukan apakah
pengaruh bagian tubuh perubahan fisik mempengaruhi
120005Dapat puas dengan citra tubuh pasien
penampilan tubuh - Bantu pasien untuk
120006Dapat puas dengan fungsi tubuh menentukan tingkat perubahan

20
12000Dapat menyesuaikan diri untuk actual pada tubuh atau batas
perubahan penampilan fisik fungsional
- Monitor apakah pasien
dapat melihat perubahan pada
bagian tubuhnya
- Identifikasi strategi
1.tidak pernah positif koping
2.jarang positif - Bantu pasien untuk
3. kadang-kadang positif menentukan pengaruh terhadap
4. sering positif persepsi dalam mengungkapkan
5. terus-menerus positif perasaan

21
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Arthritis Psoriasis adalah suatu peradangan sendi (arthritis) yang


terjadi pada orang-orang yang menderita psoriasis pada kulit atau kuku.
Penyakit ini mirip dengan arthritis rematoid, tetepi tadak menghasilkan
antibodi sepesifik seperti halnya arthritis rematoid. Penyebab atritis psoriatis
tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan factor genetic.

22
DAFTAR PUSTAKA

Santoso Budi.2005.Panduan Diagnosa kererawatan Nanda. PRIMA MEDIKA :


Jakarta.
Brunner & Suddart.2001. Keperawatan Medikal Bedah.Vol 3.EGC: Jakarta..
Priharjo Robert.2007.Pengkajian Fisik Keperawatan.EGC:jakarta
DIAGNOSA DAN TERAPI PSORIASIS. Antaqualiyah.com I Daily Journal, medical
information.
Johnson Morrion,dkk.1999.Nursing Outcomes Classification.St Louis Mus by:USA
My closkey,jonne C.dkk.1995.lOWA INTERVENTION PROSECT NURSING
INTERVENTION CLASSIFICATION (NIC).St.louis mosby.USA

23
24

Anda mungkin juga menyukai