10 SMA
A. KOMPONEN KEBUGARAN JASMANI
1. Kecepatan
Kecepatan (speed) adalah kemampuan berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu yang
sangat singkat. Kecepatan bersifat lokomotor dan gerakannya bersifat siklik, artinya satu jenis gerak
yang dilakukan berulang-ulang seperti lari atau kecepatan gerak bagian tubuh seperti pukulan.
Aspek kecepatan dalam kesegaran jasmani sangat penting. Pemain harus bergerak dengan cepat
untuk menutup setiap sudut-sudut lapangan sambil menjangkau sesuatu dengan cepat. Demikian
juga, dengan aktivitas sehari-hari harus dilakukan dengan cepat dan tepat. Cara untuk bergerak cepat
adalah melatih kecepatan beberapa anggota tubuh yang mendominasi gerakan.
Aspek kecepatan dalam kesegaran jasmani juga bermakna seseorang harus cekatan dalam
mengubah arah gerak dengan tiba-tiba, tanpa kehilangan momen keseimbangan tubuh (agilitas).
Bentuk-bentuk latihannya, antara lain:
2. Kelincahan
Kelincahan (agility) adalah kemampuan untuk mengubah arah atau posisi tubuh dengan cepat
dilakukan bersama-sama dengan gerakan lainnya. Bagi pelajar sekaligus masyarakat, kelincahan
merupakan komponen kebugaran jasmani yang harus dimiliki. Kelincahan bagi pelajar menjadi ciri
khas dalam bertindak. Kelincahan dapat diprioritaskan dalam latihan bagi masyarakat untuk melatih
kebugaran jasmaninya.
Kelincahan atau agility dapat dikembangkan melalui kegiatan lari dan gerakan-gerakan lain yang
memiliki nilai aerobik. Biasanya orang-orang menyenangi latihan lari selama 40–60 menit dengan
kecepatan yang bervariasi. Tujuan latihan ini adalah meningkatkan kemampuan daya tahan aerobik
dan daya tahan otot. Artinya, pelaku dipacu untuk berlari dan bergerak dalam waktu lama dan tidak
mengalami kelelahan yang berarti.
Selanjutnya, proses latihan lari ini ditingkatkan kualitas frekuensi, intensitas, dan kecepatan, yang
akan berpengaruh terjadinya proses anaerobik (stamina) seseorang. Artinya, orang itu mampu
bergerak cepat dalam tempo lama dengan gerakan yang tetap konsisten dan harmonis.
3. Praktik kebugaran jasmani
Setelah Anda mengetahui bentuk-bentuk latihan kebugaran jasmani, alangkah baiknya Anda
mempraktikkannya. Dalam mempraktikkan latihan tersebut, lakukan secara teratur sehingga jasmani
Anda akan benar-benar bugar. Selain itu, mengaculah kepada kriteria tes dari masing-masing bentuk
latihan tersebut. Jika ada sesuatu hal, tanyakanlah kepada guru olahragamu.
B. TES KEBUGARAN
Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa, guru harus melakukan pengukuran. Tes
kebugaran jasmani tersebut harus dilakukan dengan prosedur dan cara yang benar sehingga
menghasilkan hasil tes yang sesuai dengan tingkat kebugaran siswa serta dilakukan secara aman,
baik bagi peserta tes maupun guru sebagai penilainya.
Tes kebugaran jasmani memiliki beberapa fungsi, antara lain sebagai berikut:
a. Mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam hal kebugaran jasmaninya.
b. Menilai kemampuan fisik siswa.
c. Menentukan dan mengetahui sejauh mana kondisi siswa.
d. Mengetahui perkembangan kondisi siswa.
e. Hasil pengukuran digunakan untuk bahan memberikan bimbingan kepada siswa untuk meningkatkan
kebugaran jasmaninya.
f. Hasil pengukuran digunakan sebagai salah satu bahan penilaian pelajaran penjas.
a. Lari 60 m.
b. Angkat tubuh 60 detik untuk pria dan gantung siku tekuk untuk wanita.
c. Baring duduk 60 detik.
d. Loncat tegak.
e. Lari 1200 m untuk pria dan lari 1000 m untuk wanita.
Berikut ini merupakan beberapa pedoman yang harus dipersiapkan peserta tes dan guru sebelum
melakukan tes.
a. Untuk peserta tes
Berikut merupakan beberapa prosedur yang harus diikuti peserta tes sebelum melakukan tes
kebugaran jasmani.
Prosedur pelaksanaan tes untuk guru atau petugas tes sebagai berikut:
1) Memberikan kesempatan kepada peserta tes untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu.
2) Memberikan kesempatan kepada peserta tes untuk mencoba beberapa gerakan tes.
3) Memperhatikan waktu perpindahan dari tes yang satu ke tes yang lain.
4) Memberikan nomor peserta yang jelas dan dapat dilihat oleh petugas tes.
5) Tidak memberikan nilai pada peserta tes yang tidak dapat melakukan salah satu tes.
6) Mencatat hasil tes pada formulir yang telah disediakan.
Tujuan tes lari cepat 60 meter ialah untuk mengukur kemampuan fisik siswa dan mengukur
kecepatan lari serta menentukan tingkat kesegaran jasmani siswa.
Teknik penilaian:
1) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai siswa untuk menempuh jarak 60 meter.
2) Angka dicatat sampai per seratus detik bila stopwatch-nya digital, namun bila manual sampai per
sepuluh detik.
b. Angkat badan
Tujuan angkat badan adalah untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan bahu.
Peralatan dan perlengkapan:
1) Palang tunggal.
2) Stopwatch.
3) Formulir tes dan alat tulis.
4) Nomor dada.
5) Serbuk kapur.
Teknik penilaian:
1) Skor tes didasarkan pada jumlah angkatan tubuh yang dilakukan dengan benar.
2) Jika siswa tidak dapat melakukan sikap tersebut dinyatakan gagal dan mendapatkan nilai nol.
c. Baring duduk
Tujuan tes baring duduk adalah untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot perut.
Pelaksanaan tes:
1) Peserta berbaring di atas lantai, lutut ditekuk 90 derajat dengan kedua tangan menyilang di depan
dada.
2) Peserta lain memegang pergelangan kaki supaya tidak terangkat saat badan ke posisi duduk.
3) Pada aba-aba “ya” peserta mulai bangun sampai kedua sikunya menyentuh paha, kemudian kembali
ke posisi berbaring.
4) Gerakan tersebut dilakukan sebanyak mungkin selama 60 detik.
5) Gerakan tidak dihitung apabila siswa tidak sempurna dalam melakukan gerakan tersebut.
Teknik penilaian:
Nilai didasarkan pada jumlah gerakan yang dilakukan selama 60 detik tersebut, semakin banyak
gerakan yang dilakukan maka nilainya semakin baik.
d. Loncat tegak
Tujuan tes loncat tegak adalah untuk mengukur daya ledak (tenaga ekplosif) otot tungkai.
Pelaksanaan tes:
1) Peserta berdiri menyamping tegak dekat dengan dinding. Kedua kaki rapat, ujung jari tangan dibubuhi
kapur.
2) Tangan yang berada dekat dengan dinding diangkat lurus ke atas, telapak tangan ditempelkan pada
papan berskala sehingga meninggalkan bekas tangannya.
3) Kedua tangan lurus berada di samping badan, kemudian peserta mengambil sikap awalan dengan
membengkokkan kedua lutut dan kedua tangan diayun ke belakang.
4) Peserta meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan berskala dengan tangan yang terdekat
dengan dinding sehingga meninggalkan bekas jangkauan loncatan.
Teknik penilaian:
Hasil loncat tegak diperoleh dengan cara hasil raihan tertinggi dikurangi dari tinggi badan siswa.
e. Tes lari jarak jauh (1000 m untuk putra dan 1200 m untuk putri)
Tujuan tes lari jarak jauh adalah untuk mengukur kemampuan fisik siswa dan mengukur daya tahan.
Pelaksanaan tes:
1) Peserta berdiri di belakang garis start dengan sikap berdiri.
2) Peserta bersiap dengan melakukan start berdiri di belakang garis start.
3) Pada saat aba-aba "ya", peserta berlari menuju garis finish dengan jarak tempuh 1000 m untuk putri
dan 1200 m untuk putra.
4) Lari diulang jika ada siswa yang mencuri start atau salah seorang peserta mengganggu peserta
lainnya.
Teknik penilaian:
1) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai siswa untuk menempuh jarak yang telah ditentukan.
2) Angka dicatat sampai perseratus detik bila stopwatchnya digital, namun bila manual sampai per
sepuluh detik.
Baik sekali
228 – ke atas
206 – ke atas
Baik
176 – 227
134 – 205
Sedang
127 –175
80 – 133
Kurang
78 – 126
39 – 79
Kurang sekali
Sampai dengan 77
Sampai dengan 38
Rangkuman
1. Kecepatan (speed) merupakan kemampuan berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu
sangat singkat.
2. Kelincahan (agility) adalah kemampuan untuk mengubah arah atau posisi tubuh dengan cepat
dilakukan bersama-sama dengan gerakan lainnya.
3. Tes kebugaran jasmani bertujuan untuk mengukur derajat kebugaran jasmani.
4. Tes kebugaran jasmani untuk sekolah menengah atas, meliputi lari cepat 60 meter, angkat tubuh,
baring duduk, loncat tegak, dan lari jarak jauh (1000 meter putri dan 1200 meter putra).