Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Bendungan Sangkub
(Sulawesi Utara, Kab Mongolow Utara)
Kelompok 7
Abdurrahman Riswanto F14180031
Al Khansa Albizia F14180034
Danung Fadel Muhammad F14180057
Haris Ramadhana F14180069
Muhammad Addinnegara F14180081
IPB UNIVERSITY
2021
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar belakang
Analisis neraca air merupakan suatu perbandingan antara ketersediaan air dengan
kebutuhan air di suatu tempat dalam periode tertentu. Dengan adanya studi analisis neraca air
dapat diketahui apakah jumlah air tersebut mengalami kelebihan (surplus) atau pun mengalami
kekurangan (defisit). Dengan mengetahui kondisi surplus atau defisit, maka pemanfaatan dari air
dapat diatur dengan baik, mengingat air merupakan kebutuhan pokok manusia yang terus
meningkat seiring dengan taraf hidup yang semakin tinggi. Sungai Sangkub yang terletak di
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, merupakan sumber utama dalam memenuhi kebutuhan
air di daerah sekitarnya. Salah satu pemanfaatan Sungai Sangkub dengan dibangun bendung
yang diharapkan dapat mengairi lahan irigasi potensial seluas 3601 Ha. Akan tetapi, tidak
menutup kemungkinan adanya pembangunan di berbagai sektor dan meningkatnya pertumbuhan
penduduk menjadi faktor utama sehingga permintaan akan kebutuhan air akan terus meningkat
dari tahun ke tahun, sedangkan ketersediaan air di sungai Sangkub akan mengalami penurunan.
Berdasarkan hal di atas maka dibutuhkan adanya suatu studi analisis neraca air untuk melihat
bagaimana keseimbangan antara ketersediaan air di sungai Sangkub dan kemungkinan
penggunaan serta kebutuhan air di masa mendatang. Dengan adanya studi analisis neraca air ini
diharapkan pemakaian air di sungai Sangkub dapat diatur dengan suatu sistem perencanaan yang
lebih optimal dan terarah. Sehingga nantinya kebutuhan akan air di sungai ini bisa terpenuhi
dengan baik dari waktu ke waktu.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana penyaluran jaringan irigasi wilayah Kabupaten Sangkub oleh Bendungan
Sangkub?
2. Bagaimana efisiensi aliran irigasi pada sistem drainase di beberapa wilayah?
Tujuan
Analisis irigasi Bendungan Sangkub bertujuan (1) mengetahui efisiensi dari bendungan
dalam mengairi irigasi sekunder, primer, dan tersier yang ada di sekitar Bendungan Sangkub, (2)
mengukur debit aliran saluran primer dan saluran sekunder irigasi Bendungan Sangkub, dan (3)
mengidentifikasi kondisi saluran primer dan saluran sekunder dari Bendungan Sangkub serta
bangunan pelengkapnya.
LANDASAN TEORI
A. Bendungan
Bendungan merupakan bangunan air yang dibangun secara melintang sungai, sedemikian
rupa agar permukaan air sungai di sekitarnya naik sampai ketinggian tertentu, sehingga air
sungai tadi dapat dialirkan melalui pintu sadap ke saluran-saluran pembagi kemudian hingga ke
lahan-lahan pertanian (Kartasapoetra dan Mulyani 1991). Sebuah bendungan berfungsi sebagai
penangkap air dan menyimpannya di musim hujan waktu air sungai mengalir dalam jumlah besar
dan yang melebihi kebutuhan baik untuk keperluan irigasi, air minum, industri atau yang lainnya.
Berbeda dengan fungsi sebuah bendung yang tidak dapat menyimpan air melainkan hanya untuk
meninggikan muka air sungai dan mengalirkan sebagian aliran air sungai yang ada ke arah tepi
kanan dan/atau kiri sungai untuk mengalirkannya ke dalam saluran melalui sebuah bangunan
pengambilan jaringan irigasi. Dengan memiliki daya tampung tersebut sejumlah besar air sungai
yang melebihi kebutuhan dapat disimpan dalam waduk dan barn dilepas mengalir kedalam
sungai lagi di hilir nya sesuai dengan kebutuhan saja pada waktu yang diperlukan.
B. Saluran Irigasi
Saluran irigasi merupakan prasarana pendukung dalam sistem penyaluran, distribusi, dan
pembuangan. Kinerja jaringan irigasi merupakan resultan dari kinerja fisik jaringan dan sistem
operasi irigasi secara simultan. Kondisi fisik jaringan irigasi yang optimal tidak menjamin
kinerja irigasi yang optimal. Sebaliknya, kinerja operasi dan pemeliharaan yang baik juga belum
tentu menghasilkan manfaat optimal jika tidak ditunjang oleh kinerja fisik yang memadai.
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan kinerja jaringan irigasi diantaranya
terjadi karena alih fungsi lahan dari lahan sawah ke bentuk penggunaan lain (pemukiman), serta
kehilangan air pada saluran yang disebabkan oleh penguapan dan rembesan (Madina A 2015).
PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
Amalludin et al. 2014. Analisis jaringan irigasi bendungan Sangkub Kabupaten Bolaang
Mongondow utara berbasis spasial. Jurnal Unsrat. 4(5) :
Kartasapoetra, Mulyani, 1991. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Jakarta: PT Melton Putra
Nurrochmad, F. 2011. Sumber daya air sebagai sarana pendukung produksi beras di Indonesia.
pidato pengukuhan guru besar fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil dan
Lingkungan UGM. Widyatech: Jurnal Sains dan Teknologi. 10(3):145-155.
Sutrisno, Chayati. 2014. Perhitungan efisiensi saluran irigasi pada daerah irigasi Kebonagung
Kabupaten Sumenep. Jurnal Ilmiah Mitsu. 1(2):
PPT
Slide 1: pengenalan kelompok
Slide 2: Profil bendungan + foto