Anda di halaman 1dari 2

MENGENAL GIZI BURUK PADA ANAK 7.

Sering disertai diare kronik atau


DAN PENANGGULANGANNYA di PENGERTIAN konstipasi/susah buang air, serta penyakit
TINGKAT KELUARGA, POSYANDU DAN Gizi Buruk adalah keadaan kurang gizi yang kronik
PUSKESMAS disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan 8. Tekanan darah merendah, detak jantung dan
protein dalam makanan sehari-hari sehingga frekuensi pernafasan melambat
tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi. Balita
menderita gizi buruk disebut juga menderita Tanda-tanda Kwarshiokor
Kurang Energi Protein (KEP) berat. Anak 1. Edema umumnya di seluruh tubuh dan
menderita gizi buruk dapat diketahui dengan terutama pada punggung kaki (dorsum pedis)
antropometri dan pemeriksaan klinis. 2. Wajah membulat dan sembab
3. Pendangan mata anak nampak sayu
Bagaimana mengetahui balita menderita gizi 4. Perubahan status mental : cengeng, rewel,
buruk dengan cara antropometri? kadang apatis
Penentuan gizi buruk dapat dilakukan dengan 5. Rambut berwarna pirang, kusam dan mudah
menimbang BB balita dibandingkan dengan dicabut
umur anak terhadap standar WHO-NHCS, 6. Pembesaran hati
(>60% baku median WHO-NHCS). Bila 7. Otot-otot mengecil, lebih nyata apabila
menggunakan KMS, hasil penimbangan balita diperiksa pada posisi berdiri dan duduk (anak
gizi buruk berada jauh di bawah garis merah, berbaring terus menerus)
tetapi tidak bisa dibedakan antara KEP sedang 8. Gangguan kulit berupa bercak merah coklat
dan KEP berat/gizi buruk. yang meluas dan berubah menjadi hitam
Oleh karena itu untuk mengetahui balita gizi terkelupas
buruk diperlukan tabel WHO-NCHS. 9. Anak sering menolak segala jenis makanan
(anoreksi)
Bagaimana gejala klinis Balita Gizi Buruk? 10. Sering disertai infeksi, anemia, dan
Gejala gizi buruk secara klinis dapat dibedakan diare/mencret
menjadi 3 (tiga), yaitu : marasmus,
kwarsihokor, dan marasmik-kwarshiokor. Tanda-tanda marasmik-kwarshiokor
merupakan gabungan tanda-tanda kedua jenis di
Tanda-tanda Marasmus : atas

1. Anak tampak sangat kurus, tinggal tulang Bagaimana cara menemukan balita gizi
terbungkus kulit buruk?
2. Wajah seperti orang tua Penemuan khusus balita gizi buruk dapat dimulai
PUSKESMAS KARANG ASAM 3. Cengeng, rewel dari :
DEPARTEMEN KESEHATAN RI 4. Iga ”gambang”  Keluarga
2006 5. Perut cekung Melihat anak semakin kurus
6. Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat  Posyandu
sedikit sampai tidak ada
Penimbangan bulanan di Posyandu  Bagi anak dengan berat badan tidak naik Balita Gizi Buruk Rawat Jalan :
 Puskesmas (“T”) diberikan penyuluhan gizi dan Berikan pelayanan seperti :
Anak yang datang ke Puskesmas karena sakit PMT penyuluhan  Bagi penderita rawat jalan dianjurkan untuk
atau sebab lain  Kader memberikan PMT pemulihan bagi pemeriksaan dan pengobatan di puskesmas
balita dengan “3T” dan BGM minimal 1 kali seminggu
PENANGGULANGAN MASALAH GIZI  Kader merujuk balita ke puskesmas bila  Kasus diantar keluarganya yang dewasa
I. TINGKAT ditemukan gizi buruk dan penyakit  Keluarganya diberikan penyuluhan gizi dan
KELUARGA penyerta lain kesehatan serta peragaan cara penyiapan
 Ibu membawa anak untuk ditimbang di  Kader melakukan kunjungan rumah makanan bagi balita gizi buruk
Posyandu secara teratur untuk memantau perkembangan  Memperoleh makanan matang setiap hari jika
 Ibu memberikan hanya ASI kepada bayi kesehatan balita. rumah balita cukup jauh, balita
usia 0 – 4 bulan diperkenankan datang ke posyandu / PPG
 Ibu tetap memberi ASI kepada anak III. TINGKAT setiap 2 kali seminggu untuk mendapatkan
sampai usia 2 tahun PUSKESMAS PMT – P dengan cara sehari diberikan
 Ibu memberikan MP-ASI sesuai usia dan  Puskesmas menerima rujukan KEP makanan matang, selebihnya diberikan bahan
kondisi kesehatan anak berat / gizi buruk dari posyandu dalam makanan mentah untuk dimasak di rumah.
 Ibu memberikan makanan beraneka wilayah kerjanya serta pasien dari rawat
ragam bagi anggota keluarga lainnya inap di rumah sakit Balita Gizi Buruk Rawat Inap :
 Ibu memberitahukan kepada petugas  Menyeleksi kasus dengan cara Prosedur perawatan balita gizi buruk mengacu
kesehatan/ kader bila anak balita menimbang ulang dan dicek dengan pada Buku Pedoman Tata Laksana Balita KEP
mengalami sakit atau gangguan tabel BB / U baku median WHO – Berat / Gizi Buruk di Puskesmas dan di Rumah
pertumbuhan. NCHS Tangga, Depkes tahun 1999.
 Anak KEP berat / gizi buruk dengan  Bila balita gizi buruk disertai penyakit
II. TINGKAT komplikasi serta ada tanda – tanda penyerta dirujuk ke rumah sakit kabupaten.
POSYANDU kegawatan – daruratan segera dirujuk ke Dan bila sembuh dipulangkan, kembali ke
 Kader melakukan penimbangan balita rumah sakit umum puskesmas dan selanjutnya dipantau di
setiap bulan di Posyandu serta mencatat  Memberikan penyuluhan KEP berat / gizi posyandu.
hasil penimbangan KMS buruk tanpa komplikasi di puskesmas
 Kader memberikan nasehat pada orang  Apabila berat badan anak mulai naik,
tua balita untuk memberikan ASI kepada anak dapat dipulangkan dan dirujuk ke
bayi usia 0 - 4 bulan dan tetap posyandu serta dianjurkan untuk
memberikan ASI sampai anak usia 2 pemeriksaan kesehatan setiap bulan
tahun sekali
 Kader memberikan penyuluhan MP –  Petugas kesehatan memberikan
ASI sesuai dengan usia anak serta bimbingan terhadap kader untuk
makanan beraneka ragam untuk anggota melakukan pemantauan keadaan balita
keluarga lainnya pada saat kunjungan rumah.

Anda mungkin juga menyukai