Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ABSTRAK
Latar Belakang : Dukungan sosial yang ditunjukkan memberikan efek yang
bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental pada ibu yang sedang hamil.
Dukungan keluarga sangat berpengaruh yang besar dalam menentukan status
kesehatan ibu.
Tujuan Penelitian : penelitian ini untuk mengetahui dukungan keluarga dengan
tingkat kecemasan ibu dalam melakukan antenatal care.
Manfaat : Sebagai pemberi informasi mengenai pentingnya dukungan keluarga
terhadap ibu hamil dalam melakukan antenatal care untuk mempersiapkan
kesehatan ibu dan anak secara optimal. Khususnya pada keluarga sebagai
masukan bermanfaat untuk meningkatkan pemberian dukungan dalam
menghadapi persalinan.
Metode Penelitian : menggunakan metode deskritif dengan pendekatan cross
sectional. Total sampel yang didapat 33 Sampel. Instrumen digunakan lembar
kuesioner variabel independen adalah dukungan keluarga, variabel dependen
adalah tingkat kecemasan ibu dan analisis menggunakan uji Chi Square.
Hasil: Terdapat tidak ada hubungan dukungan keluarga dengan tingkat
kecemasan ibu, yaitu menggunakan uji chi-square dengan hasil p : (p>a) : 0.619
yang artinya H0 diterima dan Ha ditolak.
Kesimpulan dan Saran : kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat
adanya hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan ibu dalam
melakukan antenatal care di wilayah kerja Puskesmas Lolak. Di harapkan,
memberikan penyuluhan kesehatan kepada keluarga dan ibu hamil agar supaya
keluarga dapat mengerti pentingnnya dukungan keluarga yang baik dan tinggi.
Kata Kunci : Dukungan Keluarga dan Tingkat Kecemasan
Pustaka : 2010-2019
ABSTRACT
Background: The social support shown has beneficial effects on physical and
mental health of pregnant women. Family support is very influential to
determining the health status of mothers.
Research Objectives: This study was to determine family support with maternal
anxiety levels in conducting antenatal care.
Benefits: Provides information regarding the importance of family support for
pregnant women in carrying out antenatal care to prepare maternal and child
1
health optimally. Especially for the family as a useful input to increase the
provision of support in dealing with childbirth.
Research Methods: using a descriptive method with cross sectional approach.
Total samples obtained 33 samples. Instrument used The independent variable
questionnaire sheet is family used, the dependent variable is the level of maternal
anxiety and analysis using the Chi Square test.
Results: There was no relationship between family support and maternal anxiety
levels, using the chi-square test with p: (p> a): 619 which means that Ho was
accepted and Ha was rejected.
Conclusions and Suggestions: the conclusion of this study is that there is no
relationship between family support and maternal anxiety levels in conducting
antenatal care in the work area of the Lolak primary health center. Hopefully,
providing health education to families and pregnant women so that families can
understand the importance of good and high family support.
Keywords : Family Support and Anxiety Level
Library : 2010-2019
PENDAHULUAN mendapat ANC (K1). Persentase ANC
Menurut world health organization minimal 4 kali merupakan indikator
(WHO) tahun 2015, memperkirakan ANC tanpa memperhatikan periode
sebanyak 216.000 wanita meninggal trimester saat melakukan pemeriksaan
akibat kehamilan dan persalinan. Setiap kehamilan. Cakupan bervariasi dengan
hari hampir 830 wanita meninggal rentang antara 71,7 persen (Papua) dan
akibat kehamilan dan persalinan. 99% 99,6 persen (Bali). Namun untuk
dari seluruh kematian ibu terjadi di cakupan ANC minimal 4 kali, DI
Negara berkembang, terutama yang Yogyakarta (96,5%) lebih tinggi
tinggal didaerah pedesaan dan diantara dibandingkan dengan Bali (95,8%).
masyarakat miskin (WHO, 2015) Selisih antara ANC 4 kali
WHO merangkum beberapa faktor menunjukkan adanya kehamilan yang
yang dapat mencegah ibu dalam tidak optimal mendapat pelayanan
menerima atau mencari perawatan ANC.
selama kehamilan maupun saat Hasil Riset Kesehatan Dasar
persalinan, yakni kemiskinan, jarak, (Riskesdas) memperlihatkan bahwa
kurangnya informasi, pelayanan data cakupan ANC K1 dan K4 di
inadekuat, serta budaya. (WHO, 2017). Indonesia selama periode tahun 2011-
Lebih dari 135 juta wanita melahirkan 2015 menunjukkan bahwa secara
setiap tahun, namun sebagian besar umum terjadi peningkatan untuk kedua
ibu hamil tidak memeriksakan indikator. Cakupan pelayanan
kehamilannya ketenaga kesehatan. kesehatan ibu hamil K4 pada tahun
Meskipun demikian, sebagian ibu 2015 telah memenuhi target Rencana
hamil memeriksakan diri setidaknya Strategis (Renstra) Kementerian
satu kali selama proses kehamilan, Kesehatan sebesar 72%. Namun
namun hanya setengah dari ibu hamil demikian, terdapat 5 provinsi yang
yang memeriksakan minimal empat belum mencapai target tersebut yaitu
kali selama proses kehamilan Papua, Papua Barat, Maluku, Nusa
(Riskesdas, 2017). Tenggara Timur, dan Sulawesi Tengah.
Menurut Laporan Riskesdas Sedangkan Jawa Barat (97,8%) berada
(2017), bahwa 95,4 % dari kelahiran
2
di urutan kedua setelah Kepulauan melakukan pembinaan pemeliharaan
Riau (98,2%) (KemenKes RI, 2015). kesehatan ibu hamil secara teratur dan
Berdasarkan data Dinas menyeluruh, termasuk deteksi dini
Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara terhadap faktor risiko kehamilan yang
tahun 2012 penyebab langsung penting untuk segera dini (Kemenkes
kematian ibu diantaranya perdarahan RI, 2016).
sebesar 36%, infeksi sebesar 4%, dan Berdasarkan hasil survey data
eklampsia sebesar 29% dengan jumlah awal yang didapat dari Puskesmas
kematian ibu sebanyak 48. Target Lolak pada tanggal 28 januari 2020
pencapaian kegiatan ANC untuk terdapat 33 ibu hamil. Diantaranya
Provinsi Sulawesi Utara jumlah ibu primigravida 21 orang dan ibu
cakupan K1 sebanyak 45.845 multigravida 12 orang. Berdasarkan
kunjungan (97,3%) K4 sebanyak hasil wawancara pada tanggal 29
41,749 kunjungan ( 88,6% ) dari target januari 2020 terdapat 13 orang ibu
yang diharapkan sebesar 47,095, hamil yang sedang melakukan
sedangkan standar nasional 2010-2014 antenatal care di wilayah kerja
K4 sebesar 95 %. Puskesmas Lolak kecamatan lolak, 9
Berdasarkan data yang didapat diantaranya yaitu ibu primigravida
dari kabupaten bolaang mongondow menyatakan tidak terlalu cemas atau
utara angka kematian ibu (AKI) karena cemas berkurang pada saat
peristiwa kehamilan, persalinan dan melakukan pemeriksaan kehamilan
masa nifas terdapat pada tahun 2013 atau antenatal care ditemani oleh
tidak terjadi atau tidak ada ibu. Pada keluarga karena ketika ada keluarga
tahun 2014 terjadi kematian ibu yang menemani ada yang memberi
sebanyak 2 orang. Pada tahun 2015 support dan ada teman bicara untuk
terjadi kembali kematian ibu sebanyak mengalihkan pikiran tentang hal
2 orang dan pada tahun 2016 tidak buruk yang akan terjadi. 4 diantarnya
terjadi atau tidak kematian ibu atau yaitu 1 ibu primigravida menyatakan
perjumlah 100.000 kelahiran hidup. tidak merasa cemas saat melakukan
Menurut Atmaja (2010) bentuk antenatal care karena sudah terbiasa
kepedulian suami dengan istri sering datang sendiri tanpa ditemani
terabaikan karena suami tidak paham keluarga dan 3 ibu multigravida
apa yang harus diketahui dan apa yang menyatakan tidak merasa cemas
harus dilakukan ketika istri sedang karena ini bukan kehamilan pertama
hamil, hal ini bertentangan dengan hasil dan sudah terbiasa melakukan
penelitian yang dilakukan oleh Heni pemeriksaan sendiri tanpa ditemani
Kurniawati (2012) bahwa sebagian keluarga.
besar suami memiliki pengetahuan METODE PENELITIAN
pemeriksaan kehamilan yang baik, Jenis penelitian yang digunakan
akan tetapi banyak yang tidak berperan dalam penelitian ini adalah penelitian
dalam pendampingan pemeriksaan descriptive analytic yaitu penelitian
kehamilan. disampaikan dengan cara
menggambarkan dan memaparkan
Menurut Afifah (2017) masalah penelitian, dengan rancangan
Pemanfaatan pelayanan ANC oleh cross sectional, yaitu penelitian yang
sejumlah ibu hamil di Indonesia belum mengambil satu data variabel
sepenuhnya sesuai dengan pedoman dependen dan independen, keduanya
yang ditetapkan. Hal ini cenderung dilakukan dalam sekali waktu.
menyulitkan tenaga kesehatan dalam
3
Penilitian ini telah dilaksanakan di Usia Responden N %
wilayah kerja Puskesmas Lolak. 22-26 Tahun 8 24.2
Penelitian ini telah dilaksanakan pada 29-34 Tahun 10 30.3
bulan Juli 2020. Populasi merupakan 35-39 Tahun 7 21.2
seluruh objek atau subjek yang 45-52 Tahun 6 18.2
memiliki kualitas dan karakteristik 53-57 Tahun 2 6.1
tertentu yang sudah di tentukan peneliti Total 33 100.0
sebelumnya (Donsu, 2017). Populasi Berdasarkan tabel 5.1
dalam penelitian ini adalah ibu hamil menunjukkan bahwa jumlah responden
yang melakukan antenatal catr di sebagian besar berusia 29-34 tahun
wilayah kerja Puskesmas Lolak dengan yaitu 10 responden (30.3 %), 22-26
jumlah populasi yaitu 33 orang ibu tahun 8 responden (24.2%), 35-39
hamil. tahun yaitu 7 responden (21.2%), 45-52
Jumlah populasi sudah diketahui tahun yaitu 6 responden (18.2) dan 53-
jumlahnya maka pengambilan jumlah 57 tahun yaitu 2 responden (6.1).
sampel penelitian ini menggunakan Tabel 5.2 distribusi frekuensi
Jumlah sampel dalam penelitian ini responden menurut jenis kelamin pada
sebanyak 33 orang ibu hamil. Analisa keluarga di Puskesmas Lolak
Univaria data yang menganalisis satu Karakteristik Jenis
variabel. Disebut analisa univariat Kelamin Responden n %
karena proses pengumpulan data awal Perempuan 19 57.6
masih acak dan abstrak, kemudian data Laki-Laki 14 42.4
di olah menjadi informasi yang Total 33 100.0
informatif. Berdasarkan tabel 5.2
Analisa ini seringkali digunakan menunjukan bahwa presentase
untuk statistik deskritif, yang responden yang terbanyak berjenis
dilaporkan dalam bentuk distribusi kelamin perempuan berjumlah 19
frekuensi dan1 prosentase (Donsu, responden (57.6%) dan laki-laki 14
2017). Analisa bivariat yaitu analisa responden (42.4%).
yang menganalisis antara dua variabel Tabel 5.3 distribusi frekuensi
yaitu Variabel Independen dan
responden menurut pendidikan terakhir
Dependen (Donsu, 2017). Untuk pada keluarga di Puskesmas Lolak
mengetahui hubungan antara 2 variabel
Karakteristik
apakah signifikasi atau tidak dengan
pendidkan terakhir
kemaknaan 0,05. p<0,05 maka ada
Responden n %
hubungan dukungan keluarga dengan
SMP 21 63.6
tingkat kecemasan ibu dalam
SMA 12 36.4
melakukan antenatal care. Sedangkan
Total 33 100.0
P>0,05 tidak ada hubungan dukungan
keluarga dengan tingkat kecemasan ibu Berdasarkan tabel 5.3 menunjukan
dalam melakukan antenatal care bahwa presentase ressponden yang
(Setianingsih, 2017). terbanyak berpendidikan SMP yaitu 21
HASIL PENELITIAN responden (63.6%) dan SMA yaitu 12
1. Karakteristik Responden responden (36.4%)..
Tabel 5.1 distribusi frenkuensi Tabel 5.4 distribusi frenkuensi
responden menurut usia pada keluarga responden menurut usia pada ibu hamil
di Puskesmas Lolak di Puskesmas Lolak
4
Karakteristik usi
ibu N %
Tingkat kecemasan N %
20-25 Tahun 17 51.5
26-30 Tahun 16 48.5 Cemas >29 14 42.4
Total 33 100.0 Tidak Cemas <29 19 57.6
Berdasarkan tabel 5.4 menunjukana Total 33 100.0
bahwa jumlah responden sebagian Berdasarkan tabel 5.9 menujukan
besar berusia 20-25 tahun yaitu 17 bahwa presentase responden tingkat
responden (51.5%) dan 26-30 tahun kecemasan. Responden yang cemas
yaitu 16 responden (48.5%). yaitu 14 responden (42.4%) dan yang
Tabel 5.5 distribusi frekuensi tidak cemas yaitu 19 responden
responden menurut paritas di (57.6%).
Puskesmas Lolak 3. Hasil analisis
Tingkat kecemasan ibu
Karakteristik Dukung Total O P
an Cemas Tidak R Va
paritas Responden N % keluarg cemas lu
a e
Pertama 21 63.6 N % N % N %
Kedua 12 36.4 Baik 5 41 7 58 12 100.
.7 .3 0
Total 33 100.0 Kurang 9 42 12 57 21 100. 9. 0.
Berdasarkan tabel 5.5 baik .9 .1 0 52 61
9
menunjukan bahwa presentase Total 14 42 19 57 33 100.
responden yang terbanyak yaitu ibu .2 .6 0
5
kerja Puskesmas Lolak. Dari hasil persaan ketidak pastian dan tidak
analisis diperoleh juga nilai OR : 9.52 berdaya, persaan terisolasi,
artinya tidak ada hubungan antara pengasingan dn kegelisahan.
dukungan keluarga yang kurang baik Kecemasan merupakan pengalaman
dengan tingkat kecemasan ibu hamil. yang menjengkelkan. (stuart dan
PEMBAHASAN laraia, 2005)
Hubungan Dukungan Keluarga Penelitian ini bertolak belakang
Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Dalam dengan penelitian yang dilakukan oleh
Melakukan Antenatal Care Di Wilayah Reva Rubin yang dikutip dari
Kerja Puskesmas Lolak. Bethsaida (2013) selama periode
Analisa Univariat kehamilan hampir sebagian besar ibu
1.Dukungan Keluarga hamil sering mengalami kecemasan,
Berdasarkan tabel 5.8 diatas yang dapat membedakannya adalah
menunjukan bahawa presentase tingkat kecemasannya. Setiap ibu
dukungan keluarga terbagi 2 yaitu hamil memiliki tingkat cemas yang
dukungan keluarga baik dan kurang berbeda – beda dan sangat tergantung
baik. Dukungan yang baik lebih sedikit pada sejauh mana ibu hamil itu
dibandingkan keluarga yang kurang mempersepsikan kehamilannya.
baik. Dukungan keluarga baik yaitu 14 Menurut, Astria dkk (2004),
responden (42.4%) dan dukungan kegelisahan dan kecemasan selama
keluarga yang kurang baik yaitu 19 kehamilan merupakan kejadian yang
reponden (57.6%). tidak terelakkan, hampir selalu
Penelitian ini bertolak belakang menyertai kehamilan, dan bagian dari
dengan penelitian yang telah dilakukan suatu proses penyesuaian yang wajar
oleh Sagrestano 2010 dukungan sosial terhadap perubahan fisik dan
yang ditunjukkan memberikan efek psikologis yang terjadi selama
yang bermanfaat bagi kesehatan fisik kehamilan. Dengan makin tuanya
dan mental pada ibu yang sedang kehamilan, maka perhatian dan pikiran
hamil. Dukungan keluarga sangat ibu hamil semakin tertuju pada rasa
berpengaruh yang besar dalam takut akan persalinan.
menentukan status kesehatan ibu. Jika Analisa Bivariat
seluruh keluarga mengharapkan 1. Hubungan Dukungan Keluarga
kehamilan tersebut dan mendukung, Dengan Tingkat Kecemasan Ibu
bahkan memperlihatkan dukungannya Dalam Melakukan Antenatal Care
dalam berbagai hal maka ibu hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas
akan merasa lebih percaya diri, lebih Lolak.
bahagia, dan siap dalam menjalani Analisis hubungan dukungan
kehamilan, persalinan dan masa nifas. keluarga dengan tingkat kecemasan ibu
1. Tingkat Kecemasan Ibu dalam melak ukan antenatal care di
Berdasarkan 5.9 diatas wilayah kerja Puskesmas Lolak
menunjukan presentase tingkat menggunakan uji chi-square dengan
kecemasan yang di alami oleh ibu value adalah p : (p>a) : 0.619, ini
hamil yaitu cemas dengan jumlah 14 berarti Ha ditolak dan Ho diterima,
responden (42.4%) dan yang tidak sehingga kesimpulan yaitu tidak ada
merasa cemas yaitu 19 responden hubungan antara dukungan keluarga
(57.6%). Kecemasan merupakakn dengan tikat kecemasan ibu dalam
ketakutan yang bercampur baur samar- melakukan antenatal care di wilayah
samar dan berhubungan dengan kerja Puskesmas Lolak. Berdasarkan
6
tabel 5.10 di atas menunjukan bahwa y ang sangat penting dalam kehidupan
dari 33 responden yang yang manusia. Wanita hamil biasanya
memberikan dukungan yang baik mengalami perasaan ambivalen yaitu
untuk ibu hamil yaitu terdapat 12 orang perasaan yang bersifat positif dan
dan yang kurang baik adalah 21 orang. negatif terhadap kehadiran bayi.
Penelitian ini bertolak belakang Perasaan positif berupa kebahagiaan
dengan penelitian weni (2019) yang diekspresikan secara bebas dan
hubungan dukungan suami dengan tidak menimbulkan perasaan bersalah.
tingkatkecemasan ibu hamil trimester Perasaan negatif meliputi perasaan
III dimana Ibu hamil yang mengalami cemas akan sakit yang ditimbulkan
kecemasan dalam menghadapi pada saat persalinan. Untuk
persalinan. Sedangkan tingkat mengurangi rasa kecemasan dan rasa
kecemasan ibu hamil di Puskesmas takut adalah tanggung jawab dari
Jetis Kota Yogyakarta masih tinggi seorang suami. Rasa cemas itu ditandai
yaitu sebanyak (60%) pada ibu dengan perasaan yang tidak jelas
primigravida dan (40%) pada ibu tentang keprihatinan dan khawatir
multigravida. Kecemasan yang dialami karena ancaman pada sistem nilai atau
oleh ibu primigravida disebabkan oleh pola keamanan seseorang (Carpenito,
perasaan khawatir terhadap persalinan 2010).
yang merupakan pengalaman pertama Dukungan keluarga (suami)
dan rasa takut terhadap nyeri melibatkan jaringan yang cukup luas
persalinan. Sampel dalam penelitian mempunyai dampak positif secara
adalah 33 ibu hamil Uji statistik yang langsung bermanfaat bagi kesehatan
digunakan adalah chi-square. Hasil dan kesejahteraan seseorang serta dapat
penelitian yaitu ada hubungan antara mengurangi kecemasan dan
dukungan suami dengan tingkat ketidakberdayaan seseorang yang
kecemasan ibu hamil trimester III sedang mengalami stres dan cemas
dalam menghadapi persalinan di akan mendapatkan perasaan dan
Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta. pengalaman positif bahwa kehidupan
setelah dilakukan uji statistik chi- dapat berjalan stabil bila mendapat
square menunjukkan bahwa hasil P dukungan dari lingkungan sekitarnya.
value 0,004 dengan taraf signifikan < α Dukungan keluarga (suami) dapat
5% (0,05). memodifikasi reaksi seseorang tentang
Penelitian ini bertolak belakang stresor kecemasan setelah melakukan
dengan penelitian yang dilakukan oleh penilaian sebelumnya.Orang yang tidak
nur jannatu dukungan keluarga yang mendapatkan dukungan dari keluarga
tinggi disebabkan adanya dukungan mempunyai kecenderungan tinggi
emosional, dukungan instrumental, mengalami dampak negatif dari stres
dukungan informasional, dan penilaian dan cemas (Jannatun, 2010).
yang baik yang diberikan oleh Kesimpulan dari penelitian yang
keluarga, yang mampu menumbuhkan dilakukan oleh peneliti di wilayah kerja
terjalinnya hubungan yang baik dengan Puskesmas Lolak terdapat 33
keluarga dan ibu hamil dapat mencegah responden ibu hamil. Hasil yang
kecemasan yang timbul akibat didapat peneliti yaitu tidak terdapat
perubahan fisik yang mempengaruhi adanya hubungan antara dukungan
kondisi psikologisnya. keluarga dengan tingkat kecemasan ibu
Masa kehamilan dan persalinan dalam melakukan antenatal care di
pada manusia menjadi fokus perhatian wilayah kerja puskesmas lolak karena
7
pada kenyataannya ibu hamil di dalam melakukan antenatal care
wilayah kerja puskesmas Lolak lebih di wilayah kerja Puskesmas Lolak
banyak tidak merasa cemas SARAN :
dibandingkan dengan ibu hamil yang 1. berdasarkan penelitian yang
merasa cemas. Responden ibu hamil telah dilkukan diharapkan dapat
yang mendapatkan dukungan menjadi bahan evaluasi bagi
keluarga yang baik dan dukungan tempat penelitian dan dapat
keluarga yang kurang baik menjadi bahan masukan tentang
mendapatkan hasil yang sama yaitu dukungan keluarga khususnya
terdapat responden yang merasa untuk wilayah kerja puskesmas
tidak cemas lebih banyak dari Lolak
responden yang merasa cemas. Jadi 2. Diharapkan penelitian ini dapat
dalam penelitian ini tidak ada menembah referensi dalam
hubungan dukungan keluarga dengan penyusunan karya tulis selanjutya
tingkat kecemasan ibu dalam serta dapat mengembangkan lagi
melakukan antenatal care di wilayah variabel-variabel lain seperti
kerja Puskesmas Lolak. pengetahuan dan lain-lain.
KESIMPULAN :
1. Dukungan keluarga pada 33 DAFTAR PUSTAKA
responden di wilayah kerja Astria dkk (2004). Hubungan
Puskesmas Lolak. Dukungan karakteristik ibu hamil trimester
keluarga terbagi 2 yaitu dukungan III dengan kecemasan
keluarga baik dan kurang baik. menghadapi persalinan.
Dukungan yang baik lebih sedikit Atmaja, 2010. Bahagianya Aku ‘Kan
dibandingkan keluarga yang Segera Menjadi Ayah’.
kurang baik. Dukungan keluarga Jogjakarta : In-Books
baik yaitu 12 responden dan Bethsaida. (2013). Pendidikan
dukungan keluarga yang kurang psikologis untuk bidan suatu
baik yaitu 21 reponden Tingkat teori dan terapannya.
kecemasan ibu pada 33 responden Yogyakarta. Andi offsent
diwilayah kerja Puskesmas Lolak
dengan presentase tingkat Carpenito (2010). Buku saku diagnosa
kecemasan yang di alami oleh ibu keperawatan. EGC. Jakarta.
hamil yaitu cemas dengan jumlah
Departemen Kesehatan RI. 2012.
14 responden dan yang tidak
Survei Demografi Kesehatan
merasa cemas yaitu 19 responden.
Indonesia dan Angka Kematian
2. Analisis hubungan dukungan
Ibu.
keluarga dengan tingkat
kecemasan ibu dalam melakukan Dino, Femmy,K & Fredrika,N.
antenatal care di wilayah kerja (2017). Faktor-Faktor Yang
Puskesmas Lolak menggunakan Berhubungan Dengan Motivasi
uji chi-square dengan hasil p : Ibu Hamil Melakukan
(p>a) : 0,619 yang artinya Ho Kunjungan Antenatal Care Di
diterima dan Ha ditolak, sehingga Puskesmas Kauditan
kesimpulannya yaitu tidak ada Kec.Kauditan Kab.Minahasa
hubungan dukungan keluarga Utara.
dengan tingkat kecemasan ibu
8
Depkes, 2017. Pegangan Fasilitator Ratnawati, E, (2017). Asuhan
Kelas Ibu Hamil Jakarta. keperawatan gerontik.
Depertemen Kesehatan RI. Yogyakarta : Pustaka baru
Lalita. 2013). Asuhan Kebidanan
Desy, 2017. Dukungan keluarga Kehamilan. In Media. Jakarta.
dengan tingkat kecemasan
Donsu, .(2017). Metodologi Penelitian Lisna & Pudji, (2019). Analisis Faktor
Keperawatan. Yogyakarta : Yang Mempengaruhi
Pustaka Baru Pres. Kepatuhan Dalam Pemeriksaan
Febria & Wira. (2017). Jurnal Kehamilan Trimester Iii Di
Dukungan Keluarga Dengan Rumah Sakit Pusri Palembang
Kecemasan Menjelang Mauba, (2010). Ilmu Kebidanan,
Persalinan Trimester III. Penyakit Kandungan Dan
Friedman. (2013). Keperawatan Keluarga Berencana Untuk
Keluarga, Yogyakarta: Gosyen Pendidikan Bidan. Jakarata
Publishing :EGC
Friedman. (2013). Keperawatan Nur Jannatu. (2010). Hubungan
Keluarga, Yogyakarta : Gosyen Dukungan Keluarga Degan
Publishing Tingkat Kecemasan Ibu Dalam
Hidayat, (2013). Hubungan Dukungan Menghadapi Persalinan
Suami Dengan Tingkat Nurul, (2019). Buku Pemberdayaan
Kecemasan Ibu Hamil Dalam Keluarga Sebagai Personal
Proses Persalinan di puskesmas Reference. Surabaya: Forikes
mergangsan Yogyakarta. Prabowo, (2014). Buku Ajar
Mardjan. (2016). Buku Kehamilan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:
Primipara. Pontianak : Abori Nuha Medika
Institute Purnawan, (2015). Faktor-Faktor Yang
Henik & Emy, (2010). Jurnal Mempengaruhi Dukungan
Hubungan Antara Keluarga
Pendampingan Suami Pada Http://Wawan2507.Wordpress.
Unjungan Antenatal Care Com/Author/Wawan2507/.
Dengan Tingkat Kecemasan Diakses tanggal
Pada Ibu Hamil Trimester Iii 15 februari 2020
BPM Wayal Witrimagu
Waharjo Sleman. Riset Kesehatan Dasar (Riskedas)
Indriyani. (2013). Aplikasi Konsep Dan (2018). Badan Penelitian Dan
Teori Keperawatan Maternitas Pengembangan Kesehatan.
Post Partum Dengan Kematian Kementrian RI Tahun 2018
Janin. Jogjakarta : Ar-Ruzz Setiadi. 2015. Konsep Dan Proses
Media Keperawatan Keluarga.
Jhonson & Lenny (2010) Keperawatab Yogyakarta : Graha Ilmu.
Keluaraga : Plus Contoh Asuhan Siti,H,J (2017). Jurnal Hubungan
Keperawan Keluarga.Cetakan Dukungan Suami Terhadap
1.Yogyakarta: Nuha Medika. Kunjungan Antenatal Care Di
Rumah Bersalin Hanum Medan
Kementrian Kesehatan. (2015). Peran Deli.
Dan Tanggung Jawab Bidan Suprajitno. (2017). Buku Asuhan
Dalam Asuhan,Evidence Based Keperawatan Keluarga.
Dan Kunjungan ANC
9
Jakarta: Buku Kedokteran
EGC
Sujarweni,V,M. (2014). Metodologi
Penelitian Keperawatan.
Yogyakarta : Gava Media
Susila & Suyanto (2015). Metode
Penelitian Cross Sectional.
Klaten Perpustakaan Nasional.
Videbeck, (2012). Buku Ajar
Kepeerawatan Jiwa. ECG.
Jakarta
WHO.2015. Trends in maternal
mortality 1990 to 2015.
World Health Organization. (2017).
Diarnhoel Disase. (Internet)
Http://Www.Who.Int/Mediacent
re/Factsheets/Fs330/En/.
Diakses tanggal 15 februari
2020
Weni, (2014). Jurnal Hubungan
Dukungan Suami Dengan
Tigkat Kecemasan Ibu Hamil
Trimester Iii Dalam
Menghadapi Persalinan Di
Puskesmas Jetis Kota
Yogyakarta.
10