Anda di halaman 1dari 9

SISTEM SIRKULASI

Nama : Zahria Syifa Ghausi


NIM : B1A019016
Rombongan :3
Kelompok :4
Asisten : Alya Mufida Arbani

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN I

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2020
I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sistem sirkulasi darah terdiri dari sistem pembuluh darah (blood vascular
system) dan sistem pembuluh limfa atau getah bening (lymph vascular system).
Sistem pembuluh darah terdiri atas jantung yang memompa darah, arteri yang
membawa darah ke organ-organ dan jaringan-jaringan, kapiler, saluran kecil
yang bernastosom dan membelah diri untuk pertukaran zat antara darah dan
jaringan, dan vena yang mengembalikan darah ke jantung (Barvelender & Judith,
1988). Fungsi dari sistem sirkulasi yang pertama untuk mengirimkan darah bersih
ke tubuh dan membawa darah kotor kembali ke jantung dan meningkatkan
sirkulasi darah untuk dikirim darah ke organ, membawa makanan dan oksigen ke
sel. Sistem sirkulasi juga dapat membersihkan darah di jantung, hati, paru-paru
untuk menghasilkan energi, meningkatkan sirkulasi darah di tempat-tempat
tertentu dari tubuh seperti di kepala, tangan, kaki, pergelangan tangan, tubuh
bagian atas, bawah, tengah, dan leher (Ozgur, 2013)
Sistem sirkulasi terbagi menjadi dua tipe, yaitu sistem peredaran darah
terbuka dan sistem peredaran darah tertutup. Sistem peredaran terbuka
merupakan sistem peredaran darah ke seluruh tubuh yang tidak selalu melewati
pembuluh darah. Peredaran darah yang mengalir di dalam pembuluh darah
disebut sistem peredarah darah tertutup. Sistem peredaran darah dilengkapi
dengan organ-organ seperti jantung dan pembuluh darah (Abdurrahman, 2008).
Sistem peredaran darah ganda, karena darah masuk ke jantung sebanyak dua kali
dalam satu kali peredaran darah. Peredaran darah ganda terdiri dari peredaran
darah kecil dan peredaran darah besar (Porsche, et al., 2019). Sistem peredaran
darah pada ikan melibatkan jantung dan pembuluh darah. Jantung ikan terbagi
menjadi dua ruang, yaitu atrium dan ventrikel. Pembuluh darah yang berperan
pada ikan adalah aorta ventralis, arteri brankial, vena kardinalis anterior, dan
vena kardinalis posterior (Abdurrahman, 2008).
Ikan mempunyai sistem peredaran darah tertutup dan tunggal, yaitu darah
selalu mengalir melewati pembuluh dan hanya melewati jantung satu kali dalam
sistem peredaran darah. Mekanisme peredaran darah ikan yaitu darah dipompa
oleh jantung yang terdiri atas sebuah sinus venosus, atrium, ventrikel dan konus
arteriosus yang tersusun dalam urutan linier, kemudian darah dikeluarkan melalui
kapiler dan insang. CO2 dilepas dan O2 diambil saat melalui insang sehingga
terjadi pertukaran gas antara CO2 dan O2. Hal ini akan mengubah darah menjadi
darah arteri kemudian menuju jaringan tubuh dan kembali ke jantung melewati
vena (Ville, et al., 1988). Volume darah pada ikan dapat diidentifikasi dengan 2
arah. Pertama, osteichtis memilki volume darah yang rendah dibandingkan
vertebrata lain. Kedua, perkiraan volume darah didasarkan pada pemakaian
teknik. Indikator volume palsma biasanya digunakan untuk mengukur besarnya
volume darah (Brill et al., 1998).
Ikan merupakan salah satu vertebrata yang mengandalkan darah sebagai agen
sistem sirkulasinya. Ikan memiliki komposisi darah yang berbeda padas etiap
jenisnya, faktor yang mempengaruhi antara lain faktor internal dan eksternal.
Peningkatan salinitas medium terhadap ikan air tawar akan mengakibatkan difusi
garam masuk ke darah dan keluarnya cairan tubuh ke medium. Sirkulasi darah
ikan merupakan peredaran darah tunggal yaitu darah melewati jantung hanya satu
kali. Darah di pompa ke jantung melalui bubus arteriosus menuju aorta ventral.
Aorta ventral mensuplai darah vena menuju insang melalui branchialnya (Kay,
1998).
B. Tujuan

Tujuan praktikum kali ini adalah


1. Melihat jalannya peredaran darah ikan.
2. Membedakan aliran darah vena dan arteri.
II. MATERI DAN CARA KERJA

A. Materi

Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah larva ikan
gurami (Osphronemus gouramy).
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah mikroskop, cavity
slide, kamera, tisu, sendok, wadah plastik.

B. Cara Kerja

1. Larva gurami (Osphronemus gouramy) diletakkan pada cavity slide.


2. Sirkulasi darah di bawah mikroskop diamati.
3. Gambar arteri dan vena diambil menggunakan kamera.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. Hasil

Gambar 3.1 Larva Ikan Gurami (Osphronemus gouramy)

Keterangan:

1. Arteri
2. Vena

II. Pembahasan

Sistem sirkulasi yang diamati pada praktikum kali ini adalah sirkulasi darah pada
larva ikan gurami (Osphronemus gouramy). Berdasarkan hasil pengamatan yang
telah dilakukan, pembuluh darah larva ikan dapat dibedakan antara pembuluh darah
arteri dan pembuluh darah vena. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
pembuluh darah arteri mempunyai arah aliran divergen keluar dari jantung dan
menuju jaringan-jaringan lainnya di seluruh tubuh. Pola alirannya adalah menyebar
dengan kecepatan alirannya lebih cepat, sedangkan pada pembuluh darah vena pola
alirannya mengumpul dengan aliran darah lebih lambat, ini karena aliran pada arteri
mendapat tekanan yang mengalirkan darah dari kapiler-kapiler tubuh sehingga
tekanan darahnya rendah dan membawanya ke jantung (Ville et al., 1988),
sedangkan pembuluh vena tidak mendapat tekanan pompa klep jantung sehingga
alirannya lebih lambat. Pembuluh darah arteri meninggalkan jantung dengan aliran
yang cepat, pembuluh darah vena aliran darah menuju ke jantung, jadi selalu
dipompa oleh jantung. Pembuluh vena tidak mendapat tekanan pompa klep jantung
sehingga alirannya lebih lambat (Parker & William, 1978).
Sistem peredaran darah mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Membawa bahan makanan dan sisa hasil metabolisme.
2. Membawa zat buangan dan substansi beracun menuju hati untuk dinetralkan.
3. Membawa zat buangan dan substansi beracun menuju ginjal untuk
selanjutnya dibuang.
4. Menyalurkan hormon dari kalenjar dan organ yang diproduksi ke sel-sel
tubuh yang membutuhkan.
5. Suhu tubuh dapat diatur melalui aliran darah.
6. Menahan darah agar tidak hilang melalui mekanisme pembekuan darah
7. Mensirkulasikan antibodi dan sel darah putih agar menjaga tubuh dari bakteri
dan virus (Omegawati & Kusumawati, 2010).
Tipe sistem sirkulasi pada ikan gurame adalah sistem peredaran darah
tertutup karena darah mengalir di dalam pembuluh darah yang teramati yaitu
pembuluh darah vena dan arteri. Hal ini sesuai dengan referensi yang mengatakan
manusia dan semua hewan vertebrata mempunyai sistem peredaran darah tertutup.
Darah beredar sepanjang rangkaian pembuluh darah dari arteri ke vena melalui
kapiler. Darah dapat menembus dinding kapiler yang hanya terdiri dari suatu lapis sel
menuju ke cairan jaringan jika darah tidak berhubungan secara langsung dengan sel
jaringan tetapi di sepanjang pembuluh darah kapiler. Cairan jaringan inilah yang
langsung berhubungan dengan sel jaringan (Wulangi, 1993). Darah menjadi salah
satu cara dalam mendiagnostik status kesehatan dari ikan. Darah mengalami
perubahan yang serius khususnya apabila terkena penyakit infeksi (Amlacher, 1970).
Parameter darah yang dapat memperlihatkan adanya gangguan adalah nilai
hematokrit, konsentrasi hemoglobin, jumlah eritrosit (sel darah merah) dan serta
perubahan terhadap jumlah differensial leukosit (neutrofil, monosit dan limfosit)
(Lagler, et al., 1977). Sesuai dengan pernyataan (Insivitawati, et al., 2001) bahwa
gambaran normal darah ikan diperlukan untuk menentukan status kesehatan dan
membantu diagnosis penyakit pada ikan.
Ikan mempunyai sistem peredaran darah tertutup dan tunggal, yaitu darah
selalu mengalir melewati pembuluh dan hanya melewati jantung satu kali dalam
sistem peredaran darah. Mekanisme peredaran darah ikan yaitu darah dipompa oleh
jantung yang terdiri atas sebuah sinus venosus, atrium, ventrikel dan konus arteriosus
yang tersusun dalam urutan linier, kemudian darah dikeluarkan melalui kapiler dan
insang. CO2 dilepas dan O2 diambil saat melalui insang sehingga terjadi pertukaran
gas antara CO2 dan O2. Hal ini akan mengubah darah menjadi darah arteri kemudian
menuju jaringan tubuh dan kembali ke jantung melewati vena (Ville, et al.,
1988). Volume darah pada ikan dapat diidentifikasi dengan 2 arah. Pertama,
osteichtis memilki volume darah yang rendah dibandingkan vertebrata lain. Kedua,
perkiraan volume darah didasarkan pada pemakaian teknik. Indikator volume palsma
biasanya digunakan untuk mengukur besarnya volume darah (Brill, et al., 1998).
Menurut (Kay, 1998) perbedaan antara arteri dan vena sebagai berikut:
Perbedaan Arteri Vena
Dinding Tebal elastis Tipis dan kurang elastis
Arah Meninggalkan jantung Menuju jantung
Tekanan Besar (bila terpotong, darah Lemah (bila terpotong
memancar) darah menetes)
Kandungan O2, darah bersih CO2, darah kotor
Letak Lebih ke dalam Dekat permukaan tubuh
Pola aliran Menyebar Mengumpul
Warna Merah cerah Merah tua
Kecepatan aliran Sangat cepat Agak lambat
Ukuran Lebih kecil Lebih besar
Jumlah klep Hanya satu pada pangkal Banyak terdapat di
nadi sepanjang vena
IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

1. Ikan gurami memiliki system sirkulasi tertutup dan tunggal yaitu darah selalu
mengalir melewati pembuluh dan hanya melewati jantung satu kali dalam
sistem peredaran darah.
2. Pembuluh darah yang telah diamati yaitu pembuluh darah arteri dan vena.
Pembuluh darah arteri meninggalkan jantung dengan aliran yang cepat,
sedangkan pembuluh darah vena menuju jantung dan alirannya lebih lambat.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, D., 2008. Biologi Kelompok Pertanian dan Kesehatan. Bandung:
Grafindo Media Pratama.

Arfianto, F., 2017. Pengaruh Alat Peraga Tiga Dimensi Sistem Peredaran Darah
Manusia Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa SMA.
Jurnal Anterior. 16(2), pp. 120-128.

Barvelender, G. & Judith, A. R., 1988. Dasar-Dasar Histologi. Jakarta: Penerbit


Erlangga.

Brill, R.W., Block, B. A., Bogs, C. H., Bigelow, K. A., Freund, E. V. & Marcinek, D.
J., 1998. Blood Volume, Plasma Volume and Circulation Time in a
Highenergy-Demand Teleost, The Yellowfin Tuna (Thunnus albacares).
Journal Marine Biology, 201, pp. 647-654.
Insivitawati, E., Mahasri, G. & Kusnoto., 2015. Gambaran Darah dan Histopatologi
Insang, Usus, dan Otak Ikan Koi (Cyprinus carpio koi) Yang Diinfeksi Spora
Myxoblous koi Secara Oral. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 7(2), pp.
225-226.

Kay, I., 1998. Introduction to Animal Physiology. New York: Bioscientific Publisher.

Lagler, K. F, Bardach, J. E, Miller, R. R. & Passino, D. R. M., 1977. Ichthyology.


John Willey and Sons: New York-London.
Ozgur, S., 2013. The Persistence of Misconceptions about the Human Blood
Circulatory System among Students in Different Grade Levels. International
Journal of Environmental & Science Education. 8(2), pp. 255-268.
Parker, J. T. & William, A. H., 1978. Text Book of Zoology Volume II: Vertebrates.
London: The Mac Millan Press LTD.

Porsche, D., Tulenan, V., Sugiarso, B. A., 2019. Aplikasi Pembelajaran Interaktif
Sistem Peredaran Darah Manusia Untuk Kelas 5 Sekolah Dasar. Jurnal
Teknik Informatika. 14(2), pp. 173-174.
Rahma, F. W., Mahasri, G. & Surmartiwi, L., 2015. Pengaruh Pemberian EKstrak
Sargassum sp. Dengan Pelarut Metanol Pada PAkan Terhadap Jumlah
Eritrosit dan Differensial Leukosit Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus).
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 7(2), pp. 213-214.
Ville, A. C., Warren, J. W. F. & Robert, B. D., 1988. Zoologi Umum. Jakarta:
Erlangga.
Wulangi, K., 1993. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Yogyakarta: UGM press.

Anda mungkin juga menyukai