Pengukuran Open Debit Model Triangle Weir Dan Rectangle Weir Dengan Dua Turbin Pada PLTMH
Pengukuran Open Debit Model Triangle Weir Dan Rectangle Weir Dengan Dua Turbin Pada PLTMH
Oleh:
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan
Diploma III Program Studi Teknik Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin
Oleh:
Baihaqi Aria Rangga P. T. NIM. 1217020012
Febrianto Wibowo NIM. 1217020022
Vira Oktaviani NIM. 1217020035
Wardan Syahrul Ramdan NIM. 1217020036
Pembimbing I Pembimbing II
iii
HALAMAN PENGESAHAN
menyatakan bahwa yang dituliskan di dalam Laporan Tugas Akhir ini adalah hasil
karya saya sendiri bukan jiplakan (plagiasi) karya orang lain baik Sebagian atau
seluruhnya. Pendapat, gagasan, atau temuan orang lain yang terdapat di dalam
Laporan Tugas Akhir telah saya kutip dan saya rujuk sesuai dengan etika ilmiah.
1217020012 1217020022
1217020035 1217020036
v
PENGUKURAN OPEN DEBIT MODEL TRIANGLE WEIR DAN
RECTANGLE WEIR DENGAN DUA TURBIN PADA PLTMH
Email: baihaqiariasss@gmail.com
ABSTRAK
Pada simulasi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dengan dua turbin,
penulis membuat inovasi dengan penambahan reservoir tambahan untuk
pengukuran open debit dengan model triangle weir dan rectangle weir. Serta
penulis melakukan beberapa pengoptimalan sistem PLTMH diantaranya yaitu
meng-alignment ulang turbin untuk meningkatkan effisiensi dan penambahan pipa
transparan untuk mengamati fenomena kavitasi. Dengan meng-alignment ulang
turbin, dapat dilihat bahwa effisiensi turbin sentrifugal meningkat menjadi sebesar
17,18 % untuk rectangle weir dan 16,68 % untuk triangle weir. Serta untuk
pengukuran open debit, didapatkan pengukuran debit tertinggi yang dihasilkan oleh
rectangle weir sebesar 0.010 m3/s dan debit tertinggi yang dihasilkan oleh triangle
weir sebesar 0.009 m3/s. Pada Triangle weir, head yang dihasilkan lebih tinggi
daripada rectangle weir dengan pengukuran sebesar 0.070 m sedangkan untuk
rectangle weir sebesar 0.067 m.
vi
ABSTRACT
In the simulation of a Micro Hydro Power Plant (MHP) with two turbines, the
authors made an innovation by adding additional reservoir for open discharge
measurements using a triangular weir and a rectangular weir. The authors also
made this as well as optimizing several system of the MHP, which includes the re-
alignment of the turbine to increase its efficiency and the addition of transparent
pipes to observe the cavitation phenomenon. By re-aligning the turbines, it can be
seen that the efficiency of the centrifugal turbine increases to 17.18% for
rectangular weirs and 16.68% for triangular weirs. For The open discharge
measurement, the highest discharge by rectangular weirs is 0.010 m3 / s and the
highest discharge by triangular weirs is 0.009 m3 / s. At the head of the Triangle
weir, the result of rectangular weir is higher with a measurement of 0.070 m while
for a rectangular weir it is 0.067 m.
vii
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang
berjudul “Pengukuran Open Debit Model Triangle Weir dan Rectangle Weir
dengan Dua Turbin Pada PLTMH”. Dalam buku ini juga terdiri dari 4 sub bab
judul berbeda dari setiap penulis, yaitu:
1. Sub Judul: Perancangan Rectangle Weir dan Triangle Weir Pada Model
Sistem PLTMH oleh Baihaqi Aria Rangga P. T.
2. Sub Judul: Pengaruh Daya Poros yang Dihasilkan Turbin Sentrifugal dan
Saat Dual Turbin Pada Model Sistem PLTMH oleh Wardan Syahrul
Ramdan.
3. Sub Judul: Pemanfaatan Flywheel Sebagai Penyimpanan Energi Kinetik
dan Menambah Daya Mekanik Turbin Pada Model Sistem PLTMH oleh
Vira Oktaviani.
4. Sub Judul: Pompa Sentrifugal Sebagai Pompa dan Turbin Pada Model
Sistem PLTMH oleh Febrianto Wibowo.
Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
studi Diploma III Program Studi Teknik Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Jakarta.
Penulisan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak, oleh karena
itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada hingga kepada:
1. Bapak Dr. Eng. Muslimin, S.T, M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Jakarta yang telah menyetujui pembuatan Tugas Akhir
ini.
2. Bapak Ir. Budi Santoso, M.T selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan masukan dan ide dalam mengembangkan rancangan Tugas
Akhir ini.
viii
3. Ibu Dr. Tatun Hayatun Nufus, M.Si. selaku dosen pembimbing II yang telah
selalu memberikan masukan dan ide dalam mengembangkan rancangan
Tugas Akhir ini.
4. Bapak Ir. Agus Sukandi, M.T selaku Ketua Program Studi Teknik Konversi
Energi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta yang telah
memberikan bantuan dalam mengarahkan pelaksanaan Tugas Akhir ini.
5. Seluruh dosen kami sejak kami berada di tingkat I sampai tingkat III yang
tidak bisa kami sebutkan satu persatu dalam memberikan ilmu yang
bermanfaat untuk kami.
6. Kedua orang tua dan keluarga tercinta, yang senantiasa memberikan doa,
semangat, dukungan, dan motivasi selama proses pengerjaan tugas akhir ini.
7. Rekan-rekan Program Studi Teknik Konversi Energi yang telah membantu
dan memberikan dukungan dalam proses penyelesaian tugas akhir ini.
8. Kepada pihak-pihak terkait lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu untuk membantu dalam proses pembuatan rancangan Tugas Akhir
dan telah berperan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
pelaksanaan.
Akhir kata, penulis menyadari dalam penulisan Tugas Akhir ini masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
ix
PENGUKURAN OPEN DEBIT MODEL TRIANGLE
WEIR DAN RECTANGLE WEIRDENGANDUATURBIN
PADA PLTMH
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan
Diploma III Program Studi Teknik Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin
Oleh:
Baihaqi Aria Rangga P. T. NIM. 1217020012
xi
3.8. Langkah Pembuatan AlatPengujian .................................................. 15
BAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN ................................................ 17
4.1. Perhitungan Teoritis Weir ................................................................. 17
4.2. Hasil Data Pengujian ........................................................................ 18
4.3. Grafik Analisa Data.......................................................................... 19
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 21
5.1. Kesimpulan ...................................................................................... 21
5.2. Saran ................................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 22
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3. Tujuan
1. Pengujian Triangle Weir dan Rectangle Weir terhadap debit yang
dihasilkan
1. Tinjauan Pustaka
Tahap ini adalah tahap dilakukannya pengumpulan data
untuk digunakan sebagai dasar teori sehingga dapat menunjang
pembuatan tugas akhir.
2. Perencanaan dan Pembuatan prototype Pembangkit Listrik
Tenagaa Mikro Hidro
Tahap ini adalah membuat konstruksi prototype Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro sesuai dengan desain yang
direncanakan.
3. Pengujian Prototype
Dalam pengujian ini, prototype tersebut dioperasikan dengan
beban dan menguji perubahan putaran ketika beban diubah serta
dapat mengetahui hasil tegangan yang dihasilkan oleh generator
tersebut.
4. Pengambilan data dan Analisa hasil dari Alat Pengujian
Setelah semua rangkaian terpasang dan dibuat dengan baik
maka dilakukan uji coba dan pengujian pada sistem yang telah
didesain kemudian dianalisa kinerja dan efisiensinya.
1. Bagian Awal
a. Halaman Sampul
b. Halaman Pengesahan
c. Halaman Pernyataan Orisinalitas
d. Abstrak
e. Kata Pengantar
f. Daftar Isi
g. Daftar Tabel
h. Daftar Gambar
2. Bagian Utama
a. Bab I Pendahuluan
b. Bab II Tinjauan Pustaka
c. Bab III Metodologi
d. Bab IV Hasil dan Pembahasan
e. Bab V Kesimpulan
3. Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka
b. Lampiran
c. Riwayat Hidup Penulis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dengan metode pembuatan sistem open weir pada PLTMH, kami ingin
menganalisa besaran debit yang dapat terukur ke dalam turbin propeller. Dengan
berbagai bentuk weir antara lain triangle weir dan rectangle weir bersumber dari
jurnal yang berjudul “Prototipe Sistem Pengukuran Debit Air pada Saluran Terbuka
Berbasis V-Notch Weir dan Differential Pressure Transmitter” oleh Dadang
Rustandi, Pusat Penelitian Metrologi LIPI Tahun 2016, Vol. 40 No. 2.
Beberapa jurnal ilmiah diatas, maka kami mendapat referensi literasi dan
tinjauan untuk menyelesaikan Tugas Akhir kami yaitu membuat weir dengan model
triangle weir dan rectangle weir dengan sistem open debit sekaligus menganalisa
kavitasi yang terjadi pada simulasi alat Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
kami.
5
6
2.2. Weir
Weir adalah perangkat struktur hidrolik yang merupakan alat ukur
primer, yaitu suatu perintang (penahan) yang memiliki hubungan spesifik
antara kedalaman tinggi muka air terhadap debit. Jenis weir yang sering
digunakan pada pengukuran adalah Triangle Weir dan Rectangular Weir.
2.2.1. Rectangular Weir
Rectangular Weir atau Ambang tajam persegi tajam
merupakan bangunan ukur sederhana yang dapat digunakan
untuk mengukur debit aliran di saluran terbuka. (Koimte Teknis
91-01 Bahan Konstruksi Bangunan, 2015)
Menghitung debit dengan rumus:
3
2
𝑄 = (3) √2𝑔𝐶𝑑 . 𝐵. 𝐻2 (2.1)
Dengan:
Q = Debit air (m3/s)
H = Ketinggian air jatuh (m)
B = Lebar dari reservoir (m)
Cd = Koefisien debit
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
7
Dengan:
Cd = Koefisien Debit
Metode penelitian ini berguna sebagai acuan dalam melakukan penelitian, sehingga
penelitian dapat berjalan dengan sistematis, tujuan tercapai, dan sesuai dengan
waktu yang di tentukan.
Pembangkit Listrik
Tenaga Mikrohidro
8
9
3.2.1. ModelPLTMH
Keterangan Gambar:
2. Generator
Kutub: 6
Tegangan: 220 (Y)/380 (Δ)
3. Pompa Sentrifugal
4. Turbin Propeller
Materrial: Kaca
Tebal: 8 mm
13
6. Weir
Material: Acrylic
Tebal: 3 mm
Besi Siku
Selang
Roda
Mur dan Baut
Papan Pertinak
Sambungan Pipa (Reducer,Elbow,Socket)
turbin.
7. Pemasangan reservoir menggunakan kaca bening sebagai
alat pengukuran open debit
8. Pemotongan papan acrylic dengan model rectangle dan
triangle.
9. Pemasangan papan acrylic pada reservoir.
2 3
𝑄= √2𝑔. 𝐶𝑑. 𝐵. 𝐻 2
3
2 3
𝑄 = √2. 9,81. 0,58. 7,5 . 122
3
𝑄 = 533,97 cm3/s = 5,3.10-4 m3/s
17
18
8 𝜃 5
𝑄= √2𝑔. 𝐶𝑑. tan ( ) . 𝐻 2
15 2
8 90 5
𝑄= √2.9,81. 0,56. 𝑡𝑎𝑛 . 102
15 2
𝑄 = 418,3 cm3/s = 4.18. 10-4 m3/s
Data debit yang dihasilkan weir pada keadaan suction ditutup secara
bertahap
Tabel 4. 1 Data keadaan suction ditutup
Data debit yang dihasilkan weir pada keadaan discharge ditutup secara
bertahap
Tabel 4. 2 Data keadaan discharge ditutup
0.007 rectangle
head dalam (m)
Gambar 4. 5 Grafik hubungan Debit dengan head saat keadaan suction ditutup
20
0.06
Gambar 4. 6 Grafik hubungan debit dengan head saat keadaan discharge ditutup
Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa debit dipengaruhi oleh head,
semakin besar head maka semakin besar juga debitnya, akan tetapi debit yang
dihasilkan rectangle weir sendiri lebih besar dari pada triangle weir karena ukuran
weir juga mempengaruhi hasil perhitungannya sendiri dan ketinggian awal air juga
sangat mempengaruhi nilai debit yang dihasilkan. Debit terbesar yang dapat
dihasilkan sebesar 0.013 m3/s oleh rectangle weir dan head tertinggi yang dapat
dihasilkan sebesar 0.07 m oleh triangle weir.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Pengukuran debit tertinggi yang dihasilkan oleh rectangle weir sebesar
0.0103 m3/s dan debit tertinggi yang dihasilkan oleh triangle weir
sebesar 0.009 m3/s.
5.2. Saran
1. Memperbesar reservoir utama agar titik jatuh air oleh weir tidak
langsung masuk kedalam suction pompa sehingga dapat mengurangi
udara yang masuk ke dalam pompa.
2. Periksa pemasangan kabel input pompa agar putaran pompa tidak
terbalik.
3. Teliti dalam mengambil data, agar di dapatkan data yang lebih akurat
21
22
DAFTAR PUSTAKA
[1] Aminudin, M. S., Sarwono, & Hantoro, R. (t.thn.). Studi Aplikasi Flywheel
Energy Storage Untuk Meningkatkan dan Menjaga Kinerja Pembangkit
Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Jurnal Teknik Fisika.
[2] Koimte Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan. (2015). Pengukuran
Debit pada Saluran Terbuka Menggunakan Bangunan Ukur Tipe Pelimpah
Atas. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
[3] McKinney, J. D., Warnic, C. C., Bradley, B., Dodds, J., McLaughlin, T. B.,
Miller, C. L., . . . Rinehart, B. N. (1983). Microhydro Power Handbook.
Idaho: Technical Information Center U.S. Departement Of Energy.
[4] Muhammad, H., Ramadhan, A. W., Vico, M. D., & Windah, K. (2018).
Aplikasi Flywheel pada Rancang Bangun Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro (PLTMH) Turbin Sentrifugal. Depok: Politeknik Negeri
Jakarta.
[5] Rustandi, D. (2016). Prototipe Sistem Pengukuran Debit Air Pada Saluran
Terbuka Berbasis V-Notch Weir dan Differential Pressure Transmitter.
Instrumentasi.
PENGUKURAN OPEN DEBIT MODEL TRIANGLE
WEIR DAN RECTANGLE WEIR DENGAN DUA
TURBIN PADA PLTMH
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan
Diploma III Program Studi Teknik Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin
Oleh:
xi
3.3. Spesifikasi Peralatan dan Perlengkapan Model PLTMH ................... 16
3.4. Pengujian Alat .................................................................................. 20
3.5. Metode pengumpulan data................................................................ 23
3.6. Metode pengolahan data ................................................................... 23
3.7. Pengamatan dan Prosedur Tahap Pengujian ...................................... 24
3.8. Rangkaian Penguji ........................................................................... 24
3.9. Langkah Pembuatan Alat Pengujian ................................................. 25
BAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN ................................................ 26
4.1. Hasil Data Pengujian ........................................................................ 26
4.2. Analisa data pengujian dan perhitungan............................................ 30
4.3. Grafik Analisa Data.......................................................................... 37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 43
5.1. Kesimpulan ...................................................................................... 43
5.2. Saran ................................................................................................ 43
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 44
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Untuk sub judul mengenai daya poros turbin akan dijelaskan oleh
penulis Wardan Syahrul Ramdan. Dalam sub bab ini membahas mengenai
daya poros turbin yang dihasilkan setelah meng-alignment ulang dan
membersihkan sudu-sudu turbin, lalu membandingkan dengan data tugas
akhir sebelumnya (tahun 2019).
1.3. Tujuan
1. Membandingkan daya poros yang dihasilkan Turbin sentrifugal dan
saat dual turbin dengan penelitian sebelumnya.
1. Tinjauan Pustaka
Tahap ini adalah tahap dilakukannya pengumpulan data
untuk digunakan sebagai dasar teori sehingga dapat menunjang
pembuatan tugas akhir.
2. Perencanaan dan Pembuatan prototype Pembangkit Listrik
Tenagaa Mikro Hidro
Tahap ini adalah membuat konstruksi prototype Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro sesuai dengan desain yang
direncanakan.
3. Pengujian Prototype
Dalam pengujian ini, prototype tersebut dioperasikan dengan
beban dan menguji perubahan putaran ketika beban diubah serta
dapat mengetahui hasil tegangan yang dihasilkan oleh generator
tersebut.
4. Pengambilan data dan Analisa hasil dari Alat Pengujian
Setelah semua rangkaian terpasang dan dibuat dengan baik
maka dilakukan uji coba dan pengujian pada sistem yang telah
didesain kemudian dianalisa kinerja dan efisiensinya.
1. Bagian Awal
a. Halaman Sampul
b. Halaman Pengesahan
c. Halaman Pernyataan Orisinalitas
d. Abstrak
e. Kata Pengantar
f. Daftar Isi
g. Daftar Tabel
h. Daftar Gambar
2. Bagian Utama
a. Bab I Pendahuluan
b. Bab II Tinjauan Pustaka
c. Bab III Metodologi
d. Bab IV Hasil dan Pembahasan
e. Bab V Kesimpulan
3. Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka
b. Lampiran
c. Riwayat Hidup Penulis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Karena terjadi reduksi tekanan pada saat fluida masuk, maka fluida
dialirkan ke pompa harus pada kondisi yang kontinu. Bentuk dari volute
yang semakin melebar ketika menuju discharge nozzle dari pada posisi
awal fluida memasuki volute. Ketika fluda dari impeller menabrak sisi
volute maka kecepatan dari fluida tersebut akan meningkat. Percepatan
yang terjadi pada kondisi ini sangat berhubungan dengan energi
kinetiknya. Kemudian bentuk volute yang lebar pada posisi keluar
fluida dari impeller akan memperlambat gerakan dari fluida. Sesaat
ketika fluida mencapai poisisi akhir volute, energi kinetik akan
ditransformasikan menjadi tekanan. Tekanan ini lah yang akan
menggerakkan fluida keluar dari pompa melalui discharge nozzle yang
kemudian mengalir menuju pipa keluaran.
Gambar 2. 4 Arah rotasi dan aliran pada pompa sebagai turbin (Denny, Pengaruh enerator Listrik
dalam Kehidupan Sehari-hari, 2009)
Gambar 2. 5 Segitiga kecepatan pompa (kanan) dan turbin (kiri) (Denny, Pengaruh
enerator Listrik dalam Kehidupan Sehari-hari, 2009)
Keterangan:
U = Kecepatan aktual
W = Kecepatan Relatif
C = Kecepatan Mutlak
𝑃ℎ = 𝑄 × 𝑔 × 𝜌 × 𝐻 [Watt] (2.1)
𝑃𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠 = 𝜏 × 𝜔
2𝜋𝑛
𝑃𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠 = 𝑚 × 𝑔 × 𝐿 × [Watt] (2.2)
60
𝑃ℎ𝑖𝑑𝑟𝑜𝑙𝑖𝑘
𝜂𝑃𝑜𝑚𝑝𝑎 = × 100% [%] (2.3)
𝑃𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠
𝑃𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠
𝜂𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = × 100% [%] (2.4)
𝑃ℎ𝑖𝑑𝑟𝑜𝑙𝑖𝑘
Dengan:
H = Head [mH2O]
τ = Torsi [Nm]
m = massa (kg)
𝑃1 𝑉2
1 𝑃2 𝑉2
2
+ 2𝑔 + 𝑧1 = + 2𝑔 + 𝑧2 (2.6)
𝛾 𝛾
𝐹𝑤 = 𝑃2 𝑉2 − 𝑃1 𝑉1 (2.10)
12
Dengan:
Ph = Daya Hidrolik [Watt]
Q = Kapasitas Fluida [m3/s]
ρ = Massa Jenis Fluida [kg/m3]
g = Percepatan Gravitasi [m/s2]
H = Head [mH2O]
13
𝑃ℎ𝑖𝑑𝑟𝑜𝑙𝑖𝑘−𝑃𝑜𝑢𝑡
𝜂= × 100% [%] (2.13)
𝑃ℎ𝑖𝑑𝑟𝑜𝑙𝑖𝑘
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini berguna sebagai acuan dalam melakukan penelitian, sehingga
penelitian dapat berjalan dengan sistematis, tujuan tercapai, dan sesuai dengan
waktu yang di tentukan.
1.
2.
3.
14
15
Keterangan Gambar:
2. Generator
Kutub: 6
Tegangan: 220 (Y)/380 (Δ)
3. Pompa Sentrifugal
4. Turbin Propeller
Gambar 3. 16 Flywheel
Material: Besi
Diameter: 30 cm
Tebal: 2 cm
19
6. Reservoir Tambahan
Material: Kaca
Tebal: 8 mm
7. Weir
Material: Acrylic
Tebal: 3 mm
20
Gambar 3. 19 Bearing
Material: Besi
Diameter: 28,5 mm
Gambar 3. 20 Voltmeter
2) Amperemeter
Digunakan untuk mengukur arus yang dihasilkan generator.
Gambar 3. 21 Amperemeter
22
3) Tachometer
Digunakan untuk mengukur putaran flywheel dan poros
generator.
Gambar 3. 22 Tachometer
4) Pressure Gauge
Digunakan untuk mengukur tekanan air.
5) Prony Brake
Digunakan untuk mengukur torsi Flywheel
BAB IV
HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN
Data Pengukuran
No. Tekanan Debit Putaran Tegangan Arus (A)
(mH2O) (m3/s) (rpm) (V)
1. 12 0.006 1050 75 0.875
26
27
Data Pengukuran
No. Tekanan Debit Putaran Tegangan Arus (A)
(mH2O) (m3/s) (rpm) (V)
1. 12 0.006 1048 75 0.864
Data Pengukuran
No. Tekanan Debit Putaran Tegangan Arus (A)
(bar) (m3/s) (rpm) (V)
1. 4.5 0,006 2224 116 0
Data Pengukuran
No. Tekanan Debit Putaran Tegangan Arus (A)
(bar) (m3/s) (rpm) (V)
1. 4.5 0,006 1561 110 0
Data Pengukuran
No. Tekanan Debit Putaran Tegangan Arus (A)
(mH2O) (m3/s) (rpm) (V)
1. 10 0,006 1037 57 0,86
8. 10 0,006 909 36 1
Data Pengukuran
No. Tekanan Debit Putaran Tegangan Arus (A)
(mH2O) (m3/s) (rpm) (V)
1. 10 0,006 1042 60 0,88
5. 10 0,006 988,5 45 1
Data Pengukuran
Tekanan Debit Putaran Tegangan Arus (A)
No.
(mH2O) (m3/s) (rpm) (V)
1. 5,098 0,006 1497 108,3 0
Data Pengukuran
No. Tekanan Debit Putaran Tegangan Arus (A)
(mH2O) (m3/s) (rpm) (V)
1. 5,098 0,006 1561 110 0
2. 5,098 0,006 1521 80 0,06
3. 5,098 0,006 1434 90 0,034
4. 5,098 0,006 1391 70 0,08
5. 5,098 0,006 1364 80 0,063
6. 5,098 0,006 1294 80 0,04
7. 5,098 0,006 1259 70 0,081
8. 5,098 0,006 1231 80 0,066
9. 5,098 0,006 1186 70 0,079
Phidrolik = ρ x g x H x Q
𝑘𝑔⁄ 𝑚 𝑚3⁄
Phidrolik = 1000 𝑚3 x 9.81 ⁄𝑠 2 x 12 mH2O x 0.006 𝑠
Daya Listrik
𝑃𝑙𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 = 𝑉 × 𝐼
Daya Poros
𝑃𝑙𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘
𝜂 𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 = × 100%
𝑃𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠
𝑃𝑙𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘
𝑃𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠 =
𝜂 𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟
Torsi
𝑃𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠 = 𝜏 𝜔
𝑃𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠
𝜏=
𝜔
𝑃𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠
𝜏= × 60
2𝜋𝑛
Keterangan:
n = putaran (rpm)
= Torsi (Nm)
P = Daya (Watt)
V = Tegangan (V)
I = Arus (A)
ω = Kecepatan Sudut (rad/s)
ηgenerator = 0.55
32
4.2.3 Effisiensi
Perhitungan Effisiensi Turbin
𝑃𝑃𝑜𝑟𝑜𝑠
𝜂 Turbin = × 100%
𝑃𝐻𝑖𝑑𝑟𝑜𝑙𝑖𝑘
119,32
= 706,32 × 100%
= 16,89 %
= 9,29 %
Perhitungan Daya Listrik, Daya Poros, Torsi, Effisiensi Turbin dan Effisiensi Total
Perhitungan Daya Listrik, Daya Poros, Torsi, Effisiensi Turbin dan Effisiensi Total
Perhitungan Daya Listrik, Daya Poros, Torsi, Effisiensi Turbin dan Effisiensi Total
Perhitungan Daya Listrik, Daya Poros, Torsi, Effisiensi Turbin dan Effisiensi Total
Tabel 4. 13 Perhitungan PLTMH menggunakan Turbin Sentrifugal saat Dual Turbin dengan
Rectangle Weir
Perhitungan Daya Listrik, Daya Poros, Torsi, Effisiensi Turbin dan Effisiensi Total
Tabel 4. 14 Perhitungan PLTMH menggunakan Turbin Sentrifugal saat Dual Turbin dengan
Triangle Weir
Perhitungan Daya Listrik, Daya Poros, Torsi, Effisiensi Turbin dan Effisiensi Total
Tabel 4. 15 Perhitungan PLTMH menggunakan Turbin Propeller saat Dual Turbin dengan
Rectangle Weir
Perhitungan Daya Listrik, Daya Poros, Torsi, Effisiensi Turbin dan Effisiensi Total
Tabel 4. 16 Perhitungan PLTMH menggunakan Turbin Propeller saat Dual Turbin dengan
Triangle Weir
Perhitungan Daya Listrik, Daya Poros, Torsi, Effisiensi Turbin dan Effisiensi Total
19 Turbin
Sentrifugal
17
15
13 Turbin
11 Sentrifugal saat
Dual Turbin
9
7
5
50 60 70 80 90 100 110 120 130
Daya Poros (Watt)
Gambar 4. 7 Grafik Perbandingan Effisiensi Turbin Sentrifugal dengan Turbin Sentrifugal saat
Dual Turbin pada Rectangle Weir
38
24
22
Effisiensi Turbin (%)
20
18
Turbin Sentrifugal
16
Turbin Sentrifugal
14 saat Dual Turbin
12
10
50 60 70 80 90 100 110 120 130
Daya Poros (Watt)
Gambar 4. 8 Grafik Effisiensi Turbin Sentrifugal dan Turbin Sentrifugal saat Dual Turbin dengan
Triangle Weir
5
Effisiensi Turbin (%)
4 Turbin Propeller
3 Turbin Propeller
saat Dual Turbin
2
0
0 5 10 15
Daya Poros (Watt)
Gambar 4. 9 Grafik Effisiensi Turbin Propeller dan Turbin Propeller saat Dual Turbin dengan
Rectangle Weir
5
Effisiensi Turbin (%)
3 Turbin Propeller
2 Turbin Propeller
saat Dual Turbin
1
0
0 2 4 6 8 10 12
Daya Poros (Watt)
Gambar 4. 10 Grafik Effisiensi Turbin Propeller dan Turbin Propeller saat Dual Turbin dengan
Triangle Weir
125 Turbin
120 Sentrifugal
115 Triangle Weir
110
Daya Poros (watt)
105 Turbin
100 Sentrifugal
95
90 Rectangle Weir
85 Turbin
80
75 Sentrifugal saat
70 Dual Turbin
65 Triangle Weir
60 Turbin
55 Sentrifugal saat
50 Dual Turbin
20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 Rectangle Weir
Beban
24
23
22
21 Turbin Sentrifugal
Rectangle Weir
20
Effisiensi Turbin (%)
19
Turbin Sentrifugal
18
Triangle Weir
17
16 Turbin Sentrifugal
15 saat Dual Turbin
14 Rectangle Weir
13 Turbin Sentrifugal
12 saat Dual Turbin
11 Triangle Weir
10
20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95
Beban
5.1.Kesimpulan
1. Daya poros tertinggi turbin sentrifugal dengan rectangle weir yang
dihasilkan sebesar 119,32 Watt dan pada saat dual turbin menurun
menjadi 54,47 Watt. Sedangkan daya poros tertinggi turbin sentrifugal
pada tugas akhir 2019 hanya sebesar 69,711 Watt dan pada saat dual
turbin sebesar 59,753 Watt. Penurunan daya poros saat dual turbin
terjadi karena head isap statis untuk perhitungan NPSHa pompa
menurun sehingga daya hidrolik yang dihasilkan pompa menurun. Dan
hal tersebut mempengaruhi daya poros yang dihasilkan.
5.2. Saran
1. Memperbesar reservoir utama agar titik jatuh air oleh weir tidak
langsung masuk kedalam suction pompa sehingga dapat mengurangi
udara yang masuk ke dalam pompa dan agar head yang dihasilkan dapat
meningkat.
2. Jika putaran turbin sentrifugal turun tetapi pompa bekerja secara
normal, sebaiknya periksa alignment pada poros. Jika belum teratasi
maka cek sudu-sudu turbin.
3. Tunggu beberapa menit setelah pompa di nyalakan, hingga putaran
pompa menjadi stabil dan udara yang terjebak di pipa bisa keluar dan
data yang diambil bisa lebih maksimal.
4. Periksa kekencangan baut agar menghindari terjadinya miss alignment.
5. Teliti dalam mengambil data, agar di dapatkan data yang lebih akurat.
43
44
DAFTAR PUSTAKA
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan
Diploma III Program Studi Teknik Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin
Oleh:
xlv
DAFTAR ISI
xi
3.1. Flow Chart Kegiatan ........................................................................ 19
3.2. Pembuatan Model Analisa PLTMH .................................................. 20
3.3. Spesifikasi Peralatan dan Perlengkapan Model PLTMH ................... 21
3.4. Pengujian Alat .................................................................................. 25
3.5. Metode pengumpulan data................................................................ 28
3.6. Metode pengolahan data ................................................................... 28
3.7. Pengamatan dan Prosedur Tahap Pengujian ...................................... 29
3.8. Rangkain Penguji ............................................................................. 29
3.9. Langkah Pembuatan Alat Pengujian ................................................. 30
BAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN ................................................ 31
4.1 Perhitungan Flywheel ....................................................................... 31
4.2 Pengujian Menggunakan Prony Brake .............................................. 32
4.3 Hasil Data Pengujian ........................................................................ 32
4.4 Analisa data pengujian dan perhitungan............................................ 35
4.5 Grafik Analisa Data.......................................................................... 40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 43
5.1. Kesimpulan ...................................................................................... 43
5.2. Saran ................................................................................................ 43
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 44
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Simulasi yang akan kami buat dengan memanfaat kan fasilitas yang
sudah ada yaitu, menggunakan pompa sentrifugal yang difungsikan
sebagai turbin, motor induksi sebagai generator, dan pompa sebagai
penggerak media air dalam wadah penampungan air agar PLTMH dapat
beroperasi pada instalasi PLTMH, maka akan dilakukan penambahan
model triangle weir dan rectangle weir pada model dua turbin sebagai
pembanding daya output turbin aksial. Selanjutnya diamati pengaruh
kavitasi yang terjadi pada sisi suction pompa, dan discharge turbin dalam
instalasi PLTMH.
1
2
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah:
1. Membandingkan efek pemasangan flywheel terhadap daya listrik
yang dihasilkan dengan penelitian sebelumnya
1. Bagian Awal
a. Halaman Sampul
b. Halaman Persetujuan
c. Halaman Pengesahan
d. Halaman Pernyataan Orisinalitas
e. Abstrak (dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris)
f. Kata Pengantar
g. Daftar Isi
h. Daftar Tabel
i. Daftar Gambar
2. Bagian Utama
a. Bab I Pendahuluan
b. Bab II Tinjauan Pustaka
c. Bab III Metodologi
d. Bab IV Hasil dan Pembahasan
e. Bab V Kesimpulan
3. Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka
b. Lampiran
c. Riwayat Hidup Penulis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dengan metode pembuatan sistem open weir pada PLTMH, kami ingin
menganalisa besaran debit yang dapat terukur ke dalam turbin propeller. Dengan
berbagai bentuk weir antara lain triangle weir dan rectangle weir bersumber dari
jurnal yang berjudul “Prototipe Sistem Pengukuran Debit Air pada Saluran Terbuka
Berbasis V-Notch Weir dan Differential Pressure Transmitter” oleh Dadang
Rustandi, Pusat Penelitian Metrologi LIPI Tahun 2016, Vol. 40 No. 2.
Beberapa jurnal ilmiah diatas, maka kami mendapat referensi literasi dan
tinjauan untuk menyelesaikan Tugas Akhir kami yaitu membuat weir dengan model
triangle weir dan rectangle weir dengan sistem open debit sekaligus menganalisa
kavitasi yang terjadi pada simulasi alat Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
kami.
5
6
Karena terjadi reduksi tekanan pada saat fluida masuk, maka fluida
dialirkan ke pompa harus pada kondisi yang kontinu. Bentuk dari volute
yang semakin melebar ketika menuju discharge nozzle dari pada posisi
awal fluida memasuki volute. Ketika fluda dari impeller menabrak sisi
volute maka kecepatan dari fluida tersebut akan meningkat. Percepatan
yang terjadi pada kondisi ini sangat berhubungan dengan energi
kinetiknya. Kemudian bentuk volute yang lebar pada posisi keluar
fluida dari impeller akan memperlambat gerakan dari fluida. Sesaat
ketika fluida mencapai poisisi akhir volute, energi kinetik akan
ditransformasikan menjadi tekanan. Tekanan ini lah yang akan
menggerakkan fluida keluar dari pompa melalui discharge nozzle yang
kemudian mengalir menuju pipa keluaran.
Gambar 2. 12 Arah rotasi dan aliran pada pompa sebagai turbin (Denny, 2009)
Gambar 2. 13 Segitiga kecepatan pompa (kanan) dan turbin (kiri) (Denny, 2009)
13
Keterangan:
U = Kecepatan aktual
W = Kecepatan Relatif
C = Kecepatan Mutlak
𝑃ℎ = 𝑄 × 𝑔 × 𝜌 × 𝐻 [Watt] (2.1)
𝑃𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠 = 𝜏 × 𝜔
2𝜋𝑛
𝑃𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠 = 𝑚 × 𝑔 × 𝐿 × [Watt] (2.2)
60
𝑃ℎ𝑖𝑑𝑟𝑜𝑙𝑖𝑘
𝜂𝑃𝑜𝑚𝑝𝑎 = × 100% [%] (2.3)
𝑃𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠
𝑃𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠
𝜂𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = × 100% [%] (2.4)
𝑃ℎ𝑖𝑑𝑟𝑜𝑙𝑖𝑘
14
Dengan:
H = Head [mH2O]
τ = Torsi [Nm]
m = massa (kg)
Perpindahan s 𝜃
Laju v 𝜔
Percepatan aT A
Massa (inersia) m I
Gaya F 𝜏
Momentum mv I𝜔
Impuls Ft 𝜏t
𝜏 = Ia 1 W = 𝜏𝜃
Sudut: EK = 2I𝜔2 P = 𝜏𝜔
Dengan:
I = Momen Inersia [kgm2]
m = Massa partikel [Kg]
r = jarak partikel dari sumbu putar [m]
𝐹 = 𝑚𝑎𝑟 (2.7)
𝜏=𝑟𝐹 (2.8)
Keterangan:
= torsi
I = momen inersia
a = percepatan sudut
Rumus diatas mirip dengan Newton II. Disini torsi berperan
seperti gerak translasi dan percepatan sudut berperan sebagai
percepatan pada gerak translasi, bagaimana dengan I? I mempunyai
peran sebagai massa, semakin besar I maka semakin besar benda
berputar (mirip dengan gerak translasi). Benda bermassa besar sukar
digerakkan/dipercepat. Diperoleh rumus energi kinetik partikel ini
1
𝐸𝑘 = 𝑚𝑣 2 (2.13)
2
1
𝐸𝑘 = 𝑚𝑟 2 𝜔2 (2.14)
2
1
𝐸𝑘 = 𝐼𝜔2 (2.15)
2
Keterangan:
Metode penelitian ini berguna sebagai acuan dalam melakukan penelitian, sehingga
penelitian dapat berjalan dengan sistematis, tujuan tercapai, dan sesuai dengan
waktu yang di tentukan.
1.
2.
3.
19
20
Keterangan Gambar:
2. Generator
Kutub: 6
Tegangan: 220 (Y)/380 (Δ)
3. Pompa Sentrifugal
4. Turbin Propeller
Gambar 3. 33 Flywheel
Material: Besi
Diameter: 30 cm
Tebal: 2 cm
24
6. Reservoir Tambahan
Material: Kaca
Tebal: 8 mm
7. Weir
Material: Acrylic
Tebal: 3 mm
25
Gambar 3. 36 Bearing
Material: Besi
Diameter: 28,5 mm
Gambar 3. 37 Voltmeter
2) Amperemeter
Digunakan untuk mengukur arus yang dihasilkan generator.
Gambar 3. 38 Amperemeter
27
3) Tachometer
Digunakan untuk mengukur putaran flywheel dan poros
generator.
Gambar 3. 39 Tachometer
4) Prony Brake
Digunakan untuk mengukur torsi Flywheel
5) Watt Meter
Digunakan untuk mengukur daya input pompa
Kecepatan sudut
2𝜋 2𝜋
𝜔= = = 6,83 𝑟𝑎𝑑/𝑠
𝑇 0,92
Momen inersia
1
𝐼= 𝑚 𝑟2
2
1
𝐼= × 3,75 × 0,152
2
𝐼 = 0,042 𝐾𝑔. 𝑚2
Energi kinetis rotasi
1
𝐸𝐾 = 𝐼 𝜔2
2
1
𝐸𝐾 = × 0,042 × 6,832
2
𝐸𝐾 = 0,984 𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒
31
32
(Sumber: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Britannica_Dynamometer_3.jpg )
Data Pengukuran
No. Putaran Tegangan Arus (A)
(rpm) (V)
1. 1050 75 0.875
2. 1041 75 0.89
3. 1031 61 0.908
4. 1018 68 0.928
5. 1001 62 0.952
6. 985 60 0.97
7. 964 55 0.992
8. 945 51 1.018
9. 924 46 1.04
2. 1039 71 0.894
4. 1019 66 0.923
5. 1000 63 0.936
6. 981 59 0.962
7. 967 55 0.982
8. 948 51 0.99
9. 927 46 1.018
2. 1024 54 0,84
3. 1015 51 0,88
4. 994 48 0,9
5. 976,9 45 0,91
6. 959,5 42 0,96
7. 931,2 39 0,98
8. 909 36 1
9. 886 33 1.05
2. 1032 57 0,92
3. 1024 54 0,94
4. 998,1 48 0,96
5. 988,5 45 1
6. 973,9 42 1,02
7. 928,3 39 1,04
35
8. 915,8 36 1,08
9. 899,8 30 1,1
(r flywheel = 15 cm)
Daya Listrik
𝑃𝑙𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 = 𝑉 × 𝐼
Daya Poros
𝑃𝑙𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘
𝜂 𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 = × 100%
𝑃𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠
𝑃𝑙𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘
𝑃𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠 =
𝜂 𝑔𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟
Torsi
𝑃𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠 = 𝜏 𝜔
𝑃𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠
𝜏=
𝜔
𝑃𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠
𝜏= × 60
2𝜋𝑛
Keterangan:
n = putaran (rpm)
= Torsi (Nm)
P = Daya (Watt)
V = Tegangan (V)
I = Arus (A)
ω = Kecepatan Sudut (rad/s)
ηgenerator = 0.55
Perhitungan Daya Listrik
𝑃𝐿𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 = 𝑉 . 𝐼
𝑃𝐿𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 = 75 × 0,875
𝑃𝐿𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 = 65,63 𝑊𝑎𝑡𝑡
Perhitungan Daya Poros
𝑃𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠 = 𝑇 × 𝜔
𝑃𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠 = 1,086 × 109,9
𝑃𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠 = 119, 32 𝑊𝑎𝑡𝑡
37
Tabel 4. 10 Perhitungan PLTMH menggunakan Turbin Sentrifugal saat Dual Turbin dengan
Rectangle Weir
Tabel 4. 11 Perhitungan PLTMH menggunakan Turbin Sentrifugal saat Dual Turbin dengan
Triangle Weir
2s 14 s 16 s
rectangle weir
1050 (sentrifugal)
(sentrifugal)
950
dual turbin
(triangle weir)
900
dual turbin
850
(rectangle weir
800
20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80
Tegangan (V)
1.10
rectangle
1.00
weir
(sentrifugal)
Torsi (Nm)
0.50
25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80
Tegangan (V)
1.10
Rectangle
Weir
1.00 (Sentrifugal
Triangle
Torsi (Nm)
0.90 Weir
(Sentrifugal)
0.80 Triangle
Weir (Dual
Turbin)
0.70
Rectangle
Weir (Dual
0.60 Turbin)
0.50
25 30 35 40 45 50 55 60 65 70
Daya Listrik (Watt)
Gambar 4. 17 Grafik hubungan Torsi terhadap daya listrik pada variasi weir
5.1.Kesimpulan
Daya listrik tertinggi turbin sentrifugal dengan rectangle weir sebesar
66,75 Watt. Sedangkan untuk daya listrik tertinggi pada tugas akhir
sebelumnya tanpa menggunakan flywheel hanya sebesar 57,75 Watt.
Pemasangan flywheel mempengaruhi daya listrik yang dihasilkan yaitu
mengalami kenaikan sebesar 15,58 % karena putaran flywheel membuat
putaran pada poros generator menjadi lebih stabil sehingga tegangan
yang dihasilkan menjadi lebih tinggi.
5.2. Saran
1. Periksa kekencangan baut agar menghindari terjadinya miss alignment.
2. Jika putaran turbin sentrifugal turun tetapi pompa bekerja secara
normal, sebaiknya periksa alignment pada poros. Jika belum teratasi
maka cek sudu-sudu turbin.
3. Teliti dalam mengambil data, agar di dapatkan data yang lebih akurat.
43
44
DAFTAR PUSTAKA
[1] Aminudin, M. S., Sarwono, & Hantoro, R. (t.thn.). Studi Aplikasi Flywheel
Energy Storage Untuk Meningkatkan dan Menjaga Kinerja Pembangkit
Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Jurnal Teknik Fisika.
[2] Denny, S. P. (2009). Pengaruh Generator Listrik dalam Kehidupan Sehari-
hari. Jurnal Softskill Mata Kuliah Teknik Listrik.
[3] Johann, F. G. (2010). Centrifugal Pumps. Switzerland.
[4] Kamiel, B. P., Nasaka, D. A., Riyanta, B., & Asyartul, A. (2019). Deteksi
Kavitasi Pada Pompa Sentrifugal Menggunakan Spektrum Getaran dan
Spektrum Envelope. Semesta Teknika.
[5] Mahalla, Suharyanto, & S., M. B. (2013). Evaluasi Kinerja IMAG
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Cokro Tulung Kabupaten Klaten.
Jurnal Media ELektrik.
[6] Marinus, S., Hiendro, A., & Yandri. (2019). Studi Aplikatif Roda Gila
(Flywheel) Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Jurnal
Jurusan Teknik Elektro.
[7] McKinney, J. D., Warnic, C. C., Bradley, B., Dodds, J., McLaughlin, T. B.,
Miller, C. L., . . . Rinehart, B. N. (1983). Microhydro Power Handbook.
Idaho: Technical Information Center U.S. Departement Of Energy.
[8] Muhammad, H., Ramadhan, A. W., Vico, M. D., & Windah, K. (2018).
Aplikasi Flywheel pada Rancang Bangun Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro (PLTMH) Turbin Sentrifugal. Depok: Politeknik Negeri
Jakarta.
[9] Mustakim. (2015). Pengaruh Kecepatan Sudut Terhadap Efisiensi Pompa
Sentrifugal Jenis Tunggal. Jurnal Teknik Mesin, Universitas
Muhammadiyah Metro.
[10] Sihombing, E. S. (2009). Pengujian Sudu Lengkung Prototipe Turbin Air
Terapung Pada Aliran Sungai . Jurnal Universitas Sumatera Utara .
[11] Syawani, A. (2016). Rancang Bangun Pembangkit Energi Listrik
Menggunakan Roda Gila (Flywheel) (Aplikasi Pada Boat Listrik).
PENGUKURAN OPEN DEBIT MODEL TRIANGLE
WEIR DAN RECTANGLE WEIR DENGAN DUA
TURBIN PADA PLTMH
Sub Judul: Pompa Sentrifugal Sebagai Pompa dan Turbin Pada
Model Sistem PLTMH
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan
Diploma III Program Studi Teknik Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin
Oleh:
xi
3.4. Pengujian Alat .................................................................................. 23
3.5. Metode pengumpulan data................................................................ 25
3.6. Metode pengolahan data ................................................................... 25
3.7. Pengamatan dan Prosedur Tahap Pengujian ...................................... 26
3.8. Rangkain Penguji ............................................................................. 26
3.9. Langkah Pembuatan Alat Pengujian ................................................. 26
BAB IV HASIL DAN ANALISA PENGUJIAN ................................................ 28
4.1. Hasil Data Pengujian ........................................................................ 28
4.2. Grafik Analisa Data.......................................................................... 32
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 35
5.1. Kesimpulan ...................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 36
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1 Perhitungan kavitasi dengan turbin sentrifugal ................................... 34
Tabel 4. 2 Prhitungan kavitasi dengan turbin propeller ....................................... 35
Tabel 4. 3 Perhitungan Kavitasi dengan turbin sentrifugal dan turbin propeller..35
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Simulasi yang akan kami buat dengan memanfaat kan fasilitas yang
sudah ada yaitu, menggunakan pompa sentrifugal yang difungsikan
sebagai turbin, motor induksi sebagai generator, dan pompa sebagai
penggerak media air dalam wadah penampungan air agar PLTMH dapat
beroperasi pada instalasi PLTMH, maka akan dilakukan penambahan
model triangle weir dan rectangle weir pada model dua turbin sebagai
pembanding daya output turbin aksial. Selanjutnya diamati pengaruh
kavitasi yang terjadi pada sisi suction pompa, dan discharge turbin dalam
instalasi PLTMH.
1
2
1.3. Tujuan
1. Pengaruh kenaikan suhu fluida yang dialirkan terhadap kavitasi pada
simulasi PLTMH.
1. Tinjauan Pustaka
Tahap ini adalah tahap dilakukannya pengumpulan data
untuk digunakan sebagai dasar teori sehingga dapat menunjang
pembuatan tugas akhir.
2. Perencanaan dan Pembuatan prototype Pembangkit Listrik
Tenagaa Mikro Hidro
Tahap ini adalah membuat konstruksi prototype Pembangkit
Listrik Tenaga Mikro Hidro sesuai dengan desain yang
direncanakan.
3. Pengujian Prototype
Dalam pengujian ini, prototype tersebut dioperasikan dengan
beban dan menguji perubahan putaran ketika beban diubah serta
dapat mengetahui hasil tegangan yang dihasilkan oleh generator
tersebut.
4. Pengambilan data dan Analisa hasil dari Alat Pengujian
Setelah semua rangkaian terpasang dan dibuat dengan baik
maka dilakukan uji coba dan pengujian pada sistem yang telah
didesain kemudian dianalisa kinerja dan efisiensinya.
1. Bagian Awal
a. Halaman Sampul
b. Halaman Persetujuan
c. Halaman Pengesahan
d. Halaman Pernyataan Orisinalitas
e. Abstrak (dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris)
f. Kata Pengantar
g. Daftar Isi
h. Daftar Tabel
i. Daftar Gambar
2. Bagian Utama
a. Bab I Pendahuluan
b. Bab II Tinjauan Pustaka
c. Bab III Metodologi
d. Bab IV Hasil dan Pembahasan
e. Bab V Kesimpulan
3. Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka
b. Lampiran
c. Riwayat Hidup Penulis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dengan metode pembuatan sistem open weir pada PLTMH, kami ingin
menganalisa besaran debit yang dapat terukur ke dalam turbin propeller. Dengan
berbagai bentuk weir antara lain triangle weir dan rectangle weir bersumber dari
jurnal yang berjudul “Prototipe Sistem Pengukuran Debit Air pada Saluran Terbuka
Berbasis V-Notch Weir dan Differential Pressure Transmitter” oleh Dadang
Rustandi, Pusat Penelitian Metrologi LIPI Tahun 2016, Vol. 40 No. 2.
Beberapa jurnal ilmiah diatas, maka kami mendapat referensi literasi dan
tinjauan untuk menyelesaikan Tugas Akhir kami yaitu membuat weir dengan model
triangle weir dan rectangle weir dengan sistem open debit sekaligus menganalisa
kavitasi yang terjadi pada simulasi alat Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
kami.
5
6
Karena terjadi reduksi tekanan pada saat fluida masuk, maka fluida
dialirkan ke pompa harus pada kondisi yang kontinu. Bentuk dari volute
yang semakin melebar ketika menuju discharge nozzle dari pada posisi
awal fluida memasuki volute. Ketika fluda dari impeller menabrak sisi
volute maka kecepatan dari fluida tersebut akan meningkat. Percepatan
yang terjadi pada kondisi ini sangat berhubungan dengan energi
kinetiknya. Kemudian bentuk volute yang lebar pada posisi keluar
fluida dari impeller akan memperlambat gerakan dari fluida. Sesaat
ketika fluida mencapai poisisi akhir volute, energi kinetik akan
ditransformasikan menjadi tekanan. Tekanan ini lah yang akan
menggerakkan fluida keluar dari pompa melalui discharge nozzle yang
kemudian mengalir menuju pipa keluaran.
Gambar 2. 17 Arah rotasi dan aliran pada pompa sebagai turbin (Denny, 2009)
Gambar 2. 18 Segitiga kecepatan pompa (kanan) dan turbin (kiri) (Denny, 2009)
Keterangan:
U = Kecepatan aktual
W = Kecepatan Relatif
C = Kecepatan Mutlak
𝑃ℎ = 𝑄 × 𝑔 × 𝜌 × 𝐻 [Watt] (2.1)
𝑃𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠 = 𝜏 × 𝜔
2𝜋𝑛
𝑃𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠 = 𝑚 × 𝑔 × 𝐿 × [Watt] (2.2)
60
𝑃ℎ𝑖𝑑𝑟𝑜𝑙𝑖𝑘
𝜂𝑃𝑜𝑚𝑝𝑎 = × 100% [%] (2.3)
𝑃𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠
𝑃𝑝𝑜𝑟𝑜𝑠
𝜂𝑇𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛 = × 100% [%] (2.4)
𝑃ℎ𝑖𝑑𝑟𝑜𝑙𝑖𝑘
Dengan:
H = Head [mH2O]
τ = Torsi [Nm]
11
m = massa (kg)
𝐹𝑤 = 𝑃2 𝑉2 − 𝑃1 𝑉1 (2.10)
12
Dengan:
Ph = Daya Hidrolik [Watt]
Q = Kapasitas Fluida [m3/s]
ρ = Massa Jenis Fluida [kg/m3]
g = Percepatan Gravitasi [m/s2]
H = Head [mH2O]
13
𝑃ℎ𝑖𝑑𝑟𝑜𝑙𝑖𝑘−𝑃𝑜𝑢𝑡
𝜂= × 100% [%] (2.13)
𝑃ℎ𝑖𝑑𝑟𝑜𝑙𝑖𝑘
𝑃 𝑉2 𝑃𝑣
NPSH = ( + ) − (2.14)
𝜌𝑔 2𝑔 𝑆𝑢𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑃𝑢𝑚𝑝 𝜌𝑔
Dimana:
hf = h lf + h lm (2.16)
Dimana:
𝟏𝟎,𝟔𝟕×𝑸𝟏.𝟖𝟓
𝑯𝒍𝒇 = ×𝑳 (2.17)
𝑪𝟏.𝟖𝟓 ×𝒅𝟒.𝟖𝟕
Dimana:
𝑽𝟐
𝑯𝒍𝒎 = 𝒌 𝟐𝒈 (2.18)
Dengan keterangan:
Metode penelitian ini berguna sebagai acuan dalam melakukan penelitian, sehingga
penelitian dapat berjalan dengan sistematis, tujuan tercapai, dan sesuai dengan
waktu yang di tentukan.
1.
2. Pompa
Sentrifugal
sebagai
turbin.
3.
17
18
Keterangan Gambar:
2. Generator
Kutub: 6
Tegangan: 220 (Y)/380 (Δ)
3. Pompa Sentrifugal
4. Turbin Propeller
Material: Kaca
Tebal: 8 mm
22
6. Weir
Material: Acrylic
Tebal: 3 mm
7. Pipa acrylic
Material: Acrylic
Diameter: 2 inc
23
Gambar 3. 53 Termometer
24
2) Pressure Gauge
Digunakan untuk mengukur tekanan air.
3) Stopwatch
Digunakan untuk mengukur lama waktu operasi alat PLTMH.
4) Watt Meter
Digunakan untuk mengukur daya input pompa
4.1.Perhitungan Kavitasi
Data didapatkan dengan menggunakan Termometer untuk
mengukur perubahan temperature dengan melihat variable waktu yang
diukur dengan stopwatch.
NPSHa
NPSHa = ha+ hs – 𝒉vp – 𝒉f – h i
Keterangan:
NPSHa = Net Positive Suction Head Available (feet)
ha = Tekanan atmosfir (feet)
𝒉vp = Tekanan uap jenuh (feet)
hs = Head isap statis (feet)
hf = Kerugian head sepanjang pipa isap (feet)
hi = Inlet head (feet)
Perhitungan Atmospheric Pressure
Pada tanki terbuka tekanan atmospher = 14.7 Psi dengan
nilai Spesific Gravity air sebesar = 1.
𝑃𝑟𝑒𝑠𝑠𝑢𝑟𝑒 × 2.31
𝐻𝑒𝑎𝑑 =
𝑠𝑔
14.7𝑃𝑠𝑖 × 2.31
𝐻𝑒𝑎𝑑 =
1
𝐻𝑒𝑎𝑑 = 34 𝑓𝑒𝑒𝑡
Pehitungan Tekanan uap air
Kondisi air pada temperatur 32.9 ºC memiliki tekanan =
0.6982 Psi.
0.6982 × 2.31
𝐻𝑒𝑎𝑑 =
1
28
29
10,67 × 𝑄1.85
𝐻𝑙𝑓 = ×𝐿
𝐶 1.85 × 𝑑 4.87
10,67 × 0.0061.85
𝐻𝑙𝑓 = × 1.875
1501.85 × 0.064.87
𝐻𝑙𝑓 = 0.130 𝑚
𝑉2
𝐻𝑙𝑚 = (𝒌 𝑒𝑙𝑏𝑜𝑤)
2𝑔
2.0872
𝐻𝑙𝑚 = [(4 × 0.9)]
2 × 9.81
2.0872
𝐻𝑙𝑚 = (5.6)
2 × 9.81
𝐻𝑙𝑚 = 0.799𝑚
Hf = Hlf + Hlm
Hf = 0.130 + 0.799
Hf = 0.929 m
30
Hf = 3.047 feet
30.10
NPSHa (feet)
36 30.00
29.90
34
29.80 Temperature
32 29.70
29.60 NPSHa
30 29.50
Cavitation Increases 29.40
28 29.30
3 menit 9 menit 15 menit 21 menit 27 menit
Waktu (menit)
Gambar 4. 1 Grafik hubungan Temperatur terhadap NPSHa yang terjadi pada turbin sentrifugal
30.40
30 30.30
NPSHa (feet)
25 30.20
20 30.10
30.00
15 29.90
29.80 Temperature
10
29.70 NPSHa
5 Cavitation Increases
29.60
0 29.50
Waktu (menit)
Gambar 4. 2 Grafik hubungan Temperatur terhadap NPSHa yang terjadi pada turbin
propeller
NPSHa (feet)
30 29.80
25 29.60
20 29.40
15 29.20 Temperature
10 Cavitation Increases
29.00
5 28.80 NPSHa
0 28.60
Waktu (menit)
Gambar 4. 3 Grafik hubungan Temperatur terhadap NPSHa yang terjadi pada turbin
sentrifugal dan propeller
Berdasarkan grafik diatas, dapat kita lihat hasil perhitungan dari
nilai NPSHa pada saat turbin sentrifugal dan turbin propeller
dipasang secara bersamaan. Dimana nilai NPSHa pada 3 menit
pertama yaitu 30.19 feet. Dan pada menit 30 nilai NPSHa yaitu
29.23 feet. Dan di dapatkan bahwa nilai NPSHa semakin turun
setiap menitnya akibat kenaikan temperatur air yang menyebabkan
meningkatnya tekanan saturasi air. Penurunan nilai NPSHa sebesar
3.17% selama 30 menit pada simulasi PLTMH ini yang membuat
nilai kavitasi bertambah.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
1. Fenomena kavitasi pada alat rancang bangun PLTMH akibat
pengaruh kenaikan nilai temperatur fluida selama pengoperasian alat
yang berpengaruh terhadap turunnya nilai NPSH. Penurunan nilai
NPSHa tertinggi pada saat pemakaian dual turbin yaitu sebesar 3,17
%. Dimana pada saat turbin sentrifugal saja sebesar 2.04 % dan pada
turbin propeller sebesar 2 %.
5.2.Saran
1. Memperbesar reservoir utama agar titik jatuh air oleh weir tidak
langsung masuk kedalam suction pompa sehingga dapat mengurangi
udara yang masuk ke dalam pompa.
6. Teliti dalam mengambil data, agar di dapatkan data yang lebih aku
35
36
DAFTAR PUSTAKA
[1] Harvi, & Ikrar H. (2017). Potensi PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro) di Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang Jawa Timur.
Jurnal Reka Buana.
[2] Johann, F. G. (2010). Centrifugal Pumps. Switzerland.
[3] Kamiel, B. P., Nasaka, D. A., Riyanta, B., & Asyartul, A. (2019). Deteksi
Kavitasi Pada Pompa Sentrifugal Menggunakan Spektrum Getaran dan
Spektrum Envelope. Semesta Teknika.
[4] Mahalla, Suharyanto, & S., M. B. (2013). Evaluasi Kinerja IMAG
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Cokro Tulung Kabupaten Klaten.
Jurnal Media ELektrik.
[5] McKinney, J. D., Warnic, C. C., Bradley, B., Dodds, J., McLaughlin, T. B.,
Miller, C. L., . . . Rinehart, B. N. (1983). Microhydro Power Handbook.
Idaho: Technical Information Center U.S. Departement Of Energy.
[6] Mustakim. (2015). Pengaruh Kecepatan Sudut Terhadap Efisiensi Pompa
Sentrifugal Jenis Tunggal. Jurnal Teknik Mesin, Universitas
Muhammadiyah Metro.
[7] Sihombing, E. S. (2009). Pengujian Sudu Lengkung Prototipe Turbin Air
Terapung Pada Aliran Sungai . Jurnal Universitas Sumatera Utara .
[8] Suwignyo, Masudin, I., Mokhtar, A., & Nissa, K. (2018). Desain dan
Pembuatan Turbin Propeller. Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa
(SENTRA).
LAMPIRAN
Lampiran 1: Dokumentasi
(Lanjutan)
Lampiran 2: Riwayat Hidup Penulis
Data hasil pengukuran data turbin sentrifugal pada katup terbuka penuh dengan beban rangkaian
lampu
Data Pengukuran
No. Tekanan Debit Putaran Tegangan Arus
Frekuensi [Hz]
[mH2O] [m3/s] [rpm] [V] [A]
1 12.75 0.006 415 3 1.72 20.36
2 12.75 0.006 421 18 1.5 20.38
3 12.75 0.006 433 33 1.36 20.97
4 12.75 0.006 445 39 1.3 21.51
5 12.75 0.006 462 45 1.24 22.25
6 12.75 0.006 477 54 1.14 23.04
7 12.75 0.006 490 57 1.1 23.62
8 12.75 0.006 501 60 1.06 24.20
9 12.75 0.006 510 66 1.02 24.69
10 12.75 0.006 520 69 0.98 25.09
Data hasil pengukuran data turbin propeller pada katup terbuka penuh dengan beban rangkaian
lampu
Data Pengukuran
No. Tekanan Debit Putaran Tegangan Arus
Frekuensi [Hz]
[mH2O] [m3/s] [rpm] [V] [A]
1 210.1302 0.006 326 1.6 0.4 10.4
2 210.1302 0.006 375 5 0.37 10.6
3 210.1302 0.006 496 9.6 0.35 13.6
4 210.1302 0.006 432 13 0.35 14.5
5 210.1302 0.006 500 14 0.33 16.65
6 210.1302 0.006 460 15.6 0.32 15.6
7 210.1302 0.006 495 18 0.33 16.65
8 210.1302 0.006 509 19 0.32 18.3
9 210.1302 0.006 816 21 0.31 20.1
10 210.1302 0.006 1037 22.4 0.31 20.6
Data hasil pengukuran data turbin sentrifugal dan sisi suction dibebani turbin propeller pada katup
terbuka penuh dengan beban rangkaian lampu
Data Pengukuran
No. Tekanan Debit Putaran Tegangan Arus
Frekuensi [Hz]
[mH2O] [m3/s] [rpm] [V] [A]
1 9.69 0.006 343.5 9 1.36 19.77
2 9.69 0.006 412.6 18 1.24 20.16
3 9.69 0.006 426.4 27 1.18 20.69
4 9.69 0.006 552.2 27 1.12 21.32
5 9.69 0.006 448.9 39 1.10 21.87
6 9.69 0.006 467.2 45 1.04 22.56
7 9.69 0.006 478.3 48 1.02 23.63
8 9.69 0.006 654.0 54 0.98 29.61
9 9.69 0.006 503.5 57 0.96 30.31
10 9.69 0.006 825.0 63 0.92 37.35
Data hasil pengukuran data turbin propeller dan turbin sentrifugal dibebani, pada katup terbuka
penuh dengan beban rangkaian lampu
Data Pengukuran
No. Tekanan Debit Putaran Tegangan Arus
Frekuensi [Hz]
[mH2O] [m3/s] [rpm] [V] [A]
1 4.08 0.006 790 1.4 0.53 13.17
2 4.08 0.006 886 6.8 0.5 16.98
3 4.08 0.006 960 11 0.48 18.74
4 4.08 0.006 1035 13.6 0.48 20.46
5 4.08 0.006 725 15.2 0.47 22
6 4.08 0.006 625 18 0.45 23.23
7 4.08 0.006 1200 21 0.44 24.14
8 4.08 0.006 2000 24.4 0.43 28
9 4.08 0.006 1900 26 0.4 28.2
10 4.08 0.006 2000 28 0.39 28.9
Perhitungan PLTMH
Perhitungan PLTMH
No. Daya
Daya Poros Effisiensi Effisiensi Total
Data Listrik
[Watt] Turbin [%] [%]
[Watt]
1 5.320 5.16 0.709 0.688
2 27.835 27 3.709 3.598
3 46.268 44.88 6.165 5.980
4 52.268 50.7 6.965 6.756
Turbin
5 Sentrifugal 57.526 55.8 7.665 7.435
6 katup Terbuka 63.464 61.56 8.457 8.203
Penuh
7 64.639 62.7 8.613 8.355
8 65.567 63.6 8.737 8.475
9 69.402 67.32 9.248 8.970
10 69.711 67.62 9.289 9.010
11 0.660 0.64 0.314 0,306
12 1.907 1.85 0.908 0.880
13 3.464 3.36 1.648 1.599
14 4.691 4.55 2.232 2.165
15 Turbin 4.763 4.62 2.267 2.199
Propeller
16 5.146 4.992 2.449 2.376
katup Terbuka
17 Penuh 6.124 5.94 2.914 2.827
18 6.268 6.08 2.983 2.893
19 6.711 6.51 3.194 3.098
20 7.159 6.944 3.407 3.305
21 12.619 12.24 2.212 2.146
22 23.010 22.32 4.034 3.913
23 32.845 31.86 5.759 5.586
24 Turbin 31.175 30.24 5.466 5.3020
Sentrifugal
25 (Sentrifugal + 44.227 42.9 7.754 7.5217
26 Propeller) 48.247 46.8 8.459 8.205
katup Terbuka
27 Penuh 50.474 48.96 8.850 8.584
28 54.557 52.92 9.565 9.278
29 56.412 54.72 9.891 9.594
30 59.753 57.96 10.476 10.162
31 0.765 0.92 0.395 0.383
32 3.505 1.8 0.773 0.750
33 5.443 3.01 1.292 1.253
34 Turbin 6.730 4.1 1.760 1.707
Propeller
35 (Sentrifugal + 7.365 5.33 2.288 2.219
36 Propeller) 8.351 5.85 2.511 2.436
katup Terbuka
37 Penuh 9.526 6.84 2.936 2.848
38 10.816 7.4 3.177 3.081
39 10.722 8.14 3.494 3.390
40 11.258 7.7 3.306 3.206
1 152 0 0
2 121 0,32 38,72
3 96 0,52 49,92
4 77 0,75 57,75
5 61 0,9 54,9
6 50 0,93 46,5
7 40 1 40
8 33 1,08 35,64