Anda di halaman 1dari 3

Nama : Victoria Aldonna Elvira Pareira

Kelas / NIM : B1 / 2003050052


Semester/ Prodi : II /Ilmu Komunikasi
Dosen PA : Yohanes K. N. Liliweri, S.SN, M.SN
Dosen Pengampu : Dr. Rufus Patty Wutun, M.Si, Drs.

Tugas 3 : Bab 2 Metodologi

Psikologi Sosial

1. Peran Ilmuwan psikologi sosial mengembangkan hipotesis beserta teorinya


Psikologi sosial menjadi dasar dan paradigma mendasar ilmu psikologi. Teori adalah
serangkaian hipotesis atauProposisi yang saling berhubungan tentang Suatu gejala
(fenomena) atau sejumlah gejala.

Penelitian merupakan proses kimulatif, sering kali hipotesis dikembangkan dari teori-
teori maupun penelitian sebelumnya. Kebanyakan penelitian dimulai dari ketidakpuasaan
peneliti terhadap penjelasan yang lebih bbaik mengenai perilaku manusia. Peran ilmuwan
psikologi sosial dalam mengembangkan hipotesis beserta teorinya adalah dengan
memunculkan pikiran bahwa sebenarnya ada penjelasan yang lebih baik mengenai perilaku
manusia kemudian para ilmuwan meneliti lagi penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
contohnya pada tahun 1950 didasarkan atas ketidakpuasan Festinger akan penjelasan
Behaviorisme sebagai teori yang dominan saat itu dalam menerangkan mengenai mengapa
orang mengubah sikapnya. Berdasarkan ketidakpuasan inilah Festinger membentuk
pendekataan baru yang disebut cognitive dissonance theory, yaitu dengan membuat
prediksiprediksi khusus mengenai kapan dan bagaimana orang mengubah sikapnya. Para ahli
lain yang tidak puas dengan penjelasan Festinger pun akan membangun lagi asumsi-asumsi
yang baru dan mengujinya.

2. Apa sajakah kekuatan dan kelemahan disain penelitian menggunakan metode observasi
dalam menjelaskan perilaku sosial?
Metode observasi merupakan metode yang bertujuan untuk menggambarkan cirri-ciri
maupun tipe dari kelompok tertentu.

Kelebihan :

1) Data yang dihasilkan dengan menggunakan metode ini lebih terperinci dan detail
2) Peneliti mendapat informasi yang lebih tepat dengan orang yang diobservasi
Kekurangan:

Peneliti yang menggunakan metode ini harus lebih teliti dalam pengamatan pada
orang-orang dan melakukan pengukuran atau mencatat kesan-kesan dariperilaku yang
ditampilkan. Peneliti dapat terlibat dalam kejadian-kejadian yang kurang baik .

3. Bagaimana metode korelasional memperoleh hasil prediksi dari perilaku sosial?


Metode korelasional dapat mengukur dua variabel secara sistematis dan hubungan
keduanya dapat dikaji lebih jauh. Peneliti mencari suatu hubungan dengan mengalkulasi
koefisien korelasi yaitu suatu statistik yang mengkaji seberapa baik kita dapat
memprediksi satu variabel dengan variabel lainnya.
Cara metode korelasional memperoleh hasil prediksi dari perilaku sosial dengan
mengumpulkan data-data yang disebut survey. Bentuknya dapat berupa pertanyaan
terbuka yang memungkinkan responden memberikan respon yang sebanyak mereka mau.
Hasil ini digunakan sebagai sampel representative. Jika peneliti menuemukan adanya
korelasi di dalamnya itu artinya ada 3 kemungkinan hubngan kasual yang terjadi.
Psikologi sering menggunakan survei untuk membantu mereka memahami sikap dan
perilaku sosial.

4. Bagaimana metode eksperimen menjawab pertanyaan terhadap hubungan kausal 'sebab


akibat'?
Menurut Kumar, ada dua cara yang digunakan oleh peneliti untuk melihat hubungan
sebab akibat. Pertama, peneliti menyajikan perlakuan (intervention) yang diasumsikan
sebagai penyebab dari perubahan dan menunggu hingga perubahan terjadi. Kedua,
penelitian melibatkan pengamatan dari peneliti akan suatu gejala dan brtujuan untuk
menetapkan penyebabnya.

5. Apa dampak dari kajian psikologi budaya, psikologi lintas budaya, representasi
sosial, pendekatan evolusi dan neurosains sosial terhadap cara ilmuwan meneliti
perilaku sosial?
a. Dampak dari kajian psikologi budaya terhadap cara ilmuwan meneliti perilaku
sosial
Para ilmuwan harus menyesuaikan cara mereka meneliti perilaku sosial dengan
menggunakan metode-metode yang dapat diterima oleh lingkungan dan etnis
yang bersangkutan.
b. Dampak dari kajian psikologi lintas budaya terhadap cara ilmuwan meneliti
perilaku sosial Para ilmuwan harus menggunakan metode yang bersifat
kuantitatif, mencari hukumhukum universal, memakai kaidah-kaidah ilmu alam,
menggunakan perbandingan, menggunakan sampel dan statistik.
c. Dampak dari kajian representasi sosial terhadap cara ilmuwan meneliti perilaku
sosial Para ilmuwan harus memikiran konsep-konsep atau ide-ide dalam
mempelajari fenomena psikososial masyarakat modern .
d. Dampak dari kajian pendekatan evolusi terhadap cara ilmuwan meneliti perilaku
sosial Para ilmuwan harus memahami bahwa dalam teori evolusi terjadi seleksi
alam dan proses pewarisan sifat-sifat yang memungkinkan untuk menghasilkan
keturunan penerus.
e. Dampak dari kajian neurosains sosial terhadap cara ilmuwan meneliti perilaku
sosial Para ilmuwan harus mempelajari hubungan antara proses biologis dan
perilaku sosial dan juga mempelajari hormon dan perilaku, sistem kekebalan
tubuh, dan proses yang terjadi dalam otak manusia pada penelitiannya.

Anda mungkin juga menyukai