Anda di halaman 1dari 3

Sodium Fluoride (NaF)

Neutral Sodium Fluoride adalah agen aplikasi topikal pertama yang dipelajari secara independen
oleh Knutson dan Armstrong (1943) dan Bibby (1944). Larutan NaF 2% dioleskan secara topikal dalam
rangkaian empat perawatan dengan interval sekitar satu minggu pada usia 3, 7, 10, dan 13, pada saat
berbagai kelompok gigi sulung dan permanen biasanya tumbuh. Prosedur ini memakan waktu dan tidak
bersamaan dengan pemeriksaan gigi biasa. Oleh karena itu, di Skandinavia, larutan natrium fluorida
biasanya diterapkan satu hingga empat kali per tahun.

Metode persiapan

Larutan Naf 2% dapat dibuat dengan melarutkan 20 gram bubuk Naf dalam 1 liter air suling
dalam botol plastik. Sangat penting untuk menyimpan F (Fluoride) dalam botol plastik karena jika
disimpan dalam wadah kaca, ion fluorida dapat bereaksi dengan silika kaca membentuk SiF2, sehingga
mengurangi ketersediaan F aktif bebas sebagai antikaries.

Metode aplikasi NaF menurut teknik Knuston

Awalnya pembersihan dan pemolesan gigi dilakukan hanya dalam empat aplikasi, kuadran atas
dan kuadran bawah berlawanan yang berlawanan dengan kuadran bawah diisolasi dengan gulungan
kapas dan gigi dikeringkan secara menyeluruh.

NaF 2% kemudian diaplikasikan dengan aplikator kapas dan dibiarkan mengering pada gigi
selama kurang lebih 4 menit. Prosedur ini diulangi untuk kuadran yang tersisa. Setelah pengobatan
selesai pasien diinstruksikan untuk menghindari makan, minum atau berkumur selama 30 menit untuk
memperpanjang ketersediaan ion fluorida untuk bereaksi dengan permukaan gigi. Aplikasi ke-2, ke-3,
ke-4 diberikan dengan interval mingguan. Rangkaian lengkap empat perawatan direkomendasikan untuk
usia 3,7,11 dan 13 tahun.

Mekanisme kerja NaF

Email pada gigi kita terdiri dari senyawa hidroksi apatit, senyawa ini merupakan senyawa yang
dapat sedikit larut dalam suasana asam, dan suasana asam ini sangat mungkin terjadi dalam rongga
mulut kita karena pengaruh bakteri yg ada yg menguraikan sisa2 makanan di gigi, kondisi ini
menyebabkan demineralisasi email dan kerusakan atau karies pada gigi kita

Dampak dari kerusakan tersebut dapat ditanggulangi dengan aplikasi fluoride. Salah satu
sumber fluoride yg bisa digunakan adalah sodium fluoride/NaF, dimana reaksi ionisasi sodium fluoride
tampak pada reaksi berikut dengan NaF memiliki reaksi kesetimbangan berikut

NaF ⇌ Na+ + F-
Na dapat membantu untuk menurunkan jumlah pertumbuhan bakteri pada mulut, telah
diketahui bahwa Na dapat berikatan dengan OH dan meningkatkan PH pada rongga mulut dan
membuat bakteri sulit untuk berkembang

Penggunaan NaF harus dieprhatikan karena NaF bersifat toksis bila dosis yang diberikan terlalu
berlebihan. Maka NaF digunakan dlm konsentrasi lebih rendah dari pada apical fluoride yang lain, fluor
konsentrasi rendah dapat bekerja secara maksimal jika dilakukan dan konstan/terus menerus
dipertahankan, maka dilakukan dalam interval satu minggu sebanyak 4 kali.

Ion Fluoride dari sodium fluoride bereaksi dengan kristal hidroksiapetit untuk membentuk CaF
yang merupakan produk reaksi dominan.

Ca (PO4) 6 (OH)2 + 2OF ⇌  10CaF2 + 6HPO4 3- + 2 (OH)-

Hal ini disebabkan konsentrasi F dalam 2% NaF yang menyebabkan produk kelarutan CaF
terlampaui dengan cepat dan reaksi cepat awal ini diikuti dengan penurunan laju yang drastis dan
fenomena ini disebut choking off. Ini terjadi karena begitu lapisan tebal CaF2 terbentuk, ia akan
mengganggu difusi F lebih lanjut dari larutan F topikal untuk bereaksi dengan hidroksiapetit untuk
membentuk hidroksiapetit berfluoride.

CaF2 + 2Ca5 (PO4) 3 OH ⇌  2Ca5 (PO4) 3 F + Ca (OH)2

Hidroksiapetit berfluoride atau hidroksi fluorapetit ini membantu email gigi menjadi lebih kuat
dan tahan pada suasana asam yang timbul di rongga mulut dibandingkan dengan hidroksi apatit/email
tanpa fluor, dan konsentrasi fluoride meningkat membantu dalam remineralisasi area dekalsifikasi awal
sehingga menunjukkan efek antikaries.

Keuntungan

a) Relatif stabil bila disimpan dalam wadah plastik dan tidak perlu menyiapkan solusi segar untuk
setiap pasien.
b) Rasa bisa diterima dengan baik oleh pasien. Larutan ini tidak menyebabkan iritasi pada gingiva
dan tidak menyebabkan perubahan warna pada struktur gigi.
c) Setelah dioleskan ke gigi, larutan dibiarkan mengering selama 3 menit, sehingga dokter dalam
program kesehatan masyarakat dapat melakukan prosedur ada banyak pasien sekaligus.
d) Rangkaian perawatan harus diulang hanya 4 kali dalam rentang usia umum 3-17 tahun, bukan
dalam interval tahunan atau setengah tahunan

Kerugian

Kerugian utama dari penggunaan natrium fluorida adalah pasien harus melakukan 4 kali kunjungan ke
dokter gigi dalam waktu yang relatif singkat.

Anda mungkin juga menyukai