Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

STANDARISASI BAHAN ALAM

Androgrhapis Paniculata

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 20

1. FEBRINA DAMAYANTI (1748201110024)


2. NORSARIDA ARYANI (1748201110062)

PRODI S1 FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AJARAN 2019/2020
Andrographidis Herba (herba sambiloto).

SINONIM

Justicia paniculata Burm., J.IatebrosaRuss., J.Stricta Lamk.

NAMA DAERAH

Sumatera: peputan (Melayu). Jawa: kioray, kipeurat. takilr (Sunda), bidara,


sadilata, sarnbilata takila (Jawa)

NAMA ASING

Chuan xin lian, yi jian xi, lan he lian (C), cong cong, xuyen'tam lien (V), kirata,
mahatitka (IP), creat, green chiretta, halviva, kariyat (r).

DESKRIPSI TANAMAN

Sambiloto tumbuh liar di tempat terbuka, seperti di kebun, tepisungai, tanah


kosong yang agak lembap, atau pekarangan. di dataran rendah sampai ketinggian
700 m dpl.Terna semusim, tinggi 50 - 90 cm, batang disertai banyak
cabangberbentuk segi empat (kwadrangularis) dengan nodus yangmembesar'.Daun
tunggal, bertangkai pendek, berhadapan bersilang, bentuk lanset, pangkal runcing,
ujung meruncing, tepi rata,permukaan atas hijau tua, bagian bawah hijau muda,
panjang 2-8 cm, lebar 1-3 cm. perbungaan rasemosa yang bercabang membentuk
malai, keluar dari ujung batang atau ketiak daun. Bunga berbibir berbentuk tabung,
kecil-kecil, warnanya putih bernoda ungu. Buah kapsul berbentuk jorong panjang
sekitar 1,5 cm, lebar 0,5 cm, pangkal dan ujung tajam bila masak akan pecah
membujur menjadi 4 keping. Biji gepeng, kecil-kecil, warnanya coklat muda,
perbanyakan dengan biji atau setek dating.

EFEK FARMAKOLOGI

1. Herba ini berkhasiat bakteriostatik pada Staphyl,ococcus uLtreus)


2. Pseudctmonas aeruginosa, Proteus vulgaris, Shigella dysenteriue, dan
Escherichia coli.
3. Herba ini sangat efektif untuk pengobatan infeksi. In vitro, ait rebusannya
merangsang daya fagositosis sel darah putih.
4. Andrografolid menurunkan demam yang ditimbulkan olclt pemberian vaksin
yang menyebabkan panas pada kelinci.
5. Andrografolid dapat mengakhiri kehamilan dan menghambat pertumbuhan
trofbsit plasenta.
6. Dari segi farmakologi, sambiloto mempunyai efek muskarinik padu
pembuluh darah, efek pada jantung iskemik, efek pada respirasi sel, sifat
kholeretik, antiinflamasi, dan antibakteri.
7. Komponen aktifnya seperti neoandrografolid, andrografolid,
deoksiandrografolid dan 14-deoksi-1 1, 12-didehidroandrografolid

TOKSISITAS

Ekstrak etanol 70%, etil asetat, dan n-heksan daun sambiloto memiliki kemampuan
dalam menghambat polimerisasi hem dan tidak toksik terhadap larva Artemia
salina.

KANDUNGAN KIMIA (umum)

Daun dan percabangannya mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrog

rafolid, andrografolid(zat pahit),


Sifat dan khasiat :

Herba ini rasanya pahit,dingin masuk meridian paru,lambung usus besar dan kecil.
Antibakteri, antiradang, mengontrol reaksi
immunitas(imonomodulator),penghilang nyeri(analgesik),pereda
demam(antipiretik),menghilangankan panas dalam, menghilangkanlembap,
penawar racun(detoksikasi),dan detumescent.

PARAMETER NON SPESIFIK

1. Susut pengeringan
Satu gram ekstrak ditimbang (W1) dengan cara yang hati-hati. Ekstrak
dimasukkan ke dalam botol timbang tertutup yang dangkal, yang telah
dipanaskan di bawah suhu 1050C selama 30 menit, dan membuatnya
merata (W2). Dangkal ditutup kemudian dimasukkan ke dalam ruang
pengeringan di bawah suhu 1050C untuk mencapai berat konstan.
Sebelum fase pengeringan, tambahkan 1 gram silika pengeringan,
yang telah ditimbang dengan hati-hati, dikeringkan, dan disimpan
dalam exicator di bawah suhu kamar. Campurkan silika secara merata
ke dalam ekstrak panas, kemudian keringkan campuran lagi di bawah
suhu 1050C untuk mencapai berat yang konstan.
2. Kadar abu
Dua gram ekstrak (W1) secara akurat diambil dalam cawan Silica
yang sebelumnya dinyalakan dan terpal (W2). Bahannya disebar
merata dan dinyalakan dalam tungku meredam. Temperatur secara
bertahap ditingkatkan menjadi 6000C sampai warna sampel berubah
menjadi putih yang menunjukkan tidak adanya karbon. Cawan itu
didinginkan dalam desikator dan dibiarkan berdiri selama 30 menit
dan ditimbang (W3).
3. Kadar air
Kadar Air Perlakuan variasi suhu memberikan pengaruh yang berbeda
nyata terhadap kadar air teh sambiloto. Pengaruh variasi suhu
pengeringan terhadap kadar air teh sambiloto dapat dilihat pada
Gambar 1. Berdasarkan Gambar 1 menunjukkan bahwa perlakuan
variasi suhu pengeringan berbeda nyata terhadap kadar air teh
sambiloto. Kadar air tertinggi diperoleh pada perlakuan suhu
pengeringan 50°C yaitu 10,70%. Nilai kadar air terendah diperoleh
pada perlakuan suhu pengeringan 70°C yaitu 5,27%. Berdasarkan
nilai rata-rata perlakuan variasi suhu pengeringan, semakin tinggi
suhu pengeringan maka semakin rendah kadar air yang dihasilkan.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Yuliani (2013), bahwa semakin
tinggi suhu selama pemanasan yang digunakan maka kandungan
kadar air yang ada dalam bahan akan semakin menurun, sedangkan
semakin rendah suhu dan lama pemanasan yang digunakan maka
kandungan kadar air yang ada pada bahan hanya akan mengalami
pengurangan yang tidak terlalu tinggi. Makin tinggi suhu udara
pengering, makin besar energi panas yang dibawa udara sehingga
makin banyak jumlah masa cairan yang diuapkan dari permukaan
bahan yang dikeringkan (Winarti, 2011).
4. Sisa pelarut
5. Residu pestisida
Mengandung Aldrin dengan uji kualilatif mengunakan metode KLT.
6. Cemaran logam berat
Kandungan kadmium dan timbal dari ekstrak ditentukan dengan
menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometry
7. Cemaran mikroba
Satu gram ekstrak ditangguhkan dalam 10 ml PDF dalam tabung kaca
steril. Sampel diencerkan dan dicampur dengan media PCA. Itu
kemudian diinkubasi di bawah suhu 35-370C selama 24 jam. Koloni
itu kemudian diamati dan dihitung untuk jumlah koloninya.
PARAMETER SPESIFIK

Identitas tanaman
Berupa campuran daun, batang, bunga dan buah kering. Daun berwarna
hijau, tidak berbau, berasa sangat pahit. Daun bersilang berhadapan,
umumnya terlepas dari batang, bentuk lanset sampai bentuk lidah tombak,
rapuh, tipis, tidak berambut, pangkal daun runcing, ujung meruncing, tepi
daun rata. Permukaan atas berwarna hijau tua atau hijau kecokelatan,
permukaan bawah berwarna hijau pucat. Tangkai daun pendek, buah
berbentuk jorong, pangkal dan ujung tajam, kadang-kadang pecah secara
membujur. Batang tidak berambut dengan tebal 2-6 mm, berbentuk persegi
empat. Batang bagian atas seringkali dengan sudut agak berusuk. Permukaan
kulit luar buah berwarna hijau tua hingga hijau kecokelatan. Permukaan
dalam berwarna putih atau putih kelabu. Biji agak keras, permukaaan luar
berwarna cokelat muda dengan tonjolan.

Data nama tanaman (taksonomi)

Bagian tumbuhan yang digunakan

Senyawa identitas yang menjadi petunjuk spesifik

Organoleptik
Parameter organoleptik ekstrak hidrotropi daun sambiloto diamati dengan
menggunakan panca indera dalam mendeskripsikan bentuk, warna, bau dan
rasa. Tujuannya yaitu pengenalan awal esktrak yang dihasilkan secara
sederhana dan seobyektif mungkin. Fragmen pengenal simplisia sambiloto
yang diamati terdiri dari morfologi epidemis bagian bawah dengan stomata
dan sisik kelenjar, rambut penutup, berkas pengangkut dan kelopak bunga
dengan tonjolan papilla.

Paramete
r organoleptik ekstrak hidrotropi daun sambiloto diamati dengan
menggunakan panca indera dalam mendeskripsikan bentuk, warna, bau dan
rasa. Tujuannya yaitu pengenalan awal esktrak yang dihasilkan secara
sederhana dan seobyektif mungkin
Kadar senyawa terlarut pada pelarut tertentu
Pola kromatogram

Kadar total kandungan kimia


Kadar kandungan kimia tertentu

Uji kandungan kimia ekstrak dilakukan untuk menetapkan senyawa


identitas/marker yang tersari ke dalam ekstrak hidrotropi daun sambiloto. Senyawa
identitas artinya senyawa tertentu yang menjadi petunjuk spesifik dengan metode
tertentu. Senyawa identitas ekstrak hidrotropi daun sambiloto adalah senyawa
andrografolid yang diidentifikasi dengan metode KLT. Walaupun demikian,
identifikasi keberadaan senyawa aktif lainnya juga akan terdeteksi.
   
   
   
   
   
 

Anda mungkin juga menyukai