Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C

AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG


(Studi Kasus Pada Agroindustri Keripik Pisang Sari Rasa di Desa Buniseuri
Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)

Oleh :
1
Yanti Nuryanti, 2Yus Rusman, 3Sudrajat
1
Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Galuh
2
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran
3
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Galuh

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya: (1) biaya, penerimaan, pendapatan
usaha agroindustri keripik pisang yang diusahakan perusahaan Sari Rasa di Desa Buniseuri
Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis dalam satu kali proses produksi, (2) R/C usaha agroindustri
keripik pisang yang diusahakan perusahaan Sari Rasa di Desa Buniseuri Kecamatan Cipaku
Kabupaten Ciamis dalam satu kali proses produksi.
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus pada perajin keripik pisang Sari Rasa
di Desa Buniseuri Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis. Teknik penarikan sampel dilaksanakan
secara sengaja pada agroindustri keripik pisang di Desa Buniseuri Kecamatan Cipaku Kabupaten
Ciamis. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, Data
yang dikumpulkan selanjutnya ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif.
Hasil analisis menunjukkan bahwa :
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Besarnya biaya total pada agroindustri keripik pisang pada Perusahaan Sari Rasa di Desa
Buniseuri yaitu Rp. 6.377.494,00 per satu kali proses produksi, dan besarnya penerimaan
Rp. 7.500.000,00 sehingga pendapatan yang diperoleh sebesar Rp. 1.122.506,00.
2. Besarnya R/C agroindustri keripik pisang pada Perusahaan Sari Rasa di Desa Buniseuri per
satu kali proses produksi 1,17, artinya dari setiap Rp. 1,00 biaya yang dikeluarkan,
menghasilkan penerimaan Rp. 1,17, sehingga perajin memperoleh keuntungan Rp. 0,17.
Dengan demikian agroindustri keripik pisang pada Perusahaan Sari Rasa di Desa Buniseuri
menguntungkan bagi perajin.

Kata Kunci : Agroindustri,Keripik , Pisang, Cipaku, Ciamis

PENDAHULUAN kadarnya lebih tinggi dibandingkan dengan


Pembangunan sektor industri diarahkan buah-buahan lainnya, namun buah pisang
pada peningkatan kemajuan dan kemandirian mudah rusak dan busuk. Untuk mencegah
perekonomian nasional dan peningkatan pembusukan maka dilakukan pengawetan
kesejahteraan rakyat. Peningkatan efisiensi dan dengan cara pengolahan. Salah satu jenis
produktivitas serta inovasi dalam menghasilkan makanan yang terbuat dari pisang adalah
barang dan jasa yang makin bernilai tambah keripik pisang. Selain untuk memperpanjang
serta berorientasi pada pasar baik dalam negeri masa simpan, keripik pisang juga
maupun luar negeri guna memperkokoh stuktur meningkatkan harga jual dibanding dengan
ekonomi nasional. Salah satu komoditi harga jual pisang segarnya.
tanaman pangan yang mampu mendukung Kabupaten Ciamis merupakan salah satu
berdirinya beberapa industri adalah buah kabupaten penghasil buah pisang yang ada di
pisang. Pisang mempunyai daya guna yang Provinsi Jawa Barat. Pisang dapat tumbuh
luas karena selain sebagai bahan baku industri dengan baik disemua kecamatan yang ada di
pangan dan non pangan juga sebagai konsumsi Kabupaten Ciamis. Ini menunjukkan bahwa
rumah tangga (Suprapto, 2008). pisang cocok ditanam atau dibudidayakan di
Pisang merupakan salah satu produk Kabupaen Ciamis. Kecamatan Cipaku
pertanian yang sering dijadikan bahan baku merupakan salah satu kecamatan yang
agroindustri. Pisang banyak mengandung potensial untuk pengembangan tanaman
karbohidrat, gula, protein dan vitamin C yang pisang, sehingga banyak yang

Halaman | 396
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 4 Nomor 3, Sepetember 2017

mengusahakannya. Banyaknya tanaman pisang yang dihitung dalam satu kali proses
di Kecamatan Cipaku adalah Tanam 800 produksi, terdiri dari :
rumpun, panen 19.600 rumpun, produksi 224 1. Biaya tetap (Fixed Cost) adalah biaya
ton dan produktivitas 0,011 ton/rumpun. Maka yang besar kecilnya tidak dipengaruhi
dengan melihat data tersebut, Kecamatan oleh besar kecilnya produksi, yakni
Cipaku memiliki hasil yang cukup potensial meliputi :
dan penyumbang buah pisang yang cukup a) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB),
besar di Kabupaten Ciamis. yaitu biaya yang dikeluarkan untuk
Kecamatan Cipaku merupakan membayar pajak atas tanah atau
Kecamatan yang memiliki jumlah perajin ruangan yang digunakan dalam
keripik pisang paling banyak di Kabupaten melaksanakan produksi keripik
Ciamis dengan jumlah unit usaha sebanyak pisang, dihitung dalam satuan rupiah
sebanyak 5 unit, yang tersebar di 3 desa. per satu kali proses produksi.
Pada pelaksanaannya, perusahaan Sari b) Penyusutan alat dan bangunan
Rasa belum melakukan perhitungan- dinyatakan dalam satuan rupiah per
perhitungan secara ekonomis serta belum satu kali proses produksi. Besarnya
menjalankan manajemen perusahaan secara penyusutan alat dan bangunan
tepat, sehingga belum mengetahui secara pasti dihitung dengan menggunakan
apakah usaha yang dijalankannya metode garis lurus (Straiht Line
menguntungkan atau tidak. Method) dengan rumus menurut
Berdasarkan uraian tersebut, penulis Suratiyah (2006) sebagai berikut :
mengadakan penelitian mengenai “Analisis Penyusutan =
Biaya, Pendapatan, dan R/C Agroindustri
Nilai sisa merupakan nilai pada
Keripik Pisang” yang merupakan studi kasus
waktu alat itu sudah tidak dapat
pada agroindustri keripik pisang Sari Rasa di
dipergunakan lagi atau dianggap nol.
Desa Buniseuri Kecamatan Cipaku Kabupaten
c) Bunga modal biaya tetap adalah
Ciamis.
bunga modal yang dihitung atas
besarnya modal tetap yang
METODE PENELITIAN
digunakan pada usaha agroindustri
Jenis Penelitian
keripik pisang per satu kali proses
Jenis penelitian yang digunakan
produksi, yang dihitung berdasarkan
adalah studi kasus, dengan mengambil kasus
bunga bank yang berlaku pada saat
pada agroindustri keripik pisang Sari Rasa di
penelitian, dan dinyatakan dalam
Desa Buniseuri Kecamatan Cipaku Kabupaten
satuan rupiah per satu kali proses
Ciamis. Menurut Nazir (2009), studi kasus
produksi.
adalah penelitian tentang satu subjek penelitian
2. Biaya Variabel (Variable Cost) adalah
yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau
biaya yang besar kecilnya dipengaruhi
khas dari keseluruhan personalitas. Tujuan dari
oleh besar kecilnya produksi dan habis
studi kasus adalah untuk memberikan
dalam satu kali proses produksi, biaya
gambaran secara mendetail tentang latar
variabel terdiri dari :
belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter
a) Pisang sebagai bahan baku, dihitung
yang khas, kasus ataupun status dari individu
dalan satuan kilogram dan dinilai
yang kemudian dari sifat-sifat tersebut akan
dalam satuan rupiah per satu kali
dijadikan suatu hal yang bersifat umum.
proses produksi.
b) Plastik dihitung dalam satuan
Operasionalisasi Variabel
kilogram dan dinilai dalam satuan
Variabel-variabel yang diamati dalam
rupiah per satu kali proses produksi.
penelitian ini dioperasionalisasikan sebagai
c) Bumbu dihitung dalam satuan paket
berikut :
dan dinilai dalam satuan rupiah per
1. Satu kali proses produksi adalah dimulai
satu kali proses produksi.
dari persiapan, pengupasan, pengirisan,
d) Minyak goreng dihitung dalam
penggorengan, pembumbuan dan
satuan kilogram dan dinilai dalam
pengemasan sampai produksinya siap jual
satuan rupiah per satu kali proses
selama satu hari.
produksi.
2. Biaya produksi adalah biaya yang
e) Gas LPJ sebagai bahan bakar,
dikeluarkan pada usaha keripik pisang
dihitung dalam satuan kilogram dan

Halaman |397
ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG
(Studi Kasus Pada Agroindustri Keripik Pisang Sari Rasa di Desa Buniseuri
Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)
YANTI NURYANTI, YUS RUSMAN, SUDRAJAT

dinilai dalam satuan rupiah per satu primer diperoleh dengan melakukan
kali proses produksi. wawancara langsung kepada responden
f) Listrik dihitung dalam satuan KWH menggunakan daftar kuesioner yang telah
dan dinilai dalam satuan rupiah dipersiapkan sebelumnya.
dalam satu kali proses produksi. Pengumpulan data sekunder dilakukan
g) Tenaga kerja pria dan wanita, dalam melalui studi pustaka dan studi dokumentasi
maupun luar keluarga dan dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan
disesuaikan dengan nilai upah yang Kabupaten Ciamis dan instansi terkait lainnya
berlaku di daerah penelitian, dinilai yang ada hubungannya dengan penelitian ini.
dalam satuan rupiah per Hari Orang
Kerja (HOK), dan dinyatakan dalam Teknik Penarikan Sampel
satuan rupiah per satu kali proses Teknik pengambilan sampel dilakukan
produksi. dengan metode purposive sampling yaitu pada
h) Izin usaha adalah biaya yang harus seorang pengusaha agroindustri keripik pisang
dikeluarkan untuk proses perizinan Sari Rasa di Desa Buniseuri, merupakan
dalam agroindustri tahu bulat, dan agroindustri yang mampu memproduksi keripik
dihitung dalam satuan rupiah dalam pisang lebih banyak dibanding dengan yang
satu kali proses produksi. lainnya di Kecamatan Cipaku, dengan hasil
i) NPWP adalah biaya yang produksi mencapai 58 ton/tahun. Menurut
dikeluarkan untuk pajak pada Hasan (2009) Purposive sampling adalah
agroindustri tahu bulat dihitung teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
dalam satuan rupiah dalam satu kali tertentu. Teknik sampling ini lebih cocok
proses produksi. digunakan untuk penelitian kualitatif, atau
j) Bunga modal dihitung dari besarnya penelitan-penelitian yang tidak memerlukan
biaya variabel berdasarkan bunga generalisasi.
bank (bunga pinjaman) yang berlaku
saat penelitian, dinyatakan dalam Rancangan Analisis Data
satuan rupiah selama satu kali proses Data yang telah diperoleh selanjutnya
produksi. ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif.
3. Harga produksi adalah harga penjualan Untuk mengetahui besarnya biaya produksi,
keripik pisang, yang diterima oleh penerimaan, pendapatan, dan R/C pada
pengusaha keripik pisang, dinilai dalam agroindustri keripik pisang dihitung sebagai
satuan rupiah per kilogram. berikut :
4. Penerimaan adalah produksi total 1. Analisis Biaya
dikalikan dengan harga jual produk dan Menurut Rodjak (2006) untuk menghitung
dinilai dalam rupiah per satu kali proses besarnya biaya total (Total Cost) diperoleh
produksi. dengan cara menjumlahkan biaya tetap
5. Pendapatan adalah penerimaan dikurangi (Fixed Cost) dengan biaya variabel
biaya produksi selama satu kali proses (Variable Cost/VC) dengan rumus :
produksi yang dinyatakan dalam satuan TC= FC + VC
rupiah per satu kali proses produksi. Dimana :
6. R/C adalah perbandingan antara TC = Total Cost (Biaya Total)
penerimaan total dengan biaya total, FC = Fixed Cost (biaya tetap total)
dimana semakin besar R/C maka semakin VC = Variable Cost (biaya variabel total)
baik usaha agroindustri keripik pisang. 2. Analisis Penerimaan
Menurut Suratiyah (2006), secara umum
Asumsi yang digunakan dalam penelitian perhitungan penerimaan total (Total
ini adalah sebagai berikut : Revenue/TR) adalah perkalian antara
1) Semua hasil produksi habis terjual. jumlah produksi (Y) dengan harga jual (Py)
2) Harga input dan output adalah harga yang dan dinyatakan dengan rumus sebagai
berlaku pada setiap penelitian. berikut :
3) Sarana produksi yang digunakan habis TR = Y . Py
terpakai dalam satu kali proses produk Dimana :
TR= Total Revenue (penerimaan total)
Teknik Pengumpulan Data Y = Produksi yang diperoleh
Data yang digunakan dalam penelitian Py = Harga
ini adalah data primer dan data sekunder. Data

Halaman | 398
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 4 Nomor 3, Sepetember 2017

penduduk yang berumur antara 15 tahun


3. Analisis Pendapatan sampai 64 tahun.
Menurut Suratiyah (2006) pendapatan Seseorang yang berada pada kelompok
adalah selisih antara penerimaan (TR) usia kerja produktif cenderung akan lebih cepat
dengan biaya total (TC) dan dinyatakan menerima dan menerapkan suatu inovasi,
dengan rumus : sedangkan yang tidak termasuk usia kerja
Pd = TR – TC produktif (tidak produktif) cenderung akan
Dimana : lebih hati-hati dalam bertindak atau menerima
Pd = Pendapatan dan menerapkan suatu inovasi.
TR = Total Revenue (Penerimaan total) 2. Tingkat Pendidikan
TC = Total Cost (Biaya Total) Tingkat pendidikan akan mempengaruhi
4. R/C taraf hidup dan kemajuan seseorang, karena
Menurut Rodjak (2006) R/C adalah secara langsung maupun tidak langsung akan
perbandingan antara penerimaan dengan mempengaruhi cara berfikirnya. Tingkat
biaya, dan dinyatakan dengan rumus : pendidikan yang tinggi diharapkan akan
( ) memudahkan perajin dalam menerima dan
R/C =
( ) menerapkan pengetahuan dan teknologi,
Dimana : sehingga akan menentukan keberhasilan suatu
R/C < 1, maka usaha tersebut rugi sehingga usaha.
tidak layak diteruskan Responden menamatkan pendidikan
R/C = 1, maka usaha tersebut tidak untung formalnya sampai dengan Sekolah Menengah
dan tidak rugi (impas) Atas (SMA). Hal tersebut menunjukkan bahwa
R/C > 1, maka usaha tersebut untung tingkat pendidikan responden telah memenuhi
sehingga layak diteruskan wajib belajar 9 tahun. Tingkat pendidikan
perajin akan mempengaruhi terhadap
Tempat dan Waktu Penelitian keberhasilan usahanya, dengan demikian usaha
Penelitian ini dilaksanakan pada yang dilakukan oleh perajin perlu didukung
agroindustri keripik pisang Sari Rasa di Desa oleh pelatihan mengenai agroindustri.
Buniseuri Kecamatan Cipaku Kabupaten 3. Pengalaman Berusaha
Ciamis. Waktu penelitian ini dibagi ke dalam 3 Berdasarkan hasil wawancara dengan
tahapan : responden diketahui bahwa pengalaman
1. Tahap Persiapan, yaitu survai responden dalam menjalankan agroindustrinya
pendahuluan, penulisan usulan penelitian, sudah berjalan selama 10 tahun. Sehingga
dan seminar usulan penelitian dengan hal tersebut, perajin mempunyai
dilaksanakan bulan Maret sampai dengan pengalaman usaha yang cukup lama, dengan
April 2016. demikian dapat dijadikan modal dasar dalam
2. Tahap pelaksanaan penelitian, yaitu berusaha.
pengumpulan data di lapangan 4. Tanggungan Keluarga
dilaksanakan bulan April 2016. Tanggungan keluarga adalah
3. Pengolahan data dan pembuatan laporan banyaknya anggota keluarga yang masih
hasil penelitian, dilaksanakan pada bulan ditanggung oleh kepala keluarga yang terdiri
Mei 2016 sampai dengan selesai. dari suami atau istri, anak atau anggota
keluarga lainnya. Anggota keluarga yang masih
HASIL DAN PEMBAHASAN ditanggung tersebut umumnya karena masih
Identitas Responden sekolah, belum berumah tangga ataupun belum
Responden dalam penelitian yaitu memperoleh penghasilan yang tetap.
pengusaha keripik pisang Sari Rasa. Banyaknya tanggungan keluarga
Identitas responden meliputi umur, tingkat tersebut disamping merupakan potensi tenaga
pendidikan, tanggungan keluarga dan kerja keluarga, disisi lain juga bisa mengurangi
pengalaman berusaha. Selengkapnya mengenai pendapatan keluarga yang diperoleh, karena
identitas responden dibahas sebagai berikut : jumlah pengeluaran yang harus dikeluarkan
1. Umur Responden menjadi bertambah, sehingga harus diimbangi
Berdasarkan data yang diperoleh dari dengan kerja keras untuk memperoleh
hasil penelitian diketahui bahwa umur perajin tambahan pendapatan. Berdasarkan hasil
adalah 37 tahun. Dengan demikian responden wawancara banyaknya tanggungan keluarga
berada pada usia produktif. Hal ini sesuai adalah 3 orang, terdiri dari dua anak dan satu
dengan pendapat Hayati, Maryani, dan Manalu istri.
(2004) bahwa penduduk usia produktif yaitu

Halaman |399
ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG
(Studi Kasus Pada Agroindustri Keripik Pisang Sari Rasa di Desa Buniseuri
Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis)
YANTI NURYANTI, YUS RUSMAN, SUDRAJAT

Analisis Biaya Agroindustri Keripik Pisang penyusutan alat dan bangunan


Biaya yang dihitung dalam proses serta bunga modal. Sedangkan Biaya variabel
produksi keripik pisang selama satu kali proses yang dikeluarkan oleh perajin keripik pisang
produksi terdiri dari biaya tetap dan biaya terdiri dari sarana produksi, tenaga kerja, dan
variabel. Biaya tetap meliputi biaya Pajak bunga modal.
Bumi dan Bangunan (PBB), izin usaha,

Tabel 1. Biaya Tetap Total Agroindustri Keripik Pisang per Satu Kali Proses
Produksi pada Perusahaan Sari Rasa
No Biaya Tetap BesarnyaBiaya Tetap Persentase
(Rupiah) (%)
1. Pajak Bumi dan Bangunan 833,33 1,25
2. Izin Usaha 2.604,16 3,89
3. NPWP 28.125,00 41,96
4. Penyusutan Alat dan Bangunan 35.387,69 52,79
5. Bunga Modal 80,34 0,11
Jumlah 67.030,52 100,00

Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah dikeluarkan perajin. Adapun penggunaan biaya


biaya tetap total agroindustri keripik pisang per tetap lainnya yaitu pajak bumi dan bangunan
satu kali proses produksi adalah Rp. 67.030,52. Rp. 833,33 (1,25 %), izin usaha Rp. 2.604,16
Biaya tetap yang paling besar adalah (3,89 %), NPWP 28.125,00 (41,96 %) dan
penyusutan alat dan bangunan yaitu Rp. bunga atas modal tetap yang dikeluarkan Rp.
35.387,69 (52,79 %) dari biaya total yang 80,34 (0,11%).

Tabel 2. Biaya Variabel Total Agroindustri Keripik Pisang per Satu Kali Proses Produksi
pada Perusahaan Sari Rasa
No Biaya Variabel Besarnya Biaya Variabel Persentase
(Rupiah) (%)
1. Sarana Produksi 5.547.900,00 87,92
2. Tenaga Kerja 755.000,00 11,97
3. Biaya Bunga Variabel 7.563,48 0,11

Jumlah 6.310.463,48 100,00

Tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah Biaya Total


biaya variabel total agroindustri keripik pisang Biaya total merupakan penjumlahan
per satu kali proses produksi Rp. 6.310.463,48. antara biaya tetap dengan biaya variabel. Biaya
Biaya variabel yang paling besar adalah biaya total per satu kali proses produksi pada
sarana produksi yaitu Rp. 5..547.900,00 agroindustri keripik pisang Perusahaan Sari
(87,92%) dari biaya total yang dikeluarkan Rasa di Desa Buniseuri Rp. 6.377.494,00.
perajin. Adapun penggunaan biaya tenaga kerja Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3
Rp. 755.000,00 (11,97%) dan biaya bunga
variabel Rp. 7.563,48 (0,11%).

Tabel 3. Biaya Total Agroindustri Keripik Pisang per Satu Kali Proses Produksi pada
Perusahaan Sari Rasa
No Biaya Jumlah Persentase
(Rupiah) (%)
1. Biaya Tetap 67.030,52 1,06
2. Biaya Variabel 6.310.463,48 98,94
Jumlah 6.377.494,00 100,00

Tabel 3 menunjukkan bahwa biaya tetap (98,94%), sehingga biaya total 6.377.494,00
per satu kali proses proses produksi yang dari semua biaya yang dikeluarkan dalam
dikeluarkan perajin adalah Rp. 67.030,52 agroindustri keripik pisang.
(1,06%) dan biaya variabel 6.310.463,48

Halaman | 400
Jurnal Ilmiah Mahasiswa AGROINFO GALUH
Volume 4 Nomor 3, Sepetember 2017

Tabel 4. Penerimaan, Biaya dan Pendapatan Agroindustri Keripik Pisang


per Satu Kali Proses Produksi Pada Perusahaan Sari Rasa
No Komponen Nilai (Rp)
1. Penerimaan 7.500.000,00
2. Biaya Total 6.377.494,00
3. Pendapatan 1.122.506,00

Tabel 4 menunjukkan bahwa pendapatan yang diperoleh dari agroindustri keripik pisang
per satu kali proses produksi adalah Rp. 1.122.506,00.

Tabel 5. Penerimaan, Biaya Total dan R/C Agroindustri Keripik Pisang Per
Satu Kali Proses Produksi pada Perusahaan Sari Rasa
No Uraian Besarnya
1. Penerimaan (Rp) 7.500.000,00
2. Biaya Total (Rp) 6.377.494,00
3. R/C 1,17

Tabel 5 menunjukkan bahwa DAFTAR PUSTAKA


penerimaan lebih besar dari biaya total, Hasan, I. 2009. Pokok- Pokok Materi Statistik 1
sehingga nilai R/C lebih besar dari 1 yaitu 1,17, (Statistik Deskriptif). PT. Bumi
artinya dari setiap Rp. 1,00 biaya yang Aksara. Jakarta.
dikeluarkan, menghasilkan penerimaan Rp.
1,17 sehingga perajin memperoleh keuntungan Hayati, Maryani dan Manalu. 2004.
Rp. 0,17. Dengan demikian agroindustri Pengetahuan Sosial Geografi SMP.
keripik pisang pada Perusahaan Sari Rasa di ESIS. Jakarta.
Desa Buniseuri menguntungkan bagi perajin. Nazir, M. 2009. Metode Penelitian. Ghalia
Indonesia. Jakarta.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Rodjak, A. 2006. Manajemen Usahatani.
Berdasarkan hasil dan pembahasan, Giratuna. Bandung.
maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut: Suratiyah, K. 2006. Ilmu Usahatani. Penebar
1. Besarnya biaya total pada agroindustri Swadaya. Jakarta.
keripik pisang pada Perusahaan Sari Rasa
Suprapto, 2008. Karakteristik, Penerapan dan
di Desa Buniseuri yaitu Rp. 6.377.494,00
Pengembangan Agroindustri Hasil
per satu kali proses produksi, dan
Pertanian Indonesia. Universitas
besarnya penerimaan Rp. 7.500.000,00
Mercu Buana. Jakarta.
sehingga pendapatan yang diperoleh
sebesar Rp. 1.122.506,00.
2. Besarnya R/C agroindustri keripik pisang
pada Perusahaan Sari Rasa di Desa
Buniseuri per satu kali proses produksi
1,17, artinya dari setiap Rp. 1,00 biaya
yang dikeluarkan, menghasilkan
penerimaan Rp. 1,17, sehingga perajin
memperoleh keuntungan Rp. 0,17.
Dengan demikian agroindustri keripik
pisang pada Perusahaan Sari Rasa di Desa
Buniseuri menguntungkan bagi perajin.

Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas
perusahaan Sari Rasa sudah menguntungkan,
maka perusahaan Sari Rasa layak untuk terus
dilakukan, dengan cara produksinya lebih
ditingkatkan,dan mencari peluang pasar lebih
luas lagi, supaya keuntungannya bertambah.

Halaman |401

Anda mungkin juga menyukai