Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN

PATAH TULANG
Laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Metodologi Keperawatan
Dengan dosen pengampu Dr. Linda Amalia, S.Kp., M. Kep.

Oleh :
Bunga Ayu Parti Septi 1902510
Puput Putri Agustina 1909880

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019
A. Definisi
Patah tulang atau fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan dan
lempeng pertumbuhan yang disebabkan oleh trauma dan non trauma. Komplikasi fraktur
dapat terjadi secara spontan, karena iatrogenic atau oleh karena tindakan pengobatan.
Fraktur dapat menyebabkan kecacatan dan komplikasi. Fraktur dapat menyebabkan
kerusakan fragmen tulang, dan mempengaruhi pada toleransi musculoskeletal yang
berpengaruh pada toleransi aktivitas sehingga dapat mempengaruhi kualitas hidup
penderita.
Secara umum keadaan patah tulang secara klinis dapat diklasifikasikan menjadi
Fraktur tertutup (simple fracture) yaitu fraktur yang fragmen tulangnya tidak menembus
kulit dan fraktur terbuka (conpound fracture) yaitu fraktur yang mempunyai hubungan
dengan dunia luar melalui luka pada kulit serta jaringan lunak (Muttaqin, 2008).
Fraktur mempunyai dampak yang mendalam pada aspek kehidupan pasien yang
mengalaminya. Pasien dengan fraktur memiliki kecenderungan untuk mengalami
gangguan mobilisasi selama masa penyembuhan frakturnya. Prinsip penanganan fraktur
meliputi reduksi, imobilisasi, dan pengembalian fungsi dan kekuatan normal dengan
rehabilitasi (Smeltzer & Bare, 2002). Penanganan fraktur dapat didapatkan dari fasilitas
pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, praktek dokter, puskesmas atau putsu, putsu,
petugas kesehatan, dan pengobatan tradisional (Notoatmodjo, 2010).

B. Etiologi
Menurut Sachdeva (1996), penyebab fraktur dapat dibagi menjadi tiga, yaitu
1. Cedera Traumatik
Cedera traumatik pada tulang dapat disebabkan oleh :
a. Cedera langsung, berarti pukulan langsung terhadap tulang sehingga tulang patah secara
spontan. Pemukulan biasanya menyebabkan fraktur melintang dan kerusakan pada kulit
di atasnya.
b. Cedera tidak langsung, berarti pukulan langsung berada jauh dari lokasi benturan,
misalnya jatuh dengan tangan berjulur dan menyebabkan fraktur klavikula.
c. Fraktur yang disebabkan kontraksi keras yang mendadak dari otot yang kuat.
2. Fraktur Patologik
Dalam hal ini kerusakan tulang akibat proses penyakit dimana dengan trauma minor
dapat mengakibatkan fraktur dapat juga terjadi pada berbagai keadaan berikut :
a. Tumor Tulang ( Jinak atau Ganas ) : pertumbuhan jaringan baru yang tidak terkendali
dan progresif.
b. Infeksi seperti osteomielitis : dapat terjadi sebagai akibat infeksi akut atau dapat timbul
sebagai salah satu proses yang progresif, lambat dan sakit nyeri.
c. Rakhitis : suatu penyakit tulang yang disebabkan oleh defisiensi Vitamin D yang
mempengaruhi semua jaringan skelet lain, biasanya disebabkan kegagalan absorbsi
Vitamin D atau oleh karena asupan kalsium atau fosfat yang rendah.
3. Secara Spontan
Disesbabkan oleh stress tulang yang terus menerus misalnya pada penyakit polio dan
orang yang bertugas dikemiliteran

C. Patofisiologi
Kasus
Perawat P melakukan pengkajian kepada Tn. H 60 tahun, dari hasil pengkajian didapatkan data
bahwa Tn. H mengeluh nyeri akibat fraktur femur sinistra, klien tampak meringis dan sulit
tidur.kemudian terdapat kemerahan di area fraktur dan sesekali mengalami pendarahan. Pasien
tidak memiliki riwayat penyakit dahulu seperti DM dan stroke, dan dari keluarganya pun tidak
ada yang pernah mengalami kasus seperti Tn. H.
Keadaan umum compos mentis, TD : 135/80 mmHg, N : 60x/menit, RR : 15x/menit, S : 36,8oC.
pasien juga mengeluh nyeri saat beraktivitas dan enggan melakukan pergerakan dengan skala
nyeri 3. Diagnose medis dari Tn. H yaitu fraktur femur sinistra.

1. Tinjauan kasus
a. PENGKAJIAN
Identitas klien
Nama : Tn.H
Umur : 60th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku bangsa : Sunda
Status Perkawinan : Sudah menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Moch. Yamin no 25 bandung barat
Tanggal Masuk RS : 15 November 2020
Tanggal Pengkajian : 15 November 2020
Ruang Perawatan : R. Anggrek no 35
Diagnosa Medis : Fraktur Femur Sinistra

Identitas Penanggungg Jawab


Nama : Ny.P
Umur : 56Th
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Moch. Yamin no 25 bandung barat
Hubungan dengan klien : Istri

b. RIWAYAT KESEHATAN
Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengeluh nyeri, kadang mengalami pendarahan di area fraktur, klien mengeluh
sulit tidur
Riwayat kesehatan Dahulu
Klien tidak memiliki riwayar penyakit dahulu seperti DM dan stroke
Riwayat Kesehatan keluarga
Keluarga klien tidak ada yang memiliki Riwayat penyakit berat dan tidak ada yang
pernah mengalami fraktur femur sinistra

c. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI


No Kebiasaan Di Rumah Di Rumah Sakit
1 Pola Nutrisi
Makan :
- Jenis makanan Nasi Nasi
- Frekuensi 3x/hari 3x/hari
- Jumlah makanan 1 porsi 1 porsi
- Bentuk makanan Padat Padat
- Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada
- Gangguan/keluhan Tidak ada Tidak ada
Minum :
- Jenis minuman Air putih Air puih
- Frekuaensi 5-6 gelas/hari 5-6 gelas
- Jumlah minuman 200cc/gelas 200 cc/hari
- Gangguan/keluhan Tidak ada Tidak ada
2 Pola Eliminasi
BAB :
- Frekuensi 1x/hari 1x/hari
- Jumlah Cukup Cukup
- Konsistensi dan warna Padat/kuning Padat/kuning
- Bau Khas peses Khas peses
- Gangguan/keluhan Tidak ada Tidak ada
3 Pola Istirahat Tidur
Malam :
- Waktu 20.00 – 04.00 WIB 20.00 – 05.00 WIB
- Lama 9 jam 10 jam
- Gangguan/keluhan Tidak ada Tidak ada
4 Pola Kebersihan Diri
- Mandi 2 x sehari 2 x sehari dibantu
- Cuci rambut 2 x seminggu 1 x dibantu perawat
- Gosok gigi 3 x sehari 2 x sehari
- Ganti pakaian 2 x sehari 2 x sehari
- Gunting kuku 1 minggu sekali Tidak gunting kuku

5. Pola Aktivitas/Latihan fisik


- Mobilitas Bekerja Bedrest
- Waktu/lama 7 jam Tidak ada
- Gangguan/keluhan Tidak ada Tidak bisa jalan
karena fraktur
d. PEMERIKSAAN FISIK
1) Keadaan umum : Compos mentis.
2) Tanda – tanda vital
Tekanan Darah : 135/80 mmHg
Suhu : 36,8oC
Respirasi : 15 x/menit
Nadi : 60 x/menit
3) Pemeriksaan fisik :
a. Kepala : Warna rambut hitam, lurus, tersisir rapi dan bersih.
b. Mata : Simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, Pupil normal
berbentuk bulat, dan reflek cahaya langsung.
c. Hidung : Tidak ada polip, rongga hidung bersih, tidak ada cuping hidung
d. Mulut : Mulut bersih, tidak berbau, bibir berwarna merah muda, lidah bersih,
mukosa kering.
e. Telinga : Daun telinga simetris antara kanan dan kiri,bersih tidak terdapat
serumen, fungsi pendengaran baik.
f. Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar thyroid, tidak ditemukan distensi
vena jugularis.
g. Dada :
Inspeksi : Bentuk simetris,
Palpasi : fremitus normal antara sisi kanan dan kiri.
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi :suara dasar vesikuler, tidak terdapat bunyi ronchi
h. Perut
Inspeksi : Perut datar, lemas.
Auskultasi : Peristaltik usus normal 12 x/ menit.
Palpasi : Tidak ada pembesaran hepar
Perkusi (usus) : Timpani
i. Ekstremitas
Ekstremitas atas : tangan simestris, tidak ada tremor tidak ada kelemahan otot.
Ektremitas bawah : mengalami fraktur femur sudah dioperasi dan dipasang pen
dengan nilai kekuatan otot 2.

e. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (D.0077)
2. Gangguan mobilitias fisik b.d gangguan muskoloskeletal (D.0054)
3. Gangguan integritas kulit b.d penurunan mobilitias (D.0129)

f. ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah


Ds : Trauma tidak langsung Nyeri akut b.d agen
- Klien mengeluh ↓ pencedera fisik
nyeri akibat fraktur Fraktur (D.0077)
- Klien tampak ↓
meringis Pergeseran fragmen tulang
- Klien mengeluh ↓
sulit tidur Nyeri akut
Do :
- TD 135/80 mmHg
Ds : Trauma tidak langsung Gangguan mobilitias fisik
- Mengeluh nyeri ↓ b.d gangguan
saat beraktivitas Fraktur muskoloskeletal (D.0054)
- Klien mengeluh ↓
enggan melakukan Diskontiunitas tulang
pergerakan ↓
Do : Perubahan jeringan sekitar
- Skala nyeri 3 ↓
Pergeseran fragmen tulang

Deformitas

Gangguan perfusi

Gangguan mobilitas fisik

Ds : Trauma tidak langsung Gangguan integritas kulit


- Klien mengeluh ↓ b.d penurunan mobilitias
terdapat kemerahan Fraktur (D.0129)
- Klien mengeluh ↓
sesekali mengalami Diskontinuitas kulit
pendarahan ↓
Do : Literasi kulit
- ↓
Gangguan integritas kulit

g. INTERVENSI
SDKI SLKI SIKI Rasional
Nyeri akut b.d Setelah dilakukan Manajement nyeri Observasi
agen pencedera tindakan : I.08238 - Untuk
fisik keperawatan 3x24 Observasi mengetahui
(D.0077) jam diharapkan - Identifikasi skala pengobatan
masalah pasien nyeri selanjutnya
teratasi dengan
kriteria hasil : Terapeutik Terapeutik
a. Mengeluh - Berikan teknik - Melaksanakan
nyeri nonfarmakologis tindakan
menurun untuk dependen perawat
Nyeri mengurangi rasa untuk mengurangi
b. Meringis nyeri (mis. rasa nyeri dan
menurun TENS, hypnosis, membantu
c. Kesulitan akupresur, terapi menurunkan
tidur musik, ketegangan otot
menurun biofeedback, sehingga dapat
d. Frekuensi terapi pijat, mengurangi rasa
nadi aroma terapi, nyeri dan stres.
membaik teknik imajinasi - Dengan fasilitas
e. Tekanan terbimbing, istirahat tidur
darah kompres yang memadai
membaik hangat/dingin, dapat
f. Nafsu terapi bermain) memberikan
makan - Fasilitasi pengaruh rileks
membaik istirahat dan tidur dan dapat
g. Pola tidur mengurangi rasa
membaik Edukasi : nyeri
- Jelaskan
penyebab, Edukasi :
periode, dan - Agar klien tidak
pemicu nyeri melakukan apa
- Anjurkan saja penyebab
memonitor nyeri atau penyicu
secara mandiri nyeri tersebut
- Anjurkan timbul
menggunakan - Agar dapat
analgetik secara mengetahui
tepat perkembangan
skala nyeri
Kolaborasi : - Agar proses
- Kolaborasi penyem uhan
pemberian dapat lebih
analgetik, jika maksimal
perlu
Kolaborasi :
- Untuk
mengurangi rasa
nyeri atau
mengantisipasi
lebih awal bila
timbul nyeri.

Gangguan Setelah dilakukan Dukungan Observasi :


mobilitias fisik b.d tindakan ambulasi : I.06171 - Untuk
gangguan keperawatan 3x24 Dukungan mengetahui
muskoloskeletal jam diharapkan mobilisasi : adanya
(D.0054) masalah pasien I.05173 nyeri/keluhan
teratasi dengan Observasi : pada pasien
kriteria hasil : - Identifikasi - Agar mengetahui
- Kekuatan otot adanya nyeri atau kondisi pasien
meningkat keluhan fisik
- Nyeri menurun lainnya Terapeutik
- Gerakan terbatas - Monitor kondisi - Agar pasien
menurun umum selama lebih mudah
- Kelemahan fisik melakukan dalam
menurun ambulasi melakukan
aktivitas
Terapeutik ambulasi
- Fasilitasi - Supaya pasien
aktivitas lebih mudah
ambulasi dengan melakukannya
alat bantu (mis, - Agar keluarga
tongkat atau juga dapat
kruk) membantu
- Fasilitasi mobilisasi pasien
melakukan
mobilisasi Edukasi
- Libatkan - Supaya klien
keluarga untuk lebih faham dan
membantu pasien mengerti
dalam mobilisasi yang
meningkatkan baik dan benar
ambulasi - Supaya pasien
dapat melakukan
Edukasi ambulasi
- Jelaskan tujuan
dan prosedur
ambulasi
- Ajarkan
ambulasi
sederhana yang
harus dilakukan
(mis. Berjalan
dari tempat tidur
ke kursi roda,
berjlan dari
tempat tidur ke
kamar mandi,
berjalan sesuai
toleransi)

Gangguan Setelah dilakukan Perawatan Orientasi :


integritas kulit b.d tindakan Integritas Kulit : - Supaya
penurunan keperawatan 3x24 I.11353 menghindari
mobilitias jam diharapkan Perawatan Luka : penyebab
(D.0129) masalah pasien I.14564 integritas kulit
teratasi dengan Orientasi - Agar dapat
kriteria hasil : - Identifikasi memaksimalkan
- Kerusakan penyebab pengobatan
lapisan kulit gangguan selanjutnya
menurun integritas kulit
- Kemerahan - Monitor Terapeutik
menurun karakeristik luka - Agar terhindar
- Suhu kulit dari kuman
membaik Terapeutik dalam luka
- Bersihkan - Untuk
dengan cairan mempercepat
NaCl atau cairan pengobatan
nontoksik - Supaya
- Berikan salep terhindar dari
yang sesuai ke infeksi dari alat
kulit/lesi jika alat yang telah
perlu digunakan
- Pertahankan - Agar dapat
Teknik steril saat melakukan
melakukan perawatan luka
perawatan luka mandiri
- Anjurkan
prosedur Kolaborasi
perawatan luka - Untuk
secara mandiri mempercepat
proses
Kolaborasi penyembuhan
- Kolaborasi
pemberian
antibiotic

h. IMPLEMENTASI dan EVALUASI


Hari Ke-1

Diagnosa Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf


Nyeri akut b.d Minggu, 15 Observasi Senin, 16 Bunga
agen pencedera November - Identifikasi skala November Puput
fisik 2020 nyeri 2020, 12.00-
09.00 - 09.20 13.00
(D.0077) Terapeutik
S : klien
- Berikan teknik masih
nonfarmakologis mengeluh
untuk mengurangi sakit
rasa nyeri (mis. O : klien
TENS, hypnosis, masih tampak
meringis
akupresur, terapi
A : Masalah
musik, belum teratasi
biofeedback, P : Intervensi
terapi pijat, aroma dilanjutkan
terapi, teknik
imajinasi
terbimbing,
kompres
hangat/dingin,
terapi bermain)

Gangguan Minggu, 15 Observasi : Senin, 16 Bunga


mobilitias fisik November - Identifikasi November puput
b.d gangguan 2020 adanya nyeri atau 2020, 12.00-
09.20 - 09.40 13.00
muskoloskeletal keluhan fisik
S : Klien
(D.0054) lainnya mengatakan
Terapeutik masih sakit
- Fasilitasi aktivitas saat
ambulasi dengan melakukan
alat bantu (mis, aktivitas
tongkat atau kruk) O : klien
terlihat belum
- Libatkan keluarga
bisa
untuk membantu beraktivitas
pasien dalam A : masalah
meningkatkan belum teratasi
ambulasi P : intervensi
Edukasi dilanjutkan
- Jelaskan tujuan
dan prosedur
ambulasi

Gangguan Minggu, 15 Orientasi Senin, 16 Bunga


integritas kulit November - Identifikasi November Puput
b.d penurunan 2020 penyebab 2020, 12.00-
09.40 - 10.00 gangguan 13.00
mobilitias
integritas kulit S : klien
(D.0129) mengeluh
Terapeutik
- Bersihkan dengan masih ada
kemerahan di
cairan NaCl atau area kulit
cairan nontoksik O : masih
- Berikan salep tampak
yang sesuai ke kemerahan
kulit/lesi jika diarea kulit
perlu A : masalah
belum teratasi
Kolaborasi
P : intervensi
- Kolaborasi dilanjutkan
pemberian
antibiotic

Hari ke-2

Diagnosa Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf


Nyeri akut b.d Senin, 16 Terapeutik : Selasa, 17 Bunga
agen pencedera November - Fasilitasi istirahat November Puput
fisik 2020 dan tidur 2020, 12.00-
09.00 - 09.20 13.00
(D.0077)
S : klien
Edukasi : mengatakan
- Jelaskan sakit sudah
penyebab, sedikit
periode, dan berkurang
O : klien
pemicu nyeri
masih tampak
- Anjurkan sedikit
memonitor nyeri meringis
secara mandiri A : Masalah
setengah
teratasi
P : Intervensi
dilanjutkan
Gangguan Senin, 16 Observasi : Selasa, 17 Bunga
mobilitias fisik November - Monitor kondisi November puput
b.d gangguan 2020 umum selama 2020, 12.00-
09.20 - 09.40 13.00
muskoloskeletal melakukan
S : Klien
(D.0054) ambulasi mengatakan
masih sedikit
Terapeutik : terasa sakit
- Fasilitasi aktivitas saat
ambulasi dengan melakukan
aktivitas
alat bantu (mis,
O : klien
tongkat atau kruk) terlihat sedikit
- Fasilitasi bisa
melakukan beraktivitas
mobilisasi A : masalah
sedikit teratasi
Edukasi : P : intervensi
dilanjutkan
- Ajarkan ambulasi
sederhana yang
harus dilakukan
(mis. Berjalan dari
tempat tidur ke
kursi roda, berjlan
dari tempat tidur
ke kamar mandi,
berjalan sesuai
toleransi)

Gangguan Senin, 16 Orientasi Selasa, 17 Bunga


integritas kulit November - Identifikasi November Puput
b.d penurunan 2020 penyebab 2020, 12.00-
mobilitias 09.40 - 10.00 gangguan 13.00
(D.0129) integritas kulit S : klien
- Monitor mengeluh
masih sedikit
karakeristik luka
ada
kemerahan di
Terapeutik area kulit
- Pertahankan O : masih
Teknik steril saat tampak sedikit
melakukan kemerahan
diarea kulit
perawatan luka
A : masalah
sedikit teratasi
Kolaborasi P : intervensi
- Kolaborasi dilanjutkan
pemberian
antibiotic

Hari ke-3

Diagnosa Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf


Nyeri akut b.d Selasa, 17 Terapeutik Rabu, 18 Bunga
agen pencedera November - Fasilitasi istirahat November Puput
fisik 2020 dan tidur 2020, 12.00-
09.00 - 09.20 13.00
(D.0077)
S : klien
Edukasi : mengatakan
- Anjurkan sakit masih
menggunakan terasa
analgetik secara O : klien
tepat masih tampak
sedikit
merisngis jika
Kolaborasi : sakit terasa
- Kolaborasi A : Masalah
pemberian setengah
analgetik, jika teratasi
perlu P : Intervensi
dilanjutkan
Gangguan Selasa, 17 Observasi : Rabu, 18 Bunga
mobilitias fisik November - Monitor kondisi November puput
b.d gangguan 2020 umum selama 2020, 12.00-
muskoloskeletal 09.20 - 09.40 melakukan 13.00
(D.0054) ambulasi S : Klien
mengatakan
masih ngilu
Terapeutik saat
- Fasilitasi aktivitas melakukan
ambulasi dengan aktivitas
alat bantu (mis, O : klien
tongkat atau kruk) terlihat sedikit
bisa
- Fasilitasi
beraktivitas
melakukan A : masalah
mobilisasi sedikit teratasi
P : intervensi
Edukasi dilanjutkan
- Ajarkan ambulasi
sederhana yang
harus dilakukan
(mis. Berjalan dari
tempat tidur ke
kursi roda, berjlan
dari tempat tidur
ke kamar mandi,
berjalan sesuai
toleransi)

Gangguan Selasa, 17 Orientasi Rabu, 18 Bunga


integritas kulit November - Monitor November Puput
b.d penurunan 2020 karakeristik luka 2020, 12.00-
09.40 - 10.00 13.00
mobilitias
S : klien
(D.0129) Terapeutik mengatakan
- Pertahankan masih ada
Teknik steril saat sedikit
melakukan kemerahan
perawatan luka O : masih
tampak sedikit
- Anjurkan
kemerahan
prosedur diarea kulit
perawatan luka A : masalah
secara mandiri setengah
teratasi
Kolaborasi P : intervensi
dilanjutkan
- Kolaborasi
pemberian
antibiotic

Anda mungkin juga menyukai