PATAH TULANG
Laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Metodologi Keperawatan
Dengan dosen pengampu Dr. Linda Amalia, S.Kp., M. Kep.
Oleh :
Bunga Ayu Parti Septi 1902510
Puput Putri Agustina 1909880
B. Etiologi
Menurut Sachdeva (1996), penyebab fraktur dapat dibagi menjadi tiga, yaitu
1. Cedera Traumatik
Cedera traumatik pada tulang dapat disebabkan oleh :
a. Cedera langsung, berarti pukulan langsung terhadap tulang sehingga tulang patah secara
spontan. Pemukulan biasanya menyebabkan fraktur melintang dan kerusakan pada kulit
di atasnya.
b. Cedera tidak langsung, berarti pukulan langsung berada jauh dari lokasi benturan,
misalnya jatuh dengan tangan berjulur dan menyebabkan fraktur klavikula.
c. Fraktur yang disebabkan kontraksi keras yang mendadak dari otot yang kuat.
2. Fraktur Patologik
Dalam hal ini kerusakan tulang akibat proses penyakit dimana dengan trauma minor
dapat mengakibatkan fraktur dapat juga terjadi pada berbagai keadaan berikut :
a. Tumor Tulang ( Jinak atau Ganas ) : pertumbuhan jaringan baru yang tidak terkendali
dan progresif.
b. Infeksi seperti osteomielitis : dapat terjadi sebagai akibat infeksi akut atau dapat timbul
sebagai salah satu proses yang progresif, lambat dan sakit nyeri.
c. Rakhitis : suatu penyakit tulang yang disebabkan oleh defisiensi Vitamin D yang
mempengaruhi semua jaringan skelet lain, biasanya disebabkan kegagalan absorbsi
Vitamin D atau oleh karena asupan kalsium atau fosfat yang rendah.
3. Secara Spontan
Disesbabkan oleh stress tulang yang terus menerus misalnya pada penyakit polio dan
orang yang bertugas dikemiliteran
C. Patofisiologi
Kasus
Perawat P melakukan pengkajian kepada Tn. H 60 tahun, dari hasil pengkajian didapatkan data
bahwa Tn. H mengeluh nyeri akibat fraktur femur sinistra, klien tampak meringis dan sulit
tidur.kemudian terdapat kemerahan di area fraktur dan sesekali mengalami pendarahan. Pasien
tidak memiliki riwayat penyakit dahulu seperti DM dan stroke, dan dari keluarganya pun tidak
ada yang pernah mengalami kasus seperti Tn. H.
Keadaan umum compos mentis, TD : 135/80 mmHg, N : 60x/menit, RR : 15x/menit, S : 36,8oC.
pasien juga mengeluh nyeri saat beraktivitas dan enggan melakukan pergerakan dengan skala
nyeri 3. Diagnose medis dari Tn. H yaitu fraktur femur sinistra.
1. Tinjauan kasus
a. PENGKAJIAN
Identitas klien
Nama : Tn.H
Umur : 60th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku bangsa : Sunda
Status Perkawinan : Sudah menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Moch. Yamin no 25 bandung barat
Tanggal Masuk RS : 15 November 2020
Tanggal Pengkajian : 15 November 2020
Ruang Perawatan : R. Anggrek no 35
Diagnosa Medis : Fraktur Femur Sinistra
b. RIWAYAT KESEHATAN
Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengeluh nyeri, kadang mengalami pendarahan di area fraktur, klien mengeluh
sulit tidur
Riwayat kesehatan Dahulu
Klien tidak memiliki riwayar penyakit dahulu seperti DM dan stroke
Riwayat Kesehatan keluarga
Keluarga klien tidak ada yang memiliki Riwayat penyakit berat dan tidak ada yang
pernah mengalami fraktur femur sinistra
e. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (D.0077)
2. Gangguan mobilitias fisik b.d gangguan muskoloskeletal (D.0054)
3. Gangguan integritas kulit b.d penurunan mobilitias (D.0129)
f. ANALISA DATA
g. INTERVENSI
SDKI SLKI SIKI Rasional
Nyeri akut b.d Setelah dilakukan Manajement nyeri Observasi
agen pencedera tindakan : I.08238 - Untuk
fisik keperawatan 3x24 Observasi mengetahui
(D.0077) jam diharapkan - Identifikasi skala pengobatan
masalah pasien nyeri selanjutnya
teratasi dengan
kriteria hasil : Terapeutik Terapeutik
a. Mengeluh - Berikan teknik - Melaksanakan
nyeri nonfarmakologis tindakan
menurun untuk dependen perawat
Nyeri mengurangi rasa untuk mengurangi
b. Meringis nyeri (mis. rasa nyeri dan
menurun TENS, hypnosis, membantu
c. Kesulitan akupresur, terapi menurunkan
tidur musik, ketegangan otot
menurun biofeedback, sehingga dapat
d. Frekuensi terapi pijat, mengurangi rasa
nadi aroma terapi, nyeri dan stres.
membaik teknik imajinasi - Dengan fasilitas
e. Tekanan terbimbing, istirahat tidur
darah kompres yang memadai
membaik hangat/dingin, dapat
f. Nafsu terapi bermain) memberikan
makan - Fasilitasi pengaruh rileks
membaik istirahat dan tidur dan dapat
g. Pola tidur mengurangi rasa
membaik Edukasi : nyeri
- Jelaskan
penyebab, Edukasi :
periode, dan - Agar klien tidak
pemicu nyeri melakukan apa
- Anjurkan saja penyebab
memonitor nyeri atau penyicu
secara mandiri nyeri tersebut
- Anjurkan timbul
menggunakan - Agar dapat
analgetik secara mengetahui
tepat perkembangan
skala nyeri
Kolaborasi : - Agar proses
- Kolaborasi penyem uhan
pemberian dapat lebih
analgetik, jika maksimal
perlu
Kolaborasi :
- Untuk
mengurangi rasa
nyeri atau
mengantisipasi
lebih awal bila
timbul nyeri.
Hari ke-2
Hari ke-3