Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ABSTRACT
Diabetes mellitus type I is a condition which characterized by a high levels of sugar or glucose in the
blood. Type I diabetes mellitus occurs when the body produces less or no insulin. As a result, people
with type I diabetes require additional insulin from outside. Normally the level of sugar in the blood is
controlled by the hormone insulin produced by the pancreas. The study aimed to determine the pat-
tern of insulin use in patients with Type I Diabetes Mellitus in RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Mana-
do. Sampling used a descriptive method with a retrospective research design of medical record data
that met the inclusion criteria. The sample of this study were 24 patients. The pattern of insulin use is
based on the correct evaluation of 24 patients (100%), the right dose of 19 patients (76.16%), the
right drug 24 patients (100%), the right indication of 24 patients (100%).
ABSTRAK
Diabetes Melitus tipe I adalah kondisi yang ditandai dengan tingginya kadar gula atau glukosa dalam
darah. Diabetes melitus tipe I terjadi ketika tubuh kurang atau sama sekali tidak memproduksi insulin.
Akibatnya, penderita Diabetes Melitus tipe I memerlukan tambahan insulin dari luar. Normalnya ka-
dar gula dalam darah dikontrol oleh hormon insulin yang dihasilkan oleh pankreas. Penelitian di-
tujukan untuk mengetahui pola penggunaan insulin pada pasien Diabetes Melitus Tipe I di RSUP.
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Pengambilan sampel menggunakan metode deskriptif dengan desain
penelitian retrospektif dari data rekam medik yang memenuhi kritera inklusi. Sampel penelitian ini
sebanyak 24 pasien. Pola penggunaan insulin berdasarkan evaluasi tepat pasien sebanyak 24 pasien
(100%), tepat dosis sebanyak 19 pasien (79,16%), tepat obat sebanyak 24 pasien (100%), tepat indi-
kasi sebanyak 24 pasien (100%).
82
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493
83
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493
rawat jalan di RSUP. Prof. Dr. R. D. Kan- rawat jalan, data hasil pemeriksaan fisik
dou Manado karena pemberian insulin pa- dan laboratorium.
da DM tipe I merupakan keharusan karena
belum ada terapi lain yang dapat dipakai Subjek Penelitian
dalam mengobati DM tipe I. Subjek dalam penelitian ini ada-
lah seluruh pasien rawat jalan yang didiag-
nosa diabetes melitus tipe I yang telah
METODOLOGI PENELITIAN menjalani pengobatan. Sampel terdiri dari
semua pasien yang menderita diabetes
Waktu dan Tempat Penelitian melitus tipe 1 yang menjalani perawatan
Penelitian ini dilakukan di ruang rawat jalan RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou
rekam medik RSUP Prof. Dr. R. D. Manado periode Januari – Desember 2018.
Kandou Manado dan waktu penelitian
dimulai pada bulan Juli – Oktober 2019. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yaitu
Jenis Penelitian non-probability dimana teknik
Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel ditentukan sendiri
metode deskriptif, yaitu suatu penelitian oleh peneliti yaitu berdasarkan kriteria
yang dilakukan dengan cara pendekatan spesifik yang ditetapkan peneliti, sebagai
observasi, pengumpulan data sekaligus berikut:
pada satu waktu dan menggunakan data 1. Kriteria inklusi
yang sudah ada. Pengambilan data a. Pasien dengan diagnosa Diabetes
dilakukan secara retrospektif. Bahan dan Melitus Tipe I dengan atau tanpa
sumber data dari penelitian ini diperoleh penyakit penyerta di rawat jalan di
dari rekam medis pasien diabetes melitus RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou
tipe I yang dirawat jalan RSUP. Prof. Dr. Manado.
R. D. Kandou Manado periode Januari- b. Usia < 35 Tahun
Desember 2018. 2. Kriteria eksklusi
Data rekam medik yang tidak lengkap
Alat dan Bahan misalnya jenis kelamin, usia, obat dan
Alat dan bahan yang di gunakan dosis yang tidak ada atau kurang jelas.
dalam penelitian ini, yaitu American Asso-
siation of Clinical Endocrinologists (AACE Pengumpulan Data
2013), Medical Guidelines for Clinical Prac- Pengumpulan data dilakukan
tice for the Management of Diabetes Mellitus dengan melihat data sekunder yang berasal
2012, American Diabetes Association dari rekam medis pasien. Data yang dik-
(ADA 2014), Diagnosis and Classification umpulkan berasal dari data rekam medik,
of Diabetes Mellitus. Petunjuk praktis Ter- diantaranya: jenis kelamin, umur,
api Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus – pemberian insulin dan dosis insulin.
Perkeni (2011). Data rekam medik berisi Setelah data dikumpulkan kemudian akan
deskripsi pasien (umur, jenis kelamin, be- dipindahkan ke lembar pengumpulan data.
rat badan), keluhan utama, diagnosis pen-
yakit, data penggunaan obat pasien selama Analisis Data
84
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493
85
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493
Dosis harian terbanyak digunakan Saiful Anwar Malang dalam kurun waktu
yaitu long acting insulin dan rapid acting antara tahun 2005-2009 menunjukan usia
insulin < 20 IU dari seluruh jenis insulin terbesar pada rentang usia 5-11 tahun yang
yang di gunakan dan jenis kombinasi 2 dilakukan oleh Haryudi (2011). Rentang
jenis insulin yaitu Novorapid dengan usia tersebut merupakan masa yang sangat
levemir sebanyak 2 pasien sebesar rentan terkena infeksi. Kondisi infeksi
(8,33%). akan meningkatkan autoantibodi yang
Ketepatan Penggunaan Insulin berkembang menjadi diabetes melitus tipe
Tabel 4. Ketepatan Penggunaan Insulin I. Selain itu diperkirakan saat infeksi akan
Evaluasi Penggunaan terjadi peningkatan sekresi kortisol dan
Kriteria Insulin glukagon sehingga terjadi peningkatan
Ketepat Tidak kadar gula darah yang bermakna. Sistem
Tepat
an Tepat imun pada anak justru menghancurkan sel
n % n % beta pankreas sehat yang menghasilkan
Pasien 24 100 0 0 insulin akibatnya pankreas anak diabetes
Dosis 19 79,16 5 20,83 tidak memproduksi insulin yang cukup dan
Obat 24 100 0 0 sel-sel pankreas tidak bisa menghasilkan
Indikasi 24 100 0 0 insulin sama sekali (ADA, 2015).
86
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493
banyak pada dosis < 20 IU dari seluruh menunjukan bahwa kesesuaian pasien
tipe insulin yang digunakan pada dengan pemberian insulin pada pasien
penelitian ini. Setelah dilakukan pem- Diabetes Melitus Tipe I dari data rekam
berian terapi insulin perlu dilakukan medik di RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou
kontrol kadar GDS, apabila GDS masih Manado periode Januari-Desember 2018
tinggi maka dosis insulin dapat di tingkat- berdasarkan standar PERKENI (2011)
kan 2-4 IU setiap kali pemberian, jumlah memenuhi kriteria tepat pasien sebesar
dosis harian untuk insulin sebesar 40 IU 100%.
perhari. Secara umum kebutuhan insulin
dapat diperkirakan yaitu insulin basal 50% 2. Tepat Dosis
dari kebutuhan insulin per hari atau 0,02 Dosis, cara, dan lama pemberian
IU/kgBB (WHO 2016). obat sangat berpengaruh terhadap efek
Jenis kombinasi insulin yang terapi obat. Pemberian dosis yang
ditemukan dalam penelitian ini, yaitu long berlebihan akan sangat beresiko timbulnya
acting insulin dengan rapid acting insulin efek samping. Sebaliknya dosis yang
digunakan pada 2 pasien sebesar (8,33%). terlalu kecil tidak akan menjamin
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Ba- tercapainya kadar terapi yang di harapkan
so et al (2014), kombinasi jenis insulin (PERKENI, 2011).
yang digunakan yaitu long acting insulin Berdasarkan hasil penelitian
dan rapid acting insulin digunakan pada diperoleh bahwa ketepatan dosis dalam
17 pasien sebesar (79,67%). Kombinasi 2 penelitian ini 19 pasien (79,16%), dimana
jenis insulin ini dapat memberikan terdapat 5 pasien (20,83%) tidak tepat do-
penurunan kadar glukosa darah lebih baik sis. Ketidaktepatan pemberian dosis yang
karena dapat memenuhi kebutuhan insulin diberikan pada pasien dengan GDS 302
basal dan insulin prandial mg/dL 1IU/hari, pasien dengan GDS 325
(PERKENI,2015). mg/dL dosis yang diberikan 2IU/hari,
pasien dengan GDS 310 mg/dL dosis yang
Ketepatan Penggunaan Insulin diberikan dosis yang diberikan 12IU/hari,
1. Tepat Pasien pasien dengan GDS 327 mg/dL dosis
Menurut Depkes RI (2005), tepat diberikan 3IU/hari, pasien dengan GDS
pasien merupakan kesesuaian pemberian 340 mg/dL dosis yang diberikan 6IU/hari.
insulin dengan keadaan atau kondisi Dimana pemberian dosis yang diberikan
masing-masing pasien. Dalam hal ini yaitu kurang dari 20 IU/hari seharusnya
pemberian harus sesuai dengan kondisi bila (GDS) > 300 pemberian dosis insulin
pasien DM Tipe I . Pada penelitian ini harus 20IU/hari menurut standar
evaluasi penggunaan insulin terkait PERKENI (2011).
kondisi pasien dilakukan dengan melihat
pengobatan yang diterima pasien selama 3. Tepat Obat
menjalani rawat jalan selain itu juga dilihat Tepat obat merupakan kesesuaian
data hasil pemeriksaan fisik dan pemilihan suatu obat diantara beberapa
pemeriksaan laboratorium yang jenis obat yang memiliki indikasi terhadap
berpengaruh dalam menilai ketepatan obat penyakit Diabetes Melitus Tipe I.
terkait kondisi pasien. Hasil penelitian Ketepatan penggunaan obat kategori tepat
87
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493
88
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493
Cantrill. J.A and Wood .J. Diabetes Melli- Melitus Tipe 1, Medan. 9 (1) : 48-
tus, in Walker R and Edwards C 53
(2003). Clinical Pharmacy and
Therapeutics third ed Churchill Yulianti SR, Mukaddas A, Faustine I
Livingstone. 30(1) : 657 – 677. 2012. Profil pengobatan pasien dia-
betes melitus di instalasi rawat inap
Departemen Kesehatan Republik Indone- RSUD undata palu. 3(43).
sia, 2005. Pharmaceutical Care
Untuk Penyakit Diabetes Mellitus,
Departemen Kesehatan RI, Jakar-
ta.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara,
(2016). Profil Kesehatan Provinsi
Sulawesi Utara 2016, Manado.
89