LAMPIRAN .................................................................................................................................. 22
BAB I
PENDAHULUAN
Karya ilmiah ini bertujuan memahami suatu fenomena dari salah satu kekhususan dalam suatu
bidang, maka tesis tersebut akan menunjukkan penugasan penulis tentang substansi dan metodologi
penelitian baik secara kuantitatif maupun kuliatatif. Untuk beberapa kekhususan (majoring) karya ilmiah ini
menujukkan kemampuan peserta dalam penelitian dasar atau terapan baik di laboratorium atau di
masyarakat. Tesis jenis ini pada dasarnya merupakan laporan penelitian yagn lengkap, rinci dan jelas.
Apabila karya ilmiah tersebut bertujuan mengajukan gagasan untuk mengatasi suatu masalah, maka
tesis ini akan menunjukkan pemahaman penulis tentang subtansi yang dipilih dan kemampuan penalaran
yagn sistematis dalam mengidentifikasi dan menganalisis masalah serta memilih, menyusun dan
menjelaskan langkah-langkah dari pemecahan masalah secara rinci dan jelas. Model pemecahan masalah
dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau kualitatif maupun keduanya secara
bersama-sama.
Program Pendidikan Spesialis Obgin saat ini lebih memperluas pengertian tesis ini, yaitu didalam
suatu tesis tidak selalu harus ada hiptoesis. Karya ilmiah ini adalah sesuatu yang memang murni karya
peserta bukanlah plagiat dari karya orang lain. Apabila hal ini terjadi maka peserta yang telah lulus gelarnya
akan dianulir.
1.3 Pembimbing
Tesis disusun di bawah bimbingan pembimbing tesis. Setiap peserta program akan dibimbing oleh dua
orang pembimbing yaitu pembimbing I dan pembimbing II.
Kriteria pembimbing Tesis :
1. Dosen tetap atau tidak tetap yang mempunyai pengalaman mengajar minimal 2 tahun di FK. Unsri
2. Mempunyai jabatan fungsional dosen minimal lektor untuk dosen program pendidikan studi
3. Diutamakan dosen tetap FK. Unsri.
4. Dosen pembimbing pada program pendidikan
5. Telah melakukan penelitian selaku peneliti utama, tidak termasuk desertasi.
6. sebagai peserta seminar, penyaji dan pemakalah dalam seminar, contributor, diskusi panel dalam
bentuk kegiatan ilmiah.
Permintaan pergantian pembimbing dapat diajukan oleh peserta program ataupun pembimbing yang
bersangkutan. Apabila pergantian diajukan oleh peserta maka surat permohonan disampaikan kepada
ketua Program Studi dengan sepengetahuan dari pembimbing yang akan diganti. Berdasarkan permohonan
tersebut akan dibuat surat ke jurusan/kekhususan yang bersangkutan untuk dimintakan penggantian.
BAB II
TATA CARA PENYUSUNAN TESIS
Tata cara penulisan tesis ini disusun untuk memperoleh keharmonisan kerjasama antara peserta
program dan pembimbing demi kelancaran proses penulisan tesis.
Hasil masukan pada waktu seminar dicatat dan digunakan untuk menyempurnakan proposal sehingga
layak untuk dilaksanakan. Setelah pembimbing menyatakan proposal layak dilaksanakan di lapangan
barulah pelaksanaan dilakukan.
Jarak waktu antara seminar hasil dan ujian tesis sekurang-kurangnya 1 minggu. Ujian dianggap sah bila
terhadap sekurang-kurangnya 3 orang penguji dalam ujian dengan komposis sebagai berikut :
a. Pembimbing I
b. 1 orang penguji dari Program Pendidikan Spesialis Obgin FK. Unsri/Pembimbing II.
c. 1 orang penguji dari luar Program Pendidikan Spesialis Obgin FK. Unsri.
Ujian tesis (sidang ujian) tidak dapat dilaksanakan bila tidak dihadiri oleh pembimbing I. namun dalam
keadaan-keadaan tertentuk, khususnya yang mendesak, tugas pebimbing I dapat diambil alih oleh staf
pengajar lain dengan persetujuan Ketua Program Studi. Dosen tamu dan dosen luar biasa yang mengajar di
suatu program studi dianggap sebagai penguji dari luar Program Pendidikan, kecuali kalau dosen
tamu/dosen luar biasa tersebut menjadi pembimbing II.
Sebelum ujian berlangsung para penguji (tanpa dihadiri oleh peserta) bersidang untuk merundingkan
apakah tesis tersebut sudah layak untuk diuji. Pembimbing I menanyakan kepada masing-masing penguji
apakah tesis terseubt sudah layak untuk diuji saat itu. Dalam kesempatan tersebut pembimbing dapat
menjelaskan hal-hal tertentu mengenai tesis tersebut atau hal-hal lainnya yang dialami perserta dalam
melakukan penelitian dan penulisan tesis atau selama pendidikan secara umum.
Apabila menuru siding “tesis tidak layak uji” maka kepada mahasiswa diberikan waktu paling lambat
1 bulan memperbaiki tesisnya untuk dilakukan ujian kembali dan dana penyelenggaraan ujian ini menjadi
tanggung jawab Program Studi.
Apabila pembatalan ujian disebabkan oleh kelalaian mahasiswa (misalnya hadir dari lebih dari 30
menit dari waktu yang telah ditentukan) maka ujian dapat saja dibatalkan dengan resiko dana
penyelenggaran ujian selanjutnya akan dibebankan kepada mahasiswa.
Lama ujian berkisar antara 90 sampai 120 menit dengan pembagian kira-kira sebagai berikut :
a. Pembukaan oleh pemimpin siding ujian : ± 5 menit
b. Penyaji oleh peserta : ± 20 menit
c. Tanya jawab : ± 60 – 90 menit
d. Penutup : ± 5 menit
Tabel 1
Contoh nilai peserta ujian dengan memperhatikan materi penilaian
Nilai Mutu
No. Materi penilaian Bobot
0.00 – 4.00 (nilai x bobot)
1. Penyajian lisan 3 1 3
2. Sistematika penulisan 3 1 3
3. Isi tulisan 3 3 9
4. Kesimpulan dan saran 3 2 6
5. Tanya jawab 3 3 9
Total Mutu Nilai Akhir 30 = 3.00 10 30
10
Seorang penguji memberi nilai kepada peserta seperti yang terlihat dalam table : 1 diatas. Nilai akhir
dari penguji adalah 30/10 = 3. Setelah nilai dari masing-masing penguji terkumpul, pemimpin ujian (ketua
tim penguji) menghitung nilai rata-rata. Angka rerata dituliskan dengan dua decimal dibelakang koma.
Selanjutnya angka rerata ini yang dilaporkan ke Sekretariat program Studi melalui form yang sudah
disediakan didalam map pembimbing/moderator.
Dalam memberikan penilaian, penguji akan memperhatikan materi penilaian sebagai berikut :
Nilai lulus adalah gabungan dari nilai yang diberikan oleh para penguji dengan batas untuk lulus
adalah 2.75. Pemimpin siding akan membacakan nilai-nilai yang masuk tanpa menyebut nama penguji. Jika
terdapat perbedaan nilai yang sangatbesar kira-kira 0.6 atau lebih maka tim penguji akan membahas nilai-
nilai tersebut, sampai didapatkan nilai yang wajar dan disepakati bersama.
Hasil ujian akan diberitahukan kepada peserta setelah penguji selesai bersidang dengan cara
memanggil kembali peserta ke ruang siding. Pemimpin siding akan memberitahukan hasil ujian tersebut
dan selanjutnya langsung menutup siding ujian. Siding ujian tesis didokumentasikan dalam bentuk berita
acara yang ditandatangani oleh pemimpin siding.
Terdapat 2 kategori hasil ujian tesis yaitu, lulus dan tidak lulus :
2.5.1 Lulus
2.5.1.1 Lulus tanpa syarat, peserta dengan hasil ujian tesis lulus dapat secara langsung mencetak
dan menjilid tesis untuk diserahkan kepada para penguji dan perpustakaan.
Jumlah buku tesis yang harus diserahkan oleh peserta Program Pendidikan Spesialis Obgin FK. Unsri
adalah :
a. Masing-masing pembimbing dan penguji 1 buah
b. Perpustakaan 3 buah.
2.8 Yudisium
Yusidium merupakan pengesahan penyelesaian studi peserta Program Pendidikan Spesialis FK.
Unsri. Sidang yudisium dihadiri oleh Dekan, Ketua Program Studi, Sekretaris Program Studi, Kepada Tata
Usaha Program Pendidikan Spesialis, Dosen Pembimbing I dan Pembimbing II. Sidang yudisium dilakukan
paling lambat 1 minggu sebelum wisuda dilaksanakan. Peserta yang dimasukkan dalam yudisium adalah
peserta yang melakukan ujian tesis minimal 1 minggu sebelum tanggal yudisium.
Peserta Program studi yang dinyatakan lulus oleh siding yudisium, berhak menyandang gelar
Spesialis sesuai dengan Program Studi yang ditempuh, dan memperoleh ijazah dengan tanggal yudisium.
2.9 Sanksi
Peserta program studi yang telah mengikuti siding ujian tesis, namun belum memenuhi persyaratan
seperti yang tertulis pada 2.7 dan 2.8, tidak akan diikutsertakan dalam siding yudisium.
BAB III
PEDOMAN UMUM
3.1 Topik
Pemilihan topik merupakan bagian penting dalam penulisan tesis, karena merupakan dasar dari langkah-
langkah selanjutnya. Topik yang dipilih harus sesuai dengan konsentrasi yang dipilih, misalnya mashasiswa
yang memilih konsentrasi manajemen keuangan.
Topik sebaiknya tidak mengandung arti yang telalu luas, karena selain memerlukan penelitian yang lebih
banyak juga akan memakan waktu penulisan yang lama. Namun, topik juga terlalu sempit sehingga, kurang
berbobot, atau mirip dengan suatu makalah. Hindari pemilihan topik yang tidak ilmiah dan mengandung
sensasi. Pilihlah topik yang memiliki banyak referensi.
3.2. Bahan
Bahan penulisan tesis harus didasarkan pada data primer atau data sekunder, carilah bahan yang
diperlukan selengkap mungkin, gunakan fasilitas yang ada diberbagai perpustakaan, kantor, atau
perusahaan yang diperkirakan memiliki bahan yang dimaksud. Selain itu, digunakan buku teks, jurnal,
artikel di surat kabar, majalah ataupun makalah untuk melengkapi informasi yang diperoleh.
3.4.2 Bagian utama tesis, yang terdiri dari Bab-bab secara keurutan sebagai berikut :
1. Pendahuluan
2. Kajian pustaka
3. Kerangka pemikiran
4. Metodologi penelitian
5. Hasil penelitian
6. Pembahasan
7. Simpulan dan saran
4.1 Kertas
1. Kertas yang digunakan untuk pembuatan tesis adalah kertas HVS berwarna putih berukuran A4 (297
mm x 210 mm) dengan berat 80 gram. Untuk hal-hal tertentu, seperti pembatas antar bab, dapat
menggunakan kertas berwarna.
2. Bagian dari kertas yang memuat naskah ketik mempunyai pias (margin) atas 3.8 cm, pias bawah 2.5
cm, pias kiri 3.8 cm, dan pias kanan 2.5 cm
3. Naskah asli tesis dapat diperbanyak dengan membuat photo copi pada kertas HVS berukuran dan
berat yang sama.
4.2 Pengetikan
1. Tesis harus diketik menggunakan computer dengan pilihan jenis huruf yang digunakan Arial atau
Times New Roman dengan ikuran 12 point (fonts). Naskah diketik dalam satu muka halaman kertas
(tidak bolak balik)
2. Pengetikan dilakukan dengan format spasi ganda (2 spasi), kecuali judul tabel, keterangan gambar,
daftar pustaka, dan kutipan sesuai aslinya yang melebih 3 baris, diketik dengan spasi tunggal (1 spasi)
3. Awal suatu paragraph dan catatan kaki, yaitu catatan dibagian bawah suatu halaman, dimulai dengan
tabulasi 1.27 cm (0.5) ke dalam.
4. Kutipan yang melebih 3 baris diketik dengan tabulasi 1.27 cm dalam dari batas margin kiri dan kanan.
5. Kalimat lanjutan setelah koma, titik ganda, titik koma diketik 1 ketukan setelah tanda-tanda tersebut.
6. Kalimat diketik dengan alignment rata kiri dan kanan (justified), kecuali judul bab, judul tabel, dan judul
gambar yang diketik dengan alignment tengah.
7. Tesis dicetak dengan warna huruf hitam.
4.3. Penomoran
1. Halaman-halaman bagia awal tesis diberi nomor yang terpisah dari nomor halaman bagian utama
tesis. Halaman-halaman bagian awal tesis nomoar dengan angka Romawi kecil i, ii, iii, …, dstnya.
Nomor halaman ditulis ditepi kanan atas kertas.
2. Halaman bagian utama tesis diberi angka Arab 1, 2, 3, …, dstnya. Nomor halaman ditulis di tepi kanan
kertas kecuali halaman pertama tidak dicantumkan.
3. Nomor halaman pada bagian akhir tesis (daftar pustaka dan lampiran) adalah kelanjutan dari nomor
halaman bagian utama tesis. Cara menuliskan nomor halaman pada bgian akhir tesis sama dengan
cara menuliskan nomor halaman bagian utama tesis.
4.4 Angka
1. Kecuali ditentukan lain, penulisan angka menggunakan angka Arab. Angka digunakan untuk
menyatakan besaran tertentu dari ukuran variable (panjang, massa, suhu), nomor halaman, tanggal,
waktu, bilangan dalam perhitungan aljabar dand alam rumus termasuk bilangan pecahan, dan lain-
lainnya.
2. Tanda decimal dinyatakan dengan titik (contoh : dua setengah = 2.50)
3. Bilangan lebih kecil dari sepuluh ditulis dengan kata-kata (misalny aenam orang), tetapi lebih besar
dari sepuluh dipergunakan angka (misalnya 17 buah mangga)
4. Besaran tak tentu dan bilangan yang digunakan untuk menyatakan besaran secara umum ditulis
dengan kata-kata (contoh : sepuluh tahun yang lalu, usia empat puluh tahun, setangah jam
mendatang, lima kali sehari, beberapa ratus sentimeter)
5. Bila angka-angka yang sangat besar diperlukan, gantilah sebagian dari angka tersebut misalnya : 1
600 000 menjadi 1.6 juta atau tambahan kata-kata lainnya seperti mega, mikro dan mili pada satuan
ukuran.
6. Untuk menyatkan suatu decimal digunakan tanda titik, Ribuan atau kelipatannya ditulis sebagai
berkut : 1 000; 100 000 dstnya, yaitu dengan melowongkan suatu ketukan sebagai tanda ribuan.
7. Awal sebuah kalimat tidak boleh dimulai dengan sebuah angka. Jika awal kalimat memerlukan
bilangan atau angka, tulislah bilangan tersebut dengan kata-kata, atau ubahlah susunan kalimat
sedemikian rupa sehingga bilangn tadi lagi terletak pada awal kalimat.
8. Hindarilah penggunaan angka Romawi untik menyatakan bilangan karena tidak dapat dimengerti
dengan mudah.
4.5 Satuan
1. Satuan yang digunakan dalam tesis adalah satuan SI (satuan Internasional). Singkatan satu yang
digunakan adalah seperti yang dianjurkan oleh SI, singkatan satuan ditulis dengan huruf kecil tanpa
titik dibelakangnya.
2. Singkatan satuan dapat terdiri dari satu, dua atau sebanyak-banyaknya empat huruf latin. Untuk
pedoman lebih lanjut lihat setandar nasional Indonesia SNI 19-2746/ISO 1000, Satuan Sistem
Internasional.
3. Singkatan satuan dapat dibubuhi huruf awal yang menyatakan μ (miu), m (mili), c (senti), d (desi), h
(hekto), k (kilo), atau M (mega).
4. Satuan sebagai kata benda ditulis lengkap, demikian juga satuan yang terdapat pada awal kalimat
ditulis lengkap. Satuan yang menunjukkan jumlah ditulis dibelakang bilangan dan ditulis dengan
singkatannya.
4.6 Simbol
1. Simbol variabel digunakan untuk memudahkan penulisan variabel tersebut dalam rumus dan dalam
penyataan aljabar lainnya. Semua huruf dalam abjad latin dan abjad Yunani, baik huruf besar maupun
huruf kecil, dapat digunakan sebagai symbol variabel.
2. Simbol dapat terdiri dari satu atau dua huruf. Symbol dapat diberi subskrip atau superskrip atau
keduanya. Subskrip dapt berupa huruf atau angka atau keduanya, demikian juga superskrip.
Beberapa symbol ditulis dengan cetak miring. Sebagai petunjuk umum, pilihlah symbol yang sudah
lazim digunakan pada bidang anda.
3. Simbol satuan untuk derajat ( 0 ), menit ( ‘ ), dan dekit ( “ ) untuk ukuran sudut mengikuti angka tanpa
spasi. Contoh 50, 10’, 20”. Symbol satuan lainnya didahului dengan satu spasi, misalnya 4 kg, 5 cm,
6%.
4. Awal kalimat tidak dibenarkan dimulai dengan symbol variabel. Jadi susunlah kalimat sedemikian rupa
sehingga tidak perlu diawali dengan sebuah symbol variabel.
4.7 Tabel
1. Tabel dibuat pada kertas naskah. Huruf dan angka harus diketik. Kolom-kolom tabel disusun
sedemikian rupa sehingga tabel mudah dibaca. Jarak suatu angka dengan angka di bawah atau
angka di atasnya boleh satu atau dua spasi. Yang penting adalah agar tabel mudah dibawa.dalam
program kompuater dapat digunakan Program Lotus atau Microsoft Excell atau menggunakan fungsi
“tabel” pada program Microsoft Word dengan kemudahan penyesuaian jarak.
2. Tabel mempunyai garis batas yagn pada umumnya berupa garis semu. Tabel diletakkan pada
halaman naskah sedemikian rupa sehingga garis batas tidak melampaui batas kertas yang boleh
diketik dan tabel terletak simetrik di dalamnya.
3. Kolom tabel dapat diletakkan sejajar dengan panjang kertas, atau sejajar dengan lebar kertas. Dalam
hal terakhir ini sebaliknya seluruh halaman diisi dengan tabel tanpa teks naskah.
4. Tabel boleh diletakkan di tengah halaman diantara baris-baris kalimat teks bagian utama tesis. Dalam
hal ini maka garis batas bawah tabel harus terletak dua spasi di atas kalimat teratas di bawah tabel.
5. Di atas garis batas tabel dituliskan nomor dan judul tabel. Jika tabel terdiri dari dua baris atau lebih,
maka baris-baris tersebut dipisahkan dengan satu spasi.
6. Baris pertama judul tabel harus terletak tiga spasi di bawah garis terakhir teks, sedang baris terakhir
judul harus terletak dua spasi di atas garis batas tabel.
7. Tabel yang memerlukan kertas yang lebih besar dari halaman naskah dapat diterima. Tetapi
sebaliknya hanya tabel yangjika dilipat satu kali sudah mencapai ukuran halaman naskah saja yang
dimasukkan dalam teks bagian utama. Tabel yang lebih besar diletakkan pada lampiran teks.
8. Pada tabel data sekunder yang berasal dari satu sumber dicantumkan nama penulis atau nama
majalah beserta nomor urutnya dalam daftar pustaka dibelakang atau dibawah tabel.
9. Tabel yang memuat data yang dikutip dari beberapa sumber, tiap kumpulan data dari suatu sumber
diberi superskrip, dan superskrip tersebut dijelaskan pada catatan kaki dibawah tabel. Sumber
tersebut dapat pula dituliskan pada satu kolom khusus pada tabel, dalam hal ini tidak diperlukan
superskrip.
4.8 Gambar
Istilah gambar pada buku pedoman ini mencakup gambar, ilustrasi, grafik, denah, peta, bagan, monogram,
diagram alir termasuk potret.
1. Gambar sebaiknya diguanakn untuk menyajikan inforamsi dengancara yang lebih mudah dan luas.
2. Gambar harus dibuat pada kertas yang dipakai untuk naskah tesis. Huruf, angka, dan tanda baca lain
yang dipakai pada gambar harus jelas.
3. Gambar diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak melampaui batas kertas yang boleh diketik.
Gambar diletakkan di tengah simetrik terhadap batas kertas yang boleh diketik.
4. Sisi terpanjang dari garis batas gambar dapat diletakkan sejajar lebar kertas (portrait) atau sejajar
panjang kertas (landscape). Untuk posis landscape, gambar sebaiknya dibuat pada halaman tersendiri
tanpa teks naskah untuk memudahkan pembacaan.
5. Gambar dengan posisi portrait boleh diletakkan di tengah halaman diantara baris-baris kalimat teks.
Dalam hal ini maka garis batas atau gambar harus terletak dua spasi di bawah garis batas bawah.
6. Kalimat pertama pada gambar adalah nomor dan judul gambar. Judul gambar harus sama dengan
judul gambar yang tercantum pada halaman daftar gambar dan ilustrasi.
7. Gambar yang memerlukan halaman yang lebih besar dari halaman naskah dapat diterima. Gambar
yang memerlukan satu lipatan untuk mencapai ukuran halaman naskah dapat dimasukkan kedalam
teks bagian utama tesis. Gambar yang lebih besar dari itu sebaiknya dimasukkan ke dalam lampiran
tesis.
8. Setiap gambar harus diberi nomor dengan angka Arab diakhri dengan tanda titik, dimulai dengan
nomor 1, sampai nomor gambar terakhir pada tesis. Penomoran ini harus bebas dari penomoran bab
dan tabel.
9. Judul atau nama gambar ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama kata pertama yang ditulis
dengan huruf besar. Baris-baris judul gambar dipisahkan oleh jarak atau spasi. Untuk judul gambar
yang lebih dari satu baris menggunakan jarak satu spasi. Untuk judul gambar yang lebih dari satu
baris menggunakan jarak satu spasi. Judul gambar diletakkan di tengah secara simetrik dua spasi di
bawah gambar.
10. Potret hitam putih dan potret warna yang dicetak dengan kompuer langsung pada kertas yang
digunakan untuk tesis dapat diterima, potret ditempatkan pada kertas naskah. Potret dianggap
gambar, karena itu diberi nomor dan judul seperti halnya gambar.
11. Gambar yang dikutip dari sumber lain dijelaskan dengan mencantumkan nama penulis atau nama
majalah beserta nomor urutnya di daftar pustaka di belakang dan dibawah gambar itu sendiri.
2. Pangkat ditulis setelah spasi di atas lambing variable. Hindarkan pemakaian tanda akar () da
sebagainya. Sebagai gantinya pakailah pangkat pecahan. Penulisan bilangan pecahan sebaiknya
tidak dilakukan dengan menggunakan garis miring, pakailah tanda kurung dalam pasangan-pasangan
secukupnya untuk menunjukkan hirarki operasi aritmatik dengan jelas. Hirarki tanda kurung buku
pedoman ini ditentukan sebagai berikut :
[ { ( ……………………………….. ) } ]
3. Setiap rumus diberi nomor yang ditulis diantara dua tanda kurung. Nomor rumus berurutan dari 1, 2,
…… N. Nomor rumus dituliskan dengan angka Arab.
4. Subsitusi variable dengan harganya untuk operasi aritmatik dituliskan seperti pada penulisan rumus.
Dalam hal ini, hindarilah pemakaian titik sebagai tanda kali.
2. Judul bab diketik dua spasi di bawah nomor bab. Judul bab ditulis dengan huruf besar tanpa titik di
belakang huruf terakhir. Jika judul bab terdiri dari dua baris maka baris kedua dimulai dengan baris
baru dengan jarak satu spasi. Judul bab diletakkan secara simetrik dalam batas kertas boleh diketik.
3. Judul sub bab diketik tiga spasi di bawah garis terakhir judul bab atau baris terakhir dari sub bab yang
mendahului. Judul sub bab ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama dari tiap kata yang ditulis
dengan huruf besar, normo sub bab diketik pada batas tepi kiri. Seluruh judul sub bab dicetak telab
(bold) tanpa diakhiri dengan titik.
4.12 Kutip
Rumusan, kalimat, paragraph atau inti pengertian yang dikutip dari salah satu makalah atau buku dalam
daftar pustaka cukup ditunjukkan dengan menuliskan nama pengarang dan tahun penulisan sebagaimana
dapat dilihat dalam daftar pustaka. Penulisan nama hanyalah nama keluarga, atau nama penulis
pertama,atau nama kecil penulis bila penulis adalah orang Indonesia. Penulisan tahun terletak diantara dua
tanda kurung ( .. ), nomor halaman atau nomor bab dalam buku pustaka, jika tanda kurung tahun. Apabila
rujukan dilakukan dari lebih satu buku, penulisan dilakukan dengan menulis nama pengarang pertama dan
tahun, kemudian tanda titik kom dan dilanjutkan dengan nama pengarang kedua dan tahun. Antara nama
tahun dipisahkan dengan tanda koma. Apabila mengutip suatu kutipan dari sumber kedua, sebaliknya
sumber pertama juga disebutkan.
Perlu diperhatikan agar tidak menulis pendapat atau tulisan yang sama seperti aslinya tanpa menyebut
nama sumbernya. Tindakan menggunakan kalimat atau pendapat pihak lain menjadi bagian tulisan dalam
tesis tanpa menyebut sumber tergolong pembuatan komposisi kalimat dan penggunaan kata-kata
(paraphrasing)
4.13 Catatan Kaki
Catatan kaki (footnote) adalah catatan pada bagian bawah halaman yang menjelaskan tentang suatu hal
yang ingin dikemukakan dalam tesis. Nomor catatan pada masalah yang ingin dijelaskan, ditulis langsung
mengikuti huruf terakhir dari kalimat yang berisi masalah tersebut, tanpa spasi, dalam bentuk superskrip.
Catatan kaki bukan menjelaskan rujukan pustaka.
Catatan kaki diberi nomor urut dengan angka Arab, dimulai dari bab 1 sampai bab terakhir, secara
berkesinambungan. Catatan kaki dituliskan pada bagian bawah halaman yang sama dengan halaman
dimana nomor catatan dicantumkan, menggunakan huruf yang sama tetapi dengan ukuran huruf (font) 11
point.
BAB V
BAGIAN AWAL TESIS
5.1 Sampul
Sampul tesis Program Pendidikan Spesialis berwarna ………………. Dicetak dalam kertas tebal (Hard
cover). Sampul tesis memuat penjelasan tentang judul tesis, kata-kata “TESIS” nama penulis (ditulis tanpa
gelar), nomor mahasiswa, nama dan logo perguruan tinggi, serta tahun pengesahan tesis. Semua kata
ditulis dengan huruf besar kecuali kata “oleh”. Huruf yang digunakan berukuran 16 points (fonts), kecuali
judul tesis yang dapat bervariasi antara 18 – 24 pts tergantung panjang pendeknya judul tesis. Pengetikan
disusun ditengah batas kertas (Centered).
Pada punggung sampul dituliskan nama penulis, judul tesis, dan tahun pengesahan tesis.
Halaman muka tesis merupakan halaman pertama tesis dengan nomor halaman I, tetapi nomor halaman
tidak dicantumkan.
7.1.1 Pustaka yang berupa makalah di majalah ilmiah didtuliskan sebagai berikut :
1. Nama penulis pertama, nama keluarga ditulis di depan dan diakhiri dengan sebuah koma, kemudian
disusul dengan nama kecil atau inisialnya yang diakhiri dengan sebuah koma disusul oleh kata “dan”,
kemudian diikuti oleh nama penulis kedua;
2. Nama penulis kedua, ditulis seperti biasa yaitu nama kecil disusul dengan nama keluarga dan diakhiri
dengan sebuah titik, disusul oleh tahun penerbitan;
3. Tahun penerbitan ditulis secara lengkap dan diakhiri dengan sebuah titik, kemudian disusul oleh judul
makalah;
4. Judul makalah atau artikel ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama dari setiap kata yang ditulis
dengan huruf besar, diakhiri dengan sebuah titik koma, disusul oleh nama majalah;
5. Nama majalah atau jurnal ditulis dengan huruf miring (italic) dengan huruf kecil kecuali huruf pertama
dari setiap kata yang ditulis dengan huruf besar dan diakhiri dengan sebuah koma, disusul oleh nomor
jilid atau volume;
6. Nomor jilid atau volume diakhiri dengan sebuah koma, disusul oleh nomor majalah, jika ada;
7. Nomor majalah, diakhiri dengan sebuah titik, kemudian disusul oleh nomor halalman;
8. Nomor halaman
Contoh :
20
Mincer, Jacob. 1962. On-The-Job training: Cost, returns, and some implications; Page 550 – 597. In
Journal of Political economy 70, No. 5. (Oktober)
9. Cara penulisan pustaka yang berupa buku atau artikel yang dimuat dalam sebuah buku hamper sama
dengan cara penulisan makalah. Perbedaan yang jelas adalah ditulisnya buku dengan huruf miring
dan dicantumkan nam penerbit buku.
Contoh :
Stone, R.J. 1997, Reading in Human Resource Management. Vol. 3. Brisbane : John Wiley and Son.
10. Daftar pustaka disusun berurutan secara abjad menurut nama keluarga penulis atau penulis pertama.
Baris-baris dari setiap pustaka diketik dengan jarak atau spasi, sedangkan baris pertama dari pustaka
yang mendahuluinya.
Perlu dicatat tentang penuisan nama Indonesia, sebab tidak semua nama Indonesia yang
mengandung nama keluarga, nama Indonesia yang tidak mengandung nama keluarga ditulis seperti
dikehendakinya yang mempunyai nama tersebut, yaitu seperti dituliskan sendiri pada waktu menuis
makalah atau bukunya.
Contoh :
Eddy Herjanto. 1999. Manajemen Produksi dan Opeasi, edisi kedua, Jakarta : Grasindo.
Bila seorang menulis dua atau lebih karangan dalam tahun yang sama, maka dibelakang tahun ditulis
a, b / menulis nama pegnarang cukup hanya diberi tanda garis / garis putus-putus dan seterusnya
(lihat contoh)
Contoh :
Sarlito W. Sarwono. 1986. Berkenanan dengan aliran dan Tokoh-tokoh Psikologi. Jakarta : Bulan
Bintang.
________________. 1986. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta : Bulan Bintang.
Bila seseorang menulis dua atau lebih karangan dalam tahun yang berbeda, maka pustaka disusun
menurut urutan waktu dan menulis nama pengarang cukup hanya memberi tanda garis / garis putus-
putus.
Contoh :
Cascio, Wayne F. 1987. Applied Psychology in Personnel Management. Englewood Cliffs : Prentice-
Hall Internasional Inc.
7.1.1 Jumlah pustaka/acuan minimal lima literature per variabel dapat diambil dari text book, jurnal, dan
sumber lain yang relevan.
7.2 Lampiran
Lampiran dapat terdiri dari bebefapa lembar. Lampiran, memuat keterangan tambahan, penurunan rumsu,
contoh perhitungan, cara penelitian dan sebagainya, yang kalau dirumuskan ke dalam bagian utama tesis
akan mengganggu kelancaran pengutaraan tesis. Setiap lampiran diberi nomor yang berupa angka 1, 2, 3.
Lampiran didahului oleh satu halaman yang hanya memuat kata LAMPIRAN di tengah halaman. Halaman
ini tidak diberi nomor.
Lampiran dapat pula berupa tabel, gambar dan sebagainya yang dianggap tidak merupakan bagian dari
bagian utama tesis.
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
PANDUAN
BIMBINGAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN
DAN UJIAN TESIS
PPDS-1 OBGIN
Lampiran 1
Halaman Sampul
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Oleh :
Nama : dr. Setyo Teguh Waluyo
NIM : 04052711420004
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Oleh :
Nama : dr. Setyo Teguh Waluyo
NIM : 04052711420004
…………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Tesis ini telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan dihadapan tim Penguji
Tesis Program Pendidikan Spesialis Obstetrik dan Ginekologi
Pembimbing I
……………………………….
Nip. ……………………
Pembimbing II
……………………………….
Nip. ……………………
Pembimbing III
……………………………….
Nip. ……………………
Lampiran 6
Judul
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Tanda tangan
Ketua
……………………………….
Nip. ……………………
Sekretaris
……………………………….
Nip. ……………………
Anggota
……………………………….
Nip. ……………………
Anggota
……………………………….
Nip. ……………………
Anggota
……………………………….
Nip. ……………………
Lampiran 6
Lampiran 7
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
Tesis ini diajukan oleh
Nama :
Nim. :
Program Studi :
Judul tesis :
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis … (judul tesis) adalah karya saya sendiri dan belum
pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dibuat di :
Pada tanggal :
Yang menyatakan
Nama
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Sriwijaya, saya yang bertandatangan dibawah ini :
Nama :
Nim. :
Program Studi :
Permintaan :
Jenis Karya :
Dibuat di :
Pada tanggal :
Yang menyatakan
Nama
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, Soekidjo, 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Kedua, Rineka Cipta,
Jakarta
Fakultas Kesehatan Masyarkat-UI, 2001, Pedoman Tesis 2001/2002, Program Studi Kajian
Administrasi Rumah Sakit Program Pascasarjana, FKM-UI, Jakarta.
Semiawan, Conny r., 2007, Catatan Kecil tentang Penelitian dan Pengembangan Ilmu
Pengetahuan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Moloeong, lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi, PT. Remaja Rosdakarya
Bandung.