TM KE-2
Oleh :
NIM : 132011133096
Kelas : A2
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021
1. Prinsip dasar xenobiotik
a. Pengertian
Xenos = asing. Xenobiotik adalah bahan kimia yang terdapat di dalam tubuh
namun tidak dibutuhkan/diharapkan oleh tubuh makhluk hidup atau tidak diharapkan
terdapat dalam jumlah yang berlebihan. Atau xenobiotic adalah bahan kimia yang
ditemukan dalam sistem kehidupan yang tidak "secara alami" ada dalam organisme itu.
Jalur masuk utama xenobiotic adalah paru-paru, saluran usus,dan kulit. Xenobiotic
diekskresikan melalui air seni, feses, dan udara yang dihembuskan.
Absorpsi senyawa xenobiotic diawali masuk lewat oral, topical, injeksi,
inhalasi. Lalu akan diserap sesuai jalur masuknya sendiri-sendiri, oral (intestines), topical
(kulit), injeksi (membrane), inhalasi (paru-paru). Kemudian menuju darah dan
dikirimkaan ke seluruh tubuh di berbagai jaringan. Xenobiotik bersifat hidrofobik yaitu
larut lemak.
Contoh senyawa xenobiotic adalah obat-obatan, bahan pengawet makanan,
polutan. Selain itu Rokok bisa menyebabkan gangguan dalam tubuh. Karena rokok
mengandung zat-zat seperti nikotin, nitrosamine, benzene, acetaldehyde, butadiene,
acrolein. Polyaromatics.
Penumpukan di dalam tubuh dapat menimbulkan efek toksik. Agar tidak
bersifat toksik maka harus dieliminasi dari tubuh melalui melalui urin, empedu, keringat,
dan udara ekspirasi. Xenobiotik harus diubah menjadi senyawa yg larut dalam air melalui
suatu rangkaian metabolisme.
b. Biotransformasi
Metabolisme Xenobiotik
Merupakan mekanisme eliminasi senyawa asing dan yang tidak diinginkan dari
tubuh. kontrol tingkat senyawa yang diinginkan. perubahan biokimia dalam tubuh.
Metabolism merupakan Reaksi kimia yang dilakukan dalam sistem kehidupan. Terdiri
dari katabolisme (pemecahan bahan organic) dan anabolisme (konstruksi komponen sel).
Metabolisme xenobiotik dapat terjadi di hepar dan jaringan ekstrahepatik (paru,
ginjal, mukosa sal cerna, kulit). Proses metabolism ada 2 fase. Pertama fase 1 (missal
xenobiotic adalah sampah, proses packing sampah agar siap diangkut, fase 1 mengubah
larutan menjadi lebih polar atau larut air dan bisa langsung dikeluarkan. Atau bisa saja
hasil dari fase 1 menghasilkan senyawa intermediet yg lebih toksik) dan fase 2 (senyawa
hasil fase 1 bisa dimetabolisme lebih lanjut).
Fase I
Terdiri dari :
Terdiri dar i :
sumber,
Zat tambahan dianggap tidak aman apabila zat tersebut terbukti menginduksi
kanker bila dimakan oleh orang atau hewan, atau setelah dilakukan uji yang tepat untuk
evaluasi keamanan dari zat makanan tersebut terbukti menginduksi kanker pada orang
atau hewan. Zat tambahan dan pencemar makanan antara lain :
Bahan pengawet makanan yang berguna untuk memperpanjang life makanan atau
mencegah pertumbuhan mikroba (asam benzoat,nitrat, nitrit belerang dioksida dll)
Antioksidan pada minyak untuk mencegah tengik, pada buah dan sayur unt
mencegah pencoklatan enzimatik (hidroksianisol berbutil, asam askorbat,
tokoferol dll)
Zat pengemulsi, pemantap dan pengental (lesitin,ester sukrosa,selulosa,garam
fosfat, kalsium sitrat, agar dll)
2. Toksisitas pestisida
3. Toksisitas logam
Logam merupakan toksikan yang unik, ditemukan dan menetap dialam, tetapi
bentuk kimianya dapat berubah akibat pengaruh kimia, biologi atau aktifitas manusia.
Logam yang berbahaya dalam toksikologinya adalah timbal, merkuri, dan kadmium.
Enzim : Kerjanya logam menghambat kerja enzim, dimana suatu enzim dpt
dihambat oleh logam toksik dg penggusuran kofaktor logam yg penting dari
enzim, cont timbal dpt menggantikan zink dlm enzim. Disamping itu juga logam
menghambat sintsis dari enzim seperti sintesis hem dan enzim yg terlibat
dihambat oleh timbal.
Organel seluler : biasanya logam yg bersifat lipofilik lebih mudah masuk dlm sel
seperti metil merkuri. Disamping itu logam juga masuk mll difusi pasif misalnya
timbal. Bila logam terikat dg suatu protein maka masuk dalam sel mll endositosis.
1) Tingkat dan lamanya pajanan, makin tinggi kadarnya dan makin lama pajanannya
maka efek toksik akan lebih besar.
3) Kompleks protein- logam : besi dpt bergabung dg protein unt membentuk feritin
yg bersifat larut dalam air atau hemosiderin yg tdk larut dlm air, kadmiun dg
metalotionein (protein sel) akan berefek toksik apabila dilepas di tubulus ginjal
4) Faktor penjamu : usia muda atau usia tua lebih rentan daripada dewasa muda
terhadap logam, cont faktor diet seperti deff protein, vit c dan vit D meningkatkan
toksisitas timbal dan cadmium. Timbal dan merkuri dapat melintasi plasenta dan
mempengaruhi janin
a. Pelarut organik (digunakan unt cat, tinta,perekat, cleaning pakaian, menghilangkan oli
pada perlengkapan mesin) cont hidrokarbon aromatik, glikol, eter dll
b. Pencemar udara ; letusan gunung berapi, pembusukan bahan organik, mobil, pembakaran
(batubara,gas alam, minyak bakar), industri kimia (pelarut,zat antara kimia).
Bhagavan, N.V., Ha, C-E., 2011, Essentials of Medical Biochemistry with Clinical Cases,
Elsevier.
Devlin, T.M., 2012, Text book of Biochemistry with clinical correlations 6thed., Wiley