Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KELOMPOK 6:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MATARAM
2021
PENDAHULUAN
Landasan Teori
Derajat flokulasi merupakan parameter stabilitas suspensi yang lebih baik dari
pada volume sedimentasi karena derajat flokulasi menghubungkan volume endapan
suspensi yang mengalami flokulasi dengan volume suspensi dalam suatu sistem yang
mengalami deflokulasi. Derajat flokulasi setelah siklus terlihat menurun dibandingkan
dengan derajat flokulasi sebelum perlakuan. Dalam suspensi terflokulasi partikel
terendapkan dengan cepat dan membentuk susunan agregat yang sangat longgar
(berpori). Susunan agregat longgar ini memungkinkan flokula mengalami pemampatan
sehingga dengan bertambahnya waktu karena perlakuan siklus maka volume
sedimennya menurun. Dengan menurunnya volume sedimentasi maka menyebabkan
penurunan derajat flokulasi setelah siklus(Hapsari,2005).
Kestabilan fisik suspensi adalah hambatan utama dalam memformulasikan
suspensi karena masalah yang sering terjadi meliputi kecepatan sedimentasi yang tinggi
maupun kemampuan redispersi yang buruk. Oleh karena itu diperlukan penggunaan
suspending agent untuk meningkatkan kestabilan fisik suspensi. Suspensi yang ideal
adalah suspensi yang memenuhi persyaratan suspensi yaitu zat yang terdispersi harus
halus dan tidak boleh mengendap, Jika dikocok perlahan-lahan, endapan harus segera
terdispersi kembali . Dapat mengandung zat tambahan untuk menjamin stabilitas
suspensi. Kekentalan suspensi tidak boleh terlalu tinggi agar sedimen mudak dikocok
dan dituang (Suena, 2015).
Kualitas ideal dari suspensi yang baik itu harus mengendap perlahan dan mudah
tersebar kembali saat digoyangkan harus segera dan merata kemudian tuangkan dari
wadah. Ini harus inert kimiawi. Seharusnya tidak terbentuk kue keras. Ini harus
mencegah degradasi obat atau untuk meningkatkan stabilitas obat. Itu harus menutupi
rasa pahit obat yang tidak menyenangkan(Ponnada,2017).
Tujuan Praktikum
Alat-alat Praktikum
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah alat-alat gelas,
mortir, stamper, tabung reaksi 20 mL.
Bahan-bahan Praktikum
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah Sulfadiazine, DSS,
AlCl3, dan aquadest.
Formula :
Formulasi A B C D E
Sulfadiazine 2 2 2 2 2
(gram)
DSS (mg) 20 20 20 20 20
AlCl3 (mg) 0 2 4 6 10
Aquadest ad 20 20 20 20 20
(mL)
Monografi Bahan
a. Aquadest
• Incompabilitas : -
• Kelarutan : -
• Incompabilitas : -
• Penyimpanan : Dalam wadah tertutup kedap udara dan ditempat yang sejuk dan
kering.
• Pemerian : Serbuk putih, putih kekuningan atau putih agak merah jambu, hampir
tidak berbau, tidak berasa
• Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95%) p
dan dalam aseton p, mudah larut dalam asam mineral dan dalam
larutan akali hidroksida.
• Incompabilitas : -
d. AlCl3
• Incompabilitas : -
• Penyimpanan : Dalam wadah tertutup kedap
• Kegunaan : -
Metode Praktikum